You are on page 1of 2

RINGKASAN

Ancaman penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Klungkung makin


mengkhawatirkan. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klungkung menyatakan
Klungkung menduduki posisi kedelapan dari jumlah kasus HIV/AIDS yang terjadi di
Bali. Hal itu terjadi karena jumlah kasus HIV/AIDS di Klungkung semakin meningkat
setiap tahunnya. Sampai saat ini jumlah kasus yang terjadi mencapai 1.800 kasus. Dari
kasus tersebut baru 245 kasus yang terlayani. Selain kasus tersebut, yang juga muncul
adalah kasus narkoba. Kasus HIV/AIDS dan Narkoba yang terus menyebar di Nusa
Penida perlu mendapat perhatian oleh semua pihak. Berbagai kegiatan sosialisasi perlu
terus ditingkatkan. Dalam hal sosialisasi perlu adanya kreativitas sehingga informasi yang
diberikan dipahami dan diminati oleh masyarakat, karena selama ini sosialisasi yang
dilakukan terhadap perangkat desa (kepala desa) dan petugas kesehatan yang ada di
kepulauan Nusa Penida di ruang rapat kantor camat. Masyarakat Desa Ped, khususnya
para remaja yang tergabung dalam Karang Taruna Sad Nurangga mengharapkan adanya
sosialisasi mengenai HIV/AIDS dan Narkoba. Dalam sosialisasi ini diharapkan dikemas
dalam suatu program seni yang terintegrasi dalam pelestarian seni, sehingga anggota tidak
hanya mengetahui HIV / AIDS dan Narkoba tetapi juga mempelajari seni dan budaya.
Program yang diharapkan oleh Karang Taruna Sad Nurangga dan didiskusikan dengan
tim kami adalah pelatihan seni bondres. Seni Bondres sangat diharapkan oleh masyarakat,
karena seni ini merupakan seni yang sangat diminati oleh semua lapisan masyarakat,
dalam pementasannya dapat diintegrasikan berbagai macam sosialisasi, serta dalam seni
ini juga terdapat pelestarian seni Tembang Bali, Seni Tari, dan Seni Tabuh. Pelatihan
dilakukan secara bertahap dimulai dengan pengenalan Seni Bondres, Penulis mengadakan
pelatihan tentang teknik memainkan gamelan Bondres, latihan dasar tari Bondres, latihan
pembuatan naskah pementasan, teknik pentas dan penguasaan panggung, teknik tata
lampu. Pelatihan tabuh pembuka, pelatihan tabuh untuk masing-masing karakter topeng
dan pelatihan peran sesuai dengan materi HIV/AIDS dan Narkoba, serta pelatihan tabuh
penutup. Pelatihan ini pun nantinya diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sebagai
media sosialisasi HIV/AIDS dan Narkoba yang menjadi isu yang marak terjadi di Nusa
Penida. Sehingga dengan pelatihan ini sekehe teruna-teruni memiliki keterampilan dalam
seni bondres dan menyajikan informasi HIV/AIDS dan Narkoba kepada masyarakat.
BONUS Anti HIV/AIDS dan Narkoba diharapkan memberikan pemahaman mengenai
HIV/AIDS dan Narkoba, sehingga dapat karena dalam pementasannya menggunakan
kata-kata yang komunikatif sesuai dengan daerah setempat diselingi dengan bahasa
nasional, pementasan dengan durasi waktu yang tidak lama, tampilan yang menarik dan
lucu, dapat dipadukan dengan beberapa media elektronik dan hiburan lainnya, sehingga
penonton akan antusias mengikuti pementasan Bondres.

i
2

You might also like