Professional Documents
Culture Documents
Groupware & CSCW
Groupware & CSCW
Disusun Oleh :
Kelompok VI
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
SAMPUL .........................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Percakapan .........................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................
A. Latar Belakang
Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama
kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah
workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi
untuk memudahkan pekerjaan mereka. Pada kesempatan yang sama pada tahun 1987,
Dr. Charles Findley mempresentasikan konsep collaborative learning-work. CSCW
mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif
dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer.
Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain
mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis
komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari
groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi
maupun sosial. Definisi yang diajukan mempertegas perbedaan di antara dua konsep
ini.
Groupware seperti hal nya teknologi yang baru muncul dan sulit dinamai.
Ada beberapa istilah untuk mendeskripsikan fenomena tersebut:”kerja bersama yang
didukung computer”, “komputasi antar personal”, “system Terbagi”, “komputasi
bersama”, “system koordinasi”, “komputasi team”, dan sebagainya. Fakta menunjukan
bahwa jika suatu teknologi yang baru muncul mudah dinamai, maka dalam hal ini,
studi yang kita lakukan tidak akan bermanfaat banyak. Dengan dasar
inilah,makagroupware tentunya merupakan suatu pembelajaran yang begitu bernilai.
Groupware juga membutuhkan dilakukannya studi, sebab ia merupakan teknologi baru
yang terkait dengan kebutuhan pemakai yang jelas dan mendesak, yakni kebutuhan
akan team bisnis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penyusun dapat menyimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut
1. Apa pengertian CSCW?
2. Apa itu komunikasi face to face?
3. Bagaimana System Groupware?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian CSCW
2. Untuk mengetahui komunikasi face to face
3. Untuk memahami dan mengetahui System Groupware
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian CSCW
Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali
digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984 pada sebuah
workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi
untuk memudahkan pekerjaan mereka. Pada kesempatan yang sama pada tahun 1987
Dr. Charles Findley mempresentasikan konsep collaborative learning work.
Menurut CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas
kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa
orang menyamakan CSCW dengan groupware namun yang lain mengatakan bahwa
groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan
CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri,
termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun sosial.
B. Komunikasi face-to-face
a. Bentuk komunikasi yang primitif (dalam hubungannya dengan teknologi)
b. Mekanisme komunikasi yang sangat kompleks
c. Tidak hanya meliputi bicara dan pendengaran, tapi juga menggunakan bahasa tubuh
dan tatapan mata
Beberapa fenomena yang mempengaruhi penggunaan computer-mediated
communication:
1. Personal space
Dalam komunikasi face-to-face, setiap orang cenderung mempertahankan jarak
tertentu dengan lawan bicaranya. Konsep personal space berbeda untuk setiap
negara/budaya. Masalah personal space dapat timbul apabila percakapan dilakukan
melalui video links.
2. Kontak dan tatapan mata
Dalam berkomunikasi, kontak mata memberikan beberapa petunjuk, a.l. perasaan
tertarik/bosan, otoritas/power, kehadiran sosial, dll. Video-tunnel memungkinkan
kontak mata bahkan seluruh ekspresi wajah.
4. Back channel
a. Response dari pendengar berupa gerakan tubuh disebut back channel.
b. Dengan adanya back channel, pembicara merasa bahwa pendengar cukup memahami
pembicaraan.
c. Beberapa masalah berkaitan dengan back channel yang mungkin timbul dalam
komunikasi video, a.l.:
1) Komunikasi video cenderung banyak menyoroti kepala dan bahu, sehingga
kehilangan beberapa gerak tubuh dan isyarat.
2) Layar yang besar cenderung mengurangi detail sehingga mungkin kehilangan
beberapa informasi.
d. Audio links (mis. telepon) hanya memiliki verbal back channel.
e. Komunikasi berbasis teks biasanya tidak memiliki back channel.
5. Turn-taking
a. Turn-taking adalah proses dimana peran dari pembicara dan pendengar ditukar.
b. Dalam proses turn-taking, back channel biasanya merupakan bagian yang penting.
c. Terjadinya proses turn-taking, a.l. karena:
1) Pembicara menawarkan kesempatan kepada pendengar secara eksplisit, mis.
mengajukan pertanyaan.
2) Pembicara memberikan gap singkat dalam pembicaraan.
d. Bentuk pemberian gap dari pembicara terutama berhubungan dengan audio channel.
e. Masalah yang cukup serius dalam kaitan dengan pemberian gap timbul dalam
komunikasi jarak jauh (komunikasi berbasis satelit) karena kelambatan waktu. Akan
terjadi gap sekitar 4 detik.
C. Percakapan
Tiga fungsi teori percakapan dalam CSCW:
a. digunakan untuk menganalisa catatan (transkrip), mis. konferensi elektronik. Ini
akan membantu memahami seberapa baik partisipan menyalin dengan komunikasi
elektronik.
b. digunakan sebagai petunjuk untuk keputusan desain. Pemahaman percakapan normal
antar manusia menghindari kesalahan besar dalam perancangan media elektronik.
c. dapat digunakan untuk mengarahkan desain, menstrukturkan sistem dengan teori.
2. Konteks
Setiap ucapan dan fragmen dari percakapan sangat tergantung
pada konteks yang digunakan untuk menghilangkan ambiguitas dari ucapan.
Ada 2 tipe konteks dalam percakapan:
1. konteks internal, tergantung pada ucapan sebelumnya.
2. konteks eksternal, tergantung pada lingkungan.
3. Breakdown
Breakdown dalam komunikasi terjadi apabila terdapat perbedaan fokus dari
pembicara dan pendengar. Breakdown ini dapat diperbaiki dengan pertanyaan atau
ucapan dari pembicara/pendengar yang dapat menimbulkan fokus dialog yang sama.
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca memperoleh pengetahuan
yang lebih luas tentangComputer-supported cooperative work (CSCW) dan
Groupware , dan semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
DAFTAR PUSTAKA
http://wingofeon.blogspot.com/2011/05/cscw-computer-supported-cooperative.html
http://deckhandi.tripod.com/link/Pengertian_CSCW.html
http://bloganakfilkom.blogspot.com/2010/04/pengertian-computer-supported.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Computer_supported_cooperative_work
http://gambaranisihatiku.blogspot.co.id/2014/12/groupware.html