You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Syariat Islam adalah bagian dari kesadaran sejarah Agama Islam di
dunia. Syariat Islam berkembang dan terus menjadi panduan hukum di
berbagai Negara, bukan hanya Indonesia yang memakai syariat islam
bahkan Negara- Negara besar pun ada yang memakai syariat Islam di
negaranya.
Hal itu selain karena syariat islam melengkapi hukum di dunia,
syariat islam juga memenuhi persyaratan untuk melindungi manusia atau
bisa disebut HAM. Syariat islam pun tidak hanya meliputi hukum-hukum
di dunia tetapi banyak hal di dunia ini seperti ekonomi, pembelajaran,
pernikahan, dll.
Mungkin pada zaman sekarang manusia sangat memerlukan
teknologi contohnya handphone, computer, laptop, televise, dll. Di era
globalisasi ini banyak sekali teknologi-teknologi canggih jadi banyak
sekali pekerjaan yang di zamannya membutuhkan waktu yang lama tapi
sekarang hanya dalam hitungan menit, jam, ataupun hitungan hari
pekerjaan itu dapat terselesaikan.
Akan tetapi di zman modern ini banyak sekali kekurangannya,
misalnya ornag-orang lebih suka menggunakan cara instan dibandingkan
cara di zaman dahulu yang lumayan rumit, dan banyak juga orang-orang di
zaman sekarang yang tidak mementingkan lagi akhirat hanya
mementingkan duniawi saja jadi banyak sekali korupsi dimana-mana,
pelecehan seksual, pelanggaran hukum HAM, dll

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan syariah dan fiqih
2. Jelaskan macam-macam ketentuan hokum syariah
3. Apa tujuan syariah islam
4. Bagaimana ruang lingkup syariah islam

3
C. TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak
pengetahuan kita tentang syari’ah, dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya, termasuk:
1. Pengertian dan perbedaan syariah dan fiqih
2. Macam-macam ketentuan hukum
3. Tujuan syari’ah islam
4. Ruang lingkup syari’ah

D. MANFAAT PENULISAN
Kita dapat mengetahui bahwa syariat islam itu memenuhi unsur-
unsur kehidupan untuk menuntun kita ke jalan yang benar dalam segi
apapun, misalnya ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan, dll.

BAB II
PEMBAHASAN

4
A. PENGERTIAN SYARI’AH
Syari’ah menurut istilah adalah “maa anzalahullahu li ‘ibaadihi
minal ahkaami ‘alaalisaani rusulihil kiraami liyukhrijan naasa min
diyaairizh zhalaami ilan nuurin bi idznihi wa yahdiyahum ilash shiraathil
mustaqiimi,’’ artinya hukum-hukum (peraturan) yang di turunkan allah
SWT melalui rasul-rasulnya yang mulia, untuk manusia, agar mereka
keluar dari kegelapan ke dalam terang, dan mendapatkan petunjuk ke jalan
yang lurus.
Jadi syari’ah islam adalah hukum atau peraturan islam yang
mengatur seluruh sendi kehidupan umat khususnya muslim. Selain berisi
hukum dan aturan, syariah islam juga berisi tentang bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan hidup ini. Maka oleh kaum muslimin,
syariah islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna sebagai
solusi terhadap seluruh permasalahan hidup di dunia yang di alami oleh
manusia.

B. PERBEDAAN SYARI’AH DENGAN FIQIH


1. Syariah
a. Berasal dari Al-Qur'an dan Hadits
b. Bersifat fundamental
c. Hukumnya bersifat Qath'i (tidak berubah) karena ketentuannya
dari Allah SWT, dan ketentuan-ketentuan dari Rasul.
d. Hukum Syariatnya hanya Satu (Universal)
e. Langsung dari Allah yang kini terdapat dalam Al-Qur'an

2. Fiqih
a. Karya Manusia yang bisa Berubah karena terdapat dalam kitab-
kitab fikih.
b. Bersifat Instrumental
c. Hukumnya dapat berubah dan di ubah dari masa ke masa
d. Banyak berbagai ragam aliran-aliran hukum yang disebut
mazhab.
e. Berasal dari Ijtihad para ahli hukum sebagai hasil pemahaman
manusia yang dirumuskan oleh Mujtahid

C. MACAM-MACAM KETENTUAN HUKUM

5
1. Wajib (Fardhu)
Wajib adalah suatu perkara yang harus dilakukan oleh
seorang muslima yang telah dewasa dan waras (mukallaf), di mana
jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan
mendapat dosa.

