You are on page 1of 7

PERANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN IPA BERBASIS TEMATIK

INOVATIF KELAS VII SMP

Indarini Dwi Pursitasari, Siti Nuryanti, Amran Rede


FKIP Universitas Tadulako, Kampus Bumi Tadulako Tondo PALU, 94118
Email: indarini.untad@gmail.com

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah merancang program pembelajaran IPA berbasis
tematik inoovatif yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Perancangan program
dimulai dengan analisis pengetahuan awal dan gaya belajar siswa, analisis kurikulum, pemetaan
kompetensi dasar dan topik pelajaran IPA. Selain itu dirancang juga alat evaluasi berupa tes
kemampuan berpikir kritis, lembar observasi, dan angket. Hasil pemetaan selanjutnya dibuat
silabus, RPP, LKS, dan media pembelajaran. Sintaks dalam pembelajaran IPAterpadu berbasis
tematik dan inovatif adalahObservation, Questioning, Exploration, Analysis, Confirmation, and
Evaluation (OQEACE).

Kata kunci: IPA, tematik, inovatif, berpikir kritis

PENDAHULUAN rasa tanggung jawab, disiplin, rasa ingin tahu,


sikap tidak mudah percaya, dan bekerja sama.
Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Selanjutnya siswa dapat menerapkan ilmu
memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-
yang berkualitas. SDM yang berkualitas dapat hari, misal siswa tidak akan meletakkan
diketahui dari kinerja serta interaksinya dengan petasan di atas mesin mobil saat mobil melaju.
orang lain. Individu tidak hanya memiliki nilai Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun
yang bagus, namun individu harus memiliki 2006 dan kebijakan pemerintah terkait dengan
kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti diberlakukannya kurikulum 2013, maka
berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis pembelajaran IPA di SLTP berbasis tematik-
harus dimiliki sejak dini agar dapat mengkritisi integratif. Pembelajaran IPA Terpadu
dan menyelesaikan permasalahan terkait berorientasi aplikatif, pengembangan
dengan pengelolaan SDA.Oleh karena itu perlu kemampuan berpikir, rasa ingin tahu, serta
dilakukan upaya peningkatan SDM menjadi pembentukan sikap peduli dan bertanggung
individu yang memiliki kemampuan berpikir jawab terhadap lingkungan alam dan sosial
kritis. (Kemdiknas, 2012).Hal senada diungkapkan
Kemampuan berpikir kritis dapat oleh Opara (2011) bahwa IPA Terpadu
dibelajarkan kepada siswa melalui pelajaran merupakan cara untuk meningkatkan literasi
IPA. Hal ini berdasarkan pada hakekat IPA sains,
yaituIPA sebagai produk, proses, sikap, dan proses sains, minat siswa, mampu
aplikatif. Belajar IPA berarti siswa akan mempertahankan fleksibilitas dan
mempelajari berbagai materi dan konsep- menunjukkan hubungan antara sains dan
konsep IPA sebagai produk. Siswa yang masyarakat.
belajar IPA melakukan serangkaian kegiatan Tujuan dari pembelajaran IPA Terpadu
yang dimulai dari mengamati, mengajukan yaitu peserta didik dapat memperoleh
pertanyaan, mencari referensi, merumuskan pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat
hipotesis, menguji hipotesis,melakukan menemukan sendiri berbagai konsep yang
investigasi/eksperimen, analisis data, dipelajari secara menyeluruh, bermakna,
menyimpulkan, dan melaporkan hasil kontekstual, dan berpusat pada siswa melalui
investigasinya. Belajar IPA juga memupuk keterlibatannya dalam pembelajaran yang

