You are on page 1of 3

Gambar 1.

7 Pengukuran Kinerja Value for Money


Sumber: Mardiasmo, 2002

Indikator Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness)

Indikator efisiensi dan efektivitas harus digunakan secara bersama-sama, karena di satu
pihak mungkin pelaksanaannya sudah dilakukan secara ekonomis dan efisien, akan tetapi
output yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yang diharapkan. Sedang di pihak lain,
sebuah program dapat dikatakan efektif dalam mencapai tujuan, tetapi mungkin dicapai
dengan cara yang tidak ekonomis dan efisien. Jika suatu program efektif dan efisien maka
program tersebut dapat dikatakan cost-Effectiveness, Indikator efektivitas biaya merupakan
kombinasr informasi efesiensii dan efektivitas dan memberikan ukuran kinerja bottom line
yang dalam sektor publik analog dengan pelayanan masyarakat.

H. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN VALUE FOR MONEY

Pengukuran Ekonomi

Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang didapat, sedangkan


pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan. Ekonomi
merupakan ukuran relatif. Pertanyaan sehubungan dengan pengukuran ekonomi adalah:

a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi ?
b. Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang sejenis yang
dapat diperbandingkan?
c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara optimal?

Pengukuran Efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output
dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.

Efisien = Output
Input

Rasio efisiensi tidak hanya dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk relatif.
Karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan, maka perbaikan
efisiensi dapat dilakukan dengan cara :

1. Meningkatkan output pada tingkat input yang sama


2. Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan
input
3. Menurunkan input pada tingkatan output yang sama
4. Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan
output
Penyebut atau input sekunder seringkali diukur dalam bentuk satuan mata uang.
Pembilang atau output dapat diukur dalam jumlah mata uang maupun satuan fisik. (catatan:
efisiensi sering kali dinyatakan dalam bentuk input/output, dengan interpretasi yang sama
dengan bentuk input/output, contoh: biaya per unit output).
Dalam pengukuran kinerja value for money, efisien dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Efisiensi alokasi (efisien 1)
Efisien alokasi terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya
input pada tingkat kepastian optimal.
b. Efisiensi teknis atau manajerial (efisien 2)
Efisiensi teknis atau manajerial terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan
sumber daya input pada tingkat output tertentu.

Pengukuran Efektivitas
Efektivitas merupakan ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya.
Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan tentang berapa
besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Efektivitas hanya
melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengukuran Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Outcome
lebih tinggi dari pada output, karena output hanya mengukur hasil tanpa mengukur
dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak
yang dihasilkan (Smith, 1996). Pengukuran outcome memiliki dua peran, yaitu peran
retrospektif dan prospektif. Peran retrospektif terkit dengan perencanaan kinerja masa lalu,
sedangkan peran prospektif terkait dengan perencanaan kinerja dimasa yang akan datang.
Sebagai peran prospektif, pengukuran outcome digunakan untuk mengarahkan keputusan
alokasi sumber daya publik. Analisis retrospektif memberikan bukti terhadap praktik yang
baik (good management). Bukti tersebut dapat menjadi dasar untuk menetapkan target
dimasa yang akan datang dan mendorong untuk menggunakan praktik yang tebaik. Atau
bukti tersebut digunakan untuk membantu pembuat keputusan dalam menentukan program
mana yang perlu dilaksanakan dan metode mana yang perlu digunakan untuk melaksanakan
program tersebut.

Gambar 2.7 Elemen-Elemen Pengukuran Kinerja Value for Money


Sumber: Mardiasmo, 2002

You might also like