Professional Documents
Culture Documents
PKN Minset
PKN Minset
Veronika Pakpahan
3151131050
B-Regtuler 2015
Puja saya ucapkan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga saya
bisa menyelesaikan tugas mata kuliah Bermain dalam sebuah makalah yang berjudul
“Hilangnya Eksistensi Permainan Tradisional Dilakukan Di Jln. Tangkul Ii, Indra
Kasih, Medan Tembung, Kota Medan”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan tempo dulu sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental
anak. Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa
kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional.
Namun sayangnya seiring kemajuan jaman, permainan yang bermanfaat bagi anak ini
mulai ditinggalkan bahkan dilupakan. Anak-anak terlena oleh televisi dan video game
yang ternyata banyak memberi dampak negatif bagi anak-anak, baik dari segi
kesehatan, psikologis maupun penurunan konsentrasi dan semangat belajar.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa faktor yang mebuat anak anak tidak menyukai permainan tradisional lagi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mebuat anak anak tidak menyukai
permainan tradisional.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
tentang kualitas belajar, hal ini diindikasikan sebagai berikut: (1) gagasan dan minat
anak merupakan sesuatu yang utama dalam permainan, (2) permainan menyediakan
kondisi yang ideal untuk mempelajari dan meningkatkan mutu pembelajaran, (3) rasa
memiliki merupakan hal yang pokok bagi pembelajaran yang diperoleh melalui
permainan, (4) anak akan mempelajarai cara belajar dengan permainan serta cara
mengingat pelajaran dengan baik, (5) pembelajaran dengan permainan terjadi dengan
gampang, tanpa ketakutan, (6) permainan mumudahkan para guru untuk mengamti
pembelajaran yang sesungguhnya dan siswa akan mengalami berkurangnya frustasi
belajar.
Permainan tradisional menurut James Danandjaja (1987) adalah salah satu
bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan di antara anggota
kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta banyak
mempunyai variasi. Sifat atau cirri dari permainan tradisional anak sudah tua usianya,
tidak diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan darimana asalnya. Biasanya
disebarkan dari mulut ke mulut dan adang-kadang mengalami perubahan nama atau
bentuk meskipun dasarnya sama. Jika dilihat dariakar katanya, permainan tradisional
tidak lain adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang merupakan
pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia (anak-anak) dengan tujuan
mendapat kegembiraan.
Menurut Atik Soepandi, Skar dkk. (1985-1986), permainan adalah perbuatan
untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun tidak mempergunakan
alat. Sedangkan yang dimaksud tradisional adalah segala sesuatu yang dituturkan atau
diwariskan secara turun temurun dari orang tua atau nenek moyang. Jadi permainan
tradisional adalah segala perbuatan baik mempergunakan alat atau tidak, yang
diwariska secara turun temurun dari nenek moyang, sebagai sarana hiburan atau untuk
menyenangkan hati.
Permainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu :
permainan untuk bermain (rekreatif), permainan untuk bertanding (kompetitif) dan
permainan yang bersifat edukatif. Permainan tradisional yang bersifat rekreatif pada
umumnya dilakukan untuk mengisi waktu luang. Permainan tradisional yang bersifat
kompetitif, memiliki ciri-ciri : terorganisir, bersifat kompetitif, diainkan oleh paling
sedikit 2 orang, mempunyai criteria yang menentukan siapa yang menang dan yang
kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya. Sedangkan
perainan tradisional yag bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur pendidikan di dalamnya.
4
Melalui permainan seperti ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam
ketrampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi
kehidupan sebagai anggota masyarakat. Berbagai jenis dan bentuk permainan pasti
terkandung unsur pendidikannya. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat
non-formal di dalam masyarakat. Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk
anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya.
1. Bekel
2. Galasin
3. Congklak
4. Petak Umpet
5. Gasing
6. Kelereng
7. Egrang
5
Gambar-gambar :
Permainan Bekel
Bekel adalah salah satu jenis permainan tradisional dari Jawa Tengah. Di kala
senggang atau saat pulang dari sekolah mereka biasanya memainkan bekel bersama-
sama.
