You are on page 1of 29

PRINSIP KONSTRUKSI

SISTEM PEMIPAAN PLAMBING

OLEH :

ELSANA LORENT NABABAN 130406034

AFRIDA HANDAYANI Z 130406036

FEBBY KAFILWARA 130406037

ANGGA HIDAYATULAH 130406038

T. HASYRIKAL HAIKAL 130406039

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
DAFTAR ISI

PERPIPAAN (PLUMBING dan SANITASI) ........................................................... 3

A. SISTEM INSTALASI AIR BERSIH ........................................................................ 3

1. Sistem sambungan langsung ................................................................................ 3

2. Sistem tangki tekan .............................................................................................. 3

3. Sistem tangki atap ................................................................................................ 4

4. Sistem tanpa tangki .............................................................................................. 5

B. SISTEM INSTALASI AIR KOTOR ......................................................................... 9

C. SISTEM INSTALASI LIMBAH PADAT................................................................. 14

D. MATERIAL ............................................................................................................... 22

E. METODE KONSTRUKSI......................................................................................... 24

1. Instalasi air bersih ................................................................................................ 24

2. Instalasi air kotor.................................................................................................. 24

3. Saluran air hujan .................................................................................................. 25

4. Saluran limbah padat............................................................................................ 25

F. GAMBAR BESTEK DAN KELENGKAPANNYA ................................................. 26

2|Page
PERPIPAAN (PLUMBING dan SANITASI)

Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yang dipergunakan oleh


manusia untuk melakukan kegiatannya. Agar bangunan gedung yang di dibangun dapat
dipakai, dihuni, dan dinikmati oleh pengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana lain yang
disebut prasarana bangunan atau utilitas bangunan. Utilitas Bangunan merupakan
kelengkapan dari suatu bangunan gedung, agar bangunan gedung tersebut dapat berfungsi
secara optimal. Disamping itu penghuninya akan merasa nyaman, arnan, dan sehat. Salah satu
bagian dari utilitas bangunan adalah Plumbing.

Termasuk dalam ruang lingkup plumbing diantaranya adalah : sistem penyediaan air
minum, air bersih, sistem pembuangan air kotor,limbah padat dan cair.

A. SISTEM INSTALASI AIR BERSIH

Sistem penyediaan air bersih yang banyak digunakan dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Sistem sambungan langsung

Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana, pipa distribusi kebangunan langsung
dengan, pipa cabang dari sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa
cabang distribusi PDAM). Karena terbatasnya tekanan air di pipa distribusi PDAM, maka
sistem ini hanya bisa untuk bangunan kecil atau bangunan rumah sampai dengan 2 (dua)
lantai. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air yang berasal
dan pipa cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang
distribusi PDAM).

Katup penutup dalam persil Katup penutup di bawah jalan

3|Page
2. Sistem tangki tekan

Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam bangunan,
pengalirannya menggunakan pompa.Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Air dari sumur atau yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu
bejana (tangki) tertutup, sehingga air yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam
keadaan terkompresi. Air dan tangki tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi
bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang
menutup/membuka saklar motor listlik penggerak pompa.

Pompa berhenti bekeria kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batas
maksimum yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalam tangki mencapai
suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan biasanya ditetapkan antara
1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2 Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini
adalah, air yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari
sumur atau dan PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).

Contoh sistem tangki tekan Sistem tangki tekan dengan sumur untuk rumah

3. Sistem tangki atap

Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat diterapkan, maka
dapat diterapkan sistem tangki atap. Selain sistem ini, air ditampung leriebih dahulu pada
tangki bawah, lalu dipompakan ke tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang di
simpan di atas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan bias juga berupa menara air. Pada
umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air yang berasal dari reservoir

4|Page
bawah (yang sumbernya bisa dari PDANI atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau
langsung dari sumur (air tanah).

Sistem dengan tangki atap

4. Sistem tanpa tangki (booster system)


Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baki tangki bawah, tangki tekan, atau
pun atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap air
langsung dari pipa utama.

