You are on page 1of 9

ISSN: 0853-1269

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN........................................................... (Gabriela Oshinawati)


Vol. 28, No. 2, Agustus 2017
Hal. 69-77 J URNA L
AKUNTANSI & MANAJEMEN

Tahun 1990

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP


PENGUNGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL
PERUSAHAAN DENGAN DIMODERASI OLEH ALIRAN KAS
BEBAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN
AGRIKULTUR
Gabriela Oshinawati
E-mail : gabrielaoshinawati@gmail.com

ABSTRACT CSR assessment. The contribution of this research is


trying to add free cash flow and dividend policy as
The first objective of this research is to examine moderating variables when testing the impact of finan-
whether free cash flow correlates positively on cial performance on CSR assessment. Some limitations
Corporate Social Responsibility (CSR) assessment. that are stated on this study can be used as references
The second objective is to explore whether dividend for any improvement of similar studies in the future.
policy correlates positively on CSR assessment. The
third objective is to examine whether free cash flow Keywords: financial performance, free cash flow, divi-
will moderate the impact of financial performance on dend policy, corporate social responsibility
CSR assessment. And the last objective is to examine
whether dividend policy will moderate the impact of JEL Classification: M14, O16
financial performance on CSR assessment. The sample
on this study is reserved based on purposive sampling
in which the final sample being used consists of 18
agriculture corporations in three until five years latest. PENDAHULUAN
All of them are fulfilling the required criteria as the
research sample. The analysis method of this study is Perusahaan agrikultur adalah perusahaan yang meng-
moderated regression analysis. The study comes up hasilkan bahan-bahan pangan, ternak, dan produk-
with several different findings. The first finding shows produk agroindustri dengan memanfaatkan sumber
that free cash flow does not relate on CSR assessment. daya tumbuhan dan hewan yang tersedia. Perusahaan
The second finding shows that dividend policy cor- agrikultur menjadi obyek penelitian yang menarik
relates positively on CSR assessment. The third find- karena mengingat kemajuannya yang sekarang sema-
ing shows that free cash flow does not moderate the kin pesat dan juga pengaruhnya yang cukup berarti di
impact of financial performance on CSR assessment, dalam perekonomian Indonesia.
and the last finding shows that dividend policy does Laporan tahunan perusahaan dapat memberikan
not moderate the impact of financial performance on gambaran kinerja perusahaan selama satu tahun dan