Indarini Dwi Pursitasari, Siti Nuryanti, Amran Rede, Perancangan Program ................................ 23
inovatif. Keterpaduan antara fisika, biologi, nantinya diharapkan dapat meningkatkan
dan kimia sebagai bagian dari IPA akan kemampuan berpikir kritis.
terwujud, jika pembelajaran disajikan dalam
bentuk pembelajaran tematik yang kontekstual METODE
dan aktual.
Namun kenyataannya, banyak sekolah Perancangan program pembelajaran IPA
yang belum melaksanakannya dengan baik. Terpadu Berbasis Tematik Inovatif diawali
Siswa menyatakan pembelajaran IPA dengan analisis pengetahuan awal dan gaya
dilaksanakan secara terpisah (Pursitasari, belajar siswa. Langkah selanjutnya adalah
2013). Pendapat siswa tersebut juga sesuai analisis kurikulum, pemetaan kompetensi dasar
dengan perolehan hasil angket guru. Guru dan topik pelajaran IPA. Hasil pemetaan
merasakan kesulitan untuk melaksanakan IPA selanjutnya dibuat program pembelajaran IPA
terpadu, karena tidak sesuai dengan terpadu berbasis tematik dan inovatif.
kompetensi yang mereka miliki, kesulitan Penyusunan program dilengkapi dengan
mengembangkan RPP, dan banyak buku silabus, RPP, LKS, buku ajar, dan media
pelajaran IPA yang belum menyatakan pembelajaran. Selain itu dirancang juga alat
keterpaduan (Pursitasari, 2013). evaluasi berupa tes kemampuan berpikir untuk
Permasalahan yang dihadapi guru IPA mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.
SMP kelas VII senada dengan Hidayat (2011), Lembar observasi disusun untuk
bahwa kendala yang dihadapi dalam mendeskripsikan aktivitas siswa dan guru
pembelajaran IPA terpadu antara lain: sarana dalam pembelajaran, sedangkan angket untuk
dan prasarana kurang lengkap, motivasi belajar mengungkap pendapat siswa terhadap
siswa masih rendah, dan buku penunjang pembelajaran yang diterapkan.
kurang tesedia. Kendala lain yang dihadapi
adalah kompetensi guru belum memadai, HASIL DAN PEMBAHASAN
jumlah siswa setiap kelasnya sangat besar, dan
guru mengalami kesulitan dalam mengaitkan Hasil Penelitian
tema dengan lingkungan. Pengetahuan awal siswa SMP kelas VII
Pembelajaran tematik memberikan tergolong cukup (Pursitasari, 2013) dan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat memiliki gaya belajar kombinasi visual,
langsung dalam pembelajaran melalui tema- auditorial, dan kinestetika (Pursitasari, 2013).
tema yang mencakup beberapa mata pelajaran, Gaya belajar siswa yang cenderung multi
sehingga pemahaman siswa menjadi lebih modalitas tersebut mengisyaratkan bahwa
utuh. Pembelajaran tematik pada topik program pembelajaran IPA yang disusun harus
pemanasan global dapat meningkatkan dilaksanakan secara audio visual dan kegiatan
kecakapan hidup, kecakapan sosial, dan praktikum.
prestasi belajar (Rede, 2010). Analisis kurikulum dilakukan terhadap
Oleh karena itu perlu dirancang program kurikulum 2013. Pada kuriikulum 2013,
program pembelajaran IPA terpadu berbasis terdapat empat kompetensi inti yang berkaitan
tematik dan inovatif. Program yang dirancang dengan ketakwaan pada Tuhan YME, sikap,
pengetahuan,dan keterampilan (Tabel 1).

Indarini Dwi Pursitasari, Siti Nuryanti, Amran Rede, Perancangan Program ................................ 24
Tabel 1. Kompetensi Inti dalam Kurikulum IPA Kelas VII

Jenis Kompetensi Inti Uraian


1. Ketakwaan pada Tuhan Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
YME dianutnya.
2. Sikap Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Pengetahuan Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Keterampilan Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

