Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkaran sudah ada sejak jaman prasejarah. Penemuan roda adalah penemuan mendasar
dari sifat lingkaran. Orang-orang Yunani menganggap Mesir sebagai penemu geometri.
Juru tulis Ahmes, penulis dari papirus Rhind, memberikan aturan untuk menentukan area
dari sebuah lingkaran yang sesuai dengan π = 256 / 81 atau sekitar 3,16. Teorema pertama
yang berhubungan dengan lingkaran yang dikaitkan dengan Thales sekitar 650 SM. Buku
III dari Euclid 's Elements berurusan dengan sifat lingkaran dan masalah inscribing dan
escribing poligon. Salah satu masalah matematika Yunani adalah masalah menemukan
persegi dengan wilayah yang sama sebagai sebuah lingkaran yang diberikan. Beberapa
'kurva terkenal dalam tumpukan pertama kali dipelajari dalam upaya untuk memecahkan
masalah ini. Anaxagoras di 450 SM adalah matematikawan recored pertama untuk studi
masalah ini. Masalah untuk menemukan luas lingkaran menyebabkan integrasi. Untuk
lingkaran dengan rumus yang diberikan di atas wilayah ini π^2 dan panjang kurva adalah
suatu 2π. Pedal lingkaran adalah cardioid jika titik pedal diambil pada lingkar dan
merupakan limacon jika titik pedal bukan pada keliling. Kaustik dari sebuah lingkaran
dengan titik bersinar di keliling adalah cardioid, sedangkan bila sinar sejajar maka kaustik
adalah nephroid . Apollonius, pada sekitar 240 SM, efektif menunjukkan bahwa
persamaan r bipolar = kr 'merupakan sistem lingkaran koaksial sebagai k bervariasi.
Dalam hal persamaan bipolar mr^2 + nr^2 = c^2 merupakan sebuah lingkaran yang
pusatnya membagi ruas garis antara dua titik tetap dari sistem dalam rasio n ke m.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuan Lingkaran?
2. Siapa saja tokoh penemu Lingkaran?
3. Apa yang dimaksud dengan Lingkaran?
4. Bagaimana Persamaan Lingkaran berpusat pada titik O (0,0) dengan jari-jari r?
5. Bagaimana Persamaan Lingkaran berpusat pada titik (a,b) dengan jari-jari r?
6. Bagaimana kedudukan titik terhadap Lingkaran?
7. Bagaimana kedudukan garis terhadap Lingkaran?
1
8. Bagaimana persamaan garis singgung Lingkaran?
9. Bagaimana Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada Lingkaran berpusat P
(a, b) dan berjari-jari r?
10. Bagaimana Persamaan Garis Singgung Lingkaran melalui Suatu Titik di Luar
Lingkaran?
C. Tujuan
1. Agar siswa mengetahui sejarah dari Lingkaran
2. Agar siswa mengetahui tokoh penemu Lingkaran
3. Agar siswa mengetahui pengertian dari Lingkaran
4. Agar siswa mengetahui Persamaan Lingkaran berpusat pada titik O (0,0) dengan jari-
jari r
5. Agar siswa mengetahui Persamaan Lingkaran berpusat pada titik (a,b) dengan jari-jari
r
6. Agar siswa mengetahui kedudukan titik terhadap Lingkaran
7. Agar siswa mengetahui kedudukan garis terhadap Lingkaran
8. Agar siswa mengetahui persamaan garis singgung Lingkaran
9. Agar siswa mengetahui Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada
Lingkaran berpusat P (a, b) dan berjari-jari r
10. Agar siswa mengetahui Persamaan Garis Singgung Lingkaran melalui Suatu Titik di
Luar Lingkaran
2
BAB II PEMBAHASAN LINGKARAN
A. Sejarah Lingkaran
Lingkaran sudah ada sejak jaman prasejarah. Penemuan roda
adalah penemuan mendasar dari sifat lingkaran. Orang-orang
Yunani menganggap Mesir sebagai penemu geometri. Juru tulis
Ahmes, penulis dari papirus Rhind, memberikan aturan untuk
menentukan area dari sebuah lingkaran yang sesuai dengan π =
256 / 81 atau sekitar 3,16. Teorema pertama yang berhubungan dengan lingkaran
yang dikaitkan dengan Thales sekitar 650 SM. Buku III dari Euclid 's Elements
berurusan dengan sifat lingkaran dan masalah inscribing dan escribing poligon.
