You are on page 1of 7

A.

PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia,kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan akal
budi manusia2.Kebudayaan (cultuurdalam bahasa belanda), (culture dalam bahasa inggris),
berasal dari bahasa latin “colere” yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan
mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini maka berkembanglah
arti culture yang berarti “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengubah alam” . Sedangkan
dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah”, yaitu
bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan bahwa
kata budayaadalah sebagai perkembangan dari kata majemuk yaitu budi daya yang berarti daya
dari budi, karena itu dibedakan antara pengertian budaya dengan kebudayaan.3

Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah
hasil dari cipta rasa dan karsa tersebut, dimana pengertian dari

2. Bambang Marhhiyanto.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Media Centre Surabaya.hal.100

3. Abu Ahmadi.Sosiologi Pendidikan.1991.hal.58

cipta itu sendiri ialah merupakan tenaga-tenaga yang dapat mencipta kan sesuatu dan
memecahkan persoalan-persoalan, dapat mencari jalan yang tepat untuk suatu
kegiatan. Rasa meliputi tenaga-tenaga yang memberi sifat pada kegiatan-kegiatan berupa
keharusan , kesenang-senangan, ketidak senangan dan lain-lain yang ada hubungan erat dengan
jasmaniah seperti rasa sakit, rasa dingin dan sebagainya. Sedangkan karsa ialah meliputi tenaga-
tenaga yang merupakan sumber dorongan (kekuatan) dari suatau kegiatan, termasuk didalamnya
dorongan-dorongan nafsu atau keinginan-keinginan, hasrat-hasrat dan kemauan. Kebudayaan
sendiri berarti keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan , kepercayaan ,
kesenangan, social, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain seperti kebiasaan-kebiasaan yang
diadakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.4 Dalam istilah “antropologi-budaya”
perbedaan itu ditiadakan.Kata “budaya”disini hanya dipakai sebagai suatu singkatan saja dari
“kebudayaan” dengan arti yang sama.5

Kebudayaan itu ada tiga wujudnya, yaitu:


1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan
sebagainya

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.6

4. Abu Ahmadi.Sosiologi Pendidikan.1991.hal.58

5.Koentjaraningrat.Pengantar Ilmu Antropologi.2009.cet ix.hal.144

6. Koentjaraningrat.Pengantar Ilmu Antropologi.2009.cet ix.hal.150

Unsur-unsur kebudayaan terbagi atas :

1. Cultural universal : misalnya mata pencarian, kesenian agama, ilmu pengetahuan,


kekerabatan dan sebagainya.

2. Cultural activitis : kegiatan-kegiatan kebudayaan misalnya dari mata pencarian tadi


trdapat pertanian, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, dan sebagainya.
Dalam cultural universal kesnian trdapat misalnya seni sastra, lukis, tari, musik, drama,
film, dan sebagainya.

3. Traits complexes, adalah bagian-bagian dari cultural activis tadi. Dari petanian terdapat
irigasi, pengolahan sawah, masa panen dan sebagainya.

4. Traits, adalah bagian-bagian dari traits complexes tadi. Misalnya dari sistem pengolahan
tanah, terdapat bajak, cangkul, sabit, dan sebagainya.

5. Items, adalah bagian-bagian dari traits kebudayaan. Dari bajak masih terdapat bagian-
bagiannya, yakni mata bajak, tangkai bajak, kendali, dan sebagainya. Dari cangkul
terdapat doran (tangkai cangkul), bajak, cangkulnya.7

Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia,masyarakat adalah sejumlah orang dalam kelompok
tertentu yang membentuk perikehidupan yang berbudaya.8 Masyarakat memiliki pengertian
hubungan yang terjalin antar beberapa kelompok orang untuk bekerja sama dalam mencapai
tujuan bersama. Dengan kata lain masyarakat adalah wadah atau segenap hubungan social
sekelompok orang yang terdiri dari banyak kelompok-kelompok dantiap-tiap kelompok
memiliki kelompok

7. Abu Ahmadi.Sosiologi Pendidikan.1991.hal.62

8. Bambang Marhhiyanto.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Media Centre Surabaya.hal.392

kecil atau sub kelompok, dengan demikian individu atau penduduk adalah bagian dari
masyarakat. Jika diartikan lebih rinci masyarakat dapat dilihat dari ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Yang tinggal pada suatu daerah atau wilayah tertentu (ikatan geografis)

