You are on page 1of 7

Chikungunya: Transmisi dan Permasalahannya

Amirullah1 dan Endang Puji Astuti2**

Chikungunya: Transmission and Problems


Abstract. One of the vector-borne diseases that outbreaks in the community is chikungunya
fever, which the carrier is the mosquito vectors derived from the genus Aedes aegypti and
Aedes albopictus. The disease is not dangerous than malaria or dengue fever that can lead
to death, chikungunya virus is self limiting disease. Losses resulting from this disease is the
decline in labor productivity due to loss of opportunity because the symptoms it causes. This
review describes the epidemiology of chikungunya virus and problem in public health
Keywords : chikungunya virus, Aedes aegypti, Ae. albopictus, epidemiology

PENDAHULUAN Demam Chikungunya relatif kurang


berbahaya dan tidak fatal dibandingkan
Demam chikungunya adalah jenis dengan penyakit demam berdarah dengue
penyakit menular dengan gejala utama (DBD). Demam chikungunya merupakan
demam mendadak, nyeri persendian teru- penyakit self limiting disease (sembuh
tama sendi lutut, pergelangan, jari kaki sendiri). Masa inkubasi terjadinya penya-
dan tangan serta tulang belakang yang kit sekitar dua sampai empat hari, semen-
disertai ruam (bintik-bintik kemerahan) tara manifestasinya timbul antara tiga
pada kulit yang disebabkan oleh virus sampai sepuluh hari.
jenis Chikungunya, Genus Alphavirus,
Famili Togaviridae.1 Demam chikungu- Gejala utama terkena chikungunya,
nya adalah penyakit disebabkan oleh vi- tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti
rus yang ditularkan ke manusia melalui dengan linu di persendian. Bahkan, ter-
nyamuk genus Aedes.2 dapat gejala khas yaitu timbulnya rasa
pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit
Chikungunya berasal dari bahasa pada tulang-tulang (demam tulang / flu
Shawill yang menunjukkan gejala pada tulang). Dalam beberapa kasus didapat-
penderita dengan arti posisi tubuh meliuk kan juga penderita yang terinfeksi tanpa
atau melengkung, mengacu pada postur menimbulkan gejala sama sekali (silent
penderita yang membungkuk akibat nyeri virus chikungunya). Kelumpuhan dapat
sendi hebat (arthralgia).3 dan sumber lain terjadi pada kasus demam chikungunya
menyebut berasal dari bahasa Makonde walau hanya bersifat sementara sebagai
yang artinya melengkung ke atas yang efek dari proses perkembangbiakan virus
adalah merujuk pada tubuh bungkuk ka- dalam darah yang menimbulkan perasaan
rena gejala arthritis penyakit ini.4 nyeri pada tulang dan seputar persendian
sehingga sulit menggerakkan anggota
Virus Chikungunya pertama kali
tubuh. Akan tetapi, itu bukan berarti ke-
diisolasi oleh Ross pada tahun 1953 sejak
lumpuhan total.
terjadinya epidemi dengue di wilayah
Newala, Tanzania. Transmisi penyakit
ini umumnya oleh nyamuk genus Aedes. MEKANISME TRANSMISI DAN EP-
Distribusi geografi meliputi wilayah tro- IDEMIOLOGI
pis dari sub-Sahara Afrika, Asia dan
Demam chikungunya disebabkan
Ameika Utara.2
oleh CHIK virus (CHIKV), virus ini ter-
1. FMIPA Universitas Haluoleo, Kendari
masuk famili Alphavirus. Fakta sejarah
2. Loka Litbang P2B2 Ciamis, Badan Litbangkes menyatakan bahwa virus chikungunya
**email: puji_yn@yahoo.co.id