69
JAM, Vol. 28, No. 2, Agustus 2017: 69-77

dapat membantu para pembacanya untuk memprediksi yang akan diperoleh dapat lebih baik. Akan tetapi,
masa depan perusahaan tersebut (Widiastuti, 2002). sebelum menguji kemampuan aliran kas bebas dan ke-
Harahap (2004) menyatakan bahwa informasi-informa- bijakan dividen sebagai variabel moderator, penelitian
si yang terdapat di dalam laporan tahunan mempunyai ini akan terlebih dahulu menguji kemampuan kedua
fungsi sebagai sarana informasi dan alat pertanggung- variabel tersebut dalam mempengaruhi pengungkapan
jawaban manajemen kepada pemilik perusahaan dan pertanggungjawaban sosial perusahaan.
sebagai gambaran indikator keberhasilan perusahaan Pengungkapan pertanggungjawaban sosial
serta sebagai bahan dalam pertimbangan pengambilan yang kini semakin banyak dilakukan oleh perusahaan
keputusan. telah memotivasi peneliti untuk mencoba menguji
Suharto (2008) menyatakan bahwa pertang- faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhinya.
gungjawaban sosial perusahaan adalah suatu bentuk Faktor-faktor yang dicoba untuk diteliti pengaruhnya
kepedulian perusahaan yang bertujuan untuk mencari yaitu kinerja keuangan, aliran kas bebas, dan kebi-
laba dan ingin membangun manusia dan lingkungan jakan dividen. Berdasarkan latar belakang, peneliti
secara berkelanjutan berdasarkan prosedur yang diten- ingin menguji apakah aliran kas bebas dan kebijakan
tukan. Pengungkapan informasi pertanggungjawaban dividen berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sosial perusahaan dalam laporan tahunan merupakan pertanggungjawaban sosial perusahaan agrikultur,
salah satu cara perusahaan untuk membangun, mem- serta apakah aliran kas bebas dan kebijakan dividen
pertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan memoderasi pengaruh kinerja keuangan terhadap
dari sisi ekonomi dan politis (Guthrie dan Parker, pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusa-
1990). haan agrikultur. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Jensen (1986) mendefinisikan aliran kas bebas mengetahui dan memberikan bukti empiris mengenai
sebagai kas yang tersisa setelah seluruh proyek yang permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya.
menghasilkan net present value positif dilakukan.
Sedangkan kebijakan dividen pada hakikatnya adalah MATERI DAN METODE PENELITIAN
kebijakan perusahaan dalam menentukan porsi keun-
tungan yang akan dibagikan kepada para pemegang Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak yang
saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba di dalamnya satu prinsipal atau lebih melibatkan agen
ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka
Choi et al. (2010) di dalam penelitiannya dan prinsipal tersebut memberikan delegasi sebagian
menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan wewenang pengambilan keputusan mereka kepada
signifikan antara kinerja keuangan perusahaan dengan agen (Jensen, 1986). Teori keagenan berkaitan dengan
pertanggungjawaban sosial perusahaan. Akan tetapi, praktik pengungkapan pertanggungjawaban sosial
Mwangi dan Oyenje (2013) di dalam penelitiannya dan pengungkapannya (Cowen et al., 1987). Teori
telah menemukan bahwa terdapat hubungan positif keagenan dapat dijelaskan melalui tiga asumsi sifat
namun tidak signifikan di antara praktik pertanggung- dasar manusia.Ketiga asumsi yang dimaksud yaitu
jawaban sosial dan kinerja keuangan. manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri,
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh manusia memiliki daya pikir yang terbatas mengenai
kinerja keuangan terhadap pengungkapan pertang- persepsi masa mendatang, dan manusia selalu meng-
gungjawaban sosial perusahaan dengan dimoderasi hindari risiko
oleh dua variabel yang belum digunakan sebelumnya Teori legitimasi menyatakan bahwa perusa-
yaitu aliran kas bebas dan kebijakan dividen. Aliran kas haan akan memastikan kegiatan operasi mereka telah
bebas dan kebijakan dividen sebagai variabel modera- sesuai dengan norma yang ada di dalam masyarakat
tor diharapkan dapat mempengaruhi kekuatan ataupun dan lingkungan, serta perusahaan akan memastikan
arah di dalam hubungan antara kinerja keuangan dan bahwa mereka diterima oleh pihak luar sebagai suatu
pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. organisasi yang sah (Deegan, 2002). Pengungkapan
Ukuran perusahaan juga akan digunakan di dalam pertanggungjawaban sosial perusahaan dilakukan
penelitian ini sebagai variabel kontrol supaya hasil dengan tujuan agar perusahaan mendapatkan legiti-

70
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN........................................................... (Gabriela Oshinawati)

