You are on page 1of 4

Pertemuan ke : 5 (Lima)

Judul Praktikum : Pengukuran Jarak Tidak Langsung


Hari / Tanggal : Selasa / 27 Maret 2018
Tempat : Lapangan Sepak Bola Universitas Jambi
Nama / NIM : Nurfitriani / J1B115002
Kelas : Teknik Pertanian R-002
Asisten Praktikum : 1. Ahmad Jamal
2. Rovikul Manan
3. Saftia Laila Rajmi
4. Savitri Khairunisa Putri

Prinsip Teori
Pengukuran tidak langsung adalah cara pengukuran jarak dan sudut dimana
dalam kegiatan pengukuran tersebut terdapat penghalang yang mengganggu proses
pengukuran. Ada 2 metode yang bisa dilakukan guna memanipulasi rintangan yang
terdapat dalam pengukuran tidak langsung, yaitu metode segiempat dan metode
segitiga.
Metode segiempat menggunakan sudut 90° sebagai acuan dalam pengurangan
atau penambahan sudut yang akan dicari selanjutnya. Sedangkan, metode segitiga
menggunakan sudut 60° sebagai acuannya.

Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip dari pengukuran tidak
langsung di lapangan.

Alat dan Bahan : 1. Meteran


2. Kompas
3. Perlengkapan alat tulis

Pelaksanaan Praktikum
Pada pelaksanaan praktikum pengukuran tidak langsung ini ada beberapa
tahapan yang harus dilakukan agar proses pengukuran jarak dan penentuan sudut
memiliki nilai yang akurat berdasarkan pengamatan pada alat ukur kompas dan
meteran.
Adapun prosedur kerja digambarkan dalam diagram alir/flowchart sebagai
berikut:

Mulai

Menyiapkan alat yaitu meteran dan kompas


Tahap awal dilakukan perencanaan titik utama untuk
mengukur panjang rintangan

Menentukan Titik A-B, B-C, C-D, D-E, Menentukan Titik A-B, B-C, C-D, dan D-E,
dan E-F, sudut yang terbentuk, serta sudut yang terbentuk, serta mengukur
mengukur panjang rintangan dengan panjang rintangan dengan metode segitiga,
metode segiempat, menggunakan meteran menggunakan meteran dan kompas
dan kompas
Selesai
Data Input/Output

Dibuat Sketsa pada milimeter blok

Diagram alir pengukuran jarak tidak langsung


Hasil dan Pembahasan
Setelah pengukuran jarak tidak langsung di lapangan dengan penghalangnya
adalah gawang sepak bola, maka didapat hasil pengukuran jarak dan sudut dengan
meggunakan metode segiempat dan segitiga.
Berikut adalah tabel pengukuran jarak tidak langsung dengan metode segitiga
dan segiempat
Tabel 1. Pengukuran jarak tidak langsung menggunakan metode segitiga

metode segitiga
Titik Sudut (°) Jarak (m)
A-B 345 19
B-C 45 13
C-D 285 13
D-E 345 73

Tabel 2. Pengukuran jarak tidak langsung menggunakan metode segiempat

Metode Segiempat
Titik Sudut (°) Jarak (m)
A-B 350 22,5
B-C 260 9
C-D 350 6
D-E 80 9
E-F 350 76,5
Dalam pengukuran jarak tidak langsung metode segitiga yaitu segitiga sama
sisi dengan jumlah semua sudut 180o, dimana saat pengukuran ada terjadi
penjumlahan dan pengurangan. Pengurangan dan penjumlahan ini sudut yang
dimainkan adalah sudut 60o, sebab jika tidak menggunakan sudut 60o jarak hasil yang
didapat bisa saja melebihi atau bahkan kurang dari yang diharapkan, atau sama
artinya pengukuran hanya kira-kira saja.
Sedangkan dalam pengukuran segiempat yaitu jumlah semua sudut harus
berjumlah 360o, sudut yang digunakan dalam penjumlahan dan pengurangan
berjumlah 90o. Jika tidak menggunakan sudut 90o maka jarak pengukuran tidak
langsung seolah-olah hanya dikira-kira saja sedangkan data yang akurat sangat
dibutuhkan karena pengukuran jarak tidak langsung menentukan jarak sebenarnya di
lapangan.
Agar tergambar jelas bagaimana pengukuran ini dilakukan, maka praktikan
harus membuat sketsa pada milimeter blok dengan skala 1:500. Hal ini
mempermudah dalam pembacaan jarak yang didapat pada saat pengukuran tidak
langsung. Untuk metode segitiga sama sisi, maka jarak bayangan yang diukur secara
tidak langsung merupakan nilai yang sama pada kedua sisi yang telah diukur.
Contohnya panjang B-C = panjang C-D yaitu 13 meter, maka jarak B-D adalah sama
yaitu 13 meter.
Sedangkan untuk segiempat maka panjang sisi yang sejajar sama nilainya.
Jarak bayangan yang diukur melalui pengukuran tidak langsung harus sama
panjangnya dengan jarak yang sejajar. Jika panjang B-C = panjang D-E yaitu 9 meter
maka panjang jarak bayangan B-E harus sama dengan jarak C-D yaitu 6 meter.

Kesimpulan dan Saran


Jarak yang diukur dengan metode segitiga sama panjangnya dengan jarak
menggunakan metode segiempat, jika pada metode segitiga jarak yang dicari adalah
jarak B-D dan pada metode segiempat jarak yang dicari adalah jarak C-D, gunanya
mencari panjang jarak salah satu sisinya agar tercapai jarak yang sebenarnya yaitu
pada metode segitiga dan segiempat memiliki jumlah panjang yang sama berjumlah
105 meter, hanya saja beda metode dan disitulah praktikan harus mampu
mempergunakan perhitungan-perhitungan penjumlahan dan pengurangan sudut-sudut
berdasarkan letak kuadran pada setiap metode. Sudut yang digunakan pada metode
segitiga menggunakan sudut 60o, dan metode segiempat sudut yang digunakan 90 o.
Untuk setiap praktikan hendaknya lebih baik menggunakan kompas pada handphone
karena lebih akurat pembacaannya daripada menggunakan kompas yang
pembacaannya masih manual dan kadang masih keliru dalam pembacaan sudutnya.

Daftar Pustaka
https://cookpierun.wordpress.com/2017/01/01/pengukuran-jarak/ (diakses 30 Maret
2018).
Http://Ocw.Upj.Ac.Id/Files/Slide-Civ-104-Pertemuan-3-Metode-Pengukuran-
Jarak.Pdf (diakses pada 30 Maret 2018).

You might also like