1. Pompa tekan
2. Tutup pompa
3. Tangki tekan
4. Relai penutup air
5. Tutup jendela pemeriksa
6. Rangka jendela
7. Pipa
8. Pipa peluap

5|Page
9. Pipa pencegah gelombang 16. Kabel listrik pompa
10. Tutup penguras tangki 17. Kabel bola
11. Rel pelampung 18. Tempat untuk memasang alarm
12. Pelampung tangki penuh
13. Tangki penyediaan air 19. Flens untuk penyambungan
14. Pipa keluar pipa
15. Tutup penguras tangki tekan 20. Tutup pipa keluar

1. Pompa tekan
2. Tutup pompa
3. Tangki tekan
4. Tutup pipa keluar
5. Tangki penyediaan air
6. Pipa keluar
7. Tutup penguras tangki
8. Pelampung
9. Rel pelampung
10. Pipa pencegah gelombang
11. Pipa peluap
12. pipa
13. katup bola
14. Tutup jendela pemeriksa
15. Relai penutup air
16. Flens untuk penyambungan pipa
17. Kabel listrik pompa
18. Tutup penguras tangki
19. Rangka dudukan pompa
20. Tempat untuk memasang alarm tangki penuh

6|Page
Sistem plumbing air minum

Komponen-komponen atau bagian-bagian yang penting didalam sistem penyediaan air


minum suatu bangunan diantaranya adalah :

1) Sumber air
Sumber air untuk sistem penyedian air minum suatu bangunan gedung ada 2 (dua)
macam yaitu : Secara individu dan Secara kolektif. Secara individu, adalah sistem
penyediaan air rninum yang Sumber airnya diambil secara perorangan atau rumah
tangga / bangunan. Secara kolektif, adalah sistem penyediaan air minum yang
Sumber airnya diambil bersama-sama atau kolektif yang diselenggarakan oleh suatu
badan perusahaan, pada urnumnya badan atau perusahaan yang menyelenggarakannya
adalah perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sistem yang digunakan untuk
mendistribusikan menggunakan sarana pemipaan. Oleh karena itu sistem ini juga
disebut penyediann air minum sistem perpipapan".
2) Pompa air
Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah ke level vang,
lebih tiriggi. Dillhat dart jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pompa hisap
dan pompa hisap-tekan. Pompa hisap hanya menaikan air dari level di bawah pompa
kelevel sama dengan level pompa. Pompa hisap-tekan menaikan air dari level
dibawah pompa ke level diatas pompa. Agar pompa bisa berfungsi secara optimal
(terutama pada pompa centrifugal), maka udara tidak, boleh masuk kedalam pipa
hisap.
3) Tangki air
Tangki air biasa disebut juga reservoir, berfungsi sebagai tempat inenyimpan air
bawah atau diatas tanah (ground reservoir), minum sementara. Tangki air bisa
diletakan di
pada atap bangunan atau bangunan yang tertinggi, dan pada menara air. Sebaiknya
tangki bawah untuk bangunan gedung tidak diletakan didalam tanah (ditanam), tetapi
diletakan diatas tanah dengan ketinggian sekitar 45 cm sarnpai 60 cm diatas tanah,
agar tidak mudah terkotori, dan mudah untuk pemeliharaan.
Dalam pemasangan tangki air diperlukan ruang bebas yang cukup sekeliling tangki
untuk pemeriksaan dan perawatan. seperti : disebelah atas. disebelah dinding, dan di
bawah dasar reservoir, agar supaya dapat dilakukan pemeriksaan dan perawatan

7|Page
dengan baik. Ruang bebas tersebut sekurang-kurangnya 45 cm, tetapi lebih baik
dibuat sekitar 60 cm agar memudahkan pengecetan dinding luar tangki.

Pembagian tangki :

Pemasangan tangki dalam bangunan

(gambar kiri) Contoh penempatan tangki air yang benar

(gambar kanan) Contoh penempatan tangki air yang salah, dinding tangki merupakan bagian dari gedung.

8|Page
B. SISTEM INSTALASI AIR KOTOR

Klasifikasi sistem pembuangan air

Sistem pembuangan umumnya dibagi dalam beberapa klasifikasi menurut jenis air
buangan, cara membuang air, dan sifat-sifat lain dari lokasi di mana saluran itu akan
dipasang.

