New Protokol

You might also like

You are on page 1of 6

Bagian Bedah & Radiologi Form G1

Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor


Website: www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – E-mail: bedah_fkhipb@yahoo.com
Telp/fax: +62251 8628080, 8628181

PROTOKOL BEDAH

Prosedur bedah: (1) Cystostomy technique


No. Kasus: ………………. No. X-ray: …………………………………. Pemilik: ………………………………
ID Hewan: ……………………………………………………………………. Jam Mulai op: ……………….. Jam Selesai op: ……………… Durasi:______jam_____menit
Jenis: ……………. Kelamin: male Diagnosa pre-bedah: …………………………………………………………………………………………………
Umur:__2_thn___bln
Ras: domestik Berat: ……..kg Diagnosa post-bedah: ……………………………………………………………………………………………….
Operator Bedah: Shobha Rajantiran Kondisi saat post-bedah:
Ass. Operator Bedah: …………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………
Gambarkan dengan jelas dan deskripsikan prosedur bedah yang dilakukan secara singkat
(termasuk pemeriksaan organ, penyayatan, ligasi dan penjahitan)
Pre- Operasi
A. Preparasi Ruang Operasi
1. Ruangan operasi dibersihkan (disapu), kemudian dipel dengan pembersih lantai hingga bersih.
2. Selanjutnya meja operasi dibersihkan dengan menggunakan desinfektan berupa alkohol 70%.
3. Kemudian meja operasi dialasi underpad dan diatasnya dialasi kembali menggunakan kain yang streril.
4. Setelah ruangan operasi dan meja operasi siap maka operasi dapat segera dimulai.
B. Preparasi Peralatan Operasi
1. Alat operasi berupa alat bedah minor direndam dalam air karbol selama beberapa jam, kemudian disikat, dibilas,
dan dikeringkan.
2. Alat bedah minor dimasukan kedalam wadah secara berurutan.
3. Wadah alat bedah minor diletakan ditengah kain yang diposisikan sehingga berbentuk persegi, sisi kain dilipat
ketengah wadah dengan urutan sisi bawah, sisi atas, sisi kanan,dan sisi kiri ke tengah.
4. Selanjutnya wadah dibungkus kembali dengan kain yang diposisikan seperti belah ketupat lalu ujung-ujungnya
dilipat ke tengah, dimulai dari ujung bawah, kemudian ujung kanan dan kiri, serta ujung atas yang terakhir dilipat
ke dalam dengan tetap disisakan sedikit ujungnya seperti lidah untuk tempat penarikan awal.
5. Wadah tersebut lalu dimasukkan kedalam UV sterilizer selama 60 menit.
C. Persiapan Perlengkapan Operator dan Asisten Operator
1. Perlengkapan bedah operator dan asisten operator dibungkus kain pembungkus yang disusun berurutan dimulai
dari sarung tangan latex, pakaian bedah, lap handuk tangan, sikat, masker, dan tutup kepala.
2. Peralatan tersebut dibungkus dengan cara yang sama dengan membungkus wadah alat bedah kemudian diberi
label yang berisi tanggal dan jam sterilisasi lalu disterilisasikan di dalam UV sterilize.
3. Sterilisasi dilakukan selama kurang lebih 60 menit
D. Persiapan dan Preparasi Hewan
1. Memeriksa status kesehatan hewan untuk mengetahui kelayakan hewan tersebut menjalani prosedur operasi
yang akan dilakukan
2. Setelah pemeriksaan kesehatan dilakukan, hewan dipuasakan selama ± 12 jam sebelum tindakan operasi
dilakukan.
3. Tahap preanestesi dilakukan dengan pemberian sedian premedikasi yaitu atropin sulfat.
4. Setelah 15 menit pasca pemberian premedikasi, kucing kemudian disuntik dengan menggunakan sediaan
transquilizer (acepromazine) dan sedian anestetikum (ketamine).
5. Pemberian sediaan ini harus disesuaikan dengan jenis dan berat badan hewan, karena dosis sediaan untuk setiap
jenis hewan berbeda-beda
6. Tahapan preparasi hewan selanjutnya setelah hewan teranestesi yaitu membersihkan daerah operasi yang sudah
terlebih dahulu dicukur sebelumnya menggunakan air sabun dan dibilas menggunakan air bersih.
7. Setelah kering, kemudian daerah operasi disemprot dengan alkohol 70% dan diikuti dengan pemberian povidon
iodine dengan rute melingkar keluar.
E. Persiapan obat-obatan
1, Obat-obat yang akan digunakan yaitu alkohol 70%, povidon iodine, atropin sulfat acepromazine, ketamine HCl
10%, lidocain, penicillin, dan amoxicillin.
F. Preparasi Operator dan Asisten Operator
1. Memotong kuku dan melepaskan aksesoris yang digunakan.
2. Langkah selanjutnya yaitu mencuci tangan lalu mengenakan tutup kepala dan masker.
Bagian Bedah & Radiologi
Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor
Website: www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – E-mail: bedah_fkhipb@yahoo.com
