Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN OPERASI
EKMA5208.01
OLEH :
MUH. AKRAM SYAWAL
530004025
Di bawah ini adalah gambar alur proses produksi PT. Sehati Sejati (SS). Perusahaan ini
menghasilkan produknya dengan banyak variasi berdasarkan permintaan. Produk tidak dibuat
secara massal dan melalui proses yang berbeda-beda untuk setiap jenis produk.
Berdasarkan gambar tersebut, jenis proses apakah yang diterapkan PT. Jasmine Raya? Jelaskan
jawaban Saudara berdasarkan ciri-ciri jenis proses yang Saudara pilih
Secara sederhana proses merupakan perubahan input melalui kegiatan operasi, sehingga
menghasilkan keluaran berupa output. Secara rinci, bahwa pelaksanaan dan pekerjaannya
melalui sebuah sistematis dengan mengidentifikasikan peluang, ruang lingkup, proses
dokumentasi, evaluasi kinerja, desain ulang proses, implementasi perubahan, mengelolanya,
keterkaitan analisis proses dengan organisasi, dan penentuan jenis proses (Eliyana, A &
Wiratmoko, A, 2012).
Oleh karena itu, dalam suatu pengambilan keputusan dari operasi tersebut diperlukanlah
suatu rancangan proses yang digunakan oleh manager operasi agar dapat menganalisis dan
mengambil keputusan yang tepat dengan menyeleksi proses terkait dengan menentukan jenis
proses produksi yang akan digunakan dan rentang proses yang tepat. Seleksi proses terkadang
dipandang sebagai suatu masalah tata letak atau rangkaian keputusan yang bersifat strategic
dan sangat penting, karena mempengaruhi harga, kualitas, pengiriman barang, dan fleksibilitas
operasi. Proses dibagi dua klasifikasi yaitu (Bunawan, 1994) :
Aliran lini (Line Flow): pembuatan barang atau produk yang urutan operasinya secara
linear. Dimana produknya berdasarkan standarisasi dan mengalir atau berpindah dari
satu operasi ke operasi berikutnya secara berurutan sebagaimana telah ditentukan. Pola
aliran ini dapat dilihat seperti gambar 1 dibawah ini.
Aliran Produk
a) Produksi masal (mass production) adalah produksi yang pada umumnya berkaitan
dengan jenis operasi perakitan maupun pembuatan suku cadang secara
berkesinambungan dan biasanya mempunyai cirri-ciri dalam volume yang sangat
besar, dan waktu produksi yang relative lama. Hal ini Seperti pada perakitan
industry mobil (Bunawan,1994), sedangkan menurut Anil Kumar. S & Suresh. N,
(2009) produksi masal ditandai dengan:
1) Produk standarisasi dan urutan proses,
2) Didesikan tujuannya khusus mesin berkapasitas produksi yang lebih tinggi,
3) Produk Volume besar,
4) Siklus waktu lebih pendek dari produksinya,
5) Lebih rendah pada persediaan proses,
6) Jalur produksi sempurna seimbang,
7) Aliran material, komponen dan suku cadang yang terus-menerus dan tanpa
pelacakan kembali.
8) Perencanaan produksi dan kontrolnya mudah, dan
9) Penanganan material benar-benar otomatis.
Aliran Intermitten: suatu aliran proses yang mempunyai ciri dengan selang waktu yang
terputus-putus. Dimana aliran ini diatur pada pusat-pusat kerja yang diperlukan menurut
keterampilan dan peralatannya. Aliran ini merupakan suatu aliran yang bercampur baur
(jumbled flow pattern), pola aliran ini terlihat seperti dibawah ini:
Dari gambar diatas terlihat bahwa aliran proses dapat dilakukan ke beberapa gugus kerja
sesuai dengan kebutuhan dari produk yang diproduksi, sehingga dapat memperlancar
kegiatan proses produksi tersebut.
Aliran intermitten ini menggunakan tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi
dibarengi dengan penggunan perlatan yang serba guna. Aliran ini juga fleksibel dalam
merubah produk dan volumenya dan termasuk juga aliran yang tidak efisien sehingga
menimbulkan beberapa masalah diantaranya pengendalian persediaan, penjadwalan,
dan kualitas.
Aliran proses ini juga menempatkan tenaga kerjanya yang terampil secara bersamaan
dengan peralatan yang sesuai. Hal ini dikenal sebagai bentuk tata-letak proses (process
layout), dan disebut juga sebagai Job-shop. Karena Setiap pekerjaan menuntut
Proyek, merupakan suatu bentuk proses produksi yang digunakan khusus untuk seni,
konser, bangunan, atau suatu gambar hidup (motion picture). Dimana produksi ini juga
disebut sebagai suatu produk tunggal yang tidak ada aliran produknya, akan tetapi
masih tetap terdapat urutan operasi. Urutan operasi proyek tersebut secara konsepsual
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
1 3
Mulai Selesai
2 4
Tugas / Aktivitas
2. menurut jenis pesanan pelanggan (Customer Order): membuat untuk persediaan (make-to-
stock) atau membuat untuk pesanan (make-to-order).
B. ANALISIS MASALAH
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa proses terhadap produk dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Produk 1 : A – B – D dan langsung selesai, dan dari gugus A terjadi proses yang
terputus ke gugus E yang mana awal dari proses produk 3 di lanjut ke
gugus F – A dan produk 3 selesai,
2. Produk 2 : D – E – C dan produk 2 selesai. Akan tetapi, produk 2 dapat melakukan
proses ke gugus tugas dari E – F – A dan masuk ke penyelesaian produk 3,
3. Produk 3 : E – F – A – dan produk 3 selesai. Akan tetapi produk 3 dapat berpindak ke
penyelesaian produk 2 melalui gugus tugas E – C dan produk selesai.
Dari analisis diatas dan jika dikaitkan dengan landasan teori bahwa jenis proses yang
diterapkan oleh PT Jasmine Raya yang terkait dengan gambar tersebut termasuk kepada jenis
Aliran proses intermittent, karena aliran ini diatur pada pusat-pusat kerja yang diperlukan
menurut keterampilan dan peralatannya dan aliran ini juga merupakan suatu aliran yang
bercampur baur (jumbled flow pattern).
D. DAFTAR PUSTAKA