1. Klasifikasi menurut jenis air buangan


a. Sistem pembuangan air kotor
Adalah sistem pembuangan, melalui mana air kotor dari kloset, peturasan, dan
lain-lain dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan keluar.
b. Sistem pembuangan air bekas
Adalah sistem pembuangan di mana air bekas dalam gedung dikumpulkan dan
dialirkan keluar.
c. Sistem pembuangan air hujan
Adalah sistem pembuangan di mana hanya air hujan dari atap gedung dan tempat
lainnya dikumpulkan dan dialirkan ke luar.
d. Sistem air buangan khusus
Hanya untuk air buangan khusus. Ditinjau dari segi pencemaran lingkungan,
adalah sangat berbahaya apabila air buangan khusus langsung dimasukkan ke
dalam riol umum tanpa proses pengamanan terlebih dahulu. Oleh karena itu perlu
disediakan peralatan pengolahan yang tepat pada sumbernya dan baru kemudian
dimasukkan ke dalam riol umum.
e. Sistem pembuangan air dari dapur
Khusus untuk air buangan yang berasal dari bak cuci di dapur. Secara umum
sebenarnya air buangan dapur dapat dimasukkan ke dalam saluran buangan
bersama, dengan air kotor atau air bekas.

2. Klasifikasi menurut cara pembuangan air


a. Sistem pembuangan air campuran
Yaitu sistem pembungan, di mana segala macam air buangan dikumpulkan ke
dalam satu saluran dan dialirkan ke luar gedung tanpa memperhatikan jenis air
buangannya.
b. Sistem pembuangan terpisah

9|Page
Yaitu sistem pembuangan, di mana setiap jenis air buangan di kumpulkan dan
dialirkan ke luar gedung secara terpisah.
c. Sistem pembuangan tak langsung
Yaitu sistem pembuangan di mana air buangan dari beberapa lantai gedung
bertingkat digabungkan dalam satu kelompok. Pada setiap akhir gabungan perlu
dipasang pemecah aliran.

3. Klasifikasi menurut cara pengaliran


a. Sistem gravitasi
Dimana air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi secara gravitasi ke
saluran umum yang letaknya lebih rendah.
b. Sistem bertekanan
Di mana saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat-alat plambing,
sehingga air buangan dikumpulkan lebih dahulu dalam suatu bak penampung
kemudian dipompakan ke luar ke dalam riol umum.

4. Klasifikasi menurut letaknya


a. Sistem pembuangan gedung
Yaitu sistem pembuangan yang terletak dalam gedung, sampai jarak sampai jarak
satu meter dari dinding paling luar gedung tersebut.
b. Sistem pembuangan di luar gedung atau riol gedung
Yaitu sistem pembuangan diluar gedung di luar gedung, di halaman, mulai satu
meter dari dinding paling luar gedung tersebut sampai ke riol umum.

Jarak satu meter tersebut diatas bukanlah merupakan “standart” ataupun peraturan melainkan
pegangan yang digunakan untuk membedakan ke dua sistem.

Sistem pembuangan air

1. Sistem pembuangan air kotor dan air bekas


Dua macam sistem ini adalah sistem campuran dan sistem terpisah.
a. Sistem campuran
Yaitu sistem pembuangan di mana air kotor dan air bekas dikumpulkan dan
dialirkan ke dalam satu saluran.
b. Sistem terpisah

10 | P a g e
Yaitu sistem pembuangan, di mana air kotor dan air kotor masing-masing
dikumpulkan dan dialirkan secara terpisah. Untuk daerah di mana tidak tersedia
riol umum yang dapat menampung air bekas maupun air kotor, maka sistem
pembuangan air kotor akan disambungankan ke instalasi pengolahan air kotor
terlebih dahulu.
2. Sistem pembuangan air hujan
Pada dasarnya air hujan harus disalurkan melalui sistem pembuangan yang
terpisah dari sistem pembuangan air bekas dan air kotor. Kalau di campurkan maka
saluran tersebut tersebut tersumbat oleh sebab apapun, ada kemungkinana air hujan
akan mengalir-balik dan masuk ke dalam alat plambing terrendah dalam sistem
tersebut.

3. Saluran gravitasi dan sistem bertekanan


a. Sistem gravitasi
Umumnya diusahakan agar air bungan dapat dialirkan secara gravitasi, dengan
mengatur letak dan kemiringan pipa-pipa pembuangan.
b. Sistem bertekanan
Dalam sistem ini air buangan dikumpulkan dalam bak penampung dan kemudian
dipompakan ke luar, dengan menggunakan pompa yang digerakkan motor listrik
dan bekerja secara otomatis.

Kemiringan pipa dan kecepatan aliran

Sistem pembuangan harus mampu mengalirkan dengan cepat air buangan yang
biasanya mengandung bagian-bagian padat. Untuk maksud tersebut, pipa pembuangan harus
mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan banyaknya dan jenis air
buangan yang harus dialirkan.Biasanya pipa dianggap tidak penuh berisi air buangan,
melainkan hanya tidak lebih dari 2/3 terhadap penampang pipa, sehingga bagian atas yang
“kosong” cukup untuk mengalirkan udara.

