You are on page 1of 3

Tema : Istiqomah dalam Kebaikan

Judul : Hijrah dan Istiqomah

Bismillah. Alhamdulillah. Allahumma shalli wa sallim 'ala Nabiyyina Muhammad. Amma Ba'ad.

Kehidupan ini dinamis. Berubah-ubah. Seperti halnya roda berputar, kita menjali hidup juga
berputar. Bergantian. Semisal, terkadang rizki begitu mudah kita jemput dan kadang kala susah
didapat, walaupun telah mencarinya dengan sungguh-sungguh, namun tetap juga tak ditemukan.
Adakalanya juga kita selalu merasa dihadiahkan keberuntugan, keberkahan terasa dekat. Namun
adakalanya juga kita merasa keburukan mengunjungi kita. Ada masanya kita semangat beribadah,
pun ada masanya juga kita letoy, bermalas-malasan dalam kebaikan, dalam ketaatan kepada Allah
Subhanahu wa ta'ala. Na'udzubilah. Semoga kita terhindar dari perangai buruk dan diampuni oleh-
Nya. Aamiin.

Saudaraku yang dimuliakan Allah ta'ala, begitulah namanya hidup, iman mengalami pasang surut,
semangat beribadah dan melakukan kebaikan juga kadang melemah. Benar, memang ada
segelentir orang yang mampu bertahan dalam jalan yang lurus, konsistensi mampu dipegang erat.
Dalam islam kita sebut dengan istiqomah.
Namun, mari terlebih dulu kita simak firman Allah ta'ala berikut:

۞ ٢٦﴿ ‫﴾فحـحـاَحمحن لحهۥُم ملوطرِ ٌ حوحقاَحل إكبنى ممحهاَكجرِر إكلحىى حرببىى ٓ إكن نهۥُم همحو ٱللحعكزيِمز ٱللححككيِمم‬

"Maka Lut membenarkan (kenabian Ibrahim). Dan dia (Ibrahim) berkata, "Sesungguhnya aku
harus berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa,
Mahabijaksana.""
(Q.S.29:26)

Di bulan Hijriah ini hendaknya kita meniatkan tuk berhijrah. Hijrah memperbaiki diri.
Meninggalkan. Berpisah dari kebiasaan--perbuatan tidak baik dengan sepenuh hati, organ (tubuh),
dan lisan. Menjadi bijaksana dalam hidup untuk diri kita pribadi. "Hijrah dari apa dan kepada
apa?" Hijrah dari keburukan masa lalu menuju kebaikan dan ketaatan yang istiqomah. Sebab,
Allah ta'ala mengatakan:

‫ض ممىحرحغرماَ حككثيِرراً حوحسحعةر ً حوحمن يِحلخمرلج كمنن بحليِتككهۦِ ممحهاَكجرراً إكحلى ٱنلك حوحرمســولككهۦِ ثمــنم يِمــلدكرلكهم ٱللحمــلو م‬
۞ ‫ت فحقحــلد‬ ‫حوحمن يِمحهاَكجلر كفى حسكبيِكل ٱنلك يِحكجلد كفى ٱللحلر ك‬
١٠٠﴿ َ‫﴾حوقححع أحلجمرهۥُم حعحلى ٱنلك ِهَّل حوحكاَحن ٱنلم حغمفورراً نركحيِرما‬

"Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat
hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud
berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke
tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang."
(Q.S.4:100)

Kiat-kiat yang sedikit lebihnya bisa direnungkan dan diimplementasikan untuk menjadi istiqomah
setelah berhijrah di antaranya:

1. Rutin menghadiri majelis ilmu (agama)

Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ت حعلحليِكهـمم اًلنسـككيِنحةم حوحغكشـيِحلتهممم اًلنرلححمـةم حوححفنلتمهـمم اًللحملحئكحكـةم‬ ‫ب نك‬


‫اـ حويِحتححداًحرمسـونحهم بحليِنحمهـلم إكلن نححزحلـ ل‬ ‫ت ن‬
‫اك يِحلتملوحن ككحتـاَ ح‬ ‫حوحماَ اًلجتححمحع قحلورِم كفى بحليِ ت‬
‫ت كملن بمميِو ك‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬
‫حوذحكحرهممم ام كفيِحمن كعنحدهم‬ ‫ح‬

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling
mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan
dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi
makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim, no. 2699)

Gundah gelisah di hati bisa berubah tenang dengan menghadiri majelis ilmu agama. Perkara dunia
sebab datangnya kegelisahan, kekhawatiran. Dengan mendatangi majelis ilmu agama akan
mengalihkan pikiran dan hati untuk mengingat Allah, memberi energi baru dengan memahami
hakikat hidup di dunia tak lain dan tak bukan untuk Ibadallah.

Kedua, Rahmat Allah akan tercurahkan kepada hamba-Nya yang senantiasa berbuat baik.
Dalam Al-Qur’an juga disebutkan,
‫ب كمحن اًللمملحكسكنيِحن‬ ‫إكنن حرلححمةح ن‬
ِ‫اك قحكريِ ر‬
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf:
56)

Ketiga, dikelilingi para malaikat berarti mereka ridha terhadap para penuntut ilmu. Keempat,
sanjungan Allah ta'ala dihadapan makhluk-Nya adalah kebahagiaan. Sebab, bila dipuji dan
disebut-sebut nama kita dihadapan manusia kita merasa senang. Jadi, sudah sepantasnya kita
senang tak terkira di sanjung oleh Penguasa dan Yang Maha Mengatur Makhluk-Nya: Allah Al
hayyul qayyum.

2. Menjaga hak Allah


Ingatlah Sabda rasul ini dari Ibnu Abbas bahwa,
"Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu..."
Menjaga Allah dalam ihwal hak-hak Allah, perintah, serta larangan Allah. Aplikasinya dalam
keseharian yakni dengan istiqomah untuk taat dan berbuat baik demi menjaga Allah. Implikasinya,
tentu Allah akan menjaga kita melebihi upaya kita.
3. Mengingat Kematian
Ingatlah bahwa kematian tidak memandang usia, sehat atau sakitnya seseorang, kaya atau miskin
materi yang ada. Maka, berusahalah berbuat baik dimana pun dan kapan pun agar kita bisa mati
dalam keadaan khusnul khotimah dan syahid di jalan agama Allah ta'ala. Kematian nasihat terbaik.

Begitulah kiranya, hijrah dan istiqomah ialah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Mematri hijrah
di dalam jiwa. Setelah mantap dirasa hati dan jiwa telah hijrah, maka istiqomah ialah perjuangan
yang harus dilanjutkan. Seperti kata penyair arab Syauqi-hidup ialah KEYAKINAN dan
PERJUANGAN. Dan perjuangan mukmin sejati kata Imam Ahmad bin Hanbal-tidak akan
berhenti kecuali ketika kedua kakinya telah menginjak pintu surga.

Wallahu 'alam bi shawab.

By ‫فئد‬
Ditulis di Perpustakaan Teknik UGM
20 Oct 2016

You might also like