Telp/fax: +62251 8628080, 8628181
3. Selanjutnya mencuci tangan dengan sabun dan disikat dimulai dari ujung jari hingga siku dan dibilas
menggunakan air bersih yang mengalir sebanyak 15-20 kali.
4. Lalu tangan dikeringkan menggunakan handuk dengan sisi yang berbeda untuk tangan kanan dan tangan kiri.
5. Operator dan asisten kemudian memakai pakaian bedah dan sarung tangan.
6. Proses operasi dapat dilakukan setelah semua prosedur persiapan tersebut dilalui secara aseptis.
Operasi
A. Teknik Operasi
1. Penyayatan kulit dilakukan pada garis median posterior abdomen.
2. Metode yang digunakan untuk cystostomy yaitu laparotomi medianus, orientasi penyayatan dilakukan tepat pada
linea alba.
3. Insisi dilakukan secara bertahap dimulai dari kulit, lapisan sub kutan, linea alba, dan peritoneum.
4. Setelah rongga abdomen terbuka, vesica urinaria dicari .
5. Vesicae urinaria diangkat ke permukaan dan direfelksikan ke caudal sehingga yang diinissi natinya adalah
permukkan bagian dorsal dari kantung kemih.
6. Pasang jahitan stay suture pada kedua sisi lateral dari kantong kemih untuk memeudahkan insisi pada kantung
vesicae urinaria.
7. Melakukuan aspirasi urin cystoshenstasi di kantung vesicae urinaria agar urin tidak tertumpah ke dalam rongga
abdomen.
8. Membuat satu incisisi pada kantung kemih dan bilas kantung vesicae urinaria sampai bersih dengan
menggunakan NaCL fisiologis.
9. Penutupan pada kantung vesicae urinaria dillakukan dengan menggunakan benang chromic cat gut.
10. Setelah yakin tidak ada pendarahan, ligamen suspensory bagian proximal diberi Benzatin Benzil Penisilin dengan
kandungan 50.000 IU dan direposisi ke posisi semula secara perlahan.
11. Dinding abdomen ditutup berturut-turut dari linea alba dengan benang vicryl 2-0 dengan pola simple interrupted,
hjaringan subkutan dijahit dengan pola simple continuous menggunakan benang plain cat gut dan kulit luar
dijahit dengan benang non absorbale pola simple interrupted.
12 Setelah jahitan selesai, dilakukan pengolesan perubalsem di daerah jahitan dan kemudian ditutup dengan kain
. kassa dan plester serta kain gurita.
B. Monitoring dan Maintenance Obat
1. Monitoring pasien selama operasi dibantu dengan menggunakan alat patient monitoring ataupun dengan
physical examination menggunakan termometer, stetoskop dan timer.
2. Maintenance dilakukan apabila operasi belum selesai dilakukan, tetapi hewan sudah ada refleks gerak.
3. Maintenance yang dilakukan dengan memberikan ketamine setengah dari dosis pemberian awal.
Post Operasi
1. Monitoring kesehatan hewan, pemberian antibiotik topikal dan general, perawatan luka, kebersihan kandang,
serta pemberian makan dan minum sampai proses pembukaan jahitan.
2. Monitoring selama satu minggu yang meliputi pemeriksaan fisiologis terhadap suhu rectal ( oC), denyut jantung,
frekuensi nafas, aktivitas, nafsu makan, defekasi, dan urinasi.
3. Pemberian antibiotik dan obat-obatan post operasi
4. Luka dibersihkan setiap hari dan diolesi dengan kombinasi perubalsem dan genoint untuk mempercepat proses
persembuhan luka dan mencegah infeksi.
5. Gurita diganti apabila kotor atau basah.
6. Sanitasi kandang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada luka jahitan.
7. Pembukaan jahitan dapat dilakukan pada hari ke 7 post operasi jika dapat dipastikan bahwa luka sudah menutup
dan jahitan tersebut sudah kering.
8. Obat yang diberikan sebagai terapi post operasi yaitu antibiotik amoxicillin, sangobion sirup, perubalsem dan
genoint.
(Lanjutan dihalaman berikutnya..)
Spesimen yang diambil untuk uji laboratorium: Jaringan atau metarial yang diambil: Material yang digunakan atau yang ditanam:
1. 1. 1.
2. 2. 2.
3. 3. 3.
Ditulis oleh (checklist): MAHASISWA: (Nama – sblh kiri dan tanda tangan Tim bedah yang hadir:
Shobha Rajantiran 1. (Operator)
2. (Ass. Operator)
Bagian Bedah & Radiologi
Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor
Website: www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – E-mail: bedah_fkhipb@yahoo.com
Telp/fax: +62251 8628080, 8628181
Ass. Operator Bedah Dokter Hewan (Dosen) mohon diperiksa & ditandatangani : 3. (Preparasi)
4. (Pembiusan)
Operator Bedah
Drh Budhy Jasa Widyananta, MSi 5. ( )
(Dosen atau mahasiswa) 6. ( )
7. ( )