Lubang pembersih dan bak kontrol

1. Syarat dan lokasi pemasangan lubang pembersih


a. Syarat pemasangan lubang pembersih
Kotoran dan kerak akan mengendap pada dasar dan dinding pipa pembuangan
setelah digunakan untuk jangka waktu lama. Di samping itu kadang-kadang ada

11 | P a g e
juga benda-benda kecil yang sengaja ataupun tidak jatuh dan masuk ke dalam
pipa. Semuanya itu akan menyebabkan tersumbatnya pipa, sehingga perlu
dilakukan tindakan pengamanan.
Untuk itu di dalam gedung di pasang lubang pembersih, untuk membersihkan pipa
pembuangan gedung; dan diluar gedung di pasang bak kontrol pada riol gedung.
b. Lokasi lubang pembersih
Lubang pembersih harus dipasang pada lokasi berikut ini :
1. Awal dari cabang mendatar atau pipa pembuangan gedung.
2. Pada pipa mendatar yang panjang
3. Pada tempat di mana pipa pembuangan membelok dengan sudut 450.
4. dekat sambungan antara pipa pembuangan gedung dengan riol gedung.
5. Pada beberap tempat sepanjang pipa pembuangan yang ditanam dalam tanah.

Sistem pembuangan air kotor

Sebelum dipasang pipa pembuang air kotor terlebih dahulu dilakukan penggalian
tanah pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian ditanam supaya terhindar dari timpaan
benda-benda lain, sedangkan untuk pemasangan pipa air bersih ditanam dalam dinding bata.
Bagian-bagian yang penting dalam sistem plumbing air kotor diantaranya adalah sebagai
berikut.

Perpipaan (sistem pemipaan)

Sistem pembuangan air kotor dalam bangunan gedung dapat dijelaskan sebagai
berikut :"Air kotor yang dibuang melalui alat-alat saniter, dialirkan melalui pipa pembuangan
air kotor ke tempat pengolahan air kotor (septic tank atau unit pengolahan air kotor melalui
riool kota)". Pada umumnya air kotor mengalir secara gravitasi, penggunaan pompa hanya
untuk memompa air kotor dari bak periampung air kotor yang berlokasi di bagian bawah
bangunan (basement) ke unit pengolahan air kotor. Sarana pengaliran air kotor pada
umumnya ber-upa pemipaan. Bahan pipa yang dimmakan hares memenuhi persyaratan
sebagai berikut : tidak muudah bocor, tahan terhadap asarn, tahan terhadap cuaca, untuk pipa
yang.diletakan di luar bangunan gedung.

Nama-nama pemipaan yang ada dalam sistem plumbing air kotor diantaranya adalah :
Pipa cabang mendatar,pipa tegak, saluran pembuangan gedung

Fungsi dari pipa-pipa tersebut adalah :

12 | P a g e
 Pipa cabang mendatar adalah pipa pembuangan mendatar yang menghubungkan
pembuangan alat plumbing dengan pipa tegak air buangan. Berfungsi untuk
mengalirkan air kotor dari alat plumbing ke pipa tegak air kotor. Dalam sistem
plumbing air kotor, sistem pembuangan harus mampu mengalirkan air buangan
dengan cepat, dan biasanya air buangan mengandung bagian- bagian padat. Oleh
karena itu pipa pembuangan cabang mendatar harus mempunyai ukuran dan
kemiringan yang cukup, sesuai dengan banyaknya dan jenis air buangan yang
dialirkan. Pada umumnya kemiringan pipa pembuangan cabang mendatar sebesar 2%.
 Pipa tegak adalah pipa pembuangan air kotor yang rnenghubungkan pipa cabang datar
dengan pipa Saluran pembuangan gedung. Saluran pembuangan gedung adalah
bagian jaringan pipa terendah dari sistem pembuangan air kotor yang menerima air
kotor dan, saluruh jaringa air kotor dan menyalurkannya ke tempat pengolahan air
kotor. Kemiringan saluran pembuangan gedung sebesar (0,50 - 4) %.
 Pipa ven adalah pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke seluruh bagian system
pembuangan air kotor, dan mencegah terjadinya kerja sifon dan tekanan balik pada
perangkap.

