You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kegiatan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) berawal dari pengamatan dan pencatatan baik terhadap gejala-gejala
alam pada umumnya maupun percobaan-percobaan yang dilakukan dalam laboratorium. Dari hasil
pengamatan atau observasi ini manusia berusaha untuk merumuskan konsep-konsep, prinsip-prinsip,
hukum dan teori.

Jika dilihat dari arah prosesnya maka dalam hal ini eksperimen mendahului teori.Proses IAD tidak
berhenti disini tetapi dari hasil IAD yang berupa konsep, hukum dan teori ini maka terbuka kesempatan
untuk diuji kebenarannya. Demikian proses IAD berlangsung terus sehingga selalu terdapat mekanisme
kontrol, bersifat terbuka untuk selalu diuji kembali dan bersifat kumulatif. Pengetahuan yang diperoleh
selalu bertumpu di atas dasar-dasar sebelumnya dalam kerangka yang bersifat kumulatif, sehingga
karenanya bersifat konsisten dan sistematis.

IAD berkembang secara dinamis.Proses IAD yang dinamis ini oleh karena menggunakan metode
keilmuan di mana peranan teori dan eksperimen saling memperkuat.Keuntungan dari IAD yang dinamis
ini adalah perkembangan IAD yang pesat bahkan dalam jangka waktu yang singkat.Kemajuan IAD ini
mendukung perkembangan teknologi yang pada gilirannya dapat menaikkan kesejahteraan manusia.

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:

Apa saja teori-teori, sistem, dan bagian-bagian dari alam semesta dan tata surya?

Bagaimana hipotesis kejadian bumi dan susunan lapisan bumi?

Bagaimana kelahiran tata surya menurut tinjauan Islam?

3. Tujuan

Adapun tujuan makalah ini berdasarkan perumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:

Mengetahui teori-teori, sistem dan bagian-bagian dari alam semesta dan tata surya.

Memehami hipotesis kejadian bumi dan susunan lapisan bumi.

Mengetahuai kelahiran tata surya menurut Islam.


BAB II

PEMBAHASAN

Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Alamiah (Natural Science) adalah suatu ilmu yang membahas tentang
alam semesta dengan semua isinya dan merupakan ilmu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun
dengan cara yang khusus yaitu dengan melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan
teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan
yang lain. Cara ini dikenal dengan metode ilmiah yang pada dasarnya merupakan suatu cara yang logis
untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

Sejak digunakannya metode ilmiah didalam penelitian ilmiah, dimulailah IPA modern yang kemudian
berkembang sangat pesat.

1. ALAM SEMESTA

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.Mikrokosmos adalah


benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan
sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar,
misalnya bintang, planet dan galaksi. Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya.

a. Teori Terbentuknya Alam Semesta :

1. Teori Keadaaan Tetap (Steady-state theory)

Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta dimanapun
dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat
tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi
saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru
mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan diketahui kecepatan radial galaksi-
galaksi menjauhi bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari hasil
pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat
galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra yang menuju merah, yang
hal ini sering dikenal dengan pergeseran merah.Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam
semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi).Dengan demikian harus ada “ledakan”
atau “dentuman” yang memulai adanya pengembangan.

2. Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)

Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre.Teori ini menyatakan pada mulanya alam semesta berupa
sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat.Suatu ketika atom
ini meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam semesta. Berdasarkan dari asumsi adanya
massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti
kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat
menjauhi pusat ledakan. Sejak itulah dimulai ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan
terus berlangsung jutaan tahun lagi. Pada suatu saat nanti ekspansi tersebut akan berakhir.

b. Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya

Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat
besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga
keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian
luar banyak yang tertinggal pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar
terbentuklah bintang-bintang.Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan
mengadakan kontraksi.Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan
bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai
bentuknya yang tetap seperti matahari. Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau 100 milyard bintang-
bintang, salah satu diantaranya adalah Matahari atau pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintang-
bintang dan dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau berbentuk
cakram.Dimana garis tengahnya mempunyai panjang 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun
cahaya.Matahari atau pusat tata surya kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.

Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya 3 macam galaksi :

a. Galaksi berbentuk spiral

b. Galaksi berbentuk elips

c. Galaksi berbentuk tak beraturan

Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang berbentuk spiral dan memiliki tidak
kurang dari 100 ribu juta bintang dan masih banyak gumpalan-gumpalan kabut gas maupun galaksi kecil
yang banyak jumlahnya. Galaksi Andromeda merupakan galaksi terdekat yang juga berbentuk spiral dan
jauhnya 870.000 tahun cahaya.Galaksi mengadakan rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam.

1. Hipotesis Nebular

Dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796 yang menyatakan bahwa sistem tata surya
terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas (nebule). Pada proses
kondensasi ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin terbentuklah planet beserta satelitnya
yang mengelilingi pusat, pusatnya itu menjadi sebuah bintang/matahari.
2. Hipotesis Planettesimal

Dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.Terbentuknya planet-planet tidak harus dari satu badan
tetapi diasumsikan ada bintang besar. lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata surya
kita merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik
matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut planettesimal.

3. Teori Tidal/Teori Pasang Surut

Dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys (1919).Menurut teori ini planet
merupakan percikan dari matahari yang sampai kini masih nampak ada.Percikan tersebut disebut Tidal.
Tidal yang besar kemudian akan menjadi planet itu disebabkan oleh adanya dua buah matahari yang
bergerak saling mendekat.

c. Sistem Tata Surya

Pada zaman Yunani kuno, seorang filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya
bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet
beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya.Pandangan Geosentris ini 14 abad lamanya
dianut orang. Pada abad ke-16, seorang ilmuwan Polandia “Nikolas Kopernikus” mengubah pandangan
diatas. Menurutnya bumi adalah planet dan seperti halnya dengan planet planet yang lain, beredar
mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan ini didasari oleh adanya hasil
pengamatan yang teliti serta perhitungan yang sistematis.Kesemuanya ini berkat bantuan teropong
sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada
masa itu.

Setelah adanya teropong dapat diamati planet-planet dan benda angkasa lain yang lebih banyak lagi
seperti satelit, komet, meteor, debu dan gas antar planet.Semua benda angkasa ini beredar mengelilingi
matahari sebagai pusat disebut Sistem Tata Surya.

Planet di dalam Tata Surya kita dapat dibagi menjadi 2 golongan :

1. Planet Kecil (kerdil), seperti : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Ciri umumnya garis tengahnya
kecil, tetapi padat, rapat masa rata-ratanya terletak antara 2,4 – 5,5 gram setiap sentimeter
kubik, biasanya tidak berlapisan angkasa tebal. Golongan ini menempati lintasan yang dekat
dengan matahari.
2. Planet Raksasa, terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Garis tengahnya jauh lebih
besar dibandingkan pada golongan pertama namun kurang padat. Rapat masa sangat rendah,
misalnya Saturnus antara 0,7 – 1,6 gram setiap sentimeter kubik. Lintasan golongan ini jauh dari
matahari.
Kesamaan planet di dalam tata surya :

1. Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari) dan berotasi (bergasing
mengelilingi pusat masa planet sendiri). Keduanya bergerak searah berlawanan dengan jarum jam jika
dilihat dari kutub utara. Aturan ini hampir tidak kecualinya diikuti denga patuh, kecuali oleh beberapa
satelit.

2. Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet hampir menyerupai
lingkatan. Yang mengingkari hukum ini ialah Merkurius dan Pluto yang masing-masing mempunyai
keeksentrikan 0,206 dan 0,247.

3. Selain lintasannya yang sepusat (konsentris) semua lintasan tersebut terdapat pada bidang edar yang
satu dengan lainnya hampir berhimpitan.

d. Bagian-bagian Tata Surya

Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-
meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet beredar mengelilinginya.Keseluruhan sistem ini
bergerak mengelilingi pusat galaksi.

1.Matahari

Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata surya terkumpul pada
matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya, matahari terdiri dari inti
dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat matahari suhunya mencapai jutaan
derajat celcius dan tekanannya ratusan jutaatmosfer.Kulit fotosfer suhunya + 60000oC dan
memancarkan hampir semua cahaya.

Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :

a. Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi
sebenarnya juga berasal dari matahari.

b. mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam,
bulan, tahun serta mengontrol peredaran planet lain.

c. Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-
bintang lain.

2. Planet Merkurius

Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.Merkurius tidak mempunyai satelit atau
bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara cahaya
yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya
yang berasal dari matahari diserap. Garis tengahnya 4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di
Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam waktu
88 hari.

3. Planet Venus

Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan Bintang Kejora yang bersinar
terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang
diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak
mengandung uap air dan oksigen.Planet ini tidak mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km,
Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari.

4. Planet Bumi

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak bumi
dan matahari 149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai
sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Massa jenis bumi rata-
rata + 5,52.

a. Gerak Rotasi Bumi

Pepatan bumi besarnya 1/300 hingga dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola.Titik pusatnya
berimpit dengan titik pusat bola langit. Para sarjana dari Yunani seperti Pythagoras, Philolaus,
Herakleitos dan Kopernikus dari Polandia mengemukakan bahwa bola langit tetap tinggal diam sedang
bumi berputar pada sumbunya dari barat ketimur dan disebut rotasi yang arahnya sama dengan arah
revolusi.

b. Akibat Rotasi Bumi

Gerak semu harian dari matahari yang seakan-akan matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda
langit lainnya terbit dari Timur dan terbenam di barat. Pergantian siang dan malam, di mana separuh
dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedang separuh bola lainnya mengalami kegelapan
(malam). Penyerongan/penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat diterangkan dengan hukum
Buys Ballot. Arus-arus hawa (angin) tidak begerak lurus dari daerah maksimum ke daerah minimum,
tetapi membias ke kanan bagi belah bulatan utara dan membias ke kiri bagi belah bulatan selatan.
Penggelembungan di katulistiwa serta pemepatan di kutub bumi. Timbulnya gaya sentrifugal yang
menyebabkan pemepatan bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertikal tidak tepat
menuju ke titik pusat bumi, terkecuali di katulistiwa dan di kutub. Adanya dua kali air pasang naik dan
pasang surut dalam sehari semalam. Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat
busurnya.
c. Gerak Revolusi dari Bumi

Berkat penyelidikan para sarjana : Galileo Galilei, Tycho Brahe dan Keppler maka susunan alam secara
Heliosentris dari Kopernikus diakui keunggulannya. Dalam susunan ini bumi berevolusi mengelilingi
matahari dalam satu kali revolusi selama 1 tahun. Akibat dari revolusi bumi :

Pergantian 4 musim yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½ LU)

Perubahan lamanya siang dan malam.

Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan. Lintasan bumi dalam revolusinya
terhadap matahari disebut orbit. Menurut hukum Keppler pertama, maka orbit-orbit setiap planet
memiliki bentuk bangun elips

d. Gaya Gravitasi Terrestrial dari Bumi

Bumi mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gara gravitasi terrestrial
bumi. Benda di bumi memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi bumi.

e. Waktu

Waktu 24 jam dalam sehari semalam adalah berdasarkan gerak semu matahari dalam membuat satu
revolusi lengkap. Bagi tujuan sehari-hari maka kita menggunakan waktu solar.Bagi keperluan tujuan
astronomi atau perjalanan antar planet maka digunakan waktu sideris yang 4 menit lebih awal dari
waktu solar.

f. Tahun Penanggalan (Kalender)

Bangsa mesir kuno, Sumeria dan Hindu sejak jaman dahulu memiliki perhitungan waktu yang
berdasarkan revolusi bumi dan tahunnya disebut tahun matahari.Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah
ditetapkan bahwa tiap-tiap tahun terdiri dari 365 hari. Tahun keempat ditambah dengan satu hari yang
disebut tahun kabisat (leap year)

5. Planet Mars

Jarak planet Mars dengan matahari 226,48 juta km. Garis tengahnya 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun,
rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada
oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak
lebih merupakan lapisan salju yang sangattipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu phobus dan
daimus.