masi dari masyarakat yang ada di sekitar lingkungan digunakan untuk investasi meskipun sebetulnya ia
perusahaan tersebut. Legitimasi ini diharapkan dapat mengetahui bahwa peluang pertumbuhan ekonomi
mengamankan perusahaan dari hal-hal yang tidak perusahaan sedang rendah dan investasi yang akan
diinginkan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan. dilakukan mungkin saja tidak dapat menghasilkan net
Teori pemangku kepentingan menyatakan bahwa present value yang positif.
kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada du- Kebijakan dividen pada hakikatnya adalah me-
kungan para pemangku kepentingan yang mempenga- nentukan porsi dari keuntungan yang akan dibagikan
ruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan sebagai dividen kepada para pemegang saham dan yang
(Ghozali dan Chariri, 2007). Teori pemangku kepentin- akan disimpan sebagai bagian dari laba ditahan (Levy
gan menyatakan bahwa semua pemangku kepentingan dan Sarnat, 1990). Perusahaan dengan set kesempatan
memiliki hak untuk memperoleh informasi mengenai investasi yang tinggi akan cenderung membagikan
aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang dividen dalam jumlah yang kecil, dan begitu pula
mampu mempengaruhi pengambilan keputusan. sebaliknya.
Elkington (1998) membagi pertanggungjawa- Perusahaan yang memiliki sejumlah aliran kas
ban sosial perusahaan ke dalam tiga fokus utama, bebas atau kas yang berlebih akan memiliki kemam-
yaitu profit, planet, dan people. Perusahaan yang baik puan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial
adalah perusahaan yang tidak hanya memburu keun- perusahaan dan kemudian mengungkapkannya. Ber-
tungan (profit) saja, akan tetapi juga memperhatikan dasarkan pemikiran tersebut maka peneliti mengajukan
kelestarian lingkungan (planet), dan juga kepent- hipotesis sebagai berikut:
ingan masyarakat yang ada di sekitarnya (people). H1: Aliran kas bebas berpengaruh positif terhadap
Menurut Darwin (2004), pertanggungjawaban sosial pengungkapan pertanggungjawaban sosial pe-
perusahaan adalah mekanisme bagi suatu perusahaan rusahaan.
untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatiannya Perusahaan yang mampu untuk membagikan
terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dividen adalah perusahaan yang memiliki sejumlah
dan interaksinya dengan para pemangku kepentingan kas berlebih. Sebagian dari sejumlah kas yang ber-
yang melebihi tanggung jawab perusahaan tersebut di lebih tersebut dapat juga digunakan untuk melakukan
bidang hukum. pertanggungjawaban sosial perusahaan dan kemudian
Kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang mengungkapkannya. Berdasarkan pemikiran tersebut,
telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
tertentu dan tertuang di dalam laporan keuangan peru- H2: Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap
sahaan yang bersangkutan tersebut (Munawir, 1998). pengungkapan pertanggungjawaban sosial peru-
Penelitian ini menggunakan rasio-rasio profitabilitas sahaan.
sebagai indikator dalam menganalisis dan menentu- Hossain (2006) dan Sudana dan Arlindania
kan kinerja keuangan perusahaan agrikultur. Terdapat (2011) menemukan bahwa kinerja keuangan yang
beberapa rasio yang dapat digunakan, di antaranya: diukur menggunakan ukuran profitabilitas memiliki
return on equity, return on assets, net profit margin, pengaruh yang positif terhadap pengungkapan pertang-
dan operating profit margin. gungjawaban sosial perusahaan. Akan tetapi, Patten
Aliran kas bebas adalah sejumlah kas yang (1991); Hackston dan Milne (1996); dan Sembiring
masih tersisa atau dimiliki oleh perusahaan setelah (2003) menemukan bahwa kinerja keuangan yang
seluruh proyek yang menghasilkan net present value diukur dengan profitabilitas tersebut tidak memiliki
positif dilakukan (Jensen, 1986). Aliran kas bebas pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan
merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Penjelasan
konflik keagenan di antara manajer dan pemegang tersebut menunjukkan dua hasil temuan yang berbeda
saham. Para pemegang saham menginginkan supaya dan belum memasukkan variabel aliran kas bebas seb-
aliran kas bebas yang dimiliki oleh perusahaan dapat agai variabel moderator. Sejalan dengan hal itu maka
dibagikan sebagai dividen. Sedangkan di sisi lain, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
manajer menginginkan supaya aliran kas bebas dapat H3: Aliran kas bebas memoderasi pengaruh kinerja