Perencanaan Instalasi Air Kotor

Perencanaan jalur pembuangan air kotor dan air bekas di dalam Gedung

pipa air kotor

13 | P a g e
C. SISTEM INSTALASI LIMBAH PADAT

Pipa yang digunakan untuk air kotor atau pembuang tinja adalah paralon PVC Ø 3” yang
tebal dan elastis , sedangkan pipa untuk air bersih digunakan pipa PVC Ø 1/2”. Pada sistem
penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan dilem dengan lem pipa, untuk
disambungkan dipasang elbow dan juga menggunakan lem pipa. Pipa dipasang harus ada
kemiringan ke arah pembuangan air. Pada lubang pembuangan air lantai pada kamar mandi
dipasang saringan (floor drain) supaya tidak masuk kotoran atau binatang kedalam pipa yang
bisa mengakibatkan penyumbatan. Pemasangan kran air pada drat dipasang lem atau isolasi
tape khusus supaya tidak terjadi kebocoran.

Septick tank dibuat pada tempat yang telah ditentukan dengan kapasitas 3 m3, konstruksi
dari pada bangunan ini juga dari beton bertulang dengan penutup dari plat beton, lantai septik
tank di pasang susun batu batu koral dan dinding dipasang pipa pembuang dari WC KM dan
pipa pembuang ke resapan, pada ruang resapan pasang ijuk supaya air kotoran dalam septik
tank tidak mudah penuh.

Septic tank berkaitan erat dengan aktivitas biologis seluruh penghuni rumah. Agar
tidak mudah penuh dan mampat, diperlukan rancangan yang tepat. Rancangan dan
pemeliharaan yang tidak tepat, dapat membuat septic tank tidak berfungsi dengan baik. Septic
tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan
kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Agar septic
tank tidak mudah penuh dan mampat, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

14 | P a g e
1. jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.
2. untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan
lantai septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
3. septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air
limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
4. waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
5. besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan
setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur
diperhitungkan 2-4 tahun.
6. pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari
pipa air keluar.
7. septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan
untuk membuang gas hasil penguraian.

Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatikan
hal berikut :
a. Kemiringan Pipa.
Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih
ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya
setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
b. Pemilihan Pipa yang tepat Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal
adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya
menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran diusahakan dibuat
lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat mampat.
c. Sesuaikan Kapasitas Septic tank untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat
orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur
resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka
semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
d. Bak Harus Kuat dan Kedap Air Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan
terhadap korosi, rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan
gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya.

15 | P a g e
Spesifikasi bahan untuk pembuatan septic tank tersebut antara lain:

 dinding septic tank terbuat dari pasangan batu bata 1pc: 4 ps


 lantai kerja dari cor beton tanpa tulangan
 Penutup sep tic tank terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan 12 cm sehingga
kuat menahan beban kendaraan melintas diatasnya.
 resapan terbuat dari bahan ijuk, pasir, dan kerikil.

16 | P a g e
Rencana kerja dan syarat
1. Septictank hanya diperuntukan untuk tampungan limbah padat yang berasal dari Kloset
Jongkok pada bangunan KM/WC. Konstruksi utama Septictank adalah pasangan batu
bata 1 bata campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai dinding utama dan pasangan batu bata ½ bata
campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai dinding pembagi ruangan. Sudut-sudut dinding harus
diperkuat dengan kolom praktis ukuran 23/23 cm dari beton mutu K-175.
2. Dinding pasangan batu bata ½ bata campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai pembagi ruangan
septictank dipasang diatas balok ring ukuran 13/15 cm dari mutu beton K-175 yang
bertumpu pada dinding pasangan batu bata 1 bata campuran 1 Pc : 2 Ps.
3. Plat dasar septictank terbuat dari beton cor K-200 dengan ketebalan minimal 20 cm.
4. Plat atas septictank terbuat dari plat beton bertulang dengan 4 lapis tulangan diameter
10 mm dengan jarak minimal 100 mm dan tebal 120 mm
5. Pada bagian atas permukaan septictank harus diberi lubang control ukuran 60 x 60 cm
untuk keperluan penyedotan limbahan dan pipa pelepas hawa dari besi diameter 1/4”
yang dicat dengan baik agar tidak berkarat.
6. Posisi permukaan Septictank harus sejajar dengan posisi permukaan plat lantai beton
bertulang pada lantai 1 kecuali lubang kontrol.
7. Kedalaman, dimensi dan posisi – posisi septictank sesuai dengan gambar bestek
kecuali ditentukan lain oleh konsultan PENGAWAS dengan persetujuan konsultan
perencana karena alasan seperti keterbatasan lahan penempatan dan alasan teknis
lainnya.
8. Tidak boleh mendirikan dan membangunan bangunan lain diatas Ground Reservoir
tanpa persetujuan konsultan PENGAWAS dan konsultan perencana.
9. Kontraktor pelaksana harus menjamin bahwa bangunan septictank benar-benar kedap
air dan hal ini harus dibuktikan dengan Test Rendam Air selama 24 jam.
10. Jika air dalam septictank berkurang setelah 24 jam maka dipastikan bahwa ada
kebocoran pada bangunan tersebut dan kontraktor pelaksana dengan biaya sendiri
berkewajiban untuk memperbaikinya.