(Tim Pengembang Kurikulum, 2013) penyusun sel; (e) karakteristikzat; (f) energi
Keempat kompetensi inti tersebut dan peranannya dalam kehidupan; (g) suhu dan
selanjutnya dijabarkan dalam beberapa kalor; (h) interaksimakhluk hidup dan ling-
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh kungan; (i) pencemaran lingkungan; dan (j)
siswa kelas VII SMP setelah mempelajari IPA. pemanasanglobal.
Berdasarkan keempat kompetensi inti dan Berdasarkan pengetahuan awal, gaya
kompetensi dasar, maka penilaian hasil belajar belajar, analisis kurikulum, serta materi-materi
tidak hanya pada aspek kognitif melainkan yang dikaji dalam pembelajaran IPA di kelas
juga penilaian sikap serta keterampilan VII SMP, maka disusunlah program
berpikir dan keterampilan psikomotorik. pembelajaran IPA berbasis tematik inovatif.
Hasil analisis terhadap struktur materi Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah
menunjukkan materi yang dibahas di kelas VII keanekaragaman alam. Tema tersebut nantinya
SMP untuk mencapai komptensi inti dan dibelajarkan dengan menggunakan model
kompetensi dasar adalah: (a) pengukuran; (b) pembelajaran yang inovatif. Hubungan antara
makhluk hidup dan tak hidup di lingkungan; kompetensi dasar dan materi pelajaran IPA
(c) klasifikasimakhluk hidup; (d) keragaman kelas VII terdapat pada Tabel 2.
sistem organisme kehidupan dan komposisi

Tabel 2. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Materi IPA

Kompetensi Dasar Materi IPA


1.1 Memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan 1. Klasifikasi Benda:
tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, Benda tak hidup dan
dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkann- benda hidup (makhluk
ya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya hidup)
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, 2. Wujud Zat

Indarini Dwi Pursitasari, Siti Nuryanti, Amran Rede, Perancangan Program ................................ 25
obyektif, jujur, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, 3. Klasifikasi zat (unsur,
terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam senyawa, campuran)
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam4. Klasifikasi makhluk
melakukann pengamatan, percobaan, dan berdiskusi hidup
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivi-
tassehari-hari sebagai wujud implwmentasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda
dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar
3.3.1 Memahami karakteristik zat
3.4 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup sebagai
bagian kerja ilmiah, serta mengklasifikasikan berbagai ma-
khluk hidup berdasarkan ciri yang diamati
4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda
(makhluk) hidup dan tak hidup
4.3.1 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan
kimia
4.3.2 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat larutan yang
ada di lingkungan sekitar menggunakan indikator buatan
maupun alami
4.4 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap
tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar

Tabel 2 menunjukkan pembahasan tema menyatakan tema keanekaragaman alam dibagi


keanekaragaman alam mencakup fisika (wujud menjadi sub tema karakteristik sumber daya
zat), unsur, senyawa dan campuran (kimia), alam, sumber daya alam hayati, dan sumber
dan klasifikasi makhluk hidup (biologi). Di daya alam non hayati. Pembelajaran IPA
dalam pembahasan tiap topik juga diberikan dilaksanakan dengan menggunakan
contoh-contoh keterkaitan antara fisika, kimia, pendekatan saintifik dan keterampilan proses.
dan biologi. Pendekatan pembelajaran tersebut diterapkan
Hasil perancangan program menunjukkan melalui model pembelajaranproblem solving,
sintaks program pembelaajaran Itbermatif inkuiri terbimbing, dan pembelajaran
adalah Observation, Questioning, Exploration, kooperatif dengan metode diskusi kolaboratif
Analysis, Confirmation, dan eksperimen. Pembelajaran juga
and Evaluationyang disingkat OQEACE(Tabel dilaksanakan dengan menggunakan media
3). Hasil penyusunan silabus dan RPP animasi.

Tabel 3 Sintaks Program Pembelajaran IPA berbasis Tematik Inovatif

Tahapan Pembelajaran Deskripsi


Pengamatan 1. Guru meminta siswa melakukan pengamatan ter-
(Observation) hadap benda-benda yang ada di sekitar siswa maupun
tayangan vidio
2. Siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil
pengamatan
Pengajuan pertanyaan 3. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru terkait
(Questioning) dengan hasil pengamatan yang diperolehnya