100
Chikungunya : ......(Amirullah, et.al.)

terjadi pertama di negara Afrika dan se- Transmisi penyakit Chikungunya di


lanjutnya menyebar ke Asia. Chikungu- Asia, terutama ditularkan oleh vektor
nya telah menyebar ke beberapa daerah nyamuk Aedes aegypti melalui siklus
seperti wilayah Afrika dan Asia, terma- transmisi orang ke orang di pemukiman
suk India, Srilanka, Myanmar, Tailand, padat penduduk (urban). Tidak diketahui
Indonesia, dan Malaysia. Studi secara bagaimana virus ini dapat terpelihara di
filogenetik melaporkan bahwa strain vi- alam. Tidak ada binatang yang betindak
rus chikungunya termasuk dalam tiga secara pasti sebagai reservoir, sekalipun
genotype berdasarkan kasus di Afrika, hasil dari neutralizing antibody terhadap
Afrika tengah/timur dan Asia, dan selan- virus Chikungunya pada monyet di Ma-
jutnya termasuk ke dalam grup yang laysia memberi kesan bahwa primata
diisolasi dari Klang di Malaysia.5 dapat bertindak sebagai host. Tidak sama
seperti virus dengue, transmisi secara
transovarial untuk virus Chikungunya
belum dapat didemonstrasikan.5
Di Afrika, nonhuman primata juga
terlibat dalam siklus transmisi dengan
berbagai spesies nyamuk vektor. Babon
dan monyet Cercopithecus dianggap ber-
peran sebagai inang antara yang me-
nyebarkan virus ke manusia. Nyamuk
yang bertanggung jawab dalam transmisi
Gambar 1. Family Alphavirus (CHIKV) enzootik pada savana dan hutan tropis
Sumber : www.chikungunya.in
Afrika dikelompokkan dalam dalam dua
subgenera Aedes, yaitu : (a) Subgenera :
Stegomya (Ae. africanus, Ae. luteocepha-
lus, and Ae. opok) (b) Subgenera :
Demam chikungunya didiagnosis Diceromya (Ae. cordillieri, Ae. furcifer,
pada pendatang di wilayah Amerika Seri- dan Ae. taylor).7
kat sejak tahun 2005 dan 2006. Kasus
demam chikungunya dilaporkan kembali Virus chikungunya sebagai
di area Eropa, Canada, Carabbia penyebab demam chikungunya masih be-
(Martinique) dan Amerika selatan lum diketahui pola masuknya ke Indone-
(French Guyana) selama tahun 2006. Se- sia. Sekitar 200-300 tahun lalu virus
jak tahun 2005 – 2006, 12 kasus demam chikungunya merupakan virus pada he-
fever didiagnosis secara serologis dan wan primata di tengah hutan atau savana
virologi oleh Centers for Disease Control di Afrika. Satwa primata yang dinilai se-
and Prevention (CDC) Amerika serikat bagai pelestari virus adalah bangsa ba-
dari wilayah yang diketahui sebagai dae- boon (Papio sp), Cercopithecus sp. Si-
rah epidemi atau endemis demam klus di hutan (sylvatic cycle) di antara
chikungunya.6 Epidemi yang terjadi di satwa primata dilakukan oleh nyamuk
Asia pada wilayah perkotaan/urban Aedes sp (Ae. africanus, Ae. luteocepha-
disebabkan oleh vektor nyamuk Ae. ae- lus, Ae. opok, Ae. furciper, Ae taylori, Ae
gypti dan Ae. albopictus. Seroprevalensi cordelierri). Pembuktian ilmiah yang
yang dipelajari terhadap Macaca sinica di meliputi isolasi dan identifikasi virus ba-
Srilanka melaporkan bahwa kerentanan ru berhasil dilakukan ketika terjadi wabah
populasi ini terhadap virus tidaklah di Tanzania 1952-1953.
diketahui.2 Chikungunya yang semula termasuk
siklus zootik dari satwa primata-nyamuk-