17 | P a g e
FLOOR DRAIN

Floor drain terletak di lantai area basah dengan kelandaian tertentu.Floor drain
berfungsi sebagai penyaring sampah-sampah di tempat pembuangan air kotor sebelum air
tersebut mengalir melalui pipa pembuangan. Jumlah floor drain yang digunakan sebanyak 2
unit, yakni 1 unit di kamar mandi/wc dan 1 unit di tempat jemura. Satuan dalam perhitungan
pemasangan floor drain adalah unit. Floor drain atau saringan ini biasanya terbuat dari bahan
logam yang anti karat misalnya dari bahan stenlis, PVC atau dari bahan plastik, karena alat
ini terus menerus dialiri air.bentuknya biasanya seperti mangkuk, permukaannya rata dan
bawahnya cembung.

18 | P a g e
KLOSET TOILET

Kloset dapat dibagi dalam beberapa bagian menurut konstruksinya

a) Tipe wash out

Tipe ini adalah tipe paling tua dari kloset duduk. Kotoran tidak jatuh ke dalam air yang
merupakan sekat, melainkan pada suatu permukaan penampungan yang agak luas dan sedikit
berair, sehingga seringkali pada waktu penggelontor tidak bisa bersih betul.akibatnya
menimbulkan bau yang tidak sedap.Tipe ini seekarang sudah dilarang pemakaaianya oleh
Amerika dan di Indonesia juga.

b) Tipe wash down

Tipe ini mempunyai konstruksi sedemikian hingga kotoran jatuh langsung atau tidak
langsung ke dalam air sekat, sehingga bau yang timbul akibat sisa kotoran kurang
dibandingkan dengan tipe wash out

c) Tipe siphon

Tipe ini mempunyai konstruksi jalannya air buangan lebih rumit daripada tipe wash down,
Jumlah air yang ditahan dalam sekat lebih banyak, muka airnya lebih tinggi daripada tipe
wash down.bau yang ditimbulkan pun lebih berkurang.

d) Tipe siphon jet

Tipe ini dibuat agar menimbulkan efek siphon yang lebih kuat, dengan memancarkan air
dalam sekat melalui suatu lubang kecil searah aliran buangan. Dibandingkan tipe siphon, tipe
ini menggunakan air penggelotor lebih banyak.

19 | P a g e
e) Tipe blow-out

Tipe ini dirancang untuk menggelotor dengan cepat air kotor dalam mangkuk kloset, tetapi
membutuhkanair dengan tekanan sampai 1 kg/cm 2 dan menimbulkan suara berisik.

Saluran pembuangan harus fleksibel jika peralatan ini di ganjal di atas kayu, sambungan ini
bisa fleksibel atau kaku jika alat ini diganjal di atas lantai beton. Sambungan yang fleksibel
dapat dibuat dari :

1. Pasta/ dempul yang kental berwarna merah atau putih. 2. Bahan pencampur yang khusus
untuk sambungan.

2. Urinoir

Ini adalah instalasi tempat buang air kecil. Urinoir dibuat dari pasangan batu bata atau
pasangan beton,yang lebih baik dan sekarang banyak dipergunakan yankni dibuat dari bahan
porselen putih, yang banyak dijual dalam berbagai bentuk dan kualitas.Urinoir dipagsang
pada dinding tembok degan ketinggian yang disesuaikan dengan keadaan.

