You are on page 1of 13

PROPOSAL SKRIPSI

PERANCANGAN MESIN PENCACAH


SAMPAH PLASTIK

Disusun Oleh:

Nama : Dani febriyanto


No. Mhs : 111031141
Konsentrasi : Manufaktur
Jurusan : Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN MESIN PENCACAH


SAMPAH PLASTIK
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Strata
1 (S-1) pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Sains &
Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Diajukan oleh

 Nama : Dani febriyanto


 No. Mhs : 111031141
Konsentrasi Studi: Manufaktur
Jurusan : Teknik Mesin

Yogyakarta, Desember 2013


Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen pembimbing II

....................................... ..........................................

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Mesin

.........................................
I. PENDAHULUAN
A. Judul
“  ” 
P ERANCANGAN M ESI N PENCACAH SAM PAH PLASTI K 

B. Latar belakang

Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama


semakin meningkat. Peningkatan pemanfaatan plastik ini terjadi karena
 plastik bersifat ringan, praktis, ekonomis dan dapat menggantikan fungsi
dari barang-barang lain. Sifat praktis dan ekonomis ini menyebabkan
 plastik sering dijadikan barang sekali pakai, sehingga semakin banyaknya
 penggunaan perlengkapan dari bahan plastik tersebut, menyebabkan
semakin banyak pula sampah-sampah plastik.
Hal inilah yang menyebabkan jumlah sampah plastik meningkat
terus menerus dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Salah
satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai
saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah
faktor pembuangan sampah plastik. Perlu diketahui, diperlukan waktu
 puluhan bahkan ratusan tahun untuk sampah bekas plastik itu agar benar-
 benar terurai secara alamiah. Namun yang menjadi persoalan adalah
dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga Oleh
karena itu, jika sampah-sampah tersebut dibiarkan begitu saja akan
menimbulkan bahaya yang sangat besar. Di kepulauan Bangka Belitung
khususnya kota Sungailiat pengggunaan plastik berkembang sangat
 pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan peralatan yang
terbuat dari plastik. Oleh karena itu, sebagian dari masyarakat yang ada
dikota Sungailiat melihat prospek ini dapat dijadikan lahan pekerjaan
yang dapat menghasilkan uang.
 jika plastik yang sudah diolah (dihancurkan dalam bentuk cacahan) akan
 jauh lebih mudah dalam hal pengepakan dan pengiriman. Selain itu, nilai
 jualnya pun akan lebih tinggi daripada penjualan sampah plastik utuh.
Sampah plastik yang telah dicacah ini bisa didaur ulang menjadi bahan
 baku pembuatan plastik. Permintaan terhadap bahan baku ini pun sangat
 besar sehingga pabrik pembuatan plastik sering kehabisan stok bahan
 baku. Dari hasil wawancara ke beberapa tempat pengumpul plastik, ada
keinginan masyarakat untuk menghancurkan plastik tersebut menjadi
cacahan kecil sebelum dikirim ke pabrik daur ulang, akan tetapi karena
mahalnya harga mesin tersebut banyak pengumpul plastik yang tidak
mampu melakukannya.
Melihat data dan kenyataan yang ada dilapangan penulis mencoba untuk
merancang dan membuat mesin pencacah sampah plastik dengan proses
 pencacahan yang sederhana sehingga dapat mengefisienkan dalam
 pengepakan dan pengiriman sampah plastik dibandingkan pengiriman
yang masih dalam bentuk utuh yang dirasakan tidak efisien.

C. Batasan masalah

Perancangan mesin pencacah sampah plastik ini dibatasi pada beberapa


 permasalahan antara lain :
1. Proses perancangan pada mesin pencacah sampah plastik hanya
dalam bentuk gambar.
2. Proses manufaktur pembuatan pada mesin pencacah sampah plastik.

D. Tujuan perancangan

1. Merancang mesin pencacah sampah plastik


2. Merancang proses manukfaktur pembuatan mesin pencacah sampah
 plastik
E. Manfaat perancangan
1. Bagi penulis
Perancangan ini dapat digunakan sebagai bukti penerapan
 pengetahuan (aplikasi) yang didapat selama berada di bangku kuliah,
serta dapat menambah wawasan keilmuan dalam bidang keteknikan
terutama dalam design dan perancangan.
2. Bagi akademis
Hasil perancangan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan
dapat digunakan sebagai bahan penelitian/perancangan selanjutnya.
3. Bagi pembaca
Untuk para pembaca sekalian kiranya laporan tugas akhir ini dapat
memberikan suatu informasi baru yang bermanfaat untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan.

