You are on page 1of 9

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan desain studi


case control yaitu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari
dengan menggunakan pendekatan retrospective. Dengan kata lain, efek (penyakit atau
status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi ada
atau terjadi pada waktu yang lalu. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui
pengaruh anemia pada kehamilan terhadap angka kejadian gizi buruk pada balita usia 06-
59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pejeruk.

Faktor risiko (+)


Retrospektif Kasus (gizi buruk)
Faktor risiko (-)

Faktor risiko (+)


Retrospektif Kontrol (non gizi buruk)
Faktor risiko (-)

Bagan Desain penelitian

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 9 Maret s/d 13 April 2018 di Posyandu,
pelayanan MTBS dan pelayanan gizi, sertadi wilayah Puskesmas Pejeruk, Mataram.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi penelitian ini adalah balita usia 06-59 bulan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Pejeruk dengan status gizi berdasarkan indikator BB/U <-3SD.
Besar Sampel
Besar sampel pada kelompok kasusdalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
rumus Slovin, yaitu:

n= 1 + ( )2

Keterangan :

n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Nilai presisi atau tingkat kepercayaan yang diinginkan

Berdasarkan rumus tersebut, ditentukan populasi berupa jumlah balita usia 06 – 59


bulan dengan status gizi BB/U <-3 SD atau di bawah garis merah (BGM) sampai dengan
akhir tahun 2017 berdasarkan data yang dimiliki, yakni 47 orang. Nilai presisi ditentukan
oleh peneliti yaitu 0,05. Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung jumlah sampel minimal

yaitu : 47

= 1 + 47(0.05)2

= 42

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel minimal untuk kelompok
kasus sebanyak 42 orang. Pada penelitian ini juga dilakukan perbandingan dengan
kelompok kontrol, sehingga total subyek penelitian yang dibutuhkan adalah 84 orang.
Karena balita umur 06-59 bulan tidak mampu menjawab pertanyaan pada
kuesioner, maka yang menjadi responden pada penelitian ini adalah ibu atau pengantar
yang mempunyai anak usia 06-59 bulan.

3.4 Kriteria Inkulusi dan Ekslusi

3.4.1 Kriteria Inklusi Kelompok Kasus


1. Pengantar yang memiliki balita usia 6-59 bulan yang datang memeriksakan
diri.
2. Pada saat kunjungan, dilakukan pengukuran berat badan.
3. Didapatkan status gizi buruk (BB/U dengan Z score <-3SD) ATAU status gizi
kurang (BB/U dengan Z score <-2 sampai -3 SD) namun memiliki riwayat
status gizi buruk terhitung sejak Desember 2017 sampai dengan pengukuran
terakhir sebelum kunjungan.
3.4.2 Kriteria Inklusi Kelompok Kontrol
1. Pengantar yang memiliki balita usia 6-59 bulan yang datang memeriksakan
diri.
2. Pada saat kunjungan, dilakukan pengukuran berat badan.
3. Status gizi pada indikator BB/U tidak termasuk dalam kriteria inklusi
kelompok kasus.
3.4.3 Kriteria Eksklusi Kelompok Kasus dan Kelompok Kontrol
1. Pengantar tidak bersedia untuk menjadi responden.
2. Tidak membawa buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ATAU Responden
tidak mengetahui riwayat kelahiran subyek penelitian.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara berurutan (concecutive


sampling), yaitu setiap pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi, akan dijelaskan
tentang tujuan dan risiko penelitian, kemudian ibu atau pengantar pasien diminta
kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini secara sukarela tanpa tekanan. Langkah
tersebut dilakukan hingga tercapai jumlah sampel sesuai dengan besar sampel yang telah
ditentukan.

3.6 Definisi Operasional

3.6.1 Variabel Dependen


Status Gizi
Status gizi diperoleh berdasarkan indek antropometri menurut Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010,
tentang standar antropometri penilaian status gizi anak, indeks antropometri Berat
Badan menurut Umur (BB/U) dibagi menjadi beberapa kategori status.
Cara ukur : Mengukur berat badan bayi berdasarkan umur kemudian
dibandingkan dengan berat badan baku WHO-NCHS dan disajikan dalam Z-
score.
Alat : Timbangan berat badan

Hasil ukur : 0 = Gizi buruk, bila Z Score < -3 SD

1 = Non Gizi uruk, bila Z Score ≥ -3 SD

Skala : ordinal

3.6.2 Variabel Independen

Riwayat Anemia pada Kehamilan


Kadar hemoglobin ibu <11,0 mg/dL pada saat kehamilan, pada periode antenatal
balita yang menjadi subyek penelitian.
Cara ukur : Telaah rekap data di buku KIA, wawancara

Alat : Kuesioner

Hasil ukur : 0 = Anemia, bila terdapat riwayat pengukuran hemoglobin <11


mg/dl

1 = Non Anemia, bila tidak terdapat riwayat


pengukuran hemoglobin <11 mg/dL

Skala : ordinal

3.6.2 Variabel Moderat

a. Riwayat Antenatal Care (ANC)