6. Planet Yupiter

Merupakan planet terbesar bergaris tengah 138.560 km dengan rotasinya 10 jam dan mempunyai
kurang lebih 14 satelit. Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung gas metana dan
amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Massa planet ini hampir 300 kali
massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.
7.Planet Saturnus

Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10 jam dan
merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis 0,75 g/cm2, sehingga
terapung diair. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata
103oC.Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan.

8. Planet Uranus

Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam waktu 84 tahun, rotasinya 10 jam 47 detik
dan arah geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari timur ke barat.Uranus bergaris tengah 50.560
km. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada Januari 1986 Uranus memiliki 14 satelit.

9. Planet Neptunus

Jaraknya dengan matahari 4470 juta km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali
putar.Mempunyai 2 satelit, satu diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan arah dengan
gerak rotasi Neptunus.

10. Planet Pluto

Merupakan planet terjauh dari matahari dengan jarak + 5811 juta km dan tidak
memiliki satelit.Suhu rata-rata pada planet ini 220oC. Pluto adalah nama dewa kegelapan dari bangsa
Yunani berdasarkan kenyataan planet itu mendapat sinar matahari paling sedikit.

e. Benda-benda lain dalam Tata Surya

Selain planet-planet, pada tata surya terdapat benda-benda sebagai berikut:

Planetoida/Asteroida

Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan benda langit yang berdiameter + 900 km
beredar mengelilingi matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah + 2.000 buah.Benda-
benda langit itu disebutPlanetoida.Pada tahun 1801 astronom Italia, Piazzi menemukan asteroid Ceres
yang bergaris tengah 750 kilometer.

Komet/Bintang Berekor

Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi oleh kabut asap yang
berdiameter + 100.00 km (termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkah-bungkah
batu berkisah 10-20 km.

Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet
akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau
fluorescensi dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
Meteor/Bintang Beralih

Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya < 1 gram. Merupakan
semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.Jika oleh sesuatu sebab
meteor masuk atmosfer bumi, karena gesekan dengan atmosfer akan timbul panas dan nampak
berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jika meteor akan nampak
memasuki atmosfer bumi karena suhunya yang tinggi meteor itu akan hancur sampai kepermukaan
bumi.

Meteor yang sampai ke permukaan bmi disebut meteroid yang massanya + 10.000 ton pernah jatuh di
permukaan bumi yang menimbulkan kawah meteor di Arizona dan Siberia.Meteorid tersebut
mengandung besi dan nikel.

Satelit

Merupakan pengiring planet.Yang bersama-sama mengelilingi matahari.Bulan merupakan satu-satunya


satelit bumi yang berotasi dalam 1 hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi dan bulan + 384.403 km.
Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :

Massa bulan = 1/10 massa bumi.

Diameter bulan = ¼ Diameter Bumi = 3000 km

Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi

Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung. Dipermukaan bulan tidak ada hawa
mengakibatkan :

Suhu berubah sangat cepat, suhu tertinggi 100oC dan terendah -173oC.

Bunyi tidak dapat merambat sehingga sangat sunyi.

Langit tampak kelam

Tidak ada peredaran air, sehingga kering kerontang.

3. BUMI

a. Hipotesis Kejadian Bumi

1. Hipotesis Kabut dari Kant dan Laplace

Immanuel Kant (1755) dari Jerman, mengemukakan pikiran tentang kejadian bumi bahwa asal segalanya
dari gas yang bermacam-macam, yang tarik menarik membentuk kabut besar.Terjadinya benturan
masing-masing gas menimbulkan panas.Matahari berputar kencang dan di katulistiwanya memiliki
kecepatan linear paling besar sehingga terlepaslah fragmen-fragmen.Fragmen-fragmen inilah yang
tadinya pijar melepaskan banyak panas dan mengembun, kemudian cair dan bagian luar makin
padat.Demikianlah terjadi planet-planet, termasuk bumi.

Pierrre de Laplace (1796) dari Perancis mengemukakan adanya kabut yang berputar dan
pijar.Dikatulistiwa terjadi penumpukan awan.Jika masa ini mendingin maka terlepaslah sedikit material
dari induknya.Fragmen tadi jadi dingin dan mengembun, berputar mengelilingi induknya.Kemudian
menyusul terlepasnya fragmen yang kedua dan seterusnya. Sembilan buah planet yang kini beredar
dianggap terjadi dengan cara yang sama. Induknya adalah matahari.

