Professional Documents
Culture Documents
PERTEMUAN 8
“KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI”
OLEH: KELOMPOK 6
3. Teori-teori Kepemimpinan
b. Teori Perilaku
Dari aspek ini, ada dua sisi dimensi yang menonjol pada persepsi seorang pemimpin,
yaitu yang pertama inisiatifnya dalam menentukan dan mengorganisasikan struktur tugas yang
harus dilaksanakan oleh anak buah. Disini, gaya yang ditampilkannya adalah gaya
kepemimpinan beorientasi pada tugas. Kedua, tingkat atensi, apresiasi, dukungannya terhadap
kesejahteraan anak buah. Disini, gaya kepemimpinan berorientasi karyawan.
4. Tipologi Pemimpin
Banyak pendekatan digunakan untuk membedakan kepemimpinan. Salah satunya yang
umum dikenal adalah yang menyatakan bahwa para pemimpin pada dasarnya dapat
dikatagorikan menjadi lima Tipe (Djatmiko, 2002) yaitu sebagai berikut.
a. Tipe Otokratik
Dengan ciri-ciri antara lain: mengambil keputusan sendiri, memusatkan kekuasaan dan
pengambilan keputusan pada dirinya, bawahan melakukan apa yang diperintahkan,
menggunakan wewenang dan tanggung jawab sepenuhnya, dan biasanya berorientasi pada
kekuasaan.
b. Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya antara lain: mengambil keputusan cenderung menggunakan cara sendiri
tanpa melibatkan bawahan, hubungan dengan bawahan bersifat bapak-anak, berusaha memenuhi
kebutuhan fisik anak buah untuk mencuri perhatian dan tanggungjawab mereka, orientasinya
adalah menjaga hubungan yang baik dengan anak buah.
c. Tipe Karismatis
Dengan ciri-ciri yang menonjol di antaranya: memelihara hubungan dengan bawahaan
agar pelaksanaan tugas dapat terselenggara dengan baik sekaligus memberi kesan bahwa
hubungan tersebut berbasis pada relasionalitas bukan kekuasaan.
Sementara itu ada pula pendapat lain tentang tipologi kepemimpinan. Kepemimpinan
enam tipe yang lain yaitu sebagai berikut:
Visinonary atau kepemimpinan dengan visi. Yang mampu membawa orang ke tujuan
impian bersama. Tipe ini dibutuhkan saat terjadi ketidakpastian atau dibutuhkannya
perubahan.
Coaching atau kepemimpinan dengan gaya pembinaan, yang lebih mengutamakan
hubungan interpersonal untuk mencapai tujuan organisasi, sangat cocok untuk
melestarikan kemapanan.
Affiliate atau kepemimpinan kerjasama, yang lebih mengutamakan harmoni, sangat tepat
digunakan pada saat masa-masa susah dan memotivasi tim yang sedang krisis.
Democratic atau kepemimpinan demokrasi, yang mengedepankan pendapat dan
pandangan semua orang, onsensus dan keinginan adalah pendapat tertinggi.
Pacesetting atau kepemimpinan memacu kemajuan, sangat dibutuhkan untuk memotivasi
tim mengejar ketertinggalan, atau mencapai target yang luar biasa.
Commanding atau kepemimpinan otoriter, yang lebih umum dipakai untuk memotivasi
kemelut internal.