Kegiatan kunjungan ibu ke tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan pada
saat kehamilan, pada periode antenatal balita yang menjadi subyek penelitian
Cara ukur : Telaah rekap data di buku KIA, wawancara

Alat : Kuesioner

Hasil ukur : 0 = Buruk, bila kunjungan ANC dilakukan <4 kali

1 = Baik, bila kunjungan ANC dilakukan ≥4 kali

Skala : ordinal
b. BBLR
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang
status kehamilan.
Cara ukur : Telaah rekap data di buku KIA, wawancara

Alat : Kuesioner

Hasil ukur : 0 = BBLR, bila berat badan lahir subyek <2500 gram

1 = Non BBLR, bila berat badan lahir subyek ≥2500 gram

Skala : ordinal
c. Riwayat Hipertensi Gravidarum
Tekanan darah sistolik ibu ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90
mmHg pada saat kehamilan, pada periode antenatal balita yang menjadi subyek
penelitian.
Cara ukur : Telaah rekap data di buku KIA, wawancara

Alat : Kuesioner

Hasil ukur : 0 = Hipertensi gravidarum, bila terdapat riwayat tekanan darah


sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90
mmHg

1 = Non hipertensi gravidarum, bila tidak terdapat riwayat


tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan
darah diastolik ≥90 mmHg

Skala : ordinal
3.7 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap persiapan:
a. mengajukan tema penelitian
b. berkoordinasi dengan bagian gizi Puskesmas Pejeruk
c. menyusun kuesioner penelitian
2. Tahap pelaksanaan:
a) tahap pelaksanaan dimulai dengan informed consent kepada subyek penelitian dan
penjelasan prosedur penelitian.
b) prosedur pelaksanaan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Meminta pengantar subyek untuk mengisi kuesioner penelitian
2. Melakukan pengukuran berat badan subyek

3.8 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data


3.8.1 Menyunting Data (Editing)
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekkan dan perbaikan isian formulir,
apakah data sudah lengkap (semua isian sudah terisi), jelas (apakah tulisannya cukup
jelas terbaca), relevan ( apakah data sesuai dengan hasil pengukuran) dan konsisten.
Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner. Kegiatan Editing ini dilakukan ditempat pengumpulan data di
lapangan, yaitu di wilayah kerja Puskesmas Pejeruk, untuk melihat apakah isi kuesioner
sudah sesuai dengan yang diinginkan, sehingga jika terjadi kesalahan dapat segera
dilakukan upaya pembetulan.
3.8.2 Memasukkan Data (Entry) atau Processing
Langkah selanjutnya adalah memproses data agar data yang sudah dientri dapat
dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan mengentri data ke paket program
komputer. Data yang dianalisis seperti data gizi buruk, BBLR, riwayat antenatal care,
riwayat anemia gravidarum, dan riwayat hipertensi gravidarum
3.8.3 Membersihkan Data (Cleaning)
Cleaning data adalah proses pengecekan data untuk konsistensi. Data yang telah
dientri dilakukan pengecekan kembali untuk memastikan data tersebut bersih dari setiap
kesalahan, seperti yang dijelaskan di atas dan siap untuk di analisis.
3.8.4 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentasi dari setiap variabel. Sehingga analisis
univariat dalam penelitian ini dapat menegetahui pola distribusi frekuensi masing-masing
variabel
3.8.5 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Fisher Exact
dengan tingkat kepercayaan (CI) 95%. Apabila p-value yang diperoleh kecil dari 0,05
maka terdapat hubungan yang bermakna. Pada analisis bivariat juga akan dilakukan
stratafikasi untuk melihat confounding dan efek interaksi.
Outcome Kasus Kontrol TOTAL
Risiko
Risiko (+) A B A+B
Risiko (-) C D C+D
TOTAL A+C B+D A+B+C+D
Keterangan :
Sel A : kasus terpapar risiko
Sel B : kontrol terpapar risiko
Sel C : kasus tidak terpapar risiko
Sel D : kontrol tidak terpapar risiko.
Hubungan dikatakan bermakna apabila p < 0,05 dengan melihat OR untuk
memperkirakan tingkat rasio masing-masing variabel yang diselidiki. Intrepretasi dari
nilai Odds Rasio (OR) ini adalah :
OR > 1 : merupakan faktor risiko
OR = 1 : bukan merupakan faktor risiko
OR < 1 : merupakan faktor protektif

3.9 Etika Penelitian


Komponen etika penelitian meliputi:
1. Informed Consent
Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan serta maksud penelitian sebelum
menyerahkan surat permohonan menjadi responden penelitian sebagai permintaan
untuk menjadi responden.
2. Anonimity ( tanpa nama )
Peneliti tidak mencantumkan nama pada data tapi hanya memberikan kode sebagai
nomor urut subyek.

3.10 Jadwal Pelaksanaan


Untuk rencana kegiatan serta waktu pelaksanaan penelitian, dijadwalkan sebagai berikut.
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Rencana Kegiatan X1 X2 X3 X4

Pelaksanaan penelitian √ √
Pengolahan data √
Analisis data √

Penyusunan laporan √ √

Keterangan:
X: minggu ke-n, dimulai setelah proposal disetujui
√ : pelaksanaan rencana kegiatan

You might also like