You are on page 1of 6

KONSEP STRUKTUR BANGUNAN

 BANGUNAN YANG AKAN DIBANGUN ADALAH PERKANTORAN

Efisiensi bangunan perkantoran biasanya dihitung berdasarkan rasio dari luas ruang
yang terpakai terhadap jumlah kotor luas ruang bangunan.
Definisi yang dibuat perusahaan tanah & bangunan berbeda-beda, tetapi perhitungan
satuan dasarnya pada umumnya adalah sama.
Yakni :
 Luas lantai ruang kerja (atau luas terpakai)
Dimaksudkan sebagai ruangan dimana seseorang dapat bekerja di meja & mempunyai ruang
untuk sirkulasi sekundernya.
 Ruang sirkulasi utama
Yang dibutuhkan untuk menempatkan jalur sirkulasi / jalur pencapaian & juga sekaligus jalur
untuk keadaan darurat dari tempat / ke tempat kerja.
 Ruang-ruang khusus
Dimaksudkan sebagai ruang-ruang yang tidak dapat digunakan sebagai ruang kerja
perkantoran melainkan digunakan untuk fungsi tertentu, ruang arsip, kantin / restoran.
 Ruang inti vertical ( ‘’ core ‘’ )
Ruang yang dibutuhkan sebagai penunjang bangunan seperti ruang lift, tangga, pipa-pipa
saluran / instalansi, ruang peturusan.

BANGUNAN PERKANTORAN

Jumlah Lantai : 7 lantai


SISTEM STRUKTUR

2.1 Struktur Gedung


Struktur yang digunakan dalam desain perkantoran ini adalah
1. Struktur bawah (Pondasi) ; Tiang Pancang
2. Struktur tengah (badan) ; Rangka Kaku dengan Dinding Geser (Shear Wall)
3. Struktur atas (atap) ; Rangka Baja dan Cor Beton
2.2 Jenis Beban Pada Struktur
2.2.1 Beban Mati ( Dead Loads)
Beban mati boleh diartikan sebagai
beban yang tidak berubah seperti berat
struktur sendiri atau bagian struktur yang tidak
boleh dipisahkan daripada struktur utama.
Beban mati dalam sebuah bangunan adalah
faktor yang penting dalam reka bentuk struktur
dan boleh melebehi beban yang lain.

2.2.2 Beban Hidup


Adalah beban selain daripada beban
mati yang berlaku pada struktur serta beban
yang boleh berubah seperti manusia , binatang
, mesin , lekapan (fixtures) dan elemen yang
tidak membawa beban

Ada juga beban hidup selain yang telah disebutkan diatas, antara lain :
a. Beban Angin
beban angin pada bangunan adalah dalam
bentuk beban yang seragam (distributed) yang
boleh bertindak pugak dari permukaan
bangunan atau selari dengannya. Kesan
utama beban angin pada bangunan boleh
dalam berbagai bentuk diantaranya adalah
1. Beban angin boleh menyebabkan
bangunan bergerak secara sisi.
2. Rupa bentuk dan tekstur sebuah bangunan boleh memberi kesan
kepada aliran angin.
3. Kekuatan angin biasanya dikira dari halaju uadra yang bergerak

b. getaran dan gempa bumi


Kesan yang tepat dari gempa bumi adalah
pergerakan / getaran bumi yang berlaku dari
kejutan gelombang dari pusat gempa bumi.
Geataran boleh menyebabkan masalah
kepada bangunan serta penghuninya. Sebuah
struktur kepada getaran bumi bergantung
kepada beberapa faktor seperti ; ciri
pergerakan bumi , keadaan tanah dan nilai
“damping”.

c. Perubahan Suhu dan Endapan


Perubahan suhu bangunan boleh
menyebabkan pengembangan yang tidak
seimbang diantara ahli struktur bangunan atau
pun pada suatu elemen bangunan seperti
dinding penutup. Pengembangan ini boleh
menyebabkan daya dan tegasan berlaku pada
struktur tersebut.

Endapan tanah yang berlainan boleh


menyebabkan penurunan yang tidak merata
pada sebuah bangunan. Ini menyebabkan
asas bangunan mendapat secara tidak merata
justru membangkitkan tegasan kepada
komponen struktur bangunan.
Penurunan pada asas secara tidak serata
d. Beban air dan tanah
Tekanan oleh air normal kepada permukaan objek yang di tenggelami
cecair adalah ; p = y h dimana y adalah ketumpatan cecair h adalah
kedalam dari permukaan cecair hingga ketitik yang hendak dikira.
Tekanan linier ini boleh berlaku pada tangki dan struktur dibawah air.

Struktur yang dibawah tanah seperti dinding asas bangunan dan


dinding penahan juga mengalami tekan di sebabkan tekanan dari tanah.
Tekanan ini bergantung kepada banyak faktor seperti; cohesion & geseran
tanah , pengembangan tanah dan ketegaran struktur.

2.2 Core
Core berfungsi untuk menempatkan sirkulasi vertical (sap utilitas, tangga
darurat, lift, ruang service/toilet) dan untuk menerima gaya lateral yang terdiri dari
bahan yang tahan api.

Core
Dimensi Kolom
1
/18 s/d 1/24 Bentang  bentang yang digunakan 10 m = 1000 cm
1/ x 1000 cm = 50 x 50 cm
20

 Luas Penampang Kolom

4 % x Luas Penampang Kolom

4 % x (100 cm x 100 cm)

4 % x 10000 cm2 = 400

cm2

 Balok Induk

1/10 – 1/12 x Bentang balok

 Balok Induk I

1/12 x 1000 cm = 83,333 cm ( 83 cm )


83 cm
3/5 x Tinggi Balok

3/5 x 83,333 cm = 49,999 cm ( 50 cm )

50 cm
 Balok Induk II

1/12 x 1000 cm = 83,333 cm ( 83 cm )

3/5 x Tinggi Balok


83 cm
3/5 x 83,333 cm = 49,999 cm ( 50 cm )

50 cm
 Luas Penampang Balok

Balok I

3 % x Luas Penampang Balok

3 % x 83 cm x 50 cm

3 % x 4150 cm2 = 124,5

Balok II cm2

3 % x Luas Penampang Balok

3 % x 83 cm x 50 cm

3 % x 4150 cm2 =124,5

cm2

You might also like