Professional Documents
Culture Documents
Bab2 PDF
Bab2 PDF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Flakes
Produk sereal sarapan didasarkan pada formulasi bahan
dengan kadar pati yang tinggi. Tiga komponen dasar dalam
formulasi produk yaitu serealia, pemanis dan bahan pembentuk
flavor. Bahan lain yang umum digunakan yaitu garam, ragi,
pewarna, vitamin, mineral dan pengawet. Flaked cereal umumnya
dibuat dengan menggunakan gandum, beras (utuh atau pecah) atau
jagung (utuh atau grits). Tekstur serealia menjadi faktor yang perlu
dipertimbangkan agar dapat diperoleh flakes dengan tekstur yang
renyah. Jika menggunakan gandum, maka lebih disukai untuk
menggunakan varietas gandum lunak (kadar gluten rendah). Warna
sereal bukan menjadi faktor pertimbangan karena proses produksi
flaked cereal biasanya melibatkan panas yang akan menghasilkan
produk yang berwarna kecoklatan.Pemilihan bahan dalam
formulasi sereal merupakan faktor kritis yang mempengaruhi mutu
dan keragaman produk akhir. Agar dapat memilih bahan baku
secara benar, diperlukan pemahaman proses untuk mengetahui
kesesuaian bahan baku dengan kondisi proses (Syamsir, 2012).
Flakes termasuk pangan ekstruksi. Ekstruksi bahan pangan
adalah proses dimana bahan tersebut dipaksa mengalir dibawah
pengaruh satu atau lebih kondisi seperti pencampuran (mixing),
pemanasan dan pemotongan (shear) melalui suatu cetakan (die)
yang dirancang untuk membentuk suatu hasil ekstruksi yang
bervariasi. Pemasakan dengan ekstruksi dipakai untuk
menggantikan metode konvensional karena dapat dirubah hingga
mesin yang sama dapat memasak dan mengolah produk yang
5
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Tepung Komposit
Tepung digolongkan menjadi dua, yaitu tepung tunggal
adalah tepung yang dibuat dari satu jenis bahan pangan, misalnya
tepung beras, tepung kasava, tepung ubi jalar dan tepung komposit
yaitu tepung yang dibuat dari dua atau lebih bahan pangan.
Misalnya tepung komposit kasava-terigu-kedelai, tepung komposit
jagung-beras, atau tepung komposit kasava-terigu-pisang. Tujuan
pembuatan tepung komposit antara lain untuk mendapatkan
karakteristik bahan yang sesuai untuk produk olahan yang
diinginkan atau untuk mendapatkan sifat fungsional tertentu.
Pertimbangan lain adalah faktor ketersediaan dan harga. Teknologi
tepung merupakan salah satu proses alternatif produk setengah jadi
yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur
(dibuat komposit), diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan
lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang ingin
serba praktis. (Widowati, 2009).
Tepung komposit adalah suatu tepung yang terdiri dari
campuran beberapa jenis tepung yang berasal dari komoditas yang
berbeda. Berbagai jenis tepung pada prinsipnya dapat digunakan
sebagai bahan baku. Perbandingan tepung yang akan dicampur
ditentukan oleh jenis pangan yang akan diolah dan kandungan zat
gizi produk yang akan dihasilkan. Sebagai contoh pada pembuatan
tepung komposit yang terdiri dari campuran tepung kasava, terigu
dan tepung kacang-kacangan, penambahan tepung kacang-
kacangan terutama ditujukan untuk meningkatkan kandungan gizi
tepung kasava, terutama protein. Dalam pembuatan tepung
komposit, sebelumnya perlu dibuat dulu tepung penyusun secara
terpisah. Misalnya dari ubikayu dibuat tepung kasava, dari ubijalar
dibuat tepung bija, dari kacang hijau dibuat tepung kacang hijau
dan terigu. Pencampuran tepung untuk tingkat industri dapat
dilakukan dengan mesin pengaduk (mixer) yang menggunakan
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Tepung Konjac
Umbi konjac (Amorphophallus sp) merupakan salah satu
jenis tanaman umbi-umbian yang tumbuh baik di Indonesia dan
pada umumnya tumbuh secara liar. Umbi konjac mempunyai
bentuk yang bulat dan berserabut akar. Keunikan umbi konjac
dibandingkan dengan jenis umbi-umbian lainnya adalah kandungan
glukomanannya atau biasa disebut mannan. Selain itu perlu
diperhatikan dalam umbi konjac adalah kandungan kalsium oksalat
yang mampu menyebabkan rasa gatal. Konjac memiliki klasifikasi
sebagai berikut:
Divisi : Antophyta
Phylum : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Famili : Araceae
Genus : Amorphophallus
Species : Amorphophallus oncophyllus
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Susu Skim
Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang mengandung
garam-garam mineral, gula, dan protein. Komposisi rata-rata terbesar
susu adalah lemak. Flavor pada susu dipengaruhi oleh lemak susu.
Protein pada susu terdiri dari kasein 80%, laktalbumin 18%, dan
laktoglobulin 0,005-0,007%. Kasein merupakan satu substansi yang
berwarna putih kekuningan yang didapat dalam kombinasi Ca
sebagai kalsium kasein dalam bentuk partikel kecil bersifat gelatin
dalam suspensi (Swaisgood, 1995). Menurut Muchtadi (2008) pada
susu juga terkandung mineral seperti potassium, kalsium,
magnesium, klorida, fosfor, dan sulfur dalam jumlah yang relatif
besar.
Kandungan lemak pada susu bervariasi dari perkembangbiakan
musim dan negara. Dari berbagai negara, tingkat lemak alami sekitar
4%.Dari berbagai negara standarvariasi kandungan lemakbisa dipilih
meliputi skim 0,3%, semi-skim 1,5-1,8% dan standarisasi seluruh
susu 3,5% lemak. Susu ini biasa diproduksi dengan mengurangi
lemak didalam susu dengan sentrifugasi. Hal ini dapat memproduksi
susu dengankurang dari 0,1% lemak dan krim tinggi lemak dimana
biasanya dijual sebagai krim atau dibuat kedalam butter. (Harding,
1999).
Susu skim seringkali disebut sebagai susu bubuk tak berlemak
yang banyak mengandung protein dan kadar air sebesar 5%.
Penggunaanya dalam pengolahan pangan dapat berfungsi sebagai
penstabilemulsi, pengikat air, koagulasi, dan lain-lain. Susu tanpa
lemak inimempunyai kemampuan untuk mengemulsikan lemak yang
terbatas karenakasein yang dimilikinya berkombinasi dengan
sejumlah kalsium (Ca), sehinggatidak mudah larut dalam air
(Soeparno, 1998). Komposisi kimia susu skim dapat dilihat pada
Tabel 2.8
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Berpikir
Flakeskomposit
C. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian adalah variasi formulasi tepung
komposit dari tepung tapioka, tepung kacang hijau, dan tepung konjac
yang berpengaruh terhadap karakteristik fisikokimia, seperti
meningkatkan kandungan protein dan serat pangan pada produk flakes
serta akan mempengaruhi sensoris atau kesukaan konsumen terhadap
flakes.
commit to user