You are on page 1of 13

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

SURVEY KEMAJUAN TAMBANG PADA AREA PIT


PT PAMA PERSADA
Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut,
Provinsi Kalimantan Selatan

I. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membawa dampak yang
besar dalam mensukseskan pembangunan di Indonesia.
Salah satu unsur yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknlogi adalah
adanya perguruan tinggi yang merupakan lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan
lulusan yang Professional, terampil dan siap pakai. Oleh karena itu perlu diadakan kerja
sama yang harmonis antara perguruan tinggi dengan pihak industri dan perusahaan.
Perguruan tinggi dituntut untuk dapat menyesuaikan program akademiknya sesuai dengan
kemajuan ilmu dan teknologi, sehingga mahasiswa mampu menggunakan pengetahuan
yang diperoleh dibangku kuliah untuk diterapkan di lapangan kerja.
Salah satu kegiatan yang dilakukan pada pertambangan adalah kegiatan Survey pit
tambang. Survey pit tambang dilakukan untuk semua pengukuran, perhitungan dan
pemetaan yang melayani tujuan memastikan dan mendokumentasikan informasi pada
semua tahap dari prospeksi terhadap eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral
baik oleh permukaan dan bawah tanah bekerja. Dalam hal ini diperlukan adanya peralatan
mekanis untuk mempermudah kerja yang dilakukan oleh perusahaan.
Pertambangan batubara merupakan hal yang sangat fundamental bagi ketersediaan
energi pada saat ini. Baik sebagai pembangkit tenaga listrik, industri pembuatan semen,
peleburan bijih besi dan baja, dan lain-lain. Permintaan batubara dari pasar domestik
maupun mancanegara akan meningkat. Sektor pertambangan juga menyerap banyak tenaga
kerja maupun tenaga ahli. Sehingga, menarik untuk mempelajari secara mendalam
kegiatan-kegiatan pertambangan.
Alasan dalam pemilihan judul survey pada pit tambang adalah agar dapat
mempelajari lebih dalam mengenai survey pada kemajuan tambang di PT PAMA
PERSADA dan dapat secara langsung memperaktekkannya di lapangan dan mampu
menciptakan komunikasi dengan karyawan industri mengenai gambaran dunia kerja.
Penerapan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah tersebut sering mengalami kendala
karena terbatasnya ilmu yang diperoleh, baik sarana maupun prasarana sebagai penunjang
kuliah yang disediakan oleh piahak perguruan tinggi maupun kemampuan dari mahasiswa
itu sendiri. Kendala ini dapat diantisipasi dengan kurikulum pembelajaran dimana
mahasiswa harus melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada akhir studinya.
Adapun pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan tersebut dilaksanakan pada perusahaan
yang bergerak dalam bidang usaha yang sesuai dengan ilmu yang dipelajari, dalam hal ini
adalah ilmu pertambangan.
Pada kesempatan ini, penyusun mengajukan judul “SURVEY KEMAJUAN
TAMBANG PADA AREA PIT PT PAMA PERSADA” Kecamatan Kintap, Kabupaten
Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dari kegiatan PKL ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari
gambaran secara umum tentang kegiatan yang berhubungan dengan survey progress
tambang.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Mengetahui sistem pengukuran pada survey progress tambang di PT PAMA
PERSADA.
2. Mengetahui cara pengukuran.
3. Mengetahui pengolahan pit progress tambang.
4. Mengetahui hasil pengukuran survey progress tambang.
5. Mempraktekkan langsung teori yang didapatkan diperkuliahan sehingga dapat
mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dilapangan.
6. Penulis mendapat pengalaman secara langsung bagaimana dunia kerja yang sebenarnya,
sehingga ketika penulis menyelesaikan studi, maka sudah siap menghadapi dunia kerja,
baik dari segi teori keahlian maupun segi mental terutama dalam segi tambang batubara.
III. METODOLOGI

Dalam melakukan tugas akhir ini, penulis melakukan pengumpulan data, antara
lain:
1. Metode Observasi
Dalam metode ini, penulis langsung melakukan pengamatan terhadap kegiatan
yang dilihat dilapangan.
2. Metode Wawancara
Pada metode ini, penulis memproleh data-data dengan jalan konsultasi dengan
pembimbing dan karyawan dari PT PAMA PERSADA.
3. Metode Dokumenter
Dalam metode ini, di fungsikan untuk menambah data-data akurat berupa hasil-
hasil foto-foto pada saat kegiatan berlangsung.
4. Metode Pustaka
Metode yang digunakan berdasarkan literatur-literatur yang berhubungan
dengan masalah survey baik yang diperoleh dibangku kuliah maupun literatur dari
perusahaan.

