You are on page 1of 11

REVIEW JURNAL:

INTERNAL AUDIT QUALITY AND EARNINGS MANAGEMENT


(Prawitt, Smith, dan Wood, 2009)

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH NILAI UTS


MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

Oleh :
DIANTY SONIA PURUHITA
041624253015

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

Prawitt, D. F., Smith, J. L., & Wood, D. A. (2009). Internal audit quality and earnings management.
The Accounting Review, 84(4), 1255-1280.
INTERNAL AUDIT QUAITY AND EARNINGS MANAGEMENT
(Prawitt dkk., 2009)

Abstract
Auditor internal melakukan pekerjaannya yang relevan dengan proses pelaporan
keuangan host entitasnya, namun sedikit perhatian pada penelitian yang berfokus
pada efek dari audit internal pada pelaporan keuangan external. Menggunakan set
data yang unik dan belum tersedia sebelumnya, peneliti meneliti hubungan antara
kualitas fungsi audit internal (Internal Audit Function – IAF) dan earning
management. Peneliti mengukur kualitas IAF berdasarkan SAS No.65, dimana
memandu auditor external dalam menilai kualitas IAF sesuai dengan perannya dalam
pelaporan keuangan. Earning Management diukur dengan menggunakan 2 proksi
terpisah yaitu (1) abnormal accruals dan (2) kecenderungan untuk memenuhi atau
bahkan mengalahkan earning forecast yang dilakukan analis.

A. BACKGROUND ANALYSIS
Conceptual framework

High quality IAF


(Internal Audit
Function)

Less earning
management

Research gap and research motivation,


Menurut model tata kelola yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor
(IIA), sebuah fungsi audit internal yang efektif adalah salah satu dari 4 dasar
sebuah tata kelola, bersama dengan komite audit atas dewan direksi,
manajemen eksekutif dan auditor eksternal. Auditor internal menyediakan
berbagai macam services dalam organisasi host-nya, termasuk melakukan
audit atas proses dan pencatatan keuangan. Namun hingga saat ini, sedikit
penelitian yang telah memeriksa bagaimana audit internal mempengaruhi
kualitas pelaporan keuangan eksternal sebuah perusahaan.

2
Research problem
Pertanyaan penelitian ini adalah apakah sebuah fungsi audit yang berkualitas
tinggi dapat dihubungkan dengan tingkat earning management yang lebih
rendah.
Contribution of research
Dengan demikian, penelitian ini membangun jalur yang penting dalam riset
akuntansi yang meneliti dampak atas berbagai komponen tata kelola pada
pelaporan keuangan.

B. ANALYSIS OF A LITERATURE REVIEW AND HYPOTHESIS


Primary Theory
Secara eksplisit peneliti tidak menulis teori utamanya karena kecilnya bukti
yang tersedia mengenai pengaruh audit internal terhadap pelaporan
keuangan eksternal. Namun demikian, secara umum teori yang digunakan
adalah tentang fungsi audit internal (Internal Audit Function – IAF).
Previous Research
 Rogers and Stocken 2005 – forecast manajemen lebih bias saat
misinterpretasi sulit untuk dideteksi.
 Schwartz and Young 2002 – komunikasi manajemen lebih bias saat tidak
diverifikasi oleh pihak ketiga.
 Brown and Pinello 2007 – audit keuangan akhir tahun yang dikerjakan oleh
auditor eksternal merupakan peran penting dalam memoderasi earning
management dengan meminimalisir kesempatan manajer untuk me-manage
earning pada triwulan keempat.
 Davidson et al 2005 – meneliti dampak IAF pada earning management,
dengan menggunakan sampel 434 perusahaan di Australia, tidak menemukan
bukti bahwa audit internal berhubungan dengan tingkat earning
management yang rendah.

3
 Schneider and Wilner 1990 – menemukan bahwa baik audit internal dan
eksternal mempunyai efek jera pada ketidakberesan pelaporan eksternal dan
bahwa efek dari audit internal serupa dengan efek dari audit eksternal.
 Asare et al 2008 – mendemonstrasikan bahwa audit internal sensitif terhadap
insentif manajemen untuk melaporkan informasi keuangan dan bahwa
mereka meningkatkan jam kerja saat manajemen memiliki insentif yang
tinggi untuk misreport.
Hypothesis Development
Secara eksplisit peneliti tidak menuliskan hipotesis penelitian. Namun
ekspektasi peneliti adalah bahwa kualitas IAF berhubungan secara negatif
dengan earning management.

