You are on page 1of 2

1. Apa saja kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam melakukan penelitian?

Kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan penelitian yang biasa nya terjadi, a.l. pada saat
perumusan masalah, mengkaji literatur, merumuskan hipotesis, mengembangkan instrumen,
mengumpulkan data, memilih metode statistik, memilih desain dan metode penelitian,
kesalahan dalam analisis data, dan dalam menulis laporan hasil penelitian

2. Apa perbedaan kesalahan acak dan kesalahan sistematis?


Kesalahan acak (random error) berasal dari pengaruh faktor-faktor yang tidak dapat
diperkirakan atau diprediksi dan hanya bersifat sementara. Kesalahan acak terjadi secara
kebetulan atau tanpa disengaja dan bervariasi dari pengujian ke pengujian lainnya. Kesalahan
acak sulit dihindari disebabkan oleh fluktuasi yang tidak dapat diduga. Sebab-sebab kesalahan
acak tidak dapat diketahui dengan pasti tetapi merupakan bagian dari pengaruh yang memiliki
kontribusi kesalahan dalam pelaksanaan pengujian. Kesalahan acak merupakan pengaruh yang
sangat kecil dan tidak sama dalam setiap pelaksanaan pengujian, misalnya pengaruh fluktuasi
tegangan listrik, suhu atau kelembaban kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian. Karena
itu, timbulnya kesalahan acak akan mempengaruhi presisi dari suatu hasil pengujian.
Sedangkan kesalahan sistematika (systematic error) merupakan kesalahan yang berasal dari
pengaruh-pengaruh yang dapat diketahui dengan pasti atau ditimbulkan oleh adanya faktor
tetap yang mengakibatkan hasil pengujian cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai
sebenarnya (true value). Berbagai sebab dapat mengakibatkan timbulnya kesalahan
sistematika, seperti kelemahan metode pengujian, kondisi akomodasi dan lingkungan
pengujian, kurang kompetennya personil laboratorium, ketidakstabilan peralatan atau
instrumentasi, atau bahan standar yang tidak mampu telusur ke standar pengukuran nasional
atau internasional.
3. Apakah kesalahan acak hanya berpedoman pada 3 sumber kesalahan? Beri contoh.
Kesalahan Acak : adalah kesalahan riset yang disebabkan peran peluang (kebetulan,
probability, acak), yang mengakibatkan ketidaktelitian (ketidak persisan) penaksiran
parameter populasi sasaran.
Sumber Kesalahan Acak :
1. Ukuran sampel tidak cukup besar.
2. ketidak ajekan dalam pengukuran variabel
3. kesalahan manusiawi (letih).

4. Berapa batas kutipan langsung dalam penyusunan KTI?


5. Bagaimana cara mendeteksi adanya kesalahan dalam penyusunan KTI?
1. Mendalami latar belakang
2. Penguatan metode penelitian
3. Sinkronisasi antara sitasi dan daftar pustaka
4. Membaca berulang- ulang draft karya ilmiah
5. Meminta orang lain untuk membaca draft karya ilmiah
6. Bagaimana etika seorang muslim apabila seseorang melakukan kesalahan dalam plagiarisme?
7. UU tentang plagiarisme
plagiarisme sesungguhnya melanggar hak yang disebut dengan Hak Cipta sesuai dengan UU
No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Sanksi Plagiarisme
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatur sanksi bagi orang yang melakukan plagiat,
khususnya yang terjadi dilingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut (Pasal
70):

Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik,
profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan
jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang
melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan
memperoleh sanksi sebagai berikut:

1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.

You might also like