Indarini Dwi Pursitasari, Siti Nuryanti, Amran Rede, Perancangan Program ................................ 26
Eksplorasi 4. Siswa secara berkelompok melakukan eksplorasi
(Exploration) dalam bentuk penyelesaian tugas maupun praktikum
di bawah bimbingan guru.
Analisis 5. Siswa menganalisis data yang diperoleh dari hasil
(Analysis) eksplorasi
Konfirmasi 6. Siswa mengemukakan hasil eksplorasinya kepada
(Confirmation) kelompok lain.
7. Siswa menyimpulkan hasil eksplorasi dan diskusi.
8. Guru mengajukan pertanyaan untuk merangsang
kemampuan berpikir kritis.
Evaluasi 9. Guru mengadakan evaluasi untuk menentukan
(Evaluation) keterampilan berpikir kritis dan tingkat pemahaman
siswa.

Program pembelajaran IPA juga


dilengkapi dengan lembar kegiatan siswa
(LKS) dan animasi dalam bentuk flash macro
media. LKS dan flash animasi digunakan
sebagai media pembelajaran yang inovatif.
Pembelajaran IPA berpusat pada siswa,
sehingga siswa dapat menemukan pengetahuan
baru melalui berbagai aktivitas. Selama
pembelajaran siswa dapat mengamati
secara langsung maupun tidak langsung,
mengajukan pertanyaan, merumuskan
hipotesis, melakukan eksperimen,
menganalisis data, memprediksi, dan menarik
kesimpulan. Aktivitas ini dapat siswa lakukan
melalui kegiatan praktikum yang tertuang
dalam LKS.
Media flash animasi dirancang untuk Gambar 1. Print Screen Media Wujud Zat
pembelajaran IPA. Materi yang dibahas Program pembelajaran yang disusun
dengan menggunakan flash animasi adalah diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
wujud zat, serta unsur, senyawa, dan berpikir kritis siswa.Indikator keterampilan
campuran. Contoh print screenterdapat pada berpikir kritis yang dikembangkan dalam
Gambar 1. penelitian ini adalah merumuskan pertanyaan,
menyimpulkan, menerapkan prinsip atau
rumus, merumuskan masalah, menemukan
persamaan dan perbedaan, memberikan pen-
jelasan sederhana, menjawab pertanyaan
mengapa, menganalisis, mensintesis, dan men-
ciptakan. Soal keterampilan berpikir kritis
yang dirancang terdiri dari 30 soal pilihan
ganda dan 5 soal uraian.

Indarini Dwi Pursitasari, Siti Nuryanti, Amran Rede, Perancangan Program ................................ 27
Pembahasan Metode inovatif yang akan dilakukan
Sintaks dalam pembelajaran IPA yang dalam pembelajaran IPA yang dirancang
dirancang dalam penelitian ini adalahObserva- adalah pembelajaran tidak berpusat pada guru,
tion, Questioning, Exploration, Analysis, Con- melainkan kepada siswa. Siswa menemukan
firmation, and Evaluation. Sintaks ini pengetahuan melalui penyelesaian masalah
merupakan pengembangan dari sintaks model yang terdapat dalam LKS. Penyelesaian
of integrated learning(Pigdon&Woolley, 1993) masalah dilakukan dengan diskusi kolaboratif
yaitu penyampaian fakta, penemuan konsep, di kelas maupun kegiatan prakikum.
penarikan kesimpulan, dan evaluasi. Sintaks Keterlibatan siswa dalam penyelesaian
pembelajaran IPA yang dirancang memberikan masalah diharapkan dapat meningkatkan
kesempatan kepada siswa untuk membangun keterampilan berpikir kritis.Selain itu
pengetahuan melalui pengamatan, pengajuan perancangan media flash animasi juga
pertanyaan, melakukan eksperimen, diharapkan dapat memudahkan siswa dalam
mengumpulkan dan menganalisis data yang memahami pelajaran IPA.
diperolehnya, dan membuat kesimpulan.
Menurut Fairuzza (2009), pembelajaran IPA KESIMPULAN
Terpaduberbasis konstruktivisme dapat Program pembelajaran IPA berbasis
meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu tematik inovatif dirancang berdasarkan
pembelajaran IPA terpadu juga dapat pengetahuan awal, gaya belajar siswa, analisis
meningkatkan kreativitas (Salirawati, 2009). kurikulum dan struktur materi, serta diskusi
Pembelajaran IPA yang dikembangkan dengan guru-guru SMP. Program pembelajaran
merupakan model jaring laba-laba. Model ini dilengkapi dengan LKS dan flash animasi.
merupakan model pembelajaran IPA terpadu Sintaks pembelajaran IPA berbasis tematik
yang menggunakan tema (Pusat Kurikulum, inovatif adalah Observation, Questioning, Ex-
2007). Tema tersebut selanjutnya dapat ploration, Analysis, Confirmation, and Evalua-
dijabarkan lebih lanjut dengan konsep-konsep tion (OQEACE).
yang sesuai dengan tema. Sutirjo dan Mamik
(2004) menyatakan pembelajaran tematik
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan,
serta pemikiran yang kreatif melalui te-
ma.Prinsip dasar dalam merancang pembelaja-
ran tematik adalah terintegrasi dengan
lingkungan dan proses pembelajaran
berlangsung secara efisien. Kelemahan dalam
pembelajaran tematik adalah memerlukan ke-
mampuan guru dalam mengaitkan tema dengan
materi pelajaran dan memerlukan metode ino-
vatif untuk dapat mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar (Ramadhan, 2008).