101
Aspirator Vol. 3 No. 2 Tahun 2011 : 100-106

satwa primata, beberapa lama kemudian Siklus hidup bisa lengkap dalam
berubah menjadi menyerang manusia. waktu satu minggu atau lebih tergantung
Tidak semua virus asal hewan dapat suhu, makanan, spesies dan faktor lain.
berubah siklusnya seperti itu. Di daerah Nyamuk dewasa jantan umumnya hanya
urban, siklus virus chikungunya dibantu tahan hidup 6–7 hari, sangat singkat
oleh nyamuk Ae. aegypti. Dalam situasi hidupnya dan makanannya adalah cairan
tertentu, Manzonia africana juga ber- tumbuhan atau nektar, dan yang betina
peran sebagai vektor yang memindahkan dapat mencapai 2 minggu atau lebih di
virus dari inang primata ke manusia. alam dan menghisap darah untuk
Meskipun dalam penelitian eksperimen produksi telur-telurnya.1
terbukti bahwa primata yang terinfeksi
virus chikungunya mengalami viremia, Umumnya Ae. aegypti dan Ae. al-
perannya dalam menentukan transmisi bopictus betina mempunyai daya terbang
virus di belahan bumi belum terlalu pent- sejauh 50– 100 meter, tetapi dilaporkan
ing.7 juga kedua jenis nyamuk ini mampu
terbang dengan mudah dan cepat dalam
VEKTOR CHIKUNGUNYA mencari tempat perindukan dengan radi-
us 320 meter.1
Vektor yang berperan dalam penu-
laran demam chikungunya adalah nya- Beberapa tempat perindukan larva
muk Famili Culicidae Subfamili Culic- Ae. aegypti antara lain di bak mandi,
inae, Genus Aedes, Spesies aegypti dan drum, tempat penampungan air dis-
albopictus.1 Nyamuk Aedes aegypti dan penser, tempat penampungan air re-
Ae. albopictus mengalami metamorfosis frigator, ban bekas, vas bunga, talang
sempurna (holometabola), meliputi em- rumah, kolam ikan hias yang ter-
pat tahap yaitu telur, larva (jentik) pupa bengkalai/tidak digunakan lagi8, di kon-
dan dewasa. Larva dan pupa memerlukan tainer di luar gedung9 dan di kolam.10
air untuk kehidupannya, sedangkan telur
Beberapa tempat perindukan larva
pada Ae. aegypti tahan hidup dalam wak-
Ae. albopictus antara lain di lubang-
tu lama tanpa air, meskipun harus tetap
lubang pohon, lubang potongan bambu,
dalam lingkungan yang lembab.

Gambar 2. Siklus Hidup Aedes aegypti yang diawali dengan penetasan telur secara akuatik
dan dewasa yang bersifat aerial

102
Chikungunya: ......(Amirullah, et.al.)

Gambar 3. Aedes aegypti (kiri) dan Aedes albopictus (kanan) saat menghisap darah

ketiak daun serta kulit buah-buahan yang PERMASALAHAN KARENA


berlekuk seperti kelapa, durian, coklat, CHIKUNGUNYA
dan lain-lain11, di bak air, ember, potong-
an pohon, bambu dan ketiak daun yang Merebaknya kembali penyakit
menampung air12 dan di kontainer buatan Chikungunya pada dasawarsa sekarang
di luar gedung. makin menambah daftar panjang perma-
salahan daripada penyakit yang ditular-
Kebiasaan menggigit Ae. aegypti kan oleh serangga (vector-borne
dan Ae. albopictus tejadi pada siang hari diseases). Beberapa permasalahan yang
pada saat manusia sedang melaksanakan ditimbulkan oleh penyakit ini adalah se-
aktifitas, namun laporan dari Provinsi bagai berikut :
Nusa Tenggara Timur ada indikasi peru-
bahan perilaku menggigit tidak hanya  Meningkatnya kasus
pada siang hari, tetapi juga pada malam
hari.8 Barbara (2008) mengatakan bahwa
salah satu permasalahan penting dari tim-
Virus yang ditularkan oleh nyamuk bulnya penyakit Chikungunya adalah ka-
Aedes ini akan berkembang biak di dalam sus Chikungunya yang terus meningkat.
tubuh manusia. Virus menyerang semua Distribusi geografi penyakit chikungunya
usia, baik anak-anak maupun dewasa di meliputi Afrika dan Asia. Beberapa nega-
daerah endemis. Secara mendadak pen- ra di Afrika yang dilaporkan telah
derita akan mengalami demam tinggi terserang virus chikungunya adalah Zim-
selama lima hari, sehingga dikenal pula babwe, Kongo, Burundi, Angola, Gabon,
istilah demam lima hari.3 Di India Guinea Bissau, Kenya, Uganda, Nigeria,
dilaporkan bahwa gejala-gejala tersebut Senegal, Central Afrika, dan Bostwana.
akan berhubungan dengan terjadinya
hemorragic (virus beredar dalam aliran Sesudah Afrika, virus chikungunya
darah).2 Apabila terjadi demikian, maka dilaporkan di Bangkok (1958), Kamboja,
akan semakin mempermudah penularan Vietnam, India dan Sri Lanka (1964), Fil-
oleh nyamuk pada saat menghisap darah ipina dan Indonesia (1973). Chikungu-
kepada orang lain. nya pernah dilaporkan menyerang tiga
korp sukarelawan perdamaian Amerika
(US Peace Corp Volunteers) yang bertu-

