You are on page 1of 6

The Security Market Line

Security Market Line ada karena Capital Market Line hanya


digunakan/diaplikasikan untuk efficient portfolio dan tidak dapat digunakan untuk
menilai equilibrium return untuk sekuritas tunggal. Jika investor memegang
portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, meeka harus lebih memperhatikan
risiko portofolio daripada risiko sekuritas tunggal. Relevant risk dari saham
individual adalah kontribusinya terhadap risiko portfolio yang terdiversifikasi
dengan baik. Risiko portofolio yang terdiversifikasi dengan baik itu meliputi
market risk atau systematic risk yang non diversifiable. Ketika investor
menambah sekuritas ke dalam portofolio yang besar, yang terpenting adalah
covariance rata-rata sekuritas tersebut dengan sekuritas lain dalam portofolio.
Kesimpulan utama dari CAPM adalah relevant risk dari sekuritas adalah jumlah
risiko yang dikontribusikan kepada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik.

𝐸(𝑅𝑚) − 𝑅𝐹
𝐸(𝑅𝑖) = 𝑅𝐹 + 𝐶𝑜𝑣𝑖,𝑚
𝑟 2𝑚

E(Ri) = expected return on any individual security


RF = rate of return on the risk free asset
E(Rm) = expected return on the market portfolio m
r2m = variance of the returns on the market portfolio
Covi,m = covariance of the stock with the market

Beta adalah ukuran volatilitas atau risiko sistematis yang relatif untuk saham atau
portofolio serta menghubungkan covariance dari aset dengan variance market
portfolio. Beta mengukur risiko saham individual terkait terhadap portofolio
pasar semua saham.

𝛽𝑖 = 𝐶𝑂𝑉𝑖,𝑚 /𝑟 2 𝑚

Jika return sekuritas bergerak lebih besar atau lebih kecil dari return di pasar,
return sekuritas memiliki volatilitas (fluktuasi harga) yang lebih besar atau lebih
kecil dari pasar. Contohnya sekuritas yang returnnya meningkat atau menurun
pada rata-rata 15% ketika market return meningkat atau menurun 10% dikatakan
sekuritas yang agresif dan memiliki beta 1,5.
Keseluruhan pasar memiliki b=1, saham yang beresiko memiliki b>1 dan saham
yang kurang beresiko memiliki b<1. Mengurutkan saham berdasarkan beta sama
dengan mengurutkan saham berdasarkan risiko sistematis absolutnya.

The CAPM’s Expected Return-Beta Relationship


SML menggambarkan hubungan linear antara risiko dengan expected rate of
return aset. CAPM menghubungkan required rate of return sekuritas dengan risiko
sekuritas tersebut yang diukur dengan β.

Pada gambar diatas sekuritas A memiliki tingakat return yang lebih besar dengan
risiko yang lebih besar juga (β>1) daripada return dan risiko yang terdapat pada
sekuritas B (β<1).

Required rate of return (k) dari aset terdiri dari risk free rate (RF) dan risk
premium (β1[E(Rm)-RF). E(Rm) adalah expected rate of return pada market
portfolio dan β adalah koefisien beta untuk aset i. Risk premium harus
mencerminkan semua ketidakpastian yang ada pada suatu aset.
Contoh : Asumsi beta untuk IBM adalah 1,15 dan RF nya 0,05 serta expected
return di pasar 0,12. Required return IBM dapat dihitung dengan
KIBM = 0,05+1,15(0,12-0,05)=13,05%.
Over and Under Security

Pada SML, setiap sekuritas harus berada pada SML karena expected return pada
sekuritas diperlukan sebagai kompensasi atas systematic risk dari investor. Jika
tidak berada pada SML, SML dapat disesuaikan dengan sampel sekuritas untuk
menentukan tradeoff antar required return yang ada. Pada gambar di atas,
sekuritas A undervalue karena menawarkan expected return daripada yang
diminta oleh investor. Investor membutuhkan minimum expected return dari
E(RA) tapi berdasarkan analisis fundamental, sekuritas A menawarkan E(RA’).
Jika investor mengakui ini, maka mereka akan membeli sekuritas A karena
menawarkan return yang lebih besar dari yang dibutuhkan. Permintaan ini akan
menaikkan harga sekuritas A dan menurunkan return sekuritas A sampai yang
ditunjukan SML. Untuk sekuritas B, berdasarkan analisis fundamental tidak
menwarkan expected return yang cukup yang sesuai dengan systematic risk
nya.investor mensyaratkan E(RB) untuk sekuritas B berdasarkan SML tetapi
sekuritas B hanya menawarkan E(RB’). Olehkarena itu investor akan menjual
sekuritas B karena menawarkan expected return yang lebih kecil. Penjualan
sekuritas B oleh investor akan meningkatkan penawaran sekuritas B dan
menyebabkan sekuritas B mengalami penurunan harga. Hal ini akan
meningkatkan return dari sekuritas B untuk investor. Harga sekuritas B akan
menurun sampai expected return meningkat dan mencapai SML.
Alpha adalah selisih antara expected return saham yang ditentukan secara
independent dengan required rate of return atas saham tersebut atau expected
return saham di atas/di bawah expected return yang diprediksi oleh saham tersebut
menggunakan CAPM.