71
JAM, Vol. 28, No. 2, Agustus 2017: 69-77

keuangan terhadap pengungkapan pertanggung- hipotesis sebagai berikut:


jawaban sosial perusahaan. H4: Kebijakan dividen memoderasi pengaruh kinerja
Di samping variabel aliran kas bebas, terdapat keuangan terhadap pengungkapan pertanggung-
pula variabel kebijakan dividen yang dianggap mampu jawaban sosial perusahaan.
untuk memoderasi hubungan di antara kinerja keuan- Berdasar hipotesis-hipotesis yang telah diurai-
gan dan pengungkapan pertanggungjawaban sosial kan, maka rerangka model penelitian dapat digambar-
perusahaan. Oleh karena itu, peneliti mengajukan kan sebagai berikut:

Aliran Kas Bebas

Pengungkapan
Kinerja Keuangan
Pertanggungjawaban Sosial

Kebijakan Dividen
Ukuran Perusahaan

Gambar 1
Skema Model Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh terdiri atas kinerja keuangan, pengungkapan pertang-
perusahaan agrikultur yang ada di Indonesia. Sedan- gungjawaban sosial perusahaan, aliran kas bebas, dan
gkan sampel yang digunakan adalah 18 perusahaan kebijakan dividen. Metode atau teknik pengumpulan
agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Do-
selama tiga sampai lima tahun terakhir. Pemilihan kumen yang digunakan di dalam penelitian ini berupa
sampel dilakukan dengan menggunakan metode pur- laporan tahunan perusahaan agrikultur yang terdaftar
posive sampling dengan tujuan untuk memperoleh di BEI selama tiga sampai lima tahun terakhir. Laporan
sampel yang representatif dan sesuai dengan kriteria tahunan perusahaan agrikultur diperoleh dari website
yang ditentukan. Kriteria sampel yang dimaksud yaitu Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
1) perusahaan-perusahaan agrikultur yang terdaftar di Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
BEI dan sahamnya aktif diperdagangkan selama tiga adalah kinerja keuangan sebagai variabel independen,
sampai lima tahun terakhir; 2) perusahaan-perusahaan pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan
agrikultur tersebut menerbitkan annual report; 3) pe- sebagai variabel dependen, ukuran perusahaan sebagai
rusahaan-perusahaan agrikultur tersebut menyediakan variabel kontrol, dan aliran kas bebas serta kebijakan
informasi mengenai kinerja keuangan, pengungkapan dividen sebagai variabel moderator yang sekaligus
pertanggungjawaban sosial perusahaan, aliran kas menjadi variabel independen. Kinerja keuangan akan
bebas, dan kebijakan dividen. diukur dengan menggunakan empat rasio profitabilitas
Pengumpulan data dilakukan dengan cara yang kemudian akan dilakukan analisis faktor sehingga
menganalisis laporan tahunan perusahaan yang telah dapat menghasilkan ukuran untuk kinerja keuangan.
terpilih sebagai sampel. Jenis data yang digunakan Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggam-
di dalam penelitian ini adalah data sekunder yang barkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan

72
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN........................................................... (Gabriela Oshinawati)

