Professional Documents
Culture Documents
Definisi Analisis Teknikal
Definisi Analisis Teknikal
Oleh
Kelas iv C
Kelompok iv
1. Kintan Fabella Mutia (1517051076)
2. Muhammad Fachrizal Hamdani (1517051102)
3. Ni Komang Diantriasih (1517051145)
Menurut Murphy (1999) dan Luca (2000) terdapat tiga asumsi/ anggapan dasar
analisis teknis yaitu:
LINE CHART
Line chart adalah grafik yang paling sederhana yang digambarkan sebagai garis
yang menghubungkan harga-harga penutupan. MisalnyaB: dalam beberapa hari
berturut-turut perdagangan ditutup pada harga 100, 200, 150, 25. Maka level-level
harga tersebut dihubungkan dengan garis lurus. Dengan grafik ini kita bisa melihat
pergerakan harga secara umum dalam satu periode waktu tertentu. Contoh:
BAR CHART
Bar chart sedikit lebih rumit daripada line chart. Chart jenis ini memberikan
informasi mengenai harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah
dalam satu periode waktu tertentu. Bar chart memberikan informasi yang lebih
lengkap dibandinganjan dengan line chart yang hanya memberikan informasi harga
penutupan. Karena memiliki informasi tersebut, chart ini juga disebut dengan OHLC
chart (Open-High-Low-Close). Berikut ini adalah bentuk dasar dari bar chart.
Ujung bawah dari chart ini adalah harga terendah yang pernah diperdagangkan
dalam periode waktu tertentu, sedangkan ujung atasnya adalah harga tertingginya.
Garis vertikalnya mewakili range (rentang) harga dalam periode waktu tersebut. Garis
horizontal kecil yang berada di sebelah kiri adalah harga pembukaan sedangkan yang
berada disebelah kanan merupakan harga penutupannya. Pada contoh diatas, harga
pembukaan berada lebih rendah daripada harga penutupan. Namun harga pembukaan
bisa saja berada lebih tinggi daripada harga penutupan. Contoh bar chart di grafik
adalah sebagai berikut:
Secara sederhana bisa kita katakan bahwa satu bar merupakan satu periode
waktu, baik itu satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau bahkan satu menit.
Tergantung pada kerangka waktu berapa lama kita plot chart tersebut.
CANDLESTICK CHART
Biasanya, body dari candlestick chart ini berwarna putih hitam. Jika body-nya
berwarna putih maka harga open-nya di bawah, sebaliknya jika body berwarna hitam
maka harga open berada di atas. Jadi body itu sendiri menggambarkan jarak antara
harga pembukaan dengan penutupan dalam satu periode waktu tertentu.
Jika harga open di bawah harga close, maka biasa disebut dengan bull candle.
Dalam analisis teknikal, istilah “bull” atau “bullish” digunakan untuk menggambarkan
pergerakan harga yang naik. Untuk menggambarkan pergerakan harga yang turun,
digunakan istilah “bear” atau “bearish”, sehingga candlestick yang memiliki harga open
di atas harga close disebut bear candle. Gunakan saja “jembatan keledai” ini agar lebih
gampang mengingatnya: BULL= naik, BEAR= turun. Tapi jika menganggap warna hitam
dan putih ini kurang “stylish”, atau kurang menarik, maka bisa menggantinya dengan
warna yang disukai. Kombinasi warna lain yang sering digunakan misalnya adalah
merah untuk bear candle dan biru untuk bill candle.
Contoh candlestick chart di grafik adalah sebagai berikut.
Abidin, Sugeng, Dkk. 2016. “Pengaruh Faktor-Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham
(Studi Pada Harga Saham Idx30 Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-
2015)”. Tersedia Pada
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1
423. (Diakses Tanggal 18 Maret 2017).