2. Sunnah/Sunnat
Sunnat adalah suatu perkara yang bila dilakukan umat islam
akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa.
Sunah terbagi atas dua jenis/macam:
a. Sunah Mu’akkad adalah sunnat yang sangat dianjurkan Nabi
Muhammad SAW seperti shalat ied dan shalat tarawih.
b. Sunah Ghairu Mu’akad yaitu adalah sunnah yang jarang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW seperti puasa senin
kamis, dan lain-lain.

3. Haram
Haram adalah suatu perkara yang mana tidak boleh sama
sekali dilakukan oleh umat muslim di mana pun mereka berada
karena jika dilakukan akan mendapat dosa dan siksa di neraka kelak.

4. Makruh
Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak
dilakukan akan tetapi jika dilakukan tidak berdosa dan jika
ditinggalkan akan mendapat pahala dari Allah SWT.

5. Mubah
Mubah adalah suatu perkara yang jika dikerjakan seorang
muslim mukallaf tidak akan mendapat dosa dan tidak mendapat
pahala. Contoh : makan dan minum, belanja, bercanda, melamun,
dan lain sebagainya.

6
D. TUJUAN SYARIAT ISLAM
Ada 5 (lima) hal pokok yang merupakan tujuan utama dari Syariat
Islam, yaitu:
1. Menjaga / Memelihara agama (Hifzhud diin)
2. Menjaga jiwa (Hifzhun nafsi)
3. Menjaga akal (Hifzhul ’aqli)
4. Menjaga kehormatan (Hifzhul ‘ardh)
5. Menjaga harta benda (Hifzhul maal).

Dalam surat ini terdapat firman Allah SWT yang menyatakan:


.‫نيوُققننوُنن لققنكوُمم نحككمماَ لليِقهاَقمنن أنكحنسنن نونمكن ينكبنغوُنن اكلنجاَقهلقييِقة أنفننحككنم‬
Artinya:
“Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah
yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”.
(Qs. 5: 50)
Ayat tersebut hendak memberkan arahan bahwa syariat Allah ta’ala
merupakan syariat terbaik yang memberikan kemaslahatan bagi umat
manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Hal tersebut dapat diketahui
dari penjelasan berikut ini:

1. Menjaga/ memelihara agama (hifzhud diin)


Allah swt, berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara
kamu, yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum, yang Allah mencintai mereka, dan
merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap
orang-orang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang, yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-
Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." (QS 5: 54).
Hal pertama kali menjadi perhatian syariat adalah
kewajiban memelihara agama dan meninggalkan kekufuran.

7
2. Menjaga jiwa (hifzhun nafsi)
Allah swt. Berfirman,
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi bani
israel, bahwa: barang siapa yang membunuh manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena
membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya, telah datang
kepada mereka rasul-rasul Kami, dengan (keterangan-keterangan)
yang jelas, kemudian banyak di antara mereka. sesudah itu sungguh-
sungguh melampaui batas, dalam berbuat kerusakan di muka bumi”
(QS 5: 32).
Ayat tersebut menjadi dalil tentang haramnya membunuh.
Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk saling menghargai
antar sesama.

3. Menjaga Akal (Hifzhul ‘aqli)


Allah swt. Berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi
nasih dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu
mendapat keberuntungan." (QS 5: 90).
Tujuan dari pengharaman khamar adalah menjaga akal.
Dengan terjaganya akal manusia dapat menjalankan syari’ah islam
dengan baik di karenakan hanya orang yang membedakan yang
haq dan yang bathil.

4. Menjaga kehormatan (hifzhul ‘ardh)


Allah swt. Berfirman,

8
“Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan
(sembelihan) orang-orang yang diberikan Al-Kitab itu halal bagimu,
dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan
mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan, di antara
orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum kamu, bila kamu telah
membayar maskawin mereka, dengan maksud menikahinya, tidak
dengan maksud berzina, dan tidak (pula) menjadikan gundik-gundik.
Barangsiapa yang kafir. sesudah beriman, (tidak menerima hukum-
hukum Islam). Maka hapuslah amalannya, dan ia di hari akhirat
termasuk orang-orang merugi” (QS 5: 5).
Ayat ini menjelaskan tentang larangan melakukan hubungan
lawan jenis di luar pernikahan. Larangan Allah SWT mempunyai
tujuan yang satu untuk menghidarkan manusia jatuh kelembah
kehinaan. Seluruh perintah dan larangan Allah SWT dapat dikaitkan
dengan kepentingan untuk menjaga kehormatan serta keturunan dari
manusia itu sendiri

5. Menjaga Harta (Hifzhul maal)


Allah swt berfirman,
“Laki-laki mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan
sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana (QS 5: 38).
Tujuan lima syariat dalam surat Al-Maidah ini untuk menegaskan
bahwa semua perintah dan larangan yang harus ditunaikan adalah untuk
memelihara kemaslahatan manusia.