2. Hipotesis Planetesimal

Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton, kira-kira seratus tahun setelah Kant dan Laplace,
beranggapan matahari asal yang didekati oleh suatu bintang besar yang sedang beredar, maka terjadi
tarik menarik sesuai dengan hukum Newton.Peledakan dimatahari melepaskan sebagaian materialnya
dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat tadi. Material matahari itu akan sedikit menjauh dan
kemudian mendingin sementara bintang besar itu terus berlalu. Selanjutnya terjadi pengembunan dan
terbentuk sembilan planet dan planetoida.

3. Hipotesis Pasang Surut Gas

Dikemukakan oleh Jeans dan Jeffrries (1930) yang mendukung hipotesis planetesimal, mengemukakan
adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan menyebabkan
adanya pasang dan surutlautan.Bulan tak cukup kuat menarik air menjulur jauh. Akan tetapi matahari
yang mendekati bintang besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu putus dari induknya, pecah
berkeping-keping seraya mengembun dan membeku menjadi planet-planet serta planetoida.

b. Susunan Lapisan Bumi

Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian mendingin disebelah luar sedangkan di dalam
masih panas. Didekat permukaan menjadi beku dan disebut kerak bumi.

Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :

Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa jenisnya kira-kira 2,7 mengandung
banyak Silikat dan Aluminium.

Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4. Selubung bumi bersama
kerak bumi disebut Lithosfera.

Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari oksida besi dan sulfida besi.

Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa jenisnya 9,6 terdiri dari besi
dan nikel.
Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan bahwa sesungguhnya bumi berasal dari matahari, maka inti
bumi seharusnya juga seperti material matahari. Yaitu terdiri sebagaian besar Hidrogen.Holmes (1936)
mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :

Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.

Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-basal.

Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-peridotit dan
eklogit.

Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada pokoknya bagian Lithosfera terdiri dari Silikat dan
Aluminium.Disebelah bawah terutama di lautan terdapat lapisan berat yang terdiri dari Silikat dan
magnesium.

Wegner (1930) mengajukan hipotesis Continental drift (perkisar benua) : permukaan bumi terdiri dari
beberapa lempeng besar berukuran benua, masing-masing terdiri dari bagian oceanis dan kontinental
yang bergerak relatif yang satu terhadap yang lainnya. Tebal tiap lempeng kerak bumi kira-kira 80 km.
Kecepatan relatif lempeng-lempeng ini berkisar 1 – 13 cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini
dipisahkan yang satu dengan yang lain oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi,
konvergensi atau shear (gesekan). Batas lempeng ini adalah sangat labil dan ditandai oleh gunung api
yang aktif serta kegempaan yang tinggi.

c. Atmosfer, Hidrosfer dan Lithosfera

1. Atmosfer

Merupakan selimut gas yang mengelilingi bumi.Menurut pendapat para ahli pada jarak 100 km diatas
permukaan bumi masih terdapat udara. Lapisan dalam Atmosfer :

yang dekat dengan permukaan bumi setebal + 10 km disebut troposfer

Lapisan diatas troposfer disebut stratosfer

Troposfer mempunyai susunan gas yang beragam, hal ini disebabkan karena adanya angin yang vertikal
maupunhorizontal.Di Stratosfer sususnannya tidak homogen dan terdapat mlapisan-lapisan udara yang
B.D nya berbeda-beda.

Bumi menerima panas dari matahari, dari bumi sendiri dan dari bulan.Di pusat bumi terdapat
temperatur yang sangattinggi.Panas yang dikirim matahari ke bumi relatif tidak berubah tetapi yang
berubah adalah penerimaan panas tersebut oleh bumi.Penerimaan yang berubah-ubah ini disebabkan
kondisi awan yang ada diudara.
b. Hidrosfer

Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi seluruh permukaan bumi, tapi hanya 75% yang meliputi lautan,
danau-danau dan es yang terdapat dalam kedua kutub.Kedalaman laut rata-rata 4.000 m, yang terdalam
di dekat pulau Guam, dengan kedalaman 11.000 m.

Hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer, karena air yang menguap akan
membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus air semacam itu
berlangsung berabad-abad. Siklus ini menyebabkan air laut menjadi asin karena garam mineral yang
mudah larut pada kerak bumi terbawa ke laut secara terus menerus.

c. Lithosfera

Lithosfera ini tebalnya hanya kurang lebih 32 km, merupakan bagian yang penting dalam kehidupan
manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak
sama bagian tebal berupa benua setebal 8 km, bagian tipis berupa dasar laut yang dalam setebal 3,5 km
dan terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan sebelah atas terdiri atas silikon dan aluminium dengan Berat
Massa (BM) rata- rata 2,65 dan lapisan sebelah dalam terdiri atas silikon dan magnesium, dengan BM
2,9.

3. Kelahiran Alam Semesta ditinjau dari Sudut Islam

Menurut sudut pandang Islam, dunia diciptakan Allah, dipelihara oleh-Nya serta kembali kepada-Nya.
Salah satu makna ayat “Allah adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batil”(QS. 57:3),
yakni Allah adalah asal dan akhir alam semesta. Dia juga makna gaib segala sesuatu dan bahkan tanda-
tanda nyata atau aspek luar segala sesuatu yang menrefleksikan nama-nama dan sifat-Nya.

Kaum muslim memandang hukum alam bukan sebagai hukum independen yang berjalan dengan
sendirinya seolah-olah dunia memiliki independensi ontologis. Mereka memilah hukum-hukum ini
sebagai refleksi kebijaksanaan Allah dan perwujudan kehendak-Nya.Begitu banyak ayat Al-Qur’an
menyebutkan hukum paling mendasar yang mengatur perputaran alam.Hukum moral Islam berlaku
tidak hanya dalam masyarakat manusia, tetapi mencakup hewan, tumbuhan dan seluruh alam tak
bernyawa. Sebagai muslim yang baik di dunia adalah memperhatikan kebijaksanaan Allah di manapun
berada dan manjaga ciptaan-Nya seperti Dia menjaga kita dan seluruh ciptaan-Nya.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Semoga uraian diatas dapat menambah pengetahuan kita tentang IAD khususnya mengenai alam
semesta, tata surya dan teori terbentuknya bumi.Walaupun tidak secara mendalam namun makalah
diatas dapat menambah wawasan kita tentang topik yang disajikan.

Pada dasarnya hasil-hasil IAD memang bersifat netral, tetapi pemanfaatannya tidak terarah dan tidak
terkendali oleh nilai-nilai kemanusiaan adalah sangat berbahaya.Demikian pula, meskipun hasil IAD
netral, tetapi keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan eksperimen dan keputusan untuk
memilih fakta yang diperlukan adalah tidak bebas dari nilai.Dan disinilah peranan dan perlunya nilai
kemanusiaan yang luhur sangat diperlukan untuk menuntun perkembangan dan pemanfaatan IAD ke
arah yang lebih benar.

Jadi perkembangan IAD yang dinamis ini disamping banyak memberikan keuntungan juga membawa
resiko. Bila tidak diarahkan pemanfaatannya justru akan merugikan manusia, bahkan dapat
menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Seperti senjata nuklir, senjata kimia dan biologis serta
timbulnya pencemaran udara, air dan tanah yang dapat mengganggu keseimbangan dan keserasian
lingkungan hidup. Agar resiko sekecil-kecilnya maka arah perkembangan IAD dan pemanfaatan hasil IAD
harus dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
DAFTAR PUSTAKA

Maskoeri Jasin,Drs, (1986), Ilmu Alamiah Dasar, PT. Gramedia, Jakarta.

Abdullah Aly,Drs, Eny Rahma,Ir, Ilmu Alamaih Dasar,Jakarta.

Herabudin,Drs, (2010), Ilmu Alamiah Dasar, CV Pustaka Setia, Banung.

http://darusnal.blogspot.com/2011/04/ilmu-alamiah-dasar.html

You might also like