MONITORING PASCA BEDAH


Hari ke- pasca bedah 1 2 3 4 5 6 7
(Pagi – Siang – Malam) P S M P S M P S M P S M P S M P S M P S M
56 Terapi yang dilakukan:
52
1. ____________________________
48
44 2. ____________________________
40 3. ____________________________
36
32 4. ____________________________
Grafik Frek. Nafas 24 5. ____________________________
20
6. ____________________________
16
12 7. ____________________________
8
4
0
Frekuensi Nafas x/mnt Kejadian selama pengobatan:
200
1. ____________________________
180
160 2. ____________________________
140 3. ____________________________
120
Grafik Frek. 4. ____________________________
100
Jantung 80 5. ____________________________
60
6. ____________________________
40
20 7. ____________________________
0
Frekuensi Jantung x/mnt
40
39
38
37
Grafik Temperatur 36
35
34
33
Temperatur (⁰C)
Makan (+/-)
Defekasi (+/-)
Skor feses:
1 (diare) … sd … 5 (keras)
Minum (+/-)
Urinasi (+/-)
Jahitan (Kering / Basah)

Tgl pembukaan jahitan: Kondisi jahitan dan luka bedah: MAHASISWA:


Dilakukan oleh (checklist):
Ass. Operator Bedah  Jahitan Basah - Luka Basah, Tindakan: ________________________
Operator Bedah _________________________________________________________ ( ___________________ )
Pada:  Jahitan Kering - Luka Basah, Tindakan: ________________________ DOSEN BEDAH:
 3 hari, tgl: ________ _________________________________________________________
 5 hari, tgl: ________
 Jahitan Kering - Luka Kering, Tindakan: _______________________
 7 hari, tgl: ________ ( ___________________ )
_________________________________________________________
Bagian Bedah & Radiologi
Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor
Website: www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – E-mail: bedah_fkhipb@yahoo.com
Telp/fax: +62251 8628080, 8628181
 11 hari, tgl: ________
 14 hari, tgl: ________
Bagian Bedah & Radiologi
Form G2
Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor
Website: www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – E-mail: bedah_fkhipb@yahoo.com
Telp/fax: +62251 8628080, 8628181