Salah satu masalah matematika Yunani adalah masalah menemukan persegi
dengan wilayah yang sama sebagai sebuah lingkaran yang diberikan. Beberapa 'kurva
terkenal dalam tumpukan pertama kali dipelajari dalam upaya untuk memecahkan
masalah ini. Anaxagoras di 450 SM adalah matematikawan recored pertama untuk
studi masalah ini. Masalah untuk menemukan luas lingkaran menyebabkan integrasi.
Untuk lingkaran dengan rumus yang diberikan di atas wilayah ini π^2 dan panjang
kurva adalah suatu 2π. Pedal lingkaran adalah cardioid jika titik pedal diambil pada
lingkar dan merupakan limacon jika titik pedal bukan pada keliling. Kaustik dari
sebuah lingkaran dengan titik bersinar di keliling adalah cardioid, sedangkan bila
sinar sejajar maka kaustik adalah nephroid .
Apollonius, pada sekitar 240 SM, efektif menunjukkan bahwa persamaan r
bipolar = kr 'merupakan sistem lingkaran koaksial sebagai k bervariasi. Dalam hal
persamaan bipolar mr^2 + nr^2 = c^2 merupakan sebuah lingkaran yang pusatnya
membagi ruas garis antara dua titik tetap dari sistem dalam rasio n ke m.
3
astronomi. Pada tahun 464 ketiga ia berumur 35 tahun, Zu Chengzhi mulai
menghitung π. Dalam kehidupan sehari-hari rakyat Tiongkok mengetahui bahwa
panjang keliling lingkaran sama dengan tiga kali libat lebih diameter lingkaran.
Sebelum Zu Chongzhi, ahli matematika Tiongkok Liu Hui mengajukan cara ilmia
untuk menghitungkan π, dengan panjang keliling regular polygon dalam lingkaran
untuk mendekati panjang keliling lingkaran yang asli. Dengan cara ini Liu Hui telah
menghitungkan π sampai 4 angka dibelakang koma. Sedangkan melalui penelitian Zu
Chongzhi, π telah dihitungkan sampai 7 angka di belakang koma yaitu diantara
3.1415926 dengan 3.1415927, dan memperoleh nilai mirip π dalam bentuk bilangan
pecahan. Untuk memperingati hasil Zu Chongzhi, ahli sejarah matematika di luar
negeri pernah mengusulkan menamakan π dengan tingkat Zu. Zu Chongzhi dan
anaknya juga menyelesaikan penghitungan volume bola. Prinsip matematika itu
dinamakan prinsip Zu. Sebelum abad ke-14, Tiongkok adalah negara yang relatif maju
dalam bidang matematika.
2. Rene Descartes
Di desa La Haye-lah tahun 1596 lahir jabang bayi Rene Descartes, filosof, ilmuwan,
matematikus Perancis yang tersohor. Waktu mudanya dia
sekolah Yesuit, College La Fleche. Begitu umur dua puluh dia
dapat gelar ahli hukum dari Universitas Poitiers walau tidak
pernah mempraktekkan ilmunya samasekali. Meskipun
Descartes peroleh pendidikan baik, tetapi dia yakin betul tak
ada ilmu apa pun yang bisa dipercaya tanpa matematik. Karena
itu, bukannya dia meneruskan pendidikan formalnya,
melainkan ambil keputusan kelana keliling Eropa dan melihat dunia dengan mata
kepala sendiri. Berkat dasarnya berasal dari keluarga berada, mungkinlah dia
mengembara kian kemari dengan leluasa dan longgar. Tak ada persoalan duit.
Dari tahun 1616 hingga 1628, Descartes betul-betul melompat ke sana
kemari, dari satu negeri ke negeri lain. Dia masuk tiga dinas ketentaraan yang berbeda-
beda (Belanda, Bavaria dan Honggaria), walaupun tampaknya dia tidak pernah ikut
bertempur samasekali. Dikunjungi pula Italia, Polandia, Denmark dan negeri-negeri
lainnya. Dalam tahun-tahun ini, dia menghimpun apa saja yang dianggapnya
merupakan metode umum untuk menemukan kebenaran. Ketika umurnya tiga puluh
dua tahun, Descartes memutuskan menggunakan metodenya dalam suatu percobaan
4
membangun gambaran dunia yang sesungguhnya. Dia lantas menetap di Negeri
Belanda dan tinggal di sana selama tidak kurang dari dua puluh satu tahun. (Dipilihnya
Negeri Belanda karena negeri itu dianggapnya menyediakan kebebasan intelektual
yang lebih besar ketimbang lain-lain negeri, dan karena dia ingin menjauhkan diri dari
Paris yang kehidupan sosialnya tidak memberikan ketenangan cukup).