IV. BATASAN MASALAH

Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis memberikan batasan
masalah hanya pada kegiatan survey progress tambang di PT.PAMA PERSADA
Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

V. DASAR TEORI

Kegiatan persiapan penambangan adalah merupakan suatu kegiatan yang


dilakukan sebelum kegiatan penambangan itu sendiri di mulai, yang meliputi pembersihan
tempat kerja dengan tujuan untuk membersihkan front penambangan dari pohon besar,
semak belukar, setelah lokasi bersih baru dilakukan pengukuran kemajuan tambang,
selanjutnya kegiatan perintisan untuk mempersiapkan penambangan dengan melakuakn
pembuatan jalan serta meratakan tempat kerja, kegiatan pengupasan lapisan penutup (over
burden) adalah untuk mengupas tanah pucuk yang berada pada bagian paling atas dan
mengambil material yang dilanjutkan dengan kegiatan pemuatan (loading) dan
pengangkuatan material (hauling).
a. Pengertian Kegiatan Survey
Survey adalah sebuah kegiatan pengambilan data yang dapat memberikan nilai
panjang, tinggi dan arah relatif dari sebuah obyek lainnya. Pengukuran terletak diantara
2 macam ilmu yaitu ilmu geodesi dan ilmu pemetaan. Hasil penelitian geodesi dipakai
sebagai dasar referensi pengukuran, kemudian hasil pengolahan data pengukuran adalah
dasar dari pembuatan peta. Untuk melakukan sebuah pengukuran diperlukan
perencanaan dan persiapan terlebih dahulu agar hasil yang diperoleh dapat digunakan
secara efektif dengan waktu, biaya dan tenaga pengukuran yang efesien.
Pengukuran memerlukan alat ukur seperti Theodolite, meteran, Total Station,
GPS, merupakan contoh alat ukur yang dapat digunakan dalam kegiatan survey.
b. Ruang Lingkup Survey
1. Survey Batas
Menentukan batas kepemilikan lahan atau wilayah. Untuk itu sangat perlu
ditentukan batas aktual dilapanagn dan kemudian didokumentasikan dalam sebuah
peta agar orang lain tahu bahwa batas wilayah kita.

2. Survey Deformasi
Menentukan apakah struktur atau objek mengalami perubahan bentuk atau
pergerakan. Diperlukan pengukuran 3D pada objek yang akan diukur dan dilakukan
pengukuran kembali pada titik yang sama secara berkala. Hasil dari pengukuran
kedua dan seterusnya dibandingkan dengan pengukuran pertama untuk dihitung
besar pergerakannya. Jenis survey ini biasa dilakukan untuk pemantauan bendungan
dan rig platform.
3. Survey Rekayasa
Biasa dilakukan dalam pekerjaan konstruksi, baik itu pembuatan jalan,
gedung, rel dan lain-lain.
4. Survey Topografi
Mengukur atau memetakan permukaan bumi yang direpresentasikan dalam
kumpulan titik-titik koordinat 3D kemudian biasa digambarkan dalam garis kontur
(garis yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama).
5. Survey Hidrografi
Survey yang dilakukan untuk memetakan topografi dasar laut untuk
digunakan lebih lanjut dalam navigasi kapal, kontruksi lepas pantai atau manajemen
sumber daya laut.
6. Survey Kontruksi
Bisa dibilang merupakan bagian dari survey rekayasa tetapi lebih spasifik
kebidang kontruksi.
7. Survey Navigasi
Survey ini berguna untuk mengetahui posisi suatu wahana bergerak (misal
kapal, pesawat terbang, mobil, rudal dan lain-lain) sehingga bisa menentukan dan
mengontrol apakah wahana tersebut berada dijalur yang aman, cepat dan sesuai
rencana.
c. Aplikasi rencana Tambang
Untuk mengaaplikasikannya rencana tambang (mine planning) diperlukan
seorang surveyor sehingga semua perencanaan tambang dapat di laksanakan oleh
suvervisor dan foreman dilapangan.
Surveyor menjabarkan desain, mine layout kemudian dituangkan dalam bentuk
tanda-tanda, bendera-bendera dan patok-patok dilapangan dimana petunjuk yang
dipasang dapat lebih komulatif dan mudah dipahami oleh foreman dilapangan,
disamping itu surveyor melengkapi peta-peta yang sudah di design sebagai pegangan
untuk foreman dilapangan.
Demikian juga untuk kejelasan renacana dan penjadwalan kegiatan, akan
dilakukan rapat mingguan yang harus minimal diwakili oleh wakil produksi,
perencanaan dan pengontrol serta department yang terkait lainnya untuk membicarakan
evaluasi hasil minggu sebelumnya serta rencana untuk minggu berikutnya. Dalam
kegiatan, surveyor membuat tanda-tanda survey tambang yang meliputi :
1. Patok bendera Crest Bench (kepala atau top slope)