6
a. Alat permainan bekel
1. Bola karet. Bola ini terbuat dari karet. Besarnya kira-kira seukuran bola
pingpong atau bola golf. Bola ini biasanya berwarna-warni dengan motif yang
menarik.
2. Biji bekel. Biji bekel ini ukurannya juga kecil. Biasanya terbuat dari kuningan
yang berjumlah 10 buah. Setiap bijinya terdapat 4 muka yang berbeda.
b. Cara bermain
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu
Waktu penelitian di lakukan pada bulan Februari yang di lakukan hanya satu
hari saja dimana waktu yang di gunakan tepat pada hari jumat 08 s/d selesai
tanggal 2 Maret 2018.
B. Jenis Penelitian
Penelitian yang kami lakukan ialah Penelitian deskriptif kualitatif karena dalam
penelitian ini saya mendapat data yang kami peroleh dari hasil wawancara saya dengan
beberapa anak yang ada di Kompleks ini.
1. Observasi (Pengamatan)
8
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada
dalam objek penelitian.
2. Instrumen Penelitian
`Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006 : 160).
3. Lembar Observasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus sesuai dengan teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data observasi (wawancara). Observasi diartikan
sebagai wawancara dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada
obyek penelitian (Margono, 2005). Observasi dilakukan berdasarkan pedoman,
pedoman observasi berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.
Jadi, instrumen yang digunakan pada metode observasi yaitu ceklis. Check List (ceklis)
yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal
memberi tanda atau tally setiap pemunculan gejala yang dimaksud.
9
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH
Lokasi penelitian ini saya lakukan di Jln. Tangkul II, Indra Kasih, Medan Tembung,
Kota Medan. Berikut adalah gambar administrasi Jl. Tangkul II
10
BAB V
B. Hasil
Berikut adalah daftar ahasil wawancara yang saya dapat dari anak anak, yaitu:
11
menyukai permainan tradisional hasnya 5 orang anak dan slebihnya lebih menyukai
permainan yang ada di internet.
C. Pembahasan
12
kegiatan mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau alat permainan yang
bersifat mendidik.
1. Permainan Tradisional yang edukatif
Dapat dikatakan bahwa permainan tradisional yang dimiliki masyarakat
indonesia secara kearifan lokal masing-masing daerah di indonesia yang beraneka-
ragam permainan tradisional didalamnya, setiap permainan tentunya memiliki niali
edukasi didalmnya. Kita sadari atau tidak nilai edukasi yang tersimpan didalamnya,
adalah nilai yang timbul dalam masyrakat itu sendiri. Nilai edukasi itu sendiri terbentuk
, karena masyarakat indonesia cenderung menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan
memupuk semangat kerjasama membentuk karakter masyarakat indonesia yang ramah
dan terkenal tinggoi akan kemauan dan kerja kerasnya untuk menggapai harapan dan
cita-cita bangsa indonesia, melalui permainan/olahraga tradisionalnya.
Dari penelitian yang dilakukan para ilmuan, diperoleh bahwa bermain
mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan anak dalam hidupnya. Tujuan
Permaian Edukatif sebenaanya untuk mengembangkan konsep diri (self concept), untuk
mengembangkan kreativitas, untuk mengembangkan kopmunikasi, untuk
mengembangkan aspek fisik dan motorik, mengemabngkan aspek sosial,
mengembangkan aspek emosi atau kepribadian, mengembangkan aspek kognitif,
mengasah ketajaman pengindraan, mengembangkan keterampilan olahraga dan menari.
Manfaat permainan edukatif
Permainan edukatif itu dapat berfungsi sebagai berikut:
1. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran
sambil belajar
2. Merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa, agar dapat
menumbuhkan sikap, mental serta akhlak yang baik.
3. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman dan
menyenagnkan.