Sekitar tahun 1629 ditulisnya Rules for the Direction of the Mind buku
yang memberikan garis-garis besar metodenya. Tetapi, buku ini tidak komplit dan
tampaknya ia tidak berniat menerbitkannya. Diterbitkan untuk pertama kalinya lebih
dari lima puluh tahun sesudah Descartes tiada. Dari tahun 1630 sampai 1634,
Descartes menggunakan metodenya dalam penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih
mendalam tentang anatomi dan fisiologi, dia melakukan penjajagan secara terpisah-
pisah. Dia bergumul dalam bidang-bidang yang berdiri sendiri seperti optik,
meteorologi, matematik dan pelbagai cabang ilmu lainnya.
Menjadi keinginan Descartes sendiri mempersembahkan hasil-hasil
penyelidikan ilmiahnya dalam buku yang disebut Le Monde (Dunia). Tetapi, di tahun
1633, tatkala buku itu hampir rampung, dia dengan penguasa gereja di Italia mengutuk
Galileo karena menyokong teori Copernicus bahwa dunia ini sebenarnya bulat,
bukannya datar, dan bumi itu berputar mengitari matahari, bukan sebaliknya.
Meskipun di Negeri Belanda dia tidak berada di bawah kekuasaan gereja Katolik, toh
dia berkeputusan berhati-hati untuk tidak menerbitkan bukunya walau dia pun
sebenarnya sepakat dengan teori Copernicus. Sebagai gantinya, di tahun 1637 dia
menerbitkan bukunya yang masyhur Discourse on the Method for Properly Guiding
the Reason and Finding Truth in the Sciences (biasanya diringkas saja Discourse on
Method).
Discourse ditulis dalam bahasa Perancis dan bukan Latin sehingga semua
kalangan intelegensia dapat membacanya, termasuk mereka yang tak peroleh
pendidikan klasik. Sebagai tambahan Discourse ada tiga esai. Didalamnya Descartes
menyuguhkan contoh-contoh penemuan-penemuan yang telah dilakukannya dengan
menggunakan metode itu. Tambahan pertamanya Optics, Descartes menjelaskan
hukum pelengkungan cahaya (yang sesungguhnya sudah ditemukan oleh Willebord
Snell). Dia juga mempersoalkan masalah lensa dan pelbagai alat-alat optik,
melukiskan fungsi mata dan pelbagai kelainan-kelainannya serta menggambarkan teori
cahaya yang hakekatnya versi pemula dari teori gelombang yang belakangan
dirumuskan oleh Christiaan Huygens. Tambahan keduanya terdiri dari perbincangan
5
ihwal meteorologi, Descartes membicarakan soal awan, hujan, angin, serta penjelasan
yang tepat mengenai pelangi. Dia mengeluarkan sanggahan terhadap pendapat bahwa
panas terdiri dari cairan yang tak tampak oleh mata, dan dengan tepat dia
menyimpulkan bahwa panas adalah suatu bentuk dari gerakan intern. (Tetapi, pendapat
ini telah ditemukan lebih dulu oleh Francis Bacon dan orang-orang lain). Tambahan
ketiga Geometri, dia mempersembahkan sumbangan yang paling penting dari kesemua
yang disebut di atas, yaitu penemuannya tentang geometri analitis. Ini merupakan
langkah kemajuan besar di bidang matematika, dan menyediakan jalan buat Newton
menemukan Kalkulus.
Mungkin, bagian paling menarik dari filosofi Descartes adalah caranya dia
memulai sesuatu. Meneliti sejumlah besar pendapat-pendapat yang keliru yang
umumnya sudah disepakati orang, Descartes berkesimpulan untuk mencari kebenaran
sejati dia mesti mulai melakukan langkah yang polos dan jernih. Untuk itu, dia mulai
dengan cara meragukan apa saja, apa saja yang dikatakan gurunya. Meragukan
kepercayaan meragukan pendapat yang sudah berlaku, meragukan eksistensi alam di
luar dunia, bahkan meragukan eksistensinya sendiri. Pokoknya, meragukan segala-
galanya. Ini keruan saja membuat dia menghadapi masalah yang menghadang: apakah
mungkin mengatasi pemecahan atas keraguan yang begitu universal, dan apakah
mungkin menemukan pengetahuan yang bisa dipercaya mengenai segala-galanya?