laba dengan menggunakan semua kemampuan dan seluruh proyek yang menghasilkan net present value
sumber daya yang ada di dalam perusahaan (Syafiri, positif dilakukan (Jensen, 1986). Kebijakan dividen di
2008:304). dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan
Keempat rasio profitabilitas yang dimaksud dividend payout ratio.
yaitu return on equity, return on assets, net profit Penelitian ini menggunakan model regresi untuk
margin, dan operating profit margin. Return On Eq- melakukan pengujian. Penggunaan model regresi ini
uity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk dapat menghasilkan nilai parameter yang valid apabila
mengukur kemampuan ekuitas dalam menghasilkan model tersebut memenuhi persyaratan asumsi klasik.
pendapatan bersih. Return On Assets (ROA) meru- Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu
pakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan data harus berdistribusi normal, tidak terdapat auto-
secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan korelasi, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak
dengan menggunakan aset yang tersedia di dalam peru- terjadi multikolinearitas. Hipotesis di dalam penelitian
sahaan. Net Profit Margin digunakan untuk mengukur ini akan diuji dengan menggunakan model persamaan
perbandingan antara laba bersih setelah pajak dan pen- regresi sebagai berikut:
jualan. Rasio Operating Profit Margin menunjukkan PCSR = β0 + β1KK + β2AKB + β3KD + β4(KK*AKB)
perbandingan di antara laba usaha dan penjualan. + β5(KK*KD) + β6 Size + e
Pengukuran pertanggungjawaban sosial peru- Keterangan:
sahaan di dalam penelitian ini menggunakan indeks PCSR = Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial
pengungkapan sosial yang merupakan variabel dummy. Perusahaan
Indikator pengungkapan pertanggungjawaban sosial β0 = Konstanta
perusahaan di dalam penelitian ini menggunakan 78 β1, β2, β3, β4, β5, β6 = Koefisien regresi
item pengungkapan untuk perusahaan agrikultur yang KK = Kinerja Keuangan
terbagi ke dalam tujuh tema. Semua item pengungka- AKB = Aliran Kas Bebas
pan tersebut diambil dari penelitian Sembiring (2005). KD = Kebijakan Dividen
Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol Size = Ukuran Perusahaan
di dalam penelitian ini. Variabel ini dianggap perlu un- e = error
tuk dikontrol supaya tidak mempengaruhi gejala yang
sedang dikaji. Ukuran perusahaan di dalam penelitian HASIL PENELITIAN
ini diukur dengan menggunakan data jumlah aset yang
dimiliki oleh perusahaan. Skala yang digunakan adalah Analisis statistik deskriptif terhadap variabel-variabel
log asset. Aliran kas bebas adalah jumlah kas yang di dalam penelitian ini secara ringkas dapat dilihat
masih tersisa atau dimiliki oleh perusahaan setelah pada Tabel 1.

Tabel 1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Deviasi
No. Variabel Minimum Maksimum Mean
Standar
1. Kinerja Keuangan (X1) -5,88719 1,27713 -0,0500309 1,05731190
2. Aliran Kas Bebas (X2) -0,69405 0,19368 -0,0333222 0,12322833
3. Kebijakan Dividen (X3) -2,46 385,95 23,1003 48,47031
4. Ukuran Perusahaan (X4) 10,90201 13,49131 12,4101862 0,72385851
5. Kinerja Keuangan*Aliran Kas Bebas (X5) -0,21868 4,08600 0,0673604 0,49855547
6. Kinerja Keuangan*Kebijakan Dividen (X6) -9,94591 66,65782 9,7238546 16,17396965
Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial
7. 17,P95 62,82 34,3519 12,80758
Perusahaan (Y)

73
JAM, Vol. 28, No. 2, Agustus 2017: 69-77

PEMBAHASAN menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Hasil per-


hitungan uji normalitas data dapat dilihat pada Tabel 2.
Pengujian normalitas data di dalam penelitian ini

Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Data
Kolmogorov-Smirnov(a)
Variabel
Statistic Df Sig.
Unstandardized Residual 0,103 68 0,071

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai signifi- Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada
kansi Kolmogorov-Smirnov Z lebih besar dari 5%, tidaknya hubungan tumpang tindih di antara variabel-
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel independen. Pengujian multikolinearitas
frekuensi observasi (hasil) dengan frekuensi harapan dilakukan dengan melihat VIF. Apabila diperoleh nilai
normal. Hal ini berarti bahwa data di dalam penelitian VIF lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa
ini berdistribusi normal dan telah memenuhi asumsi tidak terjadi multikolinearitas.
normalitas.

Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity
No. Variabel Independen Simpulan
Statistics (VIF)
1 Kinerja Keuangan (X1) 2,683 Tidak multikolinearitas
2 Aliran Kas Bebas (X2) 1,982 Tidak multikolinearitas
3 Kebijakan Dividen (X3) 1,928 Tidak multikolinearitas
4 Ukuran Perusahaan (X4) 1,262 Tidak multikolinearitas
5 Kinerja Keuangan*Aliran Kas Bebas (X5) 3,137 Tidak multikolinearitas
6 Kinerja Keuangan*Kebijakan Dividen (X6) 3,070 Tidak multikolinearitas

Tabel 3 menunjukkan bahwa semua variabel kan pada variabel-variabel yang lain tidak terjadi het-
independen memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal eroskedastisitas. Hal ini dapat terjadi karena sebagian
ini berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada data kebijakan dividen bernilai nol akibat keputusan
semua variabel independen. manajemen perusahaan untuk tidak membagikan
Pengujian heteroskedastisitas di dalam peneli- dividen.
tian ini menggunakan uji Glejser. Tujuan dari pengujian Berdasar tabel Durbin-Watson, dengan meng-
ini adalah untuk mengetahui apakah di dalam model gunakan jumlah sampel (n) sebanyak 68, jumlah varia-
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual bel independen (k) sebanyak 6, dan taraf kepercayaan
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model 95% diperoleh nilai dL = 1,4217 dan dU = 1,8032.
regresi yang baik adalah yang memiliki variance tetap Diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 0,902. Angka
atau dapat disebut dengan homoskedastisitas. Syarat ini lebih rendah daripada batas bawah (dL) sehingga
homoskedastisitas adalah memiliki nilai signifikansi koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Hal ini
(p-value) lebih besar dari 5%. Berikut ini data p-value menyebabkan terjadinya masalah autokorelasi positif.
dari setiap variabel independen. Akan tetapi hal ini dapat diabaikan karena data di
Tabel 4 mengindikasikan bahwa pada variabel dalam penelitian ini bukan time series.
kebijakan dividen terjadi heteroskedastisitas. Sedang-

74
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN........................................................... (Gabriela Oshinawati)

Tabel 4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
No. Variabel Independen p-value (sig) Kesimpulan
1. Kinerja Keuangan (X1) 0,990 Tidak Heteroskedastisitas
2 Aliran Kas Bebas (X2) 0.329 Tidak Heteroskedastisitas
3 Kebijakan Dividen (X3) 0,037 Terjadi Heteroskedastisitas
4 Ukuran Perusahaan (X4) 0,059 Tidak Heteroskedastisitas
5 Kinerja Keuangan*Aliran Kas Bebas (X5) 0,353 Tidak Heteroskedastisitas
6 Kinerja Keuangan*Kebijakan Dividen (X6) 0,097 Tidak Heteroskedastisitas

Penelitian ini memiliki empat hipotesis yang litian ini dilakukan uji F statistik. Tabel 5 menunjuk-
akan diuji dengan analisis regresi moderasian. Pene- kan nilai Fhitung sebesar 11,949 dengan p-value sebesar
litian ini ingin menguji kemampuan aliran kas bebas 0,000 yang berarti signifikan. Hal ini mengindikasikan
dan kebijakan dividen dalam mempengaruhi pengung- bahwa terdapat variabel independen yang berpengaruh
kapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Selain terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial pe-
itu, penelitian ini ingin menguji kemampuan aliran rusahaan. Di dalam penelitian ini variabel independen
kas bebas dan kebijakan dividen dalam memoderasi yang dimaksud yaitu kebijakan dividen yang memiliki
pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan p-value sebesar 0,041.
pertanggungjawaban sosial perusahaan. Hasil analisis regresi moderasian menunjukkan
Tabel 5 menunjukkan data nilai koefisien kore- bahwa aliran kas bebas tidak berpengaruh terhadap
lasi (R) sebesar 0,735 dan koefisien determinasi mod- pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan
erasian (R2) sebesar 0,540. Nilai koefisien determinasi dengan p-value yang dihasilkan sebesar 0,262, kebi-
moderasian menunjukkan tingkat ketepatan (goodness jakan dividen berpengaruh positif terhadap pengung-
of fit). Hal ini berarti bahwa secara statistik variabel kapan pertanggungjawaban sosial perusahaan dengan
kinerja keuangan, aliran kas bebas, kebijakan dividen, p-value yang diperoleh sebesar 0,041, aliran kas bebas
ukuran perusahaan, interaksi kinerja keuangan dengan tidak memoderasi pengaruh kinerja keuangan terhadap
aliran kas bebas dan interaksi kinerja keuangan dengan pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan
kebijakan dividen memberikan kontribusi terhadap dengan p-value yang dihasilkan sebesar 0,750, dan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan kebijakan dividen tidak memoderasi pengaruh kinerja
sebesar 54%. keuangan terhadap pengungkapan pertanggungjawa-
Untuk menguji signifikansi pengaruh variabel ban sosial perusahaan dengan p-value yang diperoleh
independen terhadap variabel dependen di dalam pene- sebesar 0,409.