Indarini Dwi Pursitasari, Siti Nuryanti, Amran Rede, Perancangan Program ................................ 28
DAFTAR PUSTAKA

Fairuzza, B. A.J. 2009. Penerapan Pembelaja- Pusat Kurikulum, 2007. Panduan


ran IPA Terpadu Model Integrasi (Inte- Pengembangan Pembelajaran IPA
grated Model) Berbasis Konstruktivisme Terpadu. (Draft). Sekolah Menengah
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 4 Ma- (SMP/MTS). Puskur. Jakarta.
lang. Skripsi tidak dipublikasikan. Ma- www.puskur.net [20 Desember 2012]
lang: UM Ramadhan, T. 2008. Model Pembelajaran Te-
Hidayat, S. S. A. 2011.. Implementasi matik, Kelebihan dan Kelemahannya.
Pembelajaran IPA Terpadu di SMP Kota Tersedia di
Banda Aceh. http://tarmizi.wordpress.com/ [18 Janu-
http://fkip.serambimekkah.ac.id/jurnal/[ ari 2013]
10 Januari 2013] Rede, A. 2010. Pengembangan Perangkat
pembelajaran Tematik Pokok Bahasan
Kemdiknas, 2012. Rancangan Struktur Pemanasan Global dan Pengaruhnya
Kurikulum SMP. Tersedia di Terhadap Kecakapan Hidup, Motivasi,
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud dan Prestasi Belajar Siswa SD di
/uji-publik-kurikulum. [14 Januari 2013] Karangploso.(Disertasi tidak
Opara, J. A. 2011. Bajah’s Model and of the dipublikasikan). Malang: PPS-UM
Teaching and Learning of Integrated Salirawati, D. 2009. Pembelajaran IPA
Science. African Journal of Basic & Terpadu untuk Meningkatkan
Applied Sciences 3 (1): 01-05 Kreativitas Siswa. Makalah disampaikan
Pigdon, K., & Woolley M. 1993. The Big Pic- pada Seminar Nasional Prodi IPA pada
ture: Integrating Children’s Learning. tanggal 15 Agustus 2009 di Yogyakarta
Portsmouth: Heinemann Sutirjo dan Mamik, S. I. (2005). Tematik:
Pursitasari, I. D. 2013. Profil Siswa SMP Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum
Negeri di Kota Palu dalam Pembelajaran 2004. Malang: Bayumedia Publishing
Ilmu Pengetahuan Alam. Makalah Tim Pengembang Kurikulum. 2013.
diseminarkan tanggal 16 November Kurikulum 2013. Kompetensi Dasar
2013 di Jurusan Kimia Universtas Sekolah Menengah Pertama
Negeri Yogyakarta. (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Indarini Dwi Pursitasari, Siti Nuryanti, Amran Rede, Perancangan Program ................................ 29

You might also like