Tetapi, lewat alasan-alasan metafisika yang cerdik, dia mampu memuaskan dirinya
sendiri bahwa dia sebenarnya "ada" ("Saya berpikir, karena itu saya ada"), dan Tuhan
itu ada serta alam di luar dunia pun ada. Ini merupakan langkah pertama dari teori
Descartes.
Makna penting teori Descartes punya nilai ganda. Pertama, dia meletakkan
pusat sistem filosofinya persoalan epistomologis yang fundamental, "Apakah asal-
muasalnya pengetahuan manusia itu?" para filosof terdahulu sudah mencoba
melukiskan gambaran dunia. Descartes mengajar kita bahwa pertanyaan macam itu
tidak bisa memberi jawab yang memuaskan kecuali bila dikaitkan dengan pertanyaan
"Bagaimana saya tahu?" Kedua, Descartes menganjurkan kita harus berangkat bukan
dengan kepercayaan, melainkan dengan keraguan. (Ini merupakan kebalikan
sepenuhnya dari sikap St. Augustine, dan umumnya teolog abad tengah bahwa
kepercayaan harus didahulukan). Memang benar Descartes kemudian meneruskan dan
sampai pada kesimpulan teologis yang ortodoks, tetapi para pembacanya lebih tertarik
dan menaruh perhatian lebih besar kepada metode yang dikembangkannya ketimbang
6
kongklusi yang ditariknya. (Ketakutan gereja bahwa tulisan-tulisan Descartes akhirnya
akan menjadi bahaya, jelas sekali).
Dalam filosofinya, Descartes menekankan beda nyata antara pikiran dan
obyek material, dan dalam hubungan ini dia membela dualisme. Perbedaan ini telah
dibuat sebelumnya, tetapi tulisan-tulisan Descartes menggalakkan perbincangan
filosofis tentang masalah itu. Permasalahan yang dikemukakannya menarik para
filosof sejak itu dan tetap tak terpecahkan. Pengaruh besar lain dari konsepsi Descartes
adalah tentang fisik alam semesta. Dia yakin, seluruh alam --kecuali Tuhan dan jiwa
manusia-- bekerja secara mekanis, dan karena itu semua peristiwa alami dapat
dijelaskan secara dan dari sebab-musabab mekanis. Atas dasar ini dia menolak
anggapan-anggapan astrologi, magis dan lain-lain ketahayulan. Berarti, dia pun
menolak semua penjelasan kejadian secara teleologis. (Yakni, dia mencari sebab-sebab
mekanis secara langsung dan menolak anggapan bahwa kejadian itu terjadi untuk
sesuatu tujuan final yang jauh). Dari pandangan Descartes semua makhluk pada
hakekatnya merupakan mesin yang ruwet, dan tubuh manusia pun tunduk pada hukum
mekanis yang biasa. Pendapat ini sejak saat itu menjadi salah satu ide fundamental
fisiologi modern.
Descartes menggandrungi penyelidikan ilmiah dan dia percaya bahwa
penggunaan praktisnya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dia pikir, para ilmuwan
harus menjauhi pendapat-pendapat yang semu dan harus berusaha menjabarkan dunia
secara matematis. Semua ini kedengarannya modern. Tetapi, Descartes, melalui
pengamatannya sendiri tak pernah bersungguh-sungguh menekankan arti penting
ruwetnya percobaan-percobaan metode ilmiah. Filosof Inggris yang masyhur, Francis
Bacon, telah menyatakan perlunya penyelidikan ilmiah dan keuntungan yang bisa
diharapkan dari sana beberapa tahun sebelum Descartes. Dan argumen yang terkenal
Descartes yang berbunyi "saya berfikir, karena itu saya ada," bukanlah pendapatnya
yang orisinal. Itu sudah pernah dikemukakan lebih dari 1200 tahun sebelumnya (walau
dalam kalimat yang berbeda tentu saja) oleh St. Augustine. Hal serupa juga mengenai
"pembuktian" Descartes tentang adanya Tuhan hanyalah variasi dari pendapat
ontologis yang pertama kali diucapkan oleh St. Anselm (1033-1109).
Di tahun 1641 Descartes menerbitkan bukunya yang masyhur Meditations.