C. ANALYSIS OF RESEARCH METHOD


Sample
 Data yang digunakan untuk mengukur kualitas IAF berasal dari IIA GAIN
database. Mencocokan beberapa area self-reported dalam survey dengan
item data dalam Compustat untuk memperoleh ukuran terkait dengan
earning management dan juga variabel kontrol yang relevan.
 Untuk mencocokan data GAIN dengan data di Compustat, peneliti
mencocokan self-reported total aset, total revenue dan operating industry
dalam database IIA dengan area yang serupa dengan database Compustat.
 Didapatkan 528 firm-year observation (218 perusahaan) untuk tahun fiskal
tahun 2000-2005.
 Untuk tujuan mengalahkan model perkiraan para analis, peneliti memiliki 571
firm-year observation (244 perusahaan) untuk periode waktu yang sama.
Research Design
 Untuk menguji ekspektasi penelitian, peneliti mendapatkan ukuran gabungan
dari kualitas audit internal berdasarkan standar audit eksternal. Standar audit
eksternal mendefinisikan kualitas IAF dalam kompetensi dan objektifitas
auditor internal, bersama dengan tingkat dimana kerja mereka relevan
dengan audit laporan keuangan.

4
 Berdasarkan SAS No.65 terdapat beberapa faktor untuk menentukan
kompetensi auditor (dan nantinya digunakan sebagai variabel) yaitu
experience, certification dan training. Sedangkan untuk mengevaluasi
objektifitas menggunakan CAEAC – variabel dummy yang mengindikasikan
apakah kepala IAF bertanggung jawab kepada komite audit (CAEAC = 1) atau
kepada manajemen (CAEAC = 0). Kemudian TImeFin yang merupakan
persentase audit internal menghabiskan waktu yang diperlukan untuk
melakukan audit keuangan. IASize sebagai pengukuran keseluruhan dari
investasi yang dilakukan entitas untuk membentuk IAF. Kemudian kualitas
audit internal merupakan total nilai sehingga terbentuk IAQuality dengan
score antara 0-6, semakin besar scorenya semakin tinggi kualitas IAF.
 Untuk mengukur abnormal accrual, peneliti menggunakan model Jones yang
dimodifikasi, yaitu regresi sbb :

 Kemudian untuk mengukur hubungan antara kualitas audit internal dengan


abnormal accruals, digunakan model berikut :

 Peneliti menggunakan multinomial logistic model sebagai berikut untuk


melakukan tes apakah perusahaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi analis
lebih (kurang) memiliki kualitas IAF yang tinggi :

5
Operational Definition and Variable Measurement
(terlampir)
Hypothesis-testing Test Method
Secara singkat peneliti menggunakan definisi SAS No.65 untuk menentukan
kualitas audit serta menggunakan beberapa model regresi dan multinomial
logistic model.

D. ANALYSIS OF DISCUSSION AND RESULT


Results and Discussion
 Tabel 2, menunjukkn statistik deskripsi terkait komponen untuk mengukur
kualitas IAF dan variabel dalam abnormal accrual.
 Tabel 3, merangkum hasil dari regresi dan ukuran abnormal accruals pada
kualitas audit internal.

Pada Panel A, IAQuality secara signifikan berkorelasi negatif dengan


AbnAccr. Hasil ini konsisten dengan ide bahwa kualitas IAF yang lebih tinggi
berhubungan dengan tingkat earning management yang lebih kecil.
Kemudian pada Panel B dan C, IAQuality secara signifikan terkait dengan –
AbnAccr tapi tidak dengan +AbnAccr, hasil ini menunjukkan konsistensi