2. Hidup bersama dalam arti luas

3. Yang mengadakan hubungan atau interaksi satu sama lain yang teratus dan tetap

4. Sebagai akibat antar hubungan atau interaksi antar manusia

5. Mereka akan terikat satu sama lainya karena mereka memiliki kepentingan bersama

6. Memepunyai tujuan bersama, dan oleh karenanya mereka memiliki kepentingan bersama

7. Mengadakan ikatan/kesatuan atas dasar unsure-unsur sebelumnya

8. Atas dasar pengalaman mereka mempunyai perasaan solidaritas perasaan untuk membagi
sesuatu secara bersama

9. Sadar akan ketergantungan (interpendensi) satu sama lainya

10. Berdasarkan system yang terbentuk mereka dengan sendirinya membentuk norma-
normanya.

11. Atas dasar unsure-unsur diatas akhirnya membentuk kebudayaan bersama dari hubungan
antar manusia.9

9.Mahfudh Shahuddin,Abd.Kadir.Ilmu Sosial Dasar.1991.cet i.hal 59


B.KEBUDAYAAN SEKOLAH

Walaupun kebudayaan sekolah merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat luas. Namun
mempunyai cirri-ciri yang khas sebagai suatu “Subculture”.Sekolah bertugas untuk
menyampaikan kebudayaan kepada generasi baru dan arena itu harus selalu memperhatikan
masyarakat dan kebudayaan umum.Akan tetapi disekolah itu sendiri timbul pola-pola kelakuan
tertentu. Ini mungkin sekolah mempunyai kedudukan yang agak terpisah dari arus umum
kebudayaan. Sebagaimana halnya dengan keluarga dan institusi social lainya sekolah merupakan
salah satu institusi social yang mempengaruhi proses sosialisasi dan berfungsi mewariskan
kebudayaan masyarakat kepada anak . Sekolah merupakan suatu system social yang mempunyai
organisasi yang unik dan pola relasi diantara para anggotanya yang bersifat unik, hal ini
dikarenakan tiap-tiap sekolah memiliki aturan tata tertib , kebiasaan, upacara-upacara,
mars/hymne sekolah,pakaian seragam dan lambang-lambang yang lain yang memberikan corak
khas kepada sekolah yang bersangkutan. Penelitian oleh Wilson(1959) pada beberapa sekolah
menengah menunjukan bahwa ethos suatu sekolah memiliki pengaruh prestasi akademik dan
aspirasi pada siswa mengenai pekerjaan.

Timbulnya sub-Kebudayaan sekolah juga terjadi oleh sebab sebagian yang cukup besar dari
waktu murid terpisah dari kehidupan orang dewasa.Dalam situasi serupa ini dapat berkembang
pola kelakuan yang khas bagi anak muda yang tampak dari pakaian,bahasa,kebiasaan kegiatan-
kegiatan serta upacara-upacara.sebab lain timbulnya kebudayaan sekolah ialah tugas sekolah
yang khas yakni mendidik anak dengan menyampaikan sejumlah pengetahuan, sikap, terampilan
yang sesuai dengan kurikulum dengan metode dan teknik control tertentu yang berlaku disekolah
itu.

Dalam melaksanakan kurikulum dan ekstra kurikulum berkembang sejumlah pola kelakuan yang
khas bagi sekolah yang berbeda dengan yang terdapat pada kelompok-kelompok lain
dalam masyarakat.Tiapkebudayaan mengandung bentuk kelakuan yang yang diharapkan
dari anggotanya.Di sekolah diharapkan bentuk kelakuan tertentu dari semua murid dan
guru.Itulah yang menjadi norma bagi setiap muriddan guru.Norma ini nyata dalam kelakuan
murid dan guru, dalam peraturan-peraturan sekolah, dalam tindakan dan hukuman terhadap
pelnggaran, juga dlam berbagai kegiatan seperti upacara-upacara.
Sistem pendidikan mengembangkan pola kelakuan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh masyarakat dan murid-murid. Kehidupan di sekolah seta norma-norma yang berlaku di situ
dapat disebut dengan Kebudayaan Sekolah. Kebudayaan sekolah itu memiliki beberapa unsur-
unsur penting yaitu:

– Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah(gedung sekolah dan perlengkapan lainnya).

– Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi


keseluruhan program pendidikan.

– Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas guru-guru, siswa, tenaga
administrasi, tata usaha, dan non teaching specialist.