Dan bukunya Principles of philosophy muncul tahun 1644. Ke dua buku itu aslinya
ditulis dalam bahasa Latin dan terjemahan Perancisnya terbit tahun 1647. Meskipun
Descartes seorang penulis yang lincah dengan gaya prosanya yang manis, nada
7
tulisannya terasa kuno. Betul-betul dia tampak (mungkin akibat pendekatannya yang
rasional, dia seperti cendikiawan abad tengah. Sebaliknya Francis Bacon, walau
dilahirkan tiga puluh lima tahun sebelum Descartes, nada tulisannya modern).
Tergambar jelas dalam tulisan-tulisannya, Descartes seorang yang teguh
kepercayaannya tentang adanya Tuhan. Dia menganggap dirinya seorang Katolik yang
patuh; tetapi gereja Katolik tidak menyukai pandangan-pandangannya, dan hasil
karyanya digolongkan ke dalam "index" buku-buku yang terlarang dibaca. Bahkan di
kalangan Protestan Negeri Belanda (waktu itu mungkin negeri yang paling toleran di
Eropa), Descartes dituduh seorang atheist dan menghadapi kesulitan dengan penguasa.
Tahun 1649 Descartes menerima tawaran bantuan keuangan yang lumayan
dari Ratu Christina, Swedia, agar datang ke negerinya dan menjadi guru pribadinya.
Descartes amat kecewa ketika dia tahu sang Ratu ingin diajar pada jam lima pagi! Dia
khawatir udara pagi yang dingin bisa membikinnya mati. Dan ternyata betul: dia kena
pneumonia, meninggal bulan Februari 1650, cuma empat bulan sesudah sampai di
Swedia. Descartes tak pernah kawin, tetapi punya seorang anak perempuan yang
sayang mati muda. Filosofi Descartes dikritik pedas oleh banyak filosof sejamannya,
sebagian karena mereka anggap filosofi itu menggunakan alasan yang berputar-putar.
Sebagian lagi menunjukkan kekurangan-kekurangan dalam sistemnya. Dan sedikit
sekali orang saat ini yang membelanya dengan sepenuh hati. Tetapi, arti penting
seorang filosof tidaklah terletak pada kebenaran sistemnya; melainkan pada apakah
penting tidaknya ide-idenya, atau apakah ide-idenya ditiru orang dan berpengaruh luas.
Dari ukuran ini, sedikitlah keraguan bahwa Descartes memang seorang tokoh yang
penting.
C. Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (himpunan titik)
yang jaraknya terhadap satu titik tertentu adalah sama
(konstan). Titik tertentu disebut pusat lingkaran dan jarak
konstan disebut jari-jari lingkaran.
8
D. Persamaan Lingkaran berpusat pada titik O (0,0) dengan jari-jari r
y
P(xo,yo)
x
O
Ingatkan kembali definisi lingkaran, yaitu tempat kedudukan titiktitik yang jaraknya
konstan terhadap satu titik tertentu. Ingatkan rumus jarak dua titik, maka dengan
bimbingan guru siswa akan dapat menemukan rumus persamaan lingkaran yang pusatnya
O(0, 0) dan jari-jarinya r.
Kita dapat menggunakan jarak dua titik untuk menemukannya yaitu misalkan Terdapat
jarak titik P(x, y) ke titik O(0, 0) dapat ditentukan dengan │OP│= √(𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 0)2
Diketahui bahwa jari-jarinya adalah r dan OP = r, maka :
│OP│= √(𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 0)2
Maka, Persamaan lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan memiliki jari-jari r adalah
𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 = 𝒓𝟐
S(x,y)
P (a,b)
x
9
Dengan menggunakan rumus jarak dua titik,misalkan diketahui Jarak titik S(x, y) ke titik
P(a, b) adalah│PS│= √(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 maka didapat :
(𝒙 − 𝒂)𝟐 + (𝒚 − 𝒃)𝟐 = 𝒓𝟐
Dengan menggunakan persamaan lingkaran dalam bentuk umum, siswa dapat menemukan
pusat dan jari – jari lingkaran, dengan cara sebagai berikut :
Persamaan Lingkaran
𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝑨𝒙 + 𝑩𝒚 + 𝑪 = 𝟎
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
𝒙𝟐 + 𝑨𝒙 + ( 𝑨) ² + 𝒚𝟐 + 𝑩𝒚 + ( 𝑩) ² + 𝑪 − ( 𝑨) ² − ( 𝑩) ² = 𝟎
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐
1 1 2 1 1
(𝑥 + 𝐴)2 + (𝑦 + 𝐵) = 𝐴2 + 𝐵 2 − 𝐶
2 2 4 4
Dari bentuk terakhir ini, siswa dapat menentukan pusat dan jari – jari lingkaran. Sehingga,
𝟏 𝟏
didapat rumus untuk pusat lingkaran adalah 𝑷 (− 𝟐 𝑨, − 𝟐 𝑩) dan jari – jari lingkaran 𝑹 =
𝟏 𝟏
√ 𝑨𝟐 + 𝑩𝟐 − 𝑪
𝟒 𝟒
1 1
𝑅 = −√4 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶 tidak diambil, karena jari – jari lingkaran selalu positif.