E. RUANG LINGKUP SYARI’AH


Ruang lingkup syariah lain mencakup peraturan-peraturan sebagai
berikut:

9
1. Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung
dengan Allah SWT (ritual), yang terdiri dari: Rukun Islam:
mengucapkan syahadat, mengerjakan shalat, zakat, puasa, dan haji.
Ibadah lainnya yang berhubungan dengan rukun Islam.
2. Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang
dengan yang lainnya dalam hal tukar-menukar harta (jual beli dan
yang searti), diantaranya : dagang, pinjam-meminjam, sewa-
menyewa, kerja sama dagang, simpanan, penemuan, pengupahan,
rampasan perang, utang-piutang, pungutan, warisan, wasiat, nafkah,
titipan, jizah, pesanan, dan lain-lain.
3. Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang
dengan orang lain dalam hubungan berkeluarga (nikah, dan yang
berhubungan dengannya), diantaranya : perkawinan, perceraian,
pengaturan nafkah, penyusunan, memelihara anak, pergaulan suami
istri, mas kawin, berkabung dari suami yang wafat, meminang,
khulu’, li’am dzilar, ilam walimah, wasiyat, dan lain-lain.
4. Jinayat, yaitu peraturan yang menyangkut pidana, diantaranya :
qishsash, diyat, kifarat, pembunuhan, zinah, minuman keras, murtad,
khianat dalam perjuangan, kesaksian dan lain-lain.
5. Siyasa, yaitu yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan
(politik), diantaranya : ukhuwa (persaudaraan) musyawarah
(persamaan), ‘adalah (keadilan), ta’awun (tolong menolong), tasamu
(toleransi), takafulul ijtimah (tanggung jawab sosial), zi’amah
(kepemimpinan) pemerintahan dan lain-lain.
6. Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi, diantaranya :
syukur, sabar, tawadlu, (rendah hati), pemaaf, tawakal, istiqomah
(konsekwen), syaja’ah (berani), birrul walidain (berbuat baik pada
ayah ibu), dan lain-lain.
7. Peraturan-peraturan lainnya seperti : makanan, minuman,
sembelihan, berburu, nazar, pemberantasan kemiskinan,
pemeliharaan anak yatim, mesjid, da’wah, perang, dan lain-lain.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Syariah Islam memberikan tuntunan hidup khususnya pada umat
Islam dan umumnya pada seluruh umat manusia untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Muamalah dalam syariah Islam
bersifat fleksibel tidak kaku. Dengan demikian Syariah Islam dapat
terus menerus memberikan dasar spiritual bagi umat Islam dalam
menyongsong setiap perubahan yang terjadi di masyarakat dalam
semua aspek kehidupan.
2. Macam- macam ketentuan hukum, yaitu: wajib, sunnah, haram,
makruh dan mubah.
3. Tujuan Syariat Islam ada 5, yaitu: Menjaga / Memelihara agama
(Hifzhud diin), jiwa (Hifzhun nafsi), akal (Hifzhul ’aqli),
kehormatan (Hifzhul ‘ardh) dan harta benda (Hifzhul maal)
4. Syariah adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia
untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Ruang lingkup yaitu
mencakup : ibadah, muamalah, murakahat, jinayat, siyasah akhlak,
peraturan-peraturan lainnya.

B. SARAN

11
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya memabngun bagi para pembacanya seabgai keempurnaan
makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk
meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para
pembaca dan terkhusus buat kami. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

 Al Qur’an Al Karim
 H. M. Arifin, M.Pd.I., dkk, pendidikan agama islam I, (Jakarta: Unindra
press, 2015)
 http://syariah99.blogspot.co.id/2013/05/dasar-dasar-pengertian-hukum-
islam.html
 http://dikaabona.blogspot.co.id/2011/10/makalah-syariat-islam-di-era.html
 http://dikaabona.blogspot.co.id/2011/10/makalah-syariat-islam-di-era.html
 http://selaksapembelajar.blogspot.co.id/2011/04/tujuan-syariat-islam-
secara-umum.html
 http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/imam-syatibi-maqashid-
syariah-dan-pancasila.htm#.VhzqqZiMe3h

12
13

You might also like