You are on page 1of 5

MAKALAH

STRUKTUR ALJABAR 1
SIFAT-SIFAT SEDERHANA GRUP

Kelompok 3

Anggota :

 Reny Rosida 14.05.0.047


 Winarni 14.05.0.0
 Fadilah Bustanida 14.05.0.0

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM
TAHUN 2016
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat-Nya yang tak

terhingga, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik dan tepat

waktu. Makalah yang berjudul “Sifat-Sifat Sederhana Grup” ini kami buat sebagai tugas dari

mata kuliah Struktur Aljabar 1.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah ini

yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dan juga kepada

rekan-rekan dan orang tua yang telah banyak membantu baik materil maupun spirit.

Dalam makalah ini tentunya banyak terdapat kesalahan baik dalam pengetikan maupun

informasi yang diberikan maka kritik dan saran yang mendukung untuk perbaikan makalah

ini sangat kami harapkan dari pembaca sekalian.

Dan kami berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca untuk memperoleh

informasi mengenai Sifat-Sifat Sederhana Grup.

Batam, 23 Oktober 2016

Hormat Kami,

Kelompok 3
Sifat-Sifat Sederhana Grup
Sifat-sifat sederhana grup:

1. Jika diberikan grup G dengan operasi biner * , pasti identitas dalam grup G adalah tunggal.

Teorema 1 (Ketunggalan Elemen Identitas)

“Elemen identitas pada suatu grup adalah tunggal.”

Bukti :

Ambil sebarang grup G dan misalkan ada dua elemen identitas yaitu e dan e’. Pandang e sebagai
elemen identitas, maka berlaku 𝑒𝑒 ′ = 𝑒 ′ 𝑒 = 𝑒. Di lain pihak pandang juga e’ sebagai elemen
identitas, maka berlaku juga 𝑒 ′ 𝑒 = 𝑒𝑒 ′ = 𝑒. Dari dua pernyataan tersebut, diperoleh 𝑒 = 𝑒𝑒 ′ = 𝑒 ′ 𝑒 =
𝑒′, maka 𝑒 ′ = 𝑒. Jadi, elemen identitas grup G adalah tunggal.

2. Selain identitas, elemen invers dalam suatu grup juga tunggal.

Teorema 2 (Ketunggalan Invers)

“Setiap elemen dari suatu grup memiliki invers yang tunggal.”

Bukti:

Ambil sebarang grup G dari e elemen identitas pada G. Ambil sebarang 𝑎 ∈ 𝐺. Misalkan b dan c
merupakan invers dari a. Pandang b sebagai invers dari a berlaku 𝑏𝑎 = 𝑎𝑏 = 𝑒. Di lain pihak
pandang c sebagai invers dari a, berlaku 𝑐𝑎 = 𝑎𝑐 = 𝑒. Dari kedua pernyataan tersebut diperoleh 𝑏 =
𝑏𝑒 = 𝑏(𝑎𝑐) = (𝑏𝑎)𝑐 = 𝑒𝑐 = 𝑒′. Berakibat 𝑏 = 𝑐. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap 𝑎 ∈ 𝐺
memiliki invers yang tunggal.

3. Jika elemen invers diinverskan, hasilnya adalah elemen tersebut.

Teorema 3

“Diberikan grup G, untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐺. Berlaku (𝑎−1 )−1 = 𝑎”

Bukti:

Misal G grup dan e elemen identitas di G. Ambil sebarang 𝑎 ∈ 𝐺 dan 𝑎−1 merupakan invers dari a.
Akan ditunjukkan (𝑎−1 )−1 = 𝑎. Karena 𝑎−1 merupakan invers dari a, maka dipunyai :

𝑎−1 𝑎 = 𝑎𝑎−1 = 𝑒

Perhatikan,

𝑎−1 𝑎 = 𝑒 (dikali (𝑎−1 )−1 )


(𝑎−1 )−1 (𝑎−1 𝑎) = (𝑎−1 )−1 𝑒
((𝑎−1 )−1 𝑎−1 )𝑎 = (𝑎−1 )−1 𝑒
𝑒𝑎 = (𝑎−1 )−1
𝑎 = (𝑎−1 )−1

Perhatikan juga,
𝑎𝑎−1 = 𝑒 (dikali (𝑎−1 )−1 )
(𝑎𝑎−1 )(𝑎−1 )−1 = 𝑒(𝑎−1 )−1
𝑎(𝑎−1 𝑎−1 )−1 = 𝑒(𝑎−1 )−1
𝑎𝑒 = (𝑎−1 )−1
𝑎 = (𝑎−1 )−1