2. Patok bendera Toe Bench (kaki slope)

3. Patok bendera Boundary Of Pit (batas tambang)

Coal
4. Patok bendera elevasi (titik ketinggian)

5. Butter Peg/Bowplank di Crest Bench (menunjukkan kemiringan slope) untuk Bench.

Bowplank

Gambar (1,2,3,4,5) Tanda-tanda Survey Tambang

Untuk bendera-bendera yang digunakan pada masing-masing patok memiliki


warna-warna yang sudah ditentukan.

d. Jenis-jenis pengukuran pemetaan topografi (pick up)


Dalam hal ini biasanya kita mengukur permukaan tanah asli dari suatu lokasi, baik
itu lokasi untuk rencana jalan maupun tambang. Sistem pengambilan datanya adalah
dengan cara polar (pengamatan dari suatu titik). Selain itu juga sistem ini di pakai untuk
pengukuran progress guna mengetahui besar volume yang telah terangkut.
Progress itu sendiri merupakan suatu pengukuran yang dilakukan untuk
mengetahui situasi dilapangan dengan desain atau untuk mengetahui sejauh mana hasil
pekerjaan dengan ditetapkannya waktu pengukuran, seperti pengukuran jangka panjang
dan jangka pendek. Progress juga dapat digunakan sebagai acuan rencana produksi
bulan yang akan datang.
Progress jangka panjang (long term) adalah pengukuran jangka panjang ini
biasanya batasan waktunya relatif lama misal pengukuran dilakukan di awal
penambangan dan diakhir penambangan, bila ditentukan dengan waktu yaitu 5-1 tahun
sekali.
Progress jangka pendek (short term) adalah progress ini biasanya dilakukan dalam
bulanan atau mingguan bahkan bisa harian. Pengukuran jangka pendek ini juga dapat
digunakan untuk menghitung jumlah keseluruhan progress yaitu dengan cara
menjumlahkan seluruh kegiatan progress dari awal sampai akhir.
Kegiatan pengukuran progress itu dengan cara melakukan pemetaan topografi di
lokasi yang ingin diketahui situasinya, misalnya :
 Pemetaan di tambang, jalan dan di lokasi-lokasi yang ingin diketahui situasinya.
 Pengukuran pemasangan AS (center line) jalan, dam, parit, gorong-gorong dan
pemasangan patok untuk pagar.
 Pemasangan crest (top slope), toe (kaki slope), batter untuk rencana jalan maupun
tambang dan sebagainya.
 Pengukuran kedalaman lubang bor (dril hole) sesuai dengan ketinggian yang sudah
direncanakan.
 Pengukuran pada penimbunan untuk loaksi pabrik. Dalam hal ini kita menggali
terlebih dahulu tanah aslinya sesuai dengan rencanaa kedalaman galian, yang disebut
dengan BOE (bottom of excavation) setelah itu ditimbun kembali dengan material
yang bagus (batu) sampai elevasi yang sesuai dengan rencana, dengan istilah TOB
(top of backfill). Termasuk didalamnya pengaturan terhadap kemiringan untuk
mengarahkan aliran air.
e. Pengecekan alat dan centring
Adapun alat-alat yang perlu dilakukan pengecekan sebelum digunakan dalam
pengukuran yaitu :
 Total station
 Tripod
 Stick
 Prisma
 Patok
 Pita
Sesudah dilakukan pengecekan alat maka alat sudah siap digunakan, sebelum
digunakan hal pertama yang harus dilakukan adalah centring alat :
 Pasang tripod diatas titik stasiun/BM
 Pasang alat theodolite/TS
 Hidupkan alat theodolite/TS
 Masukkan koordinat titik stasiun/BM
 Masukkan tinggi alat
 Masukkan koordinat backsight
 Buat nama job
 Arahkan alat theodolite/TS ke backsight untuk mengambil data backsight
 Masukkan tinggi target dan beri koda dan simpan.
Ada beberpa istilah dalam survey yang digunakan dilapangan untuk pengambilan data,
yaitu :
 Spot Hight (SH) adalah daerah yang datar pada permukaan, untuk menggambarkan
situasi.
 Bottom (BT) adalah suatu tempat dimana daerah itu lebih rendah atau bagian
terendah dari suatu dinding.
 Crest (CR) adalah bagian paling atas pada bagaian.
 Toe (TO) adalah bagian terbawah dari galian.
 Floor (FR) bagian terbawah dari batubara (batubara yang belum dikeruk)
 Roof (RF) adalah bagian teratas dari batubara (batubara yang sudah dikeruk)
 Stripping Limit (SL) batas galian pit.
VI. WAKTU PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Kegiatan kerja praktek ini di usulkan selama 2 bulan (60 hari) yaitu pada tanggal 1
Mei 2016 sampai dengan tanggal 1 Juli 2016. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan minggu ke -
Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8
Praktek
Orientasi
Lapangan
Pengambilan
Data
Pembuatan
Laporan
Presentasi