4. Meningkatkan kualitas pembelajran anak-anak
14
itu sendiri. Terlebih dalam Perkembangan Teknologi Informasi sudah yang sedemikian
pesatnya sangat sulit bagi kita untuk mengontrolnya. Hampir setiap detik produk
Teknologi Informasi tercipta di seluruh belahan dunia. Kita patut mengapresiasi
perkembangan Teknologi Informasi ini karena tentunya akan semakin membantu
kehidupan manusia. Dampak positif dan negatif pemanfaatan IT sudah pasti ada dan
sudah sewajarnya kita mewaspadai hal ini.
Berikut ini beberapa hal yang menjadi dampak positif perkembangan Teknologi
Informasi.
Dari uraian penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa keberagaman
permainan tradisional yang dimiliki masyarakat indonesia, merupakan aset kebudayaan
bangsa kita yang seharusnya kita jaga dan lestarikan agar tidak hilang ditelan kemajuan
zaman dengan pesatnya kemajuan dunia IT di era global. Permainan Tradisional sudah
seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah sebagai penyelenggara
negara, dan masyrakat sebagai pembentuk kebudayaan itu sendiri, perlu adanya
pemberdayaan permainan tradisional yang pernah ada di indonesia, caranya dengan
mengajak tokoh masyarakat yang mengenal permainan tersebut untuk terus memberika
pengetahuan dan memainkan permainan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan permainan tradisional yang memiliki nilai kebersamaan dan memupuk
semangat nasionalisme bangsa merupakan nilai yang seharusnya tidak boleh
15
dihilangkan dalam masyarakat indonesia. Perubahan sosial yang mencakup unsur-unsur
kebudayaan baik material maupun non material akan berpendapat budaya material
berubah lebih cepat dibandingkan dengan budaya non material , permainan tradisional
salah satu didalamnya yang ikut terkena dampak perubahan sosial oleh arus globalisasi.
Perkembangan IT sudah sepatutnya kita apreasiasi akan tetapi perkembangan IT
jangan sampai menghilangkan kebudayaan lokal masyarakat itu sendiri, terlebih dalam
dunia olahraga seperti permainan tradisional, berkembang pesatnya games online dalam
segi pemainan modern bagi remaja dan anak-anak tentu memiliki beberapa dampak
yang dirasakan ,diantaranya: menurut Margaretha Soleman, M.Si, Psi menuliskan
dampak buruk secara sosial, psikis, dan fisik dari kecanduan bermain game online dan
cara-cara penyembuhannya.Berikut dampak games online Secara Sosial:
o Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama
mereka menjadi jauh berkurang.
o Pergaulan kita hanya di game on line saja, sehingga membuat para pecandu
game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.
o Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan
dengan orang lain.
o Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat
dan mainkan di game online.
Lebih banyak lagi dampak yang ditimbulkan terhadap perkembangan IT bagi
anak-anak dan remaja adalah akibat tidak dapat dibendungnya kemajuan IT didunia
tidak seimbang dengan kesiapan masyrakat menerimanya, sehingga terkadang nilai-
nilai lokal masyrakat memudar atau ditinggalkan karena dianggap kurang menarik lagi,
dan hanya mengahbiskan waktu saja. Pada permainan tradisional yang cenderung
menggunakan waktu dan fisik memang terlihat membosankan, karena apabila ada yg
lebih praktis atau mudah sebagai hiburan, bahasa kasarnya mengapa kita harus
mempersulit dengan adanya kemajuan IT .
Pemikiran seperti itu seharusnya jangan sampai terfikirkan, oleh kita. Sejatinya
permainan tradisional membentuk semangat kerjasama dan sikap saling komunikasi
antar pemain didalamnya sehingga dapat melatih kita berinteraksi sosial, apabila nilai
dasar seperti ini dihilangkan maka kita akan menjadi masyrakat yang tidak mampu
memelihara kearifan lokal masyrakatnya sendiri, terutama menjaga nilai-nilai edukasi
kelestarian permainan tradisional itu sendiri .
