Professional Documents
Culture Documents
SKK Dien
SKK Dien
2.2.2. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Bidang Kontruksi
SMK3 pada bidang konstruksi meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam pengendalian risiko. Sistem K3 Perusahaan mengadopsi standar OHSAS
18001;2007, terdiri dari elemen yang merupakan proses pokok sistem yang disusun secara
sistematis dengan menggunakan pendekatan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action). Elemen
Sistem K3 adalah bagian sistem yang merupakan standar proses dan menjadi landasan
operasional penerapan sistem K3 di lingkungan Perusahaan. Setiap elemen memiliki
ekspektasi penerapan yang diinginkan sesuai dengan sasaran K3, karakteristik bisnis dan
budaya Perusahaan. SMK3 terdiri atas 16 elemen pokok yang saling terkait dan saling
mempengaruhi satu dengan lainnya dalam penerapan SMK3 untuk mencapai sasaran program.
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) adalah badan
pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerja sama antara pengusaha dan
karyawan untuk mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif
dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Pembentukan organisasi P2K3
merupakan amanat dalam Undang Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas
memberikan pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan
kecelakaan kerja dan sakit penyakit akibat kerja dalam Perseroan serta dapat memberikan
penerangan efektif pada para pekerja.
c. Identifikasi Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan Identifikasi Bahaya guna
mengetahui potensibahaya dalam setiap pekerjaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan danSafety Departement.
Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah bakuseperti Check List, What If,
Hazops, dan sebagainya.
Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikandengan baik dan dijadikan
sebagai pedoman dalam melakukansetiap kegiatan.
g. Promosi K3
Selama kegiatan proyek berlangsung diselenggarakan program- program Promosi K3.
Bertujuan untuk mengingatkan dan meningkatkanawareness para pekerja proyek.
Kegiatan Promosi berupa poster,spanduk, buletin, lomba K3dan sebagainya.
Sebanyak mungkin keterlibatan pekerja.8.Safe Working Practices
Harus disusun pedoman keselamatan untuk setiap pekerjaan berbahaya di lingkungan
proyek misalnya :
-Pekerjaan Pengelasa
-Scaffolding
-Bekerja diketinggian
-Penggunaan Bahan Kimia berbahaya
-Bekerja diruangan tertutup
-Bekerja diperalatan mekanis dan sebagainya
i. Safety Inspection
Merupakan program penting dalam phase konstruksi untukmeyakinkan bahwa tidak
ada “unsafe act dan unsafe Condition”dilingkungan proyek.
Inspeksi dilakukan secara berkala.
Dapat dilakukan oleh Petugas K3 atau dibentuk Joint Inspectionsemua unsur dan Sub
Kontraktor.11.Equipment Inspection
Semua peralatan (mekanis,power tools,alat berat dsb) harusdiperiksa oleh ahlinya
sebelum diijinkan digunakan dalam proyek.
Semua alat yang telah diperiksa harus diberi sertifikat penggunaan dilengkapi dengan
label khusus.
Pemeriksaan dilakukan secara berkala