F. Metode pengumpulan data


Data-data untuk penyusunan laporan ini penulis peroleh melalui
 beberapa metode, yaitu :
1. Data primer
Dengan metode ini diperoleh data secara langsung untuk memperoleh
data primer tesebut dilakukan dengan survei untuk mengumpulkan
data dari lapangan tentang mesin pencacah sampah plastik yang dapat
memberikan informasi dengan jelas.
2. Data sekunder

Pengumpulan data sekunder dari buku-buku literature, arsip dan


catatan yang dapat memberikan informasi dari pihak lain sehubungan
dengan masalah yang dibahas.
II. LANDASAN TEORI

MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK


Rangkaian proses pengolahan sampah diawali dengan pengumpulan
sampah dari tiap rumah atau sumber sampah. Sampah yang telah
dikumpulkan mengalami proses pemilahan di conveyor table untuk
memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. Pemilahan ini
dilakukan karena pencacah sampah dari
rumah tangga adalah sampah basah dengan jenis organik dan
anorganik. Proses ini dilakukan secara manual oleh pekerja untuk
memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dicacah oleh mesin. Pekerjaan
yang harus dilakukan oleh pemilah sampah adalah:
1. Mengatur volume sampah dan mengumpulkan material yang terlewat
yang tidak bisa dicacah oleh mesin penghancur.
2. Memilah atau memisahkan sampah-sampah plastik, kertas, atau logam.
3. Memilah plastik bening, kaleng, dan botol-botol.
4. Memilah sampah-sampah yang masih terbungkus sehingga
memudahkan proses pencacahan oleh mesin.

Volume sampah yang masuk dari belt conveyor menuju mesin


 pencacah juga harus diatur agar tidak berlebihan karena dapat
menyebabkan tumpukan sampah yang terlalu banyak. Akibatnya putaran
mesin pencacah akan tidak maksimal atau mengalami beban yang
 berlebihan. Putaran mesin pencacah itu sendiri dihasilkan oleh mesin
diesel yang dihubungkan dengan menggunakan transmisi sabuk. Jadi
 putaran mesin diesel diteruskan ke pencacah dan mencacah sampah yang
masuk dengan adanya pisau pencacah yang megancurkan sampah menjadi
 partikel kecil.
Dengan sistem pencacahan ini, maka sampah-sampah organik
dihancurkan menjadi partikel-partikel yang berukuran kecil. Sampah yang
dicrusher menjadi lebih padat dan mengurangi volume dari sampah asal
dan lebih mempercepat terjadinya proses menjadi “tanah kembali“ karena
 partikel lebih kecil, sehingga proses fermentasi menjadi le bih cepat. Proses
hancurnya sampah yang masuk disebabkan karena pisau yang tajam
mencacah sampah
 pada putaran tinggi dengan proses pemotongan sampah yang
masuk menjadi ukuran yang lebih kecil. Dengan mengecilnya volume,
maka transportasi dan tempat yang digunakan untuk pengolahan sampah
 juga mengecil (reduce cost ). Sampah-sampah yang telah tercacah oleh
mesin akhirnya dikumpulkan untuk diolah kembali menjadi kompos
ataupun hasil akhir lainnya.

III. METODE PENELITIAN


A. Waktu dan tempat pelaksanaan
Dalam perancangan mesin pencacah sampah ada beberapa tahapan
yang dilakukan yakni:
Tahap pertama dilakukan Survey ini dilakukan untuk mendapatkan
gambaran lengkap tentang sampah dan pengolahannya. Keluaran
tahapan ini berupa data perancangan yang berupa : metode pencacahan
sampah. Pencacahan sampah dilakukan oleh mesin pencacah dengan
menggunakan pisau yang dipasang didalam tabung pencacah dan
digerakkan oleh motor penggerak.
Data berikutnya berupa kapasitas pencacahan. Dalam pencacahan sampah
ini perlu diketahui seberapa besar kapasitas pencacah sampah dalam
mengolah sampah. Hal ini tergantung dari seberapa besar jumlah sampah
yang akan diolah.
B. Diagram alir

Gambar 1. Diagram alir penelitian


C. Perancangan
Dalam perancangan mesin pencacah sampah ada beberapa tahapan
yang dilakukan yakni:
Tahap pertama dilakukan Survey ini dilakukan untuk mendapatkan
gambaran lengkap tentang sampah dan pengolahannya. Keluaran
tahapan ini berupa data perancangan yang berupa : metode
 pencacahan sampah. Pencacahan sampah dilakukan oleh mesin
 pencacah dengan menggunakan pisau yang dipasang didalam
tabung pencacah dan digerakkan oleh motor penggerak.
Data berikutnya berupa kapasitas pencacahan. Dalam pencacahan
sampah ini perlu diketahui seberapa besar kapasitas pencacah sampah
dalam mengolah sampah. Hal ini tergantung dari seberapa besar
 jumlah sampah yang akan diolah. Secara umum perancangan
 pencacah sampah dan transmisi daya diperlihatkan dalam gambar 2
 berikut:

Tahapan berikutnya adalah perancangan transmisi daya. Beberapa


alternatif perancangan untuk transmisi daya tersedia di banyak
literatur. Pada makalah ini dipilih perancangan transmisi satu
tingkat dengan menggunakan sabuk-V, untuk kemudahan operasi
dan ketersediaan dipasaran dan relatif lebih murah.
Perancangan awal pencacah sampah diperuntukkan bagi perumahan kecil
dengan asumsi 100 kepala keluarga. Jika setiap keluarga menghasilkan 1 kg
sampah per harinya maka untuk didapatkan sampah sebanyak 100 kg
 perharinya. Dengan asumsi kapasitas untuk 1 kali pencacahan sebesar 5 kg
dengan panjang pencacah 0.6m maka torsi yang dibutuhkan sebesar 29.4
 Nm. Sehingga daya motor yang diperlukan adalah 5 KW. Dengan demikian
demikian dipilih motor penggerak diesel dengan spesifikasi sebagai berikut:
Daya (P) = 5 KW
Putaran mesin (n1) = 2000 Rpm
Diameter standar poros penggerak (ds1) = 30 mm
Diameter poros pencacah (ds2) = 50 mm
Putaran pencacah (n2) = 1500 Rpm
Pencacah sampah ini diharapkan untuk bekerja selama 3-5 jam untuk satu
kali operasi. Gambar pencacah sampah ditunjukkan dalam gambar 3
 berikut:

Gambar .3 mesin pencacah sampah plastik


Material yang digunakan pada mesin pencacah sampah ini dipilih material baja
konstruksi jenis AISI 1045. Material jenis ini dipilih karena material tersebut
merupakan baja dengan kadar karbon sedang yang dapat digunakan untuk
 perancangan konstruksi pembebanan yang lebih berat dan memerlukan kekuatan
serta kekerasan tinggi.Material yang digunakan pada pisau pencacah adalah jenis
 baja karbon untuk konstruksi AISI 1045. Penggunaan material ini lebih
disebabkan karena pada umumnya berupa baja yang dikil. Baja macam ini jika
diberi perlakuan panas secara tepat dapat menjadi bahan poros yang sangat baik.
Selain itu, bahan yang akan dicacah adalah sampah jenis organik. Dimana
kandungan sampah ini akan memberikan sifat korosi terhadap logam. Oleh karena
itu, material yang digunakan harus tahan terhadap karat. Berikut ini adalah
gambar rancangan dari pisau pencacah dengan material yang telah dipilih:

Gambar 4. Pisau pencacah sampah


IV. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara sistematis skripsi ini terdiri dari 5 bab dengan susunan sebagai
 berikut:
BAB I Pendahuluan
Bertujuan mengantarkan pembaca untuk memahami gambaran
 permasalahan yang akan dibahas, dalam bab ini akan dibahas
mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
 penelitian dan sistematika skripsi.
BAB II Landasan Teori
landasan teori membahas teori-teori yang dipergunakan sebagai acuan
atau pedoman untuk melakukan penelitian, teori-teori dalam bab ini
yang akan dibahas yaitu mengenai latar belakang masalah, pengertian
mesin pencacah sampah plastik
BAB III Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian menjelaskan mengenai langkah-langkah
 penelitian, waktu dan tempat penelitian, pelaksanaan penelitian,
variable penelitian, metode pengambilan data, analisis data dan
diagram alir penelitian.
BAB IV Perancangan Dan Pembuatan
Dalam bagian bab ini akan dibahas mengenai : bagian-bagian ataupun
 prinsip kerja dan perancangan mesin pencacah sampah plastik.
BAB V Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dipaparkan hasil dari
 penelitian, analisi data hasil pengujian pada mesin pencacah sampah
 plastik
BAB VI Penutup
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran  –   saran
setelah penelitian selesai dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Aboejoewono, A, Pengelolaan Sampah menuju ke sanitasi lingkungan dan


 permasalahannya, Sarana Perkasa, Jakarta, 1985.

Wiryosumarto, Harsono, Teknologi Pengelasan Logam, Pradnya Paramita,


Jakarta, 2000.

Joseph E. Shigley & Larry D. Mitchell, Terjemahan Gandhi Harahap M.


Eng, Perencanaan Teknik mesin, Edisis keempat, Erlangga, Jakarta, 1986.

Sularso, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradnya


Paramita, Jakarta, 1983.

www.efunda.com.

www.mitrainsan.com.

You might also like