Tabel 5
Hasil Regresi Moderasian dengan Memasukkan Variabel Moderator
Aliran Kas Bebas dan Kebijakan Dividen
Variabel Independen Beta T Sig
Kinerja Keuangan (X1) 0,037 0,259 0,796
Aliran Kas Bebas (X2) -0,138 -1,133 0,262
Kebijakan Dividen (X3) 0,252 2,087 0,041
Ukuran Perusahaan (X4) 0,671 6,876 0,000
Kinerja Keuangan*Aliran Kas Bebas (X5) -0,049 -0,320 0,750
Kinerja Keuangan*Kebijakan Dividen (X6) -0,126 -0,831 0,409
R = 0,735
R2 = 0,540
Fhitung = 11,949
Sig. (p) = 0,000

75
JAM, Vol. 28, No. 2, Agustus 2017: 69-77

Aliran kas bebas tidak mampu mempengaruhi Saran


pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan
dan juga tidak mampu memoderasi pengaruh kinerja Berdasar keterbatasan yang terdapat di dalam peneli-
keuangan terhadap pengungkapan pertanggungjawa- tian ini, saran bagi penelitian selanjutnya antara lain:
ban sosial perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena menggunakan rumus aliran kas bebas yang lebih baik,
perhitungan aliran kas bebas kurang tajam. Kebijakan hanya menggunakan observasi perusahaan agrikultur
dividen mampu mempengaruhi pengungkapan pertang- yang melakukan pembagian dividen pada tahun yang
gungjawaban sosial perusahaan secara positif. Akan diteliti, dan menambahkan variabel kepemilikan
tetapi, kebijakan dividen tidak mampu memoderasi manajerial.
pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan
pertanggungjawaban sosial perusahaan karena terdapat
sebagian perusahaan agrikultur yang tidak membagi-
kan dividen dalam kegiatannya. DAFTAR PUSTAKA

SIMPULAN DAN SARAN Cowen, S.S., Ferreri, L.B., dan L.D. Parker. 1987.
“The Impact Of Corporate Characteristics On
Simpulan Social Responsibility Disclosure: A Typology
And Frequency-Based Analysis”. Accounting,
Simpulan di dalam penelitian ini yaitu aliran kas Organizations and Society. Vol. 12(2): 111-122.
bebas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
pertanggungjawaban sosial perusahaan, kebijakan Darwin, A. 2004. Penerapan Sustainability Reporting
dividen berpengaruh positif terhadap pengungkapan di Indonesia. Konvensi Nasional Akuntansi V,
pertanggungjawaban sosial perusahaan, aliran kas Program Profesi Lanjutan. Yogyakarta, 13-15
bebas tidak memoderasi pengaruh kinerja keuangan Desember.
terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan, dan kebijakan dividen tidak memoderasi Deegan, C. 2002. “Introduction the Legitimizing Ef-
pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan fect of Social and Environmental Disclosure-a
pertanggungjawaban sosial perusahaan. Theoritical Foundation”. Accounting, Audit-
Hasil penelitian ini dapat membantu pembaca untuk ing, and Accountability Journal. Vol. 15(3):
memahami bahwa pengungkapan pertanggungjawa- 282-311.
ban sosial perusahaan dipengaruhi secara positif dan
signifikan oleh kebijakan dividen. Semakin tinggi Elkington, J. 1998. Cannibals With Forks: The Triple
kebijakan dividen yang diambil oleh perusahaan, Bottom Line in 21st Century Business. Gabriola
maka akan semakin besar juga pengungkapan pertang- Island, BC: New Society Publishers.
gungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut. Penelitian memiliki beberapa keterbatasan Ghozali, L dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi.
antara lain: perhitungan aliran kas bebas kurang tajam Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipo-
karena tidak memperhitungkan satu per satu transaksi negoro.
yang disampaikan di dalam laporan arus kas, sebagian
perusahaan agrikultur tidak membagikan dividen di Guthrie, J. dan L.D. Parker. 1990. “Corporate social
dalam kegiatannya, dan variabel lain seperti kepemi- disclosure practice: a comparative international
likan manajerial yang terkait dengan pengungkapan analysis”. Advances in Public Interest Account-
pertanggungjawaban sosial perusahaan tidak diteliti ing, 3: 159-175.
di dalam penelitian ini.
Hackston, D. and Milne, M. 1996. “Some determinants
of social and environmental disclosures in New
Zealand companies”. Accounting, Auditing, &

