Professional Documents
Culture Documents
Tugas Ski
Tugas Ski
OLEH KELOMPOK 1:
Haady Suratmacitra
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang memberikan
petunjuk dan bimbingan sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “DISKRIMINASI
TERHADAP PEREMPUAN” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu kita
haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW sebagai rasul Allah.
Makalah ini kami susun sebagai acuan dalam pengetahuan kita tentang tindak
diskriminasi terhadap kaum perempuan di lingkungan. Dalam pembuatan makalah ini
penulis banyak mendapat bantuan dari situs internet.
Amuntai,
Tim penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................
Daftar isi.....................................................................................
Pembahasan...............................................................................
PEMBAHASAN
A. Tahun Duka Cita (Amul Huzni)
Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menamakan ini sebagai „tahun duka cita”,
karena begitu berat dan hebatnya penderitaan di jalan dakwah pada tahun ini
B. Hijrah Rasulullah Ke Thaif
Berkat do’a Rasulullah saw itu tergeraklah rasa iba di dalam hati kedua anak lelaki
Rabi’ah yang memiliki kebun itu. Mereka memanggil pelayannya seorang Nasrani,
bernama Addas, kemudian diperintahkan, “Ambilkan buah anggur, dan berikan
kepada orang itu!“ Ketika Addas meletakkan anggur itu di hadapan Rasulullah saw,
dan berkata kepadanya, “Makanlah!“ Rasulullah saw mengulurkan tangannya seraya
mengucapkan, “Bismillah.“ Kemudian dimakannya.
Mendengar ucapan beliau itu, Addas berkata, “Demi Allah, kata-kata itu tidap pernah
diucapkan oleh penduduk daerah ini.“ Rasulullah saw bertanya, “Kamu dari daerah
mana dan apa agamamu?“ Addas menjawab, “Saya seorang Nasrani dari daerah
Ninawa (sebuah desa di Maushil sekarang).“ Rasulullah saw bertanya lagi, “Apakah
kamu dari negeri seorang saleh yang bernama Yunus anak Matius?“ Rasulullah saw
menerangkan "Yunus bin Matius adalah saudaraku. Ia seorang Nabi dan aku pun
seorang Nabi.“ Seketika itu juga Addas berlutut di hadapan Rasulullah saw, lalu
mencium kepala, kedua tangan dan kedua kaki beliau.
Ibnu Ishaq berkata : Setelah itu Rasulullah saw meninggalkan Thaif dan kembali ke
Mekkah sampai di Nikhlah Rasulullah saw bangun pada tengah malam
melaksanakan shalat. Ketika itulah beberapa makhluk yang disebutkan oleh Allah
lewat dan mendengar bacaan Rasulullah saw. Begitu Rasulullah saw selesai shalat,
mereka bergegas kembali kepada kaumnya seraya memerintahkan agar beriman
dan menyambut apa yang baru saja mereka dengar.
Kemudian Rasulullah saw bersama Zaid berangkat menuju ke Mekkah. Ketika itu
Zaid bin Haritsa bertanya kepada Rasulullah saw, “Bagaimana engkau hendak
pulang ke Mekkah, sedangkan penduduknya telah mengusir engkau dari sana?“
Beliau menjawab, “Hai Zaid, sesungguhnya Allah akan menolong agama-Nya dan
membela Nabi-Nya.“
Lalu Nabi saw mengutus seorang lelaki dari Khuza’ah untuk menemui Muth’am bin
‘Adi dan mengabarkan bahwa Rasulullah saw ingin masuk ke Mekkah dengan
perlindungan darinya. Keinginan Nabi saw ini diterima oleh Muth’am sehingga
akhirnya Rasulullah saw kembali memasuki Mekkah.
Setelah keluar dari lembah Syi’ib dan bebas dari pemboikotan, Abu Thalib jatuh sakit
yang mengakibatkannya meninggal dunia. Abu Thalib wafat pada bulan Rajab tahun
ke-10 dari kenabian dalam usia 87 tahun. Rasulullah SAW sangat sedih atas
wafatnya Abu Thalib, paman yang telah mengasuh dan membimbing beliau sejak
berusia 8 tahun. Abu Thalib selalu menjadi pelindung dan pembela ketika Rasulullah
SAW mendapat ancaman dan hinaan dari kaum kafir Quraisy.
Kesedihan Nabi Muhammad SAW bertambah ketika istri yang sangat dicintai wafat.
Kira-kira dua atau tiga tahun setelah Abu Thalib meninggal dunia, Ummul Mukminin
Khadijah meninggal dunia pula. Tepatnya pada bulan Ramadhan pada tahun ke-10
dari kenabian, dalam usia 65 tahun. Rasulullah SAW sangat terpukul dengan
wafatnya Khadijah. Khadijah buka saja istri yang setia dan selalu bersama beliau
dalam suka dan duka. Tetapi ia juga selalu menjadi pendorong kekuatan Nabi
Muhammad SAW dalam menjalankan tugasnya sebagai rasul Allah SWT. Khadijah
adalah orang pertama yang mempercayai kenabian Nabi Muhammad SAW sebelum
orang lain memercayai. Bahkan ia rela menyerahkan seluruh hartanya untuk
memperjuangkan agama Allah SSWT. Tetapi itulah ketentuan Allah SWT terhadap
hamba-NYA yang harus diterima dengan sabar, tabah dan tawakal.
Wafatnya Abu Thalib dan Ummul Mukminin Khadijah merupakan cobaan yang
sangat berat bagi Rasulullah SAW . beliau terlihat sangat sabar dan tabah dalam
menerima ketentuan Allah SWT. Tetapi, sebagai manusia, beliau pun sangat
bersedih hati. Oleh sebab itu, tahun wafatnya Abu Thali dan Ummul Mukminin
Khadijah disebut ‘Amul Huzni. Artinya, tahun duka cita atau tahun kesedihan.