10
apabila Daerah A berada pada titik A(0,5),daerah B pada titik B(5,4) dan daerah C pada
titik (2,-1).
Penyelesaian:
a) Daerah A dengan titik A(0,5)
Berdasarkan permasalahan di atas maka persamaan lingkarannya adalah 𝑥 2 + 𝑦 2 =25.
Jika disubstitusikan titik (0,5) pada persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 maka
diperoleh 02 + 52 = 0 + 25 = 25 = 25 Artinya titik (0,5) terletak pada lingkaran
𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 Oleh karena itu daerah A terletak pada lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25
Kesimpulannya, penduduk daerah A perlu mengungsi.
11
Permasalahan 2 :
Apabila suatu bencana alam berpusat pada titik P(3,2) dan berjari-jari 5 satuan,maka
tentukan daerah mana saja yang harus mengungsi apabila daerah A berada pada titik (0,-2)
daerah B pada titik (6,3) dan daerah C pada titik (9,7).
Penyelesaian:
a) Jika disubstitusikan titik (0, -2) pada persamaan lingkaran
(𝑥 − 3)2 + (𝑦 − 2)2= 25 maka diperoleh
(0 − 3)2 + (−2 − 2)2= 25 =32 +42 = 25= 9 + 16 = 25 = 25 Ternyata daerah A terletak
pada lingkaran (𝑥 − 3)2+ (𝑦 − 2)2 = 25 Kesimpulannya,penduduk daerah A perlu
mengungsi.
b) Jika disubstitusikan titik (6, 3) pada persamaan lingkaran (𝑥 − 3)2+ (𝑦 − 2)2= 25 maka
diperoleh (6 − 3)2 + (3 − 2)2= 25=32 + 12 = 25 = 9 + 1 = 10 < 25 Ternyata
daerah B terletak di dalam lingkaran (𝑥 − 3)2+ (𝑦 − 2)2= 25 Kesimpulannya,
penduduk daerah B perlu mengungsi.
12
H. Kedudukan Garis terhadap Lingkaran
B(x2,y2)
g A(x1,y1)
A(xa,ya)
13
I. Persamaan Garis Singgung Lingkaran
a) Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada Lingkaran berpusat P(0, 0) dan
berjari-jari r.
P(0,
0)
A(x1,y
1)
Misalnya titik A(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak pada sebuah lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan
berjari-jari r yaitu, 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 . Asumsikan 𝑥1 , ≠ 0 dan 𝑦1 ≠ 0 Gradien garis PA
adalah
𝑦
𝑀𝑜𝑝 = 𝑥1garis singgung g tegak lurus dengan garis PA. Gradien garis g adalah
1
1 1 𝑥
𝑀𝑔 = − 𝑀 = − 𝑦1 = − 𝑦1 Akibatnya, persamaan garis singgung g adalah
𝑜𝑝 𝑥1 1
𝑦 − 𝑦1 = 𝑀𝑔 (𝑥 − 𝑥1 )
𝑥1
𝑦 − 𝑦1 =− (𝑥 − 𝑥1 )
𝑦1
(𝑦 − 𝑦1 )𝑦1 = −𝑥1 (𝑥 − 𝑥1 )
𝑦1 𝑦 + 𝑥1 𝑥 = 𝑥12 + 𝑦12
14
J. Persamaan Garis Singgung melalui Suatu Titik pada Lingkaran berpusat P (a, b)
dan berjari-jari r.
