You are on page 1of 2

Bulan suci ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk memperbaiki kualitas dan

memperbanyak kuantitas ibadah kepada Allah SWT. Di bulan-bulan sebelumnya banyak sekali
kekurangan dalam melakukan ibadah. Harus diakui bahwa shalat berjamaah di masjid, shalat
sunnah rawatibb, tilawah al-qur’an, dan ibadah lainnya sangat kurang sekali jika ditinjau dari
segi kualitas dan kehusukannya. Bahkan kalau kita mau jujur, banyak diantara kaum muslimin
yang justru terang-terangan meninggalkan ibadah wajibnya. Hal ini sungguh disayangkan, dalam
hal kuantitas tentu masih sedikit sekali ibadah sunnah yang kita kerjakan. Kita perlu
memperbaiki ibadah kita baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Gagasan utama pada paragraf di atas terletak di akhir paragraf di dalam kalimat utama
“Bulan suci ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk memperbaiki kualitas dan
memperbanyak kuantitas ibadah kepada Allah SWT”. Gagasan utama dalam kalimat utama
tersebut adalah “Ramadhan momentum untuk memperbaiki ibadah.” Selanjutnya gagasan utama
diperkuat dengan kalimat penjelas setelah kalimat utama.
Pembelajaran yang menarik sangat diperlukan dalam dunia pendidikan Indonesia. Para
praktisi pendidikan berpendapat bahwa proses pembelajaran akan disukai dan mudah dipahami
oleh peserta didik apabila dijalankan dengan inovatif. Banyak diantara peserta didik yang cepat
jenuh dan malas untuk belajar, karena pola pembelajaran yang tidak menyenangkan dan
membosankan. Perlu adanya inovasi seperti permainan dalam pembelajaran. Tentu bukan berarti
belajar sambil main-main, tetapi belajar yang menyenangkan. Misalnya sesekali mengajak siswa
belajar di alam terbuka dan disisipkan beberapa permainan yang mengandung unsur
pembelajaran di dalamnya. Jika siswa menyukai belajar, tentu materi yang disampaikan guru
akan dengan mudah mereka terima dan hasil pembelajaran juga akan menunjukkan hasil yang
optimal.
Gagasan utama pada paragraf di atas terletak di awal paragraf di dalam kalimat utama
“Pembelajaran yang menarik sangat diperlukan dalam dunia pendidikan Indonesia” yaitu
“perlunya pembelajaran yang menarik”. Selanjutnya gagasan utama diperkuat dengan kalimat
penjelas setelah kalimat utama.
Pelayanan birokrasi di Indonesia dipenuhi oleh pegawai yang tak taat kode etik dengan
segala carut-marutnya. Sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat bahwa pelayanan birokrasi
sangat jauh dari kata “melayani.” Mulai dari jam buka pelayanan yang ngaret, pegawai yang
sering absen, pegawai yang tidak ramah, bahkan ada yang suka marah-marah. Belum lagi
sebagian besar pegawai yang meminta uang kepada warga setelah melaksanakan tugasnya. Hal
tersebut sangat mudah ditemui di kantor-kantor kelurahan dan pelayanan lainnya. Birokrasi
seharusnya menjadi lembaga yang berisikan orang-orang yang siap melayani kebutuhan
masyarakat dan bertanggung jawab serta berdedikasi terhadap pekerjaannya.
Gagasan utama pada paragraf di atas terletak di akhir paragraf di dalam kalimat utama
“Birokrasi seharusnya menjadi lembaga yang berisikan orang-orang yang siap melayani
kebutuhan masyarakat dan bertanggung jawab serta berdedikasi terhadap pekerjaannya. Gagasan
utama dalam kalimat utama tersebut adalah “Birokrasi seharusnya melayani dan berdedikasi
terhadap masyarakat.”.

You might also like