6
dengan gagasan bahwa kualitas IAF yang lebih tinggi membantu membatasi
perilaku big-bath atau perilaku oportunistik lainnya dalam manajemen.
Kurangnya hubungan antara IAF dengan +AbnAccr mungkin dikarenakan
adanya perbedaan dalam penekanan antara auditor internal dan eksternal.
Riset yang dilakukan Francis dan Krishnan (1999) membuktikn bahwa
auditor eksternal lebih konservatif dalam income-increasing dibandingkan
dengan income-decreasing accruals.
Contributions
Hasil penelitian ini menarik untuk beberapa pihak antara lain:
(i) perusahaan dan komite audit sebagai bahan pertimbangan untuk
melihat kualitas IAFnya dan mencari cara untuk meningkatkan
fungsinya,
(ii) internal audit standard-setters daat mempertimbangkan penemuan
ini terkait peran potensial audit internal dalam mempengaruhi angka
keuangan yang dilaporkan secara eksternal,
(iii) SEC, manajement bursa saham dan grup lain yang tertarik dengan
proses corporate governance juga dapat secara eksplisit
mempertimbangkan peranan audit internal dalam pelaporan
keuangan, dan
(iv) Auditing standard-setters dapat melihat bahwa penelitian ini
informatif mendukung bahwa komponen kualitas audit internal
memberi masukan dari standar audit eksternal.
Limitations
Studi ini memiliki beberapa limitasi yaitu (i) sampel tidak secara random
didapatkan (ii) karena terbatasnya data yang tersedia, sampel dalam
penelitian ini tergolong sedikit jika dibandingkan dengan studi lain yang
meneliti earning management, (iii) data dalam IIA GAIN database
dikumpulkan melalui survey berkelanjutan. Oleh karena itu, terlepas dari
fakta bahwa kesalahan respons cenderung berkontribusi terhadap
kebisingan (noise) daripada bias, keandalan hubungan yang peneliti
identifikasi bergantung pada keakuratan data GAIN. (iv) Keempat, pilihan
yang dibuat oleh perusahaan sehubungan dengan kualitas IAF-nya mungkin

7
bersifat endogen dengan keputusan tata kelola perusahaan lainnya. Dan
terakhir pengukuran earing management dalam studi ini mungkin tidak
cukup untuk menangkap konstruksi dasar yang ada.
Suggestion
Saran untuk studi berikutnya antara lain :
 Dapat dilakukan dengan identifikasi sampel yang lebih luas.
 Apabila tersedia menggunakan jumlah sampel lebih besar.
 Meneliti apakah proksi lain untuk pelaporan keuangan yang agresif
memberikan wawasan tambahan.
Implications
Implikasi tidak secara eksplisit dituliskan dalam penelitian.

E. ANALYSIS OF AN ANALYTIC ARTICLE


What is the paper about?
Penelitian ini menginvestigasi efek dari kualitas Internal Audit Function
terhadap earning management.
What do they find?
Hasil penelitian konsisten dengan gagasan bahwa kualitas IAF berkorelasi
negatif dengan earning management. Secara khusus, perusahaan dengan
kualitas IAF yang lebih tinggi berkorelasi dengan negative abnormal accrual
yang lebih kecil dan lebih mungkin berbeda dengan earning forecasts yang
dilakukan para analis.
How do they find it?
Dengan menggunakan definisi SAS No.65 untuk menentukan kualitas audit serta
menggunakan beberapa model regresi dan multinomial logistic model.
What are the paper’s shortcomings?
Sampel yang digunakan belum terlalu luas dan secara jumlah tidak terlalu besar
karena adanya keterbatasan data yang tersedia.
What are its strong points?
Kekuatan dari penelitian ini adalah mampu menyediakn bukti terkait peran
penting audit internal terhadap pelaporan keuangan eksternal, mengingat
masih sedikit bukti atau studi yang tersedia.

8
What is at least one follow-up research topic related to this paper?
Penelitian lain yang dapat dilakukan terkait penelitian ini adalah penggunaan
sampel perusahaan lain jika memungkinkan bagaimana penerapannya di
Indonesia. Mencari definisi atas kualitas fungsi audit internal yang lebih
komprehensif atau sesuai dengan kondisi di indonesia.

F. CRITIQUE
Tidak terdapat kritik yang signifikan untuk penelitian ini, kecuali penambahan
hipotesis dan implikasi penelitian secara eksplisit sehingga memudahkan
pembaca untuk lebih cepat membaca dan memahami inti penelitian.

Prawitt, D. F., Smith, J. L., dan Wood, D. A. (2009). Internal audit quality and earnings
management. The Accounting Review, 84(4), 1255-1280.

9
10
11

You might also like