LAVATORY / WASTAFEL

Mengenal lebih dekat tentang Lavatory. Peralatan ini pada umumnya terbuat dari
bahan keramik, tapi tidak menutup kemungkinan dibuat dengan bahan lain, seperti plastik
atau batu. Pada lavatory yang biasa kita jumpai ataupun kita gunakan adalah sudah
merupakan rangkain yang dapat difungsikan. Jadi ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu
tiap bagian dari satu rangkaian lavatory. Nama macam perlengkapan lavatory bisa dilihat

20 | P a g e
pada gambar disamping. Yang pertama adalah Lavatory itu sendiri, yang fungsinya adalah
untuk menampung Air.

Yang kedua adalah Faucet / kran : yang gunanya untuk mengatur aliran air untuk
mengisi lavatory. Yang ketiga Stop Valve, bagian ini berguna untuk menyalurkan air dari
pipa instalasi ke Faucet. yang keempat adalah Waste Fitting, ini digunakan untuk membuang
air dari lavatory jika sudah selesai digunakan. Kelima yaitu Water Trap, alat ini akan
mencegah agar bau atau kotoran tidak masuk ke lavatory. Alat ke enam adalah Bracket, yang
digunakan untuk mengikat /menggantung lavatory. Lavatory juga memiliki bagian bagian
penting. Bagian yang pertama adalah Faucet Hole / Lubang Kran. Jika kita ingin membeli
kran maka harus memper hatikan diameter dudukan kran harus lebih kecil dari lubang kran
supaya bisa masuk.

Bagian kedua adalah Over Flow Hole, perhatikan bagian ini fungsinya adalah
mengalirkan kelebihan air yang kita tampung pada lavatory agar tidak luber. Jika lubang ini
tidak ada, jangan gunakan penyumbat pada bagian Waste Fitting.

21 | P a g e
D. MATERIAL

Bahan-bahan pipa secara umum. Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan
baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai berikut:
1. Carbon steel

2. Carbon Moly 3. Galvanees

4.Ferro Nikel 5.Stainless Steel

22 | P a g e
6. PVC (Paralon)

7. Chrom Moly

Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut :


1. Vibre Glass
2. Aluminium (Aluminium)
3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Cooper (Tembaga)
5. Red Brass (kuningan merah)
6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)
7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)

23 | P a g e
E. METODE KONSTRUKSI

Instalasai air bersih

1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah plumbing serta diagram
isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan
plasteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan
dinding.
3. untuk pemasangan diluar bangunan seperti pipa saluran air huja dikerjakan setelah
pekerjaan plasteran diselesaikan.
4. pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasangan sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
5. pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
6. hindari belokan pipa/knik pipa dengan pembakaran.
7. posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter.
8. rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nak keramik/as keramik,
simetris dengan luas keramik
9. setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa:
- untuk pipa gip maximum 10 bar
- untuk pipa pvc maximun 6 bar

Instalasi air kotor

1. Hal yang perlu diketahui : denah instalasi dan diagram isometri pipa air kotor serta
jalur pembuangan.
2. Hindari/jangan terlalu banyak percabangan
3. Sambungan harus betul-betul rapat
4. untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat manhole untuk kontrol pembersihan ( bak
kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
5. untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan
6. sparing harus melebihi rencana peil lantai betol dan tebal beton. (diatas plat =25 cm,
dibawah plat = 15cm), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan/ditutup dengan
cara dipanaskan.

24 | P a g e
7. posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
8. jika saniter belum ditentukan, dipakai sistem block out
9. sparing clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing kloset (bila ada), dimana
letak sparing clean out berada disamping atau dekat dengan sparing kloset, fungsinya
adalah untuk pembersihan apabila kloset terjadi penyumbatan
10. fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan
saluran pembungannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada
pipa pada saat closet digelontor dengan air.
11. floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak

Saluran air hujan

1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan
klem atau dapat ditanam di dinding bilang berukuran <2”
3. Bila saluran pembungan air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol
pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembung.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungan harus
benar-benar kuat.

Saluran pipa wc ke septictank

1. Pipa saluran dari kloset menuju septitank harus diperhatikan kemiringannya, karena
kemiringannya pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor
dengan air, kemiringan minimal 2%.
2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D
3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena
bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada
shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

25 | P a g e
F. GAMBAR BESTEK DAN KELENGKAPAN

26 | P a g e
27 | P a g e
28 | P a g e
29 | P a g e

You might also like