A(x1,y
1)
P(a,b
)
Misalkan titik A(𝑥1 , 𝑦1 ) terletak pada lingkaran(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 Gradien garis
𝑦 −𝑏
PA adalah 𝑚𝑃𝐴 = 𝑥1−𝑎Garis singgung g tegak lurus garis PA, sehingga gradien garis
1
singgung g adalah
1 1 𝑥 −𝑎
𝑚𝑔 = − 𝑚 = − 𝑦1−𝑏 = − 𝑦1 −𝑏 Persamaan garis singgung g adalah
𝑃𝐴 1
𝑥1 −𝑎
𝑦 − 𝑦1 = 𝑀𝑔 (𝑥 − 𝑥1 )
𝑥1 − 𝑎
𝑦 − 𝑦1 = − (𝑥 − 𝑥1 )
𝑦1 − 𝑏
15
𝑥1 𝑥 − 𝑎𝑥 + 𝑎𝑥1 + 𝑦1 𝑦 − 𝑏𝑦 + 𝑏𝑦1 = 𝑟 2 + 2𝑥1 𝑎 − 𝑎2 + 2𝑦1 𝑏 − 𝑏 2
(𝑥1 𝑥 − 𝑎𝑥 − 𝑎𝑥1 + 𝑎2 ) + ( 𝑦1 𝑦 − 𝑏𝑦 − 𝑏𝑦1 + 𝑏 2 ) = 𝑟 2
(𝑥 − 𝑎)(𝑥1 − 𝑎) + (𝑦 − 𝑏)(𝑦1 − 𝑏) = 𝑟 2
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran yang berpusat di titik P(a, b) dan berjari-jari r
yang melalui titik A(𝑥1 , 𝑦1 ) pada lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 adalah
(𝒙 − 𝒂)(𝒙𝟏 − 𝒂) + (𝒚 − 𝒃)(𝒚𝟏 − 𝒃) = 𝒓𝟐
16
𝑥 2 + 𝑚2 𝑥 2 – 14 𝑚2 𝑥 + 2mx + 49 𝑚2 − 14m − 24 = 0
(1 + 𝑚2 ) 𝑥 2 − (14 𝑚2 + 2𝑚)𝑥 + 49𝑚2 − 14𝑚 − 24 = 0
Selanjutnya ditentukan nilai diskriminan 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
Substitusikan kedalam 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝐷 = (2𝑚 − 14 𝑚2 )2 − 4(1 + 𝑚2 )( 49𝑚2 − 14𝑚 − 24)
= 4 𝑚2 − 56 𝑚3 + 196 𝑚4 − 196 𝑚2 + 56𝑚 + 96 − 196 𝑚4 + 56 𝑚3 + 96 𝑚2
= −96 𝑚2 + 56𝑚 + 96
Dengan syarat D = 0
−96 𝑚2 + 56𝑚 + 96 = 0
−96 𝑚2 + 56𝑚 + 96
=0
8
12𝑚2 − 7𝑚 − 12 = 0
(4𝑚 + 3)(3𝑚 − 4) = 0
3 4
𝑚=− 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚 =
4 3
Sehingga diperoleh persamaan garis singgung
3x +4y – 25 = 0 atau 4x – 3y – 25 = 0
17
BAB III
LATIHAN SOAL
1. Persamaan umum lingkaran dengan pusat (-2,3) berjari –jari 1 cm adalah…
a. x2 + y2 - 4x + 6y = -6
b. x2 + y2 + 4x + 6y = 6
c. x2 + y2 - 4x - 6y = -12
d. x2 + y2 + 4x - 6y = 7
e. x2 + y2 - 4x + 6y = 7
Jawab :
= x2 + y2 + 4x - 6y -6 = 1 x2 + y2 + 4x - 6y = 7 D
18
Jawab : Persamaan umum lingkaran dengan pusat (a,b) = (x-a)2 + (y-b)2= r2
Berarti a = -3, b = -2 C
1 2 1
Jawab : Menentukan jari – jari dengan rumus = √(− 2 𝐴) + (− 2 𝐵)2 − 𝐶
1 2 1
Diketahui : A = -6, B = 8, C = 0, maka r = √(− 2 (−6)) + (− 2 8)2 − 0
r = √32 + (−4)2 = √9 + 16
r = √25 maka r = 5 D
19
c. -4
d. -3
e. -5
2h + 8 = 0 → 2h = -8, berarti h = -4 C
Jawab : Persamaan garis singgung lingkaran dengan pusat (0,0) = x1x + y1y = r2
20
b. 4x – 5y – 21 = 0
c. 2x – 2y – 25 = 0
d. 4y – 30 = 0
e. 2x – 2y – 14 = 0
Persamaan garis singgung lingkaran dengan pusat (a,b) adalah (x-a)(x1-a) + (y-b)(y1-b) = r2
Berarti kita harus mencari pusat lingkarannya dan jari – jari terlebih dahulu!