103
Aspirator Vol. 3 No. 2 Tahun 2011 : 100-106

gas di Filipina, 1968. Tidak diketahui secara cross-sectional, berdasar dari


pasti bagaimana virus tersebut menyebar 3541 pasien chikungunya dari rumah sa-
antar negara. Mengingat penyebaran vi- kit di tiga kota di India Utara dengan
rus antar negara relatif pelan, kemung- konfirmasi klinis chikungunya sejak ter-
kinan penyebaran ini terjadi seiring jadinya epidemi dari bulan Februari sam-
dengan perpindahan nyamuk. pai dengan Agustus 2006.
Hasil penelitian terhadap epidemi- Data yang diperoleh menggam-
ologi penyakit chikungunya di Bangkok barkan karakteristik secara sosial
(Thailand) dan Vellore, Madras (India) ekonomi pasien dan periode kesakitan
menunjukkan bahwa terjadi gelombang antara lain (a). dua sampai dengan tiga
epidemi dalam interval 30 tahun. Satu kasus infeksi (64%, 2250/3541) terjadi
gelombang epidemi umumnya berlang- dalam masa usia produktif yaitu umur 15
sung beberapa bulan, kemudian menurun -45 tahun, (b). sebanyak 62%
dan bersifat ringan sehingga sering tidak (2189/3541) pasien yang diamati men-
termonitor; sekitar dua juta kasus derita infeksi lebih dari 15 hari (c) 27.5
Chikungunya dilaporkan di India antara % menderita lebih dari satu bulan.
bulan Februari sampai dengan Agustus Partisipan dengan pendapatan tinggi
2006.14 (pendapatan perbulan dalam rumah tang-
ga > US$225) dilaporkan menderita
Demam Chikungunya di Indonesia kesakitan lebih lama, berkisar lebih dari
dilaporkan pertama kali di Samarinda 30 hari, namun lebih signifikan lagi ter-
tahun 1973. Kemudian berjangkit di jadi pada tingkat pendapatan yang lebih
Kuala Tunkal, Jambi, tahun 1980. Tahun rendah (p < 0.0001).
1983 merebak di Martapura, Ternate dan
Yogyakarta. Setelah vakum hampir 20 Data yang ditunjukkan di atas
tahun, awal tahun 2001 kejadian luar bi- memperlihatkan bahwa kemiskinan
asa (KLB) demam Chikungunya terjadi merupakan faktor penting tejadinya in-
di Muara Enim, Sumatera Selatan dan feksi chikungunya dan selanjutnya in-
Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. feksi chikungunya membuat lebih buruk
Demam Chikungunya berjangkit lagi di permasalahan kemiskinan masyarakat.
Bekasi Jawa Barat, Purworejo dan Masyarakat kaya secara umum juga
Klaten Jawa Tengah tahun 2002. Semen- dapat terjadi, proporsi tinggi adalah pada
tara itu seperti yang dilansir sebuah surat usia produktif dengan gejala yang pan-
kabar harian ibukota bahwa sekitar 40 jang lebih dari dua minggu sehingga se-
orang menderita demam chikungunya bagai hasilnya banyak yang menderita
sejak awal 2008 di kecamatan Makas- karena pendapatan yang berkurang. Hasil
sar.13 ini mungkin dapat melihat hubungan an-
tara kemiskinan dan infeksi yang terjadi
 Sosial ekonomi karena malnutrisi menambah individu
Penyakit chikungunya berkembang yang rentan terhadap serangan penyakit
karena faktor status kesehatan masyara- tersebut.14.
kat yang jelek dan kemiskinan. Epidemi Demam chikungunya relatif kurang
yang baru-baru saja terjadi di India berbahaya dan tidak fatal dibandingkan
menginfeksi para masyarakat pekerja dengan DBD. Demam chikungunya
dan merupakan dampak khusus dari merupakan penyakit self limiting disease
keadaan sosial ekonomi masyarakat yang (sembuh sendiri). Meski demikian, aki-
rendah. Penelitian kemudian dilakukan bat yang ditimbulkan demam chikungu-
untuk mendapatkan hubungan antara nya cukup merugikan, apalagi jika sam-
kemiskinan dan infeksi oleh penyakit ini pai penderita mengalami kelumpuhan.

