Professional Documents
Culture Documents
𝐸(𝑅𝑚) − 𝑅𝐹
𝐸(𝑅𝑖) = 𝑅𝐹 + 𝐶𝑜𝑣𝑖,𝑚
𝑟 2𝑚
Beta adalah ukuran volatilitas atau risiko sistematis yang relatif untuk saham atau
portofolio serta menghubungkan covariance dari aset dengan variance market
portfolio. Beta mengukur risiko saham individual terkait terhadap portofolio
pasar semua saham.
𝛽𝑖 = 𝐶𝑂𝑉𝑖,𝑚 /𝑟 2 𝑚
Jika return sekuritas bergerak lebih besar atau lebih kecil dari return di pasar,
return sekuritas memiliki volatilitas (fluktuasi harga) yang lebih besar atau lebih
kecil dari pasar. Contohnya sekuritas yang returnnya meningkat atau menurun
pada rata-rata 15% ketika market return meningkat atau menurun 10% dikatakan
sekuritas yang agresif dan memiliki beta 1,5.
Keseluruhan pasar memiliki b=1, saham yang beresiko memiliki b>1 dan saham
yang kurang beresiko memiliki b<1. Mengurutkan saham berdasarkan beta sama
dengan mengurutkan saham berdasarkan risiko sistematis absolutnya.
Pada gambar diatas sekuritas A memiliki tingakat return yang lebih besar dengan
risiko yang lebih besar juga (β>1) daripada return dan risiko yang terdapat pada
sekuritas B (β<1).
Required rate of return (k) dari aset terdiri dari risk free rate (RF) dan risk
premium (β1[E(Rm)-RF). E(Rm) adalah expected rate of return pada market
portfolio dan β adalah koefisien beta untuk aset i. Risk premium harus
mencerminkan semua ketidakpastian yang ada pada suatu aset.
Contoh : Asumsi beta untuk IBM adalah 1,15 dan RF nya 0,05 serta expected
return di pasar 0,12. Required return IBM dapat dihitung dengan
KIBM = 0,05+1,15(0,12-0,05)=13,05%.
Over and Under Security
Pada SML, setiap sekuritas harus berada pada SML karena expected return pada
sekuritas diperlukan sebagai kompensasi atas systematic risk dari investor. Jika
tidak berada pada SML, SML dapat disesuaikan dengan sampel sekuritas untuk
menentukan tradeoff antar required return yang ada. Pada gambar di atas,
sekuritas A undervalue karena menawarkan expected return daripada yang
diminta oleh investor. Investor membutuhkan minimum expected return dari
E(RA) tapi berdasarkan analisis fundamental, sekuritas A menawarkan E(RA’).
Jika investor mengakui ini, maka mereka akan membeli sekuritas A karena
menawarkan return yang lebih besar dari yang dibutuhkan. Permintaan ini akan
menaikkan harga sekuritas A dan menurunkan return sekuritas A sampai yang
ditunjukan SML. Untuk sekuritas B, berdasarkan analisis fundamental tidak
menwarkan expected return yang cukup yang sesuai dengan systematic risk
nya.investor mensyaratkan E(RB) untuk sekuritas B berdasarkan SML tetapi
sekuritas B hanya menawarkan E(RB’). Olehkarena itu investor akan menjual
sekuritas B karena menawarkan expected return yang lebih kecil. Penjualan
sekuritas B oleh investor akan meningkatkan penawaran sekuritas B dan
menyebabkan sekuritas B mengalami penurunan harga. Hal ini akan
meningkatkan return dari sekuritas B untuk investor. Harga sekuritas B akan
menurun sampai expected return meningkat dan mencapai SML.
Alpha adalah selisih antara expected return saham yang ditentukan secara
independent dengan required rate of return atas saham tersebut atau expected
return saham di atas/di bawah expected return yang diprediksi oleh saham tersebut
menggunakan CAPM.
Estimating Beta
Market model adalah model yang menghubungkan return dari setiap daham
dengan return di pasar menggunakan hubungan linier dengan intercept dan slope.
Ri = αi + βiRm + ei
Ri = return (TR) pada sekuritas i
Rm = return (TR) pada market index
αi = intercept term
βi = slope term
ei = random residual term
Untuk mengestimasi market model, TR pada saham dapat diregresikan sesuai
dengan TR pada market index. Estimasi akan didapat dari α dan β. Characteristic
line adalah persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasi beta dengan
menurunkan return saham dengan return pasar. Characteristic line kadang sesuai
menggunakan sexcess return yang dihitung dengan memengurangi risk free rate,
RF, dari return saham dan return pasar. Dalam excess return, alpha adalah
intercept dari characteristic line pada sumbu vertikal dan harus 0 untuk beberapa
saham. Koefisien betanya masih dalam characteristic line dan mengukur
sensitivitas excess return saham dalam portofolio pasar. Varince dari eror
mengukur variabilitas excess return saham yang tidak terkait dengan pergerakan
dalam excess return pasar. Variabilitas dapat dikurangi melalui diversifikasi.
Proxy pasar yang digunakan dalam persamaan untuk mengestimasi beta mungkin
tidak sepenuhnya mencerminkan portofolio pasar tertentu dalam CAPM.
Beberapa poin yang harus diingat:
1. Kita mencoba mengestimasi future beta dari suatu sekuritas yang mungkin
berbeda dari historical beta.
2. Independent variabel Rm menunjukkan total semua marketable assets
dalam perekonomian.
3. Characteristic line dapat disesusaikan terhadap berbagai jumlah observasi
dan periode waktu.
4. Estimasi regresi dari α dan β dari characteristic line hanya mengestimasi α
dan β yang benar dan subject to error.
5. Sebagai variabel fundamental dari perubahan perusahaan, beta harus
berubah.
Observasi yang dilakukan Blume dalam membandingkan nonoverlapping untuk
periode 7 tahun:
1. Beta yang diestimasi untuk individual security tidak stabil.
2. Beta yang diestimasi untuk portofolio besar stabil.