You are on page 1of 2

Salah satu jenis musuh alami serangga hama yang sering dimanfaatkan untuk

pengendalian hama serangga Ordo Lepidoptera adalah Trichogramma spp. yang termasuk
jenis parasitoid telur. Parasitoid telur ini terbukti berpotensi untuk mengendalikan serangga
hama di lapangan serta dapat mengurangi biaya penggunaan insektisida sebesar 73,4% dan
biaya tenaga kerja sebesar 27% (Nurindah, 2002). Di Indonesia, penggunaan parasitoid telur
ini telah banyak digunakan dan berhasil mengendalikan hama penggerek tebu, penggerek
padi, dan penggerek kedelai. Untuk pembiakan T. chilonis dalam skala besar, parasitoid telur
ini dapat diproduksi menggunakan inang pengganti, yaitu telur dari hama Corcyra sp
(Kalshoven, 1981).
Trichogramma chilonis merupakan salah satu parasitoid yang termasuk dalam ordo
Hymenoptera. Menurut Kalshoven (1981), parasitoid telur T. japonicum diklasifikasikan
sebagai berikut
Kingdom : Animalia
Philum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Trichogrammatidae
Genus : Trichogramma
Spesies : T. chilonis Ishi.
T. chilonis memiliki ciri khas rambut rambut halus pada bagian sayapnya dan tarsi
yang beruas tiga (Borror et al. 1992). Proses parasitisasi oleh parasit ini terdiri dari
serangkaian tahap yang saling berhubungan: lokasi habitat inang, lokasi host, pengenalan
host, dan penerimaan hos. Pengenalan dan penerimaan host didorong oleh isyarat fisik dan
kimiawi menggunakan antena dan ovipositor, kesesuaian host dilakukan dengan memeriksa
permukaan dan isi internal dari host. Setelah kontak dengan telur host, betina Trichogramma
mengeluarkan antigen intensif dari permukaan inang, diikuti dengan penusukan chorion telur
(Schmidt, 1994).
Perkembangan T. chilonis dari telur hingga imago berkisar antara 7-9 hari ( Agus,
1991). Imago T. chilonis betina menghasilkan 20-50 keturunan. Serangga T. chilonis betina
yang dibuahi menghasilkan keturunan betina fertil. Parasitoid T. chilonis meletakkan telur
pada telur inangnya, sehingga dapat berkembang secara terus menerus selama telur inang
masih tersedia. Imago T. chilonis dapat menemukan telur inangnya dengan bantuan
kairomon, yaitu suatu senyawa yang dihasilkan oleh serangga inang. Trichogramma chilonis
mampu memarasit 10 ordo serangga, di antaranya adalah ordo-ordo hama penting seperti
Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, Heteroptera, Hyme-noptera (symphyta) dan Neuroptera.
Telur inang yang terparasiti berwarna hitam, telur Trichogramma di dalam telur inang akan
menetas menjadi larva, dan sumber makanan larva didapatkan dari telur inang. (Menurut
Hassan, 1993)

Agus, N. 1991. Biologi Parasitoid Telur Trichogramma sp.


(Hymenoptera:Trichogrammatidae) dan Telenomus sp.
(Hymenoptera:Scelionidae) pada Penggerek Padi Kuning Scirpophaga incertulas
Walker (Lepidoptera:Pyralidae). Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Borror. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga, edisi VI. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.

Hassan, S. A. 1993. The Mass Rearing and Utilization of Trichogramma to Control


Lepidopterous Pests: Achievments and Outlook. Pestic.Sci.37: Hlm 387-391.

Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. PA van der Laan, penerjemah.
Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Nurindah. 2002. Identifikasi Parasitoid Telur Trichogramma dan Trichogrammatoidea. Di


dalam: Diseminasi Penerapan Pemanfaatan Parasitoid T. bactrae-bactrae
(Nagaraja) Sebagai Agens Hayati untuk Mengendalikan Hama Penggerek
Polong Kedelai spp.. Malang: Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Wilayah VI.

Schimdt, J. M. 1994. Host recognition and acceptance by Trlchogramma in Wajnberg and


SA Hassan (Eds.). UK: CAB Int

You might also like