1 1 1 1 1 2 1
Pusat = (-2 𝐴), (-2 𝐵) maka ( -2 2), ( -2 (−4)) Pusat = ( -1,2), r=√(− 2 𝐴) + (− 2 𝐵)2 − 𝐶
1 2 1 2
Jawab : Kita pakai rumus r2= (− 2 𝐴) + (− 2 𝐵) − 𝐶
1 2 1 2
r2 = (− 2 2𝑝) + (− 2 10) − 9 → 36 = p2 + 25-9
21
e. x2 + y2 + 6x + 2y + 6 = 0
𝐴𝑎 + 𝐵𝑏 +𝐶 3.3 + 4.1 +7 20
A = 3, B = 4, C = 7. r = √𝐴2 + 𝐵2
→r= √32 + 42
→r=
√25
20
r= maka r = 4, sehingga persamaan lingkarannya (x-3)2 + (y-1)2 = 42.
5
12. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 + 10x – 12y + 20 = 0 yang melalui titik (-
9.1)?
a. 4x – 5y + 31 = 0 d. 4x + 5y + 31 = 0
b. 4x – 5y + 41 = 0 e. 4x + 5y + 42 = 0
c. 4x – 5y - 31 = 0
1 1 1 1
x1x + y1y + 2 A (x + x1) + 2 B (y + y1) + C = 0 → -9x + y + 2 10 (x + -9) + 2 -12 (y + 1) + 20
=0
a. 3x – 2y – 3 = 0 D. 3x + 2y + 9 = 0
b. 3x – 2y – 5 = 0 E. 3x + 2y + 5 = 0
c. 3x + 2y – 9 = 0
(x – 2 )2 + (y + 1 )2 = 13 → (-1 – 2 )2 + (y + 1 )2 = 13
22
(y + 1)2 = 4 → ( y + 1) = 2 maka y = 1
→ ( y + 1) = -2 atau y = -3
-3x + 6 – 2y – 2 = 13 → - 3x – 2y – 9
Dikalikan -1 semua → 3x + 2y + 9 D
1 1 1 1 10
y – 3 = − 3 (𝑥 − 1) ± 3 √1 + (− 3)2 → y – 3 = −3𝑥 + ± 3√9
3
1 1
y – 3 = −3𝑥 + ± √10 C
3
15. Salah satu persamaan garis singgung lingkaran dari titik (0,4) pada lingkaran x 2 + y2
=4
A. y = x + 4 C. y = -x + 4 E. y = -x 2 + 4
B. y = 2x + 4 D. y = -x 3 + 4
Jawab:
titik (0,4) berada di luar lingkaran :
karena 02 + 42 > 4
23
persamaan garis singgung melalui titik (0,4):
y = mx +c
x1 = 0; y1 = 4
y – y1 = m ( x – x1 ) ;
y – 4 = m(x-0)
y = mx+4 maka c = 4
cari nilai m
y1 - b = m (x1 - a) + c ; dimana c = r √1 + 𝑚2
c = r √1 + 𝑚2 ⇔c2 = r2 (1 + m2 )
16 = 4 (1+ m2 )
16 = 4 + 4m2
12 = 4m2
M2 = 3
m=±3
masukkan ke dalam persamaan y = mx+4.
jika m= 3 y = 3 x +4
jika m = - 3 y = -3 x + 4 D
24
BAB IV
B. Saran
Disarankan peserta didik mampu menguasai cara – cara dalam mengerjakan soal
Lingkaran dan mampu menghafal rumusnya agar tidak susah dalam mengerjakan soal.
25
DAFTAR PUSTAKA
Team, , 2014, Buku guru matematika kelas XI, kemdikbud, Jakarta
Yogyakarta.
Sukirman, 1995, Geometri analitik bidang dan ruang, universitas terbuka, Jakarta
http://forum.kompas.com/teras/314917-mau-tahu-sejarah-lingkaran-baca-ini.html, Anonim,
14 september 2014,19.30
irvanhabibali.files.wordpress.com/2009/06/tokoh-penemu-lingkaran.doc, Anonim,14
september2014, 20.00
26