Keterangan :

= Tahap pelaksanaan pada saat melakukan tugas akhir

VII. TEMPAT PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Kegiatan kerja praktek ini bertempat di PT PAMA PERSADA Kecamatan Kintap,


Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

VIII. PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan
dengan harapan dapat memudahkan pelaksanaan Kerja Praktek (KP) nantinya. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini banyak terdapat kekurangan atau
kekeliruan, untuk itu dimohon adanya saran konstruktif untuk perbaikan dan
penyempurnaan pelaksanaan kerja praktik ini.
BIODATA

Nama : Firman Fauzi


Tempat, Tanggal Lahir : Kendari, 19 Agustus 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Mahasiswa T. Pertambangan ATPN Banjarbaru,
Kalimantan Selatan
Pendidikan : Sedang menempuh Program D3
Akademi Teknik Pertambangan Nasional (ATPN)
Kontak Personal : 085247230708
Email : firmanfauzi291@gmail.com
Alamat Rumah : Jl.A yani KM.159 Desa Sungai Cuka Kecamatan Kintap
Kabupaten Tanah Laut, Provinsi kalimantan Selatan, Indonesia
Alamat Kampus : ATPN Banjarbru Jl. Ir. P.M. Noor No. 10
Simpang Empat Banjarbaru

Banjarbaru, Maret 2016

FIRMAN FAUZI
NIM.13.02.0048
Lampiran 1

KERANGKA LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Metode Penulisan
1.4. Waktu Plaksanaan
1.5. Batasan Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat PT PAMA PERSADA


2.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah
2.3 Keadaan Geologi
2.3.1 Stratigrafi Daerah Penyelidikan
2.3.2 Struktur Geologi
2.4 Keadaan Iklim dan Cuaca
2.5 Keadaan Flora dan Fauna
2.6 Keadaan Penambangan
2.7 Keadaan Masyarakat Sekitar

BAB III DASAR TEORI

3.1. Pengertian Kegiatan Survey


3.2. Ruang Lingkup Survey
3.3. Aplikasi Rencana Tambang
3.4. Jenis-Jenis Pengukuran
3.5. Tahap-Tahap Sebelum Dilakukan Pengukuran
3.6. Pengolahan Data
BAB IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan Dilapangan
4.2 Survey PIT Tambang
4.3 Pengamatan Yang Disurvey
4.4 Kegiatan Pengambilan Data Dilapangan
4.5 Kegiatan Pengolahan Data Survey
4.6 Penyajian Data Survey
4.7 Aspek-aspek kesalahan Pada Survey Tambang

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

You might also like