Permainan Modern
Permainan modern ialah permainan yang berasal dari industri atau umumnya
menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainannya. Permainan jenis ini
menghadirkan bentuk permainan seperti video game, baik itu dalam console maupun
komputer. Ada banyak jenis console game yang memberikan kemajuan teknologi,
dalam segi tampilan gambar maupun cara memainkan yang beragam, sehingga menarik
16
perhatian kita untuk memainkannya. Pabrikan video game pun senantiasa memanjakan
kita dengan kemajuan teknologi yang semakin mengagumkan. Bahkan jenis game
online yang sedang trend saat ini telah menjadi favorit hampir di seluruh dunia.
Dampak Permainan Modern Bagi Anak
Hal yang paling sederhana ialah kita jadi malas belajar. Dari segi kesehatan
apabila kita terlalu lama duduk dan bermain mata dapat lelah atau rusak, tubuh pun
akan mengalami gangguan karena kita tidak banyak bergerak. Selain itu terlalu sering
bermain video game membuat kita lupa untuk bermain di luar, berbagi keceriaan
dengan teman bermain di alam terbuka. Hal ini dapat mengurangi rasa persaudaraan
dan toleransi kita sesama teman, padahal banyak manfaat dan pelajaran yang dapat kita
ambil dengan bermain bersama teman.
C. Cara Mengatasi Anak Yang Terlalu Suka Main Game Online Dari Pada
Permainan Tradisional
1. Berikan batasan waktu kepada anak
Anda bisa memberikan batasan waktu kepada anak anda untuk bermain gadget.
Anda dalam hal ini harus tegas dan jangan membiarkan anak anda terlalu asik bermain
gadget. Apabila anda membiarkan anak anda, maka yang ada akan semakin kecanduan,
terlebih lagi jika gadget yang anda berikan mendukung banyak game-game dan fitur-
fitur lain yang mumpuni. Maka anak anda akan sulit untuk terlepas dari gadget tersebut.
17
3. Luangkan waktu anda untuk anak
Apabila anda menginginkan si anak tidak kecanduan gadget maka ada baiknya
anda meluangkan waktu untuk bermain bersama anak. Perlu anda ketahui salah satu
alasan mereka memilih bermain gadget karena merasa kesepian dan kurang perhatian
dari orang tuanya. Oleh karena itulah, jangan sibuk bekerja melulu tetapi luangkan
waktu untuk si kecil.
18
untuk kebaikan mereka. Selain itu, berikanlah pemahaman yang logis kepada mereka
jika sudah kecanduan dengan gadget maka akan banyak dampak yang ditimbulkan,
seperti: insomia, indifidual yang nantinya akan menyulitkan kehidupannya dimasa yang
akan datang.
19
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang saya dapat ari penelitian ini adalah bahwa anak lebih suka
bermain dengan menggunakan internet(permainan modern) kearena dengan duduk saja
mereka bias melakukan permainan. Permainan modern yang menghadirkan ilusi
virtual, ternyata telah membunuh rasa kemanusiaan anak-anak. Kebersamaan, kasih-
sayang, jiwa sosial yang mereka temui dalam permainan tradisional, akhirnya
dihancurkan oleh permainan industri modern. Hal ini berdampak padam segi kesehatan
apabila anakterlalu lama duduk dan bermain mata dapat lelah atau rusak, tubuh pun
akan mengalami gangguan karena kita tidak banyak bergerak. Selain itu terlalu sering
bermain video game membuat kita lupa untuk bermain di luar, berbagi keceriaan
dengan teman bermain di alam terbuka.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/11024/3/bab1.pdf
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=HrKRVq6JAZKLuATJio2ACw#q=damp
ak+permainan+modern+terhadap+anak
http://trisatriaprapipsunj.blogspot.co.id/2014/02/memudarnya-permainan-tradisional-
akibat.html
21