– Nilai-nilai norma , system peraturan, dan iklim kehidupan


sekolah.10 10.Nasution.Sosiologi Pendidikan.2004.Ed 2.Cet 3.hal 64

C.PENGARUH KEBUDAYAAN SEKOLAH TERHADAP MASYARAKAT

Sekolah yang berorentasi penuh kepada kehidupan masyarakat disebut Community school atau
sekolah masyarakat.Sekolah ini berorentasi pada masalah-masalah kehidupan dalam masyarakat
seperti masalah usaha manusia melestarikan alam, memanfaatkan sumber-suber alam dan
manusia, masalah kesehatan, kewarganegaraan, penggunaan waktu senggang, komunikasi,
transport, dan sebagainya.Dalam kurikulum ini anak dididik agar turut serta dalam
kegiatan masyarakat. Pelajaran mengutamakan kerja kelompok. Dengan sendirinya kurikulum
itu fleksibel, berbeda dari sekolah ke sekolah,dari tahun ke tahun dan tidak dapat ditentukan
secara uniform.murid-murid mempelajari lingkungan sosialnya untuk mengidentifikasi masalah-
maslah yang dapat dijadikan pokok bagi suatu unit pelajaran.Khususnya yang memberi
kesempatan kepada murid-murid untuk meningkatkan mutu kehidupan dalam masyarakat
sekitarnya.

Dalam melaksanakan program sekolah, masyarakat turut sertakan. Tokoh-tokoh dari setiap aspek
kehidupan masyarakat seperti dari dunia perusahaan, pemerintah, agama, politik, dan
sebagainya.diminta bekerja sama dengan sekolah dalam peroyek perbaikan masyarakat.Untuk itu
diperlukan masyarakat yang turut bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan
pendidikan anak.Sekolah dan masyarakat dalam hal ini bekerja sama dalam suatu aksi social.
Bayak kesulitan yang dihadapi bila kita ingin menjalan kan sekolah seperti itu.Meminta waktu
dan tenaga tokoh-tokoh masyarakat dalam suatu proyekpelajaran sekolah akan bayank menemui
rintangan.Demikian pula bila anak ingin mengunjungi berbagai kantor, Pabrik, Perusahaandan
sebagainya.Kurikulum sekolah sepenuh nya di dasarkanatas maslah-maslah masyarakat yang
mendapat kencamanyang pedasdari golongan yang menginginkan kurikulum akademis
berdasarkan disiplin ilmu.Setelah peluncuran sputnik kurikulum yang subject-contered berupa
mata pelajaranatau bidang setudi kembali mendapat peranan utama.

Sekarang mungkin jarang terdapat orang yang berpegang sepenuhnya pada prinsip-prinsip
community school.Akan tetapi walaupun kurikulum bersifat subject-centered,perlu juga
berorientasi pada anak dan masyarakat.Tak mungkin kurikulum efektif tanpa memperhitungkan
anak dan tak ada kurikulum yang tidak mempersiapkan anak untuk masyarakat.Setiap sekolah
harus relevan dengan kebutuhan masyarakat karena sekolah didiirikan oleh masyarakat untuk
mempersiapkan anak untuk masyarakat.Maka kerena itu guru perlu mempelajari dan mengenal
masyarakat sekitarnya.11

D. SEKOLAH DAN MOBILITAS SOSIAL

Diduga bahwa bertamabah tingginya taraf pendidikan makin besarnya mobilitas bagi anak-anak
golongan rendah dan menengah .Ternyata ini tidak selalu benar bila pendidikan itu hanya
terbatas apada pendidikan tingkat menengah.Jadi walaupun kewajiban belajar ditinggatkan
sampai SMTA masih menjadi pertanyaan apakah mobilitas social dengan sendirinya akan
meningkat.mungkin sekali tidak terjadi perluasan mobilitas social.Seperti dikemukakan diatas
ijazah SMA tidak lagi

11.Nasution.Sosiologi Pendidikan.2004.Ed 2.Cet 3.hal 149

memberi mobilitas yang lebih besar kepada seseorang.Akan tetapi pendidikan tinggi masih dapt
memberikan mobilitas itu walaupun bertambahnya lulusan perguruan tinggimakin berkurang
jaminan ijazah untuk meningkat status social.

Pendidikan tinggi masih sangat selektif .tidak semua orang tua mampu membiayai studi anaknya
di peguruan tinggi.Dengan mnggunakan computer untuk menilai tes seleksi masuk menjadi
obyektif artinya tidak lagi dipengaruhi kedudukan orang tua atau orang yang memberikan
rekomendasi. Cara itu membuka kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak golongan rendah
dan menengah memasuki perguruan tinggi atas dasar prestasinya dalam tes masuk itu.biaya yang
cukup banyak tentu selalu merupakan hambatan bagi golongan rendah untuk menyekolahkan
anaknya pada tingkat universiatas. Biasiswa dari perinth dan kesempatan untuk mengadakan
pinjaman dari bank untuk studi dapat memperluas kesempatan belajar bagi mereka yang berbakat
akan tetapi ekonomi lemah.

You might also like