a. Kualitas Pribadi
Kualitas pribadi meliputi nilai-nilai pribadi, keterampilan, keyakinan, sikap dan perilaku-
perilaku pimpinan suatu profesi atau organisasi. Peringkat kualitas pribadi yang dimiliki
seorang manajer/pimpinan adalah sebagai berikut:
Jujur
Berbicara jelas dan lugas
Tenang
Inisiator bukan pengikut
Konsisten
Bertanggung jawab atas kegagalan
Menghargai orang lain
Praktis
Saling bergantung dan percaya
Menulis jelas dan lugas
Memiliki rasa humor
Dapat menerima kesalahan orang lain
Memperlakukan orang lan secara jujur dan penuh kepercayaan
Berlaku informal pada karyawan di luar pekerjaan
Mentaati hal yang benar secara moral
Bertindak sesuai kepercayaan/religi yang dianutnya
Memuaskan
Mengikuti kata hati
Bekerja sepanjang waktu
b. Perilaku Manajerial
Perilaku manajerial meliputi nilai-nilai, sikap, tindakan dan gaya memimpin yang dituntut
dalam tugas manajemen. Peringkat perilaku manajerial yang dimiliki seorang
manajer/pimpinan yaitu:
Memotivasi bawahan
Memberi penghargaan bagi hasil kerja yang baik
Mendengarkan ketika bawahan ingin mengatakan sesuatu
Mengembangkan orientasi pada tujuan dan antusiasme dalam lingkungan kerja
Konsisten dalam penetapan keputusan
Logis dalam memecahkan masalah
Obyektif dalam menangani konflik
Tegas dalam menilai kompetensi karyawan
Mendengarkan dan memahami kesulitan orang lain
Berinisiatif dan berani beresiko
Mendukung keputusan yang ditetapkan bersama pihak lain
Mendelegasikan
Mempertimbangkan masukan/saran bawahan
Mempercayai orang yang diberi delegasi
Mengambil keputusan lebih awal daripada terlambat
Mencoba berbagai pendekatan dalam manajemen
Mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu
Mengambil keputusan dengan cepat
Memfokuskan pada tugas yang sedang ditangani
Menseleksi pekerjaan dengan bijak, mengindari “overload”
Berbagi kekuasaan (share power)
Menghargai wewenang dan otonomi bawahan
Menjaga kemutakhiran sesuai perkembangan manajemen terbaru
Memikirkan detail spesifik atas setiap permasalahan khusus
Mengambil keputusan tanpa ketergantungan yang berlebihan pada pihak lain
Menyatakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya kepada
bawahan
c. Tuntuan Organisasional
Tuntutan organisasional menunjukkan cara manajer berespon terhadap sasaran organisasi,
peran-peran, peraturan-peraturan, struktur, tuntutan, tekanan dan imbalan-imbalan (rewards).
Peringkat kriteria dimensi tuntutan organisasional adalah sebagai berikut:
Memiliki visi srategik bagi organisasi
Memfokuskan pada upaya memaksimalkan produktivitas
Menetapkan prioritas pada sasaran jangka panjang
Berdaya adaptasi
Menjual citra professional atau perusahaan kepada publik
d. Pengaruh-pengaruh Lingkungan
Pengaruh-pegaruh lingkungan merupakan faktor-faktor luas organisasi yang berpengaruh
pada operasional dan kesuksesan organisasi. Peringkat kinerja untuk dimensi pengaruh
lingkungan adalah sebagai berikut:
Memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan
Mencari dan menerapkan aspek-aspek kultur positif
Mengidentifikasi kecenderungan sosial yang berdampak pada pekerjaan
Memiliki orientasi dan pendekatan multi budaya
Tanggap terhadap realitas politik dan lingkungan
Mengembangkan perspektif internasional dalam organisasi
Ada juga yang berpendapat bahwa efektivitas atau keberhasilan seorang pemimpin sangat
tergantung pada:
Kemampuan yang diambil apakah sering, teppat dan berdimensi besar bagi organisasi.
Kemampuan menjual ide-ide dalam bentuk komunikasi yang persuasive.
Gaya atau stil kepemimpinannya terutama dalam mempengaruhi orang lain. Gaya yang
ideal adalah demokratif, delegatif dan menyesuaikan dengan situasi anak buah.
Sifat-sifat positif yang dimilki dan mampu dikembangkan dengan mahir.
Kemampuan menghimpun kekuatan dalam bentuk wibawa (power), baik yang bersumber
pada position power atau personel power.
Teknik memotivasi anak buah.
Teknik dalam memecahkan masalah atau konflik/memanajemeni konflik.
d. Isu Pengikutan
Bahwa disamping mempunyai pemimpin yang efektif organisasi yang ingin sukses juga
membutuhkan pengikut yang baik seperti mau mengelola diri dengan baik, berkomitmen,
berkompeten, berani, jujur dan terpercaya.