You are on page 1of 1

Pingsan atau disebut juga sinkop ialah kehilangan kesadaran sesaat karena aliran darah ke otak untuk

sementara berkurang. Berbeda dengan shock, denyut nadi menjadi lebih lambat, meskipun akan
segera meningkat kembali. Biasanya pasien bisa segera pulih. 1
Dalam menangani pasien yang mengalami sinkop, kita harus bisa memastikan faktor pencetus atau
penyebab sehingga penanganan yang dilakukan bisa sesuai. Penyebab pingsan yang patut kita
perhatikan di antaranya adalah gangguan tonus vaskular atau volume darah, gangguan
kardiovaskular, penyakit serebrovaskular, serta kelainan lain seperti gangguan metabolik, psikogenik
dan kejang. 2 Sinkop yang disebabkan oleh kelainan jantung beresiko menyebabkan kematian. 3
Sebagai bentuk pencegahan, pasien yang mengalami sinkop berulang atau memiliki riwayat pingsan
tanpa gejala terlebih dahulu sebaiknya menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
cedera lebih lanjut apabila dia sampai kehilangan kesadaran pada saat melakukan kegiatan tersebut
seperti berenang sendirian, mengoperasikan mesin berat atau mengemudi. Pasien usia lanjut dengan
pusing atau sinkop beresiko mendapatkan cedera traumatik. Morbiditas dan mortalitas pasien usia
lanjut sangat signifikan saat mereka terjatuh ketika kehilangan kesadaran.2, 3
Sebelum seseorang pingsan, biasanya ada pertanda yang dirasakan. Oleh karena itu, bisa dilakukan
pernafasan dalam, serta teknik relaksasi untuk menghindari pingsan. Teknik tersebut bisa membantu
mengontrol pingsan yang berkaitan dengan regulasi tekanan darah.4

You might also like