MONITORING PEMBIUSAN
Tgl: ……………………. No. Kasus:………. Pemilik: …………………… ID: ………………. Prosedur Bedah: ……………………………………….....
Jenis: ………………… Ras: ……………….. Umur: ………thn …….bln Kelamin: …….. Berat: …..kg ……………………………………………………………………..
PEMERIKSAAN PRE-PEMBIUSAN Resiko Pembiusan: Tingkat 1 / 2 / 3 / 4 / 5 Operator: ……………………………………………..………
PCV: …………….. PP/ALB: ………… BUN/CREAT:……….……. ALT/AP/GGT: …………… Ass. Operator: ……………………………………………...
Temp: ……….⁰C Pulsus: ……/mnt Resp: ………/mnt CRT: …………. Ass. Anesthesia: ………………………………………….…
PEMBIUSAN Jam (WIB): Sediaan Bius: Dosis aplikasi: Rute: Jml pemberian Endotracheal tube:
Pre-medikasi ………………………. ………………………………….. ………………….. …………… ……………………… Ya / Tidak
………………………. ………………………………….. ………………….. …………… ……………………… Ukuran ETT: …………..……..
………………………. ………………………………….. ………………….. …………… ……………………… No Mesin Bius: …………..…
Induksi ………………………. ………………………………….. ………………….. …………… ……………………… Type Pembiusan:
Maintenance ………………………. ………………………………….. ………………….. …………… ……………………… ………………………………...……

Waktu (Jam) 0 1 2 3
(Menit) 15 30 45 15 30 45 15 30 45
Kode Catatan Keterangan Kode
Maint bius 1: ……………………………….

Maint bius 2: ……………………………….

56
52
48
44
40
36
32
Grafik Frek. Nafas 24
20
16
12
8
4
0
Frekuensi Nafas x/mnt
160
140
120
100
Grafik Frek. Jantung 80
60
40
20
0
Frekuensi Jantung x/mnt
40
39
38
37
Grafik Temperatur (⁰C)
36
35
34
33
Temperatur (⁰C)
CRT (detik)
Mukosa (warna)
Tonus Otot Pipi (+ / - )
Pemulihan: waktu dari penghentian pembiusan sd ada reflek ……… (mnt) sd hewan tengkurap ….….. (mnt) sd berdiri …..….. (mnt)
Kondisi sesaat setelah pembedahan: hewan diam & tenang / eksitasi / meronta / lainnya ……………………
Komplikasi yang terjadi selama pemulihan: tidak ada / gangguan pernafasan / pemulihan yang lama / lainnya ……………
Perkiraan kehilangan darah:…….… Total cairan yang diberikan: Total waktu pembiusan: …...jam…….mnt Ttd dosen skill lab/anest
Total jumlah urinasi: ………………….. Cairan 1: ………………………….. Mahasiswa: ………………………………………….
Bagian Bedah & Radiologi
Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor
Website: www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – E-mail: bedah_fkhipb@yahoo.com
Telp/fax: +62251 8628080, 8628181
Total waktu bedah: ……………………. Cairan 2: ……………….…………. Dokter Hewan: ……………………………………

LAMPIRAN

Volume Pemberian
= Bb (kg) x Dosis (mg/ kg bb)
--------------------------------------
Konsentrasi(mg/ml)

Atropin = 4.6 x 0.025 mg/kg


---------------------------
3 mg
= 0.038ml

Acepromazine maleat= 4.6 x 0.025


= 0.115

Ketamine = 4.6 x 10
------------
100 mg
= 0.46ml

You might also like