You are on page 1of 4

A.

Gambaran Kasus
1. Pendahuluan

Prolaps uteri adalah turunya uterus dari tempat yanf biasal oleh karena kelemhan otot oto
atau fascia yang dalanm keadaan normal menyokjongnya . atau turunya utrus melalui
dasar panggul atau hiatus genitalis ( wiknjosastro, 2008 ).prisipi terjadinya prolkap uteri
adalah terjadinya defek pada dasar pelvik yang disebbkan oleh proses melahirkan
akibat rogangan atau robekan fasia endopelvik, muskulus levatror serta parinial danb
parsial pubenda juga terlibvat dalam persalinan.

Klasifikasi prolaps uteri terdapat perbedaan pendapat anatar vahli genokologui,. Fruidmen
ndan little mengemukkan beberapa macam klasifikasi yang dikenal.

1). Prolaps uteri tingkat 1 mdimana serviks uteri turun sampai introitus vaginae ; prolapsus
uteri tingkat II , dimana servikjs menonjol keluar dari intritus vaginae ; prolaps uteri
tingkat III seluruh uetri keluar dari vagina prolaps uteri ini juga dinamakan prosidensia
uteri.

2. Pengkajian data demografi pasien

a. Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum : Baik
 Tingkat kesadaran : CM GCS: E4V5M6
 Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 37,4oC Nadi : 78x/menit
Td : 110/70mmHg RR : 20x/meni

Pmeriksaan head to toe


 Kepala dan rambut
Bentuk kepala normal (mesosepal), kulit kepala normal tidak mengalami
peradangan, tidak ada tumor ataupun bekas luka. Bentuk rambut lurus ukuran
panjang, posisi tumbuhnya rambut normal, keadaan rambut beruban, kebersihan
rambut kurang, distribusi rambut merata, kurang rapi, lehe tidak benjolan, tidak
ada pembesaran tonsil
 Mata/ penglihatan
Bentuk mata bulat,lapang pandang luas, tidak ada nyeri, sklera tidak ikterik,
warna konjungtiva merah muda, posisi mata simetris, penglihatan baik, reflek
cahaya (+), tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
 Hidung/ penciuman
Bentuk hidung normal (simetris), tidak ada peradangan, tidak ada pendarahan,
tidak ada polip, fungsi penciuman baik, tidak ada sinusitis, tidak ada nyeri.
 Telinga/ pendengaran
Bentuk telinga normal (tidak ada kelainan), posisi telinga simetris, tidak ada
peradangan, tidak ada pendarahan, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik,
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
 Mulut dan gigi
Bibir lembab, tidak sariawan, mukosa gusi bersih, lidah bersih, tonsil tidak ada,
tidak ada peradangan dan pendarahan, gigi jarang, gigi belubang ada, mulut
bersih, bau mulut tidak, fungsi pengecapan baik, kemampuan berbicara baik,
kemampuan menelan baik
.
 Jantung
Jantung
 I : Iktus kordis tidak terlihat
 Pa : Tidak ada nyeri
 Pe : Pekak batas jantung nomal
 A : S1 dan S2 reguler

Abdomen
 I : Tidak ada luka, perut datar
 A : Bising usus 14x/menit
 Pe : timpani
 Pa : Nyeri tekan abdomen bagian bawah skala 4, nyut-nyutan, hilang timbul
 Genetalia = Inspekulo : tampak benjolan keluar dari vagina telu angsa warna
merah kuda, teraba benjolan di dinding anterio dan dinding posterior vagina,
valsava tes (+)
 Extermitas
Bentuk simetris, tidak ada edema, CTR < 3 detik, tonus otot +, tonus otot 5
semua

12. Pemeriksaan Penunjang

a. laboratorium (28 agustus 2017)

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


Hematologi
Hemoglobin 14,6 Gr/dl 12,0 - 15,6
Hematokrit 42 % 33 - 45
Leukosit 7,5 Ribu/ul 4,5 - 11,0
Trombosit 364 Blᵩ/ul 150 – 450
Eritrosit 4,68 Juta/ul 410 – 510
PT 13,9 Detik 10,0 – 15,0
APTT 38,0 Detik 20.0 – 40,0
INR 1,040
Golongan Darah B
Golongan darah Rh +
Kimia klinik

Glukosa darah sewaktu 105 Mg/dl 60-140


SGOT 14 u/l <31
SGPT 5 Mg/dl <34
Ureum 16 Gr/dl <50
Albumin 4,5 Mg/dl 3,5 - 5,2
Kreatinin 0,6 Mg/dl 0,6 – 1,1
Natrium darah 135 Mmol/l 136 - 145
Kalium darah 4,8 Mmol/l 3,3- 5,1
Klorida darah 99 Mmol/l 98 - 106

b. USG
Kesan : tampak VU tensi penuh, tampak puncang vagina, A/P dalam batas
normal,prolups uteri grade IV, sutolet grade III, reetoeel grade IV

No Tgl Data fokus Kemungkinan penyebab Masalah Paraf


1. S : pasien mengatakan Prolaps uteri Nyeri akut
nyeri perut bawah
Stimulasi nyeri
skala 4, nyeri sepeti
nyut-nyutan hilang Merangsang hipotalamus
timbul, nyeri
mengeluarkan zat vasoaktif
berkurang dengan
istirahat, pasien juga merangsang ujung saraf bebas
meneluhkan ada
nyeri mengaktifkan eseptor
daging (uterus) ada
kluar flek-flek nyeri
O : keluar terus melalui
nyeri akut
vagina
2 S : pasien mengatakan Prolaps uteri Ansietas
cemas karena dokter
Kurang informasi
mengatakan program
operasi, pasien takut
ansietas
terjadi hal yang buruk
O : pasien tampak cemas
dan gelisah dan sering
bertanya tentang
operasinya
3 S : pasien mengatakan Prolaps uteri Defisit
belum begitu pengetahuam
mengetahui tentang Kurang terpapar informasi
penyakitnya
O : pasien tampak Defisit pengetahuan
bingung dan tidak tau
tentang prolaps uteri

You might also like