Dari sini diperoleh (𝑎−1 )−1 = 𝑎

4. Jika diberikan suatu grup maka invers dari perkalian dua elemen grup adalah kebalikan dari
perkalian invers.

Teorema 4

“Diberikan G grup, untuk sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺, berlaku (𝑎𝑏)−1 = 𝑏 −1 𝑎−1”

Bukti:

Misal G grup dan e elemen identittas di G. Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺serta 𝑎−1 dan 𝑏 −1 berturut-turut
invers dari a dan b. Akan ditunjukkan (𝑎𝑏)−1 = 𝑏 −1 𝑎−1. Dalam hal ini, ekuivalen menunjukkan
bahwa (𝑎𝑏)(𝑏 −1 𝑎−1 ) = 𝑏 −1 𝑎−1 (𝑎𝑏) = 𝑒.

Perhatikan:

(𝑎𝑏)(𝑏 −1 𝑎−1 ) = ((𝑎𝑏)𝑏 −1 )𝑎−1

= (𝑎(𝑏𝑏 −1 ))𝑎−1
= (𝑎𝑒)𝑎−1
= 𝑎𝑎−1
=𝑒

Perhatikan juga :

(𝑏 −1 𝑎−1 )(𝑎𝑏) = 𝑏 −1 (𝑎−1 (𝑎𝑏))

= 𝑏 −1 ((𝑎−1 𝑎)𝑏)
= 𝑏 −1 (𝑒𝑏)
= 𝑏 −1 𝑏
=𝑒

Jadi, (𝑎𝑏)(𝑏 −1 𝑎−1 ) = 𝑏 −1 𝑎−1 (𝑎𝑏) = 𝑒. Dari sini, berdasarkan defenisi invers suatu elemen, dapat
disimpulkan bahwa 𝑎𝑏 = 𝑏 −1 𝑎−1.

5. Hukum kanselasi

Teorema 5 (Hukum Kanselasi)

“Diberikan G grup dan untuk sebarang 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺. Jika 𝑎𝑐 = 𝑏𝑐 atau 𝑐𝑎 = 𝑐𝑏 maka 𝑎 = 𝑏.”

Bukti:
Ambil sebarang 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺. Misal 𝑎𝑐 = 𝑏𝑐 karena 𝑐 ∈ 𝐺 dan setiap elemen G mempunyai invers
yaitu 𝑐 −1 , diperoleh:
𝑎𝑐 = 𝑏𝑐
𝑎𝑐𝑐 −1 = 𝑏𝑐𝑐 −1
𝑎=𝑏

Dengan cara yang sama untuk


𝑐𝑎 = 𝑐𝑏
𝑐𝑐 𝑎 = 𝑐𝑐 −1 𝑏
−1

𝑎=𝑏

6. 𝑎𝑥 = 𝑏 dan 𝑎𝑦 = 𝑏 mempunyai solusi tunggal di G

Teorema 6

“Diberikan Ggrup, jika a dan b dua elemen pada grup G, maka persamaan 𝑎𝑥 = 𝑏 dan 𝑎𝑦 = 𝑏
mempunyai solusi tunggal di G.”

Bukti:

Misal G grup. Dari Teorema 2 dan defenisi grup diperoleh setiap elemen di grup G mempunyai
ketunggalan invers dan perkalian dua elemen di G hasilnya juga berada di G. Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺
dan 𝑎−1 , 𝑏 −1 ∈ 𝐺, maka 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐺. Substitusikan 𝑥 = 𝑎−1 𝑏 :

𝑎𝑥 = 𝑎(𝑎−1 𝑏) = (𝑎𝑎−1 )𝑏 = 𝑒𝑏 = 𝑏

Jadi, 𝑥 = 𝑎−1 𝑏 memenuhi 𝑎𝑥 = 𝑏. Karena 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐺 maka 𝑥 = 𝑎−1 𝑏 merupakan solusi dari
𝑎𝑥 = 𝑏 yang berasa di G.

Selanjutnya akan ditunjukkan ketunggalan dari solusi 𝑎𝑥 = 𝑏. Misal dipunyai dua solusi yaitu 𝑥 = 𝑥1
dan 𝑥 = 𝑥2 . Sehingga dipunyai 𝑎𝑥1 = 𝑏 dan 𝑎𝑥2 = 𝑏, dari kedua persamaan tersebut, diperoleh
𝑎𝑥1 = 𝑎𝑥2 . Berdasarkan sifat kanselasi kiri, diperoleh 𝑥1 = 𝑥2 . Jadi 𝑎𝑥 = 𝑏 mempunyai ketunggalan
solusi.

Dengan cara yang sama, diperoleh 𝑦 = 𝑏𝑎−1 dan terbukti bahwa 𝑎𝑦 = 𝑏 mempunyai solusi yang
tunggal.

You might also like