Estimating the SML


Untuk menerapkan SML, investor perlu mengestimasi return on the risk free
assets, expected return on the market index, dan beta dari sekuritas individual. RF
adalah yang paling mudah diperoleh dari ketiga variabel tersebut. Dalam
mengestimasi RF, investor dapat menggunakan return pada treasury bills untuk
periode yang akan datang. Mengestimasi market return adalah yang paling susah
karena expected return dari market index tidak diobservasi. Mengestimasi beta
dalah bagian penting dalam proses estimasi CAPM. Beta menyatukan perkiraan
investor mengenai retrn dari saham dengan return dari pasar.

Estimating Beta
Market model adalah model yang menghubungkan return dari setiap daham
dengan return di pasar menggunakan hubungan linier dengan intercept dan slope.
Ri = αi + βiRm + ei
Ri = return (TR) pada sekuritas i
Rm = return (TR) pada market index
αi = intercept term
βi = slope term
ei = random residual term
Untuk mengestimasi market model, TR pada saham dapat diregresikan sesuai
dengan TR pada market index. Estimasi akan didapat dari α dan β. Characteristic
line adalah persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasi beta dengan
menurunkan return saham dengan return pasar. Characteristic line kadang sesuai
menggunakan sexcess return yang dihitung dengan memengurangi risk free rate,
RF, dari return saham dan return pasar. Dalam excess return, alpha adalah
intercept dari characteristic line pada sumbu vertikal dan harus 0 untuk beberapa
saham. Koefisien betanya masih dalam characteristic line dan mengukur
sensitivitas excess return saham dalam portofolio pasar. Varince dari eror
mengukur variabilitas excess return saham yang tidak terkait dengan pergerakan
dalam excess return pasar. Variabilitas dapat dikurangi melalui diversifikasi.
Proxy pasar yang digunakan dalam persamaan untuk mengestimasi beta mungkin
tidak sepenuhnya mencerminkan portofolio pasar tertentu dalam CAPM.
Beberapa poin yang harus diingat:
1. Kita mencoba mengestimasi future beta dari suatu sekuritas yang mungkin
berbeda dari historical beta.
2. Independent variabel Rm menunjukkan total semua marketable assets
dalam perekonomian.
3. Characteristic line dapat disesusaikan terhadap berbagai jumlah observasi
dan periode waktu.
4. Estimasi regresi dari α dan β dari characteristic line hanya mengestimasi α
dan β yang benar dan subject to error.
5. Sebagai variabel fundamental dari perubahan perusahaan, beta harus
berubah.
Observasi yang dilakukan Blume dalam membandingkan nonoverlapping untuk
periode 7 tahun:
1. Beta yang diestimasi untuk individual security tidak stabil.
2. Beta yang diestimasi untuk portofolio besar stabil.

Tests of the CAPM


Kesimpulan dari CAPM :
1. Return dan risk secara positive terkait, high risk high return
2. Relevant risk dari sekuritas adalah ukuran efeknya dalam risiko portofolio.
Jika CAPM valid, dan pasar cenderung untuk mengimbanginya sehingga realisasi
rata-rata return sekuritas mencapai return yang diharapkan.
Ri = a1 + α2β1
R1 = rata-rata return sekuritas i selama periode waktu tertentu
β1 = estimasi beta untuk sekuritas i
a1 = rata-rata risk free rate
a2 = rata-rata market risk premium
Poin- poin yang menggambarkan konsensus yang wajar dari hasil empiris:
1. SML linier dimana tradeoff antara expected (required) return dan risiko
adalah upward sloping straight line.
2. Intercept a1 biasanya lebih besardari RF
3. Slope CAPM a2 biasanya kurang curam dibandingkan yang dikemukakan
dalam teori
4. Investor dihadiahi karena asumsi sisiko sistematis.
Masalah utama dalam menguji capital market theory adalah dibuat pada ex ante
basis dan di uji dalam ex post basis. CAPM belum dibuktikan secara empiris. Roll
berargumen bahwa CAPM tidak stabil karena portofolio pasar yang terdiri dari
aset beresiko yang tidak terobservasi. Akibatnya roll berpendapat bahwa uji
CAPM adlah uji actual dari mean variance efficiency dari portofolio pasar.
Namun, CAPM tetap merupakan cara logis untuk melihat tradeoff expected return
risk serta model yang sering digunakan di bidang keuangan.

You might also like