You are on page 1of 2

2)b

A. Hipertrofi (dari bahasa Yunani ὑπέρ "berlebihan" + τροφή "pengayaan gizi") adalah peningkatan
volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel. Ia harus dibedakan dengan
hiperplasia, yang dalam kondisi ini ukuran sel tetap akan tetapi jumlah sel yang bertamba
B.hiperplasia
1. Hiperplasia Fisiologis
Adalah hiperplasia yang terjadi setiap bulan pada sel-sel jaringan endometrium uterus (rahim)
selama stadium folikular pada siklus menstruasi. Contoh yang sering kita temukan pada kasus
hyperplasia fisiologis yaitu bertambah besarnya payudara wanita ketika memasuki masa pubertas.
2. Hiperplasia patologis
Adalah hiperplasi yang dapat terjadi karena perangsangan hormon yang berlebihan. Contoh
peristiwa ini terjadi pada kasus akromegali, suatu penyakit yang terjadi pada jaringan ikat yang
ditandai oleh meningkatnya hormon pertumbuhan. hyperplasia patologis sering kita temukan pada
serviks uterus yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Sel-sel pada serviks tersebut mengalami
penambahan jumlah. Biasanya hyperplasia ini diakibatkan oleh sekresi hormonal yang berlebihan
atau faktor pemicu pertumbuhan yang besar.
3. Hiperplasia Kompensasi
Adalah hiperplasia yang terjadi karena sel jaringan berproliferasi untuk menggantikan jumlah sel
yang telah mengalami penurunan pada jaringan tertentu. Hiperplasia ini ditemui pada sel-sel hati
setelah pengangkatan sebagian jaringan hati melalui pembedahan Hiperplasia ini terjadi dengan
kecepatan yang signifikan. Misalnya, hyperplasia hati setelah hepatektomi parsial. Setelah
hepatektomi parsial, pembelahan sel di hepar mencapai berat normal normal (sekitar 12 hari
setelah hepatektomi).

C. Atrofi adalah proses fisiologis umum reabsorpsi dan kerusakan jaringan, yang melibatkan
apoptosis. Ketika atrofi terjadi sebagai akibat dari penyakit atau kehilangan dukungan trofik akibat
penyakit lain, disebut sebagai atrofi patologis, meskipun dapat menjadi bagian dari perkembangan
normal tubuh dan homeostasis juga.

D.Metaplasia, ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel
matur jenis lain.

Branson Kathleen H. Gangguan Reproduksi Wanita. Dalam: Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006: 1292-
93

3)a.
ialah respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang
berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung baik agen pencedera maupun jaringan
yang cedera itu.

Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC.

You might also like