76
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN........................................................... (Gabriela Oshinawati)

Accountability Journal, Vol. 9(1): 77-108. Visibility, Ketergantungan pada Hutang, dan
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Peru-
Harahap, S. S. 2004. Analisis Kritis atas Laporan sahaan”. Simposium Akuntansi Nasional 6.
Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Oktober: 249-259.

Hossain, M., K. Islam dan J. Andrew. 2006. Corporate Sembiring. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan
Social and Environmental Disclosure in Devel- Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi
oping Countries; Evidence from Bangladesh. Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa
Faculty of Commerce Papers, University of Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi
Wollongong. 8. Oktober: 29-39.

Jensen, Michael C. 1986. “Agency Costs of Free Cash Sudana, I M., dan Putu Ayu Arlindania W. 2011.
Flow, Corporate Finance, and Takeovers”. “Corporate Governance dan Pengungkapan
American Economic Review, Vol. 76(2): 323- Corporate Social Responsibility pada Peru-
329. sahaan Go-Public di Bursa Efek Indonesia”.
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Vol.
Jong-Seo C., Young-Min K., and Chongwoo C. 2010. 4(1): 37-49.
“Corporate social responsibility and corporate
financial performance: Evidence from Korea”. Suharto, E. 2008. Menggagas Standar Audit Program
Australian Journal of Management, Vol. 35(3): CSR. CSR Audit, Bandung.
9- 21.
Syafiri H., Sofyan. 2008. Analisa Kritis atas Laporan
Levy, H. dan Sarnat, M. 1990. Capital Investment and Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Financial Decision. Fourth edition. Prentice
Hall. Widiastuti, H. 2002. “Pengaruh Luas Pengungkapan
Sukarela dalam Laporan Tahunan terhadap
Munawir, S. 1998. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Earning Response Coefficient (ERC)”. Simpo-
Keempat. Cetakan kesembilan, Penerbit Lib- sium Nasional Akuntansi V. Oktober: 24-29.
erty: Yogyakarta.
www.idx.co.id.
Mwangi, Cyrus I., and Oyenje, Jane J. 2013. “The Re-
lationship between Corporate Social Respon-
sibility Practices and Financial Performance
of Firms in the Manufacturing, Construction
and Allied Sector of the Nairobi Securities
Exchange”. International Journal of Business,
Humanities and Technology. Vol. 3(2): 13-20.

Patten, D. M. 1991. “Exposure, Legitimacy, and Social


Disclosure”. Journal of Accounting and Public
Policy. Vol. 10(5): 297-308.

Penman, Stephen. H. 2007. Financial Statement


anakysis and Security Valuation. 3rd Edition.
McGraw-Hill.

Sembiring, R. 2003. “Kinerja Keuangan, Political

77

You might also like