104
Chikungunya: ......(Amirullah, et al.)

Kelumpuhan pada kasus demam


chikungunya hanya bersifat sementara
sebagai efek dari proses perkembang- DAFTAR PUSTAKA
biakan virus dalam darah yang men-
1. Gubler, D. J. 1997. Dengue and Dengue
imbulkan perasaan nyeri pada tulang dan
Hemorraghe fever. CAB International
seputar persendian sehingga sulit meng- Publishing. Wallingford Oxon Ox DE
gerakkan anggota tubuh. Walaupun, itu UK.
bukan berarti kelumpuhan total, namun
produktivitas kerja dan aktivitas sehari- 2. Diallo, M., Jocelyn, T., Moumouni,
hari praktis terhenti. T.L., and Didier, F. 1999. Vectors of
Chikungunya Virus in Senegal : Current
 Laporan kasus yang lambat Data and Transmission Cycles. Am. J.
Trop. Med. Hyg., 60(2), 1999, pp. 281-
Laporan tidak resmi dari sumber 286.
berbeda di India mempercayai bahwa
epidemi adalah sama besar dari yang 3. Judarwanto, W. 2007. Penatalaksanaan
dinyatakan oleh pemerintahan.4 Akibat Demam Cikungunya. htpp://www. chil-
drenfamily.com.
cara mencari pengobatan seperti tersebut
maka seringkali mempengaruhi sistem 4. Gould, E. A., 2007. Applied Virology -
pancatatan kasus yang ada di masyarakat Impossible Dream!. Unité des Virus
sehingga dampaknya akan terjadinya Emergents Faculté de Médecine, 27,
kejadian luar biasa karena biasnya pen- blvd Jean Moulin. 13005 Mar-
catatan. Lebih jauh penanganan terhadap seille.France.
kasus chikungunya akan menjadi terham- 5. Sam, I.C., MRCpath, Bakar S.A. 2006.
bat. Chikungunya Virus Infection. Medical
Journal of Malaysia, Volume 61, Issue
 Diagnosis yang mahal
No. 2.
Hingga saat ini uji serologi untuk 6. Service, M. 2007. Chikungunya Risk of
virus chikungunya dilakukan sama Transmission in the USA. Wing Beats
dengan uji serologi virus Dengue. Untuk 18 (1) : 16-17.
memperoleh diagnosis akurat perlu be-
berapa uji serologik antara lain uji ham- 7. Eldrigde, B.F., and Edman, J. D. 2004.
batan aglutinasi (HI), serum netralisasi, Medical entomology; a Textbook on
dan IgM capture ELISA. Tetapi pemerik- Public Health and Veterinary Problems
caused by Arthropoda. Kluwe Academic
saan serologis ini hanya bermanfaat
Publisher. Dordrecht.
digunakan untuk kepentingan epidemiol-
ogis dan penelitian, tidak bermanfaat un- 8. Departemen Kesehatan. 2006. Profil
tuk kepentingan praktis klinis sehari- Kegiatan Program Pengendalian Penya-
hari.15 kit Bersumber Binatang Tahun 2005.
9. Braks, M.A.H, Honorio, N.A., De-
Olivera, R.L., Juliano, S.A., Lounibos.
L.P. 2003. Convergent Habitat Segre-
ation of Aedes aegypti and Aedes al-
bopictus (Diptera: Culicidae) in Sohth-
eastern Brazil dan Florida. J. Med. Ento-
mol. 40(6): 785 – 794.
10. Saleh, D.S. 2002. Studi Habitat Anophe-
les nigerrismus Giles dan Epidemiolgi
Malaria di Desa lengkong, Kabupaten

105
Aspirator Vol. 3 No. 2 Tahun 2011 : 100-106

Sukabumi (Tesis). Program pascasarja-


na, IPB. Bogor.
11. Gunadini, D.J., Wardani, S.K., Sumar-
no, Bramandaru D, Slamet HA, Puspa
AC, Indriyati RW. 2004. Pengamatan
Padat Populasi Jentik Nyamuk di Kawa-
san Kampus IPB. Laporan Kegiatan Per-
cepaan Pencapaian KS-Beriman. IPB.
Bogor.
12. Cheung, W.W.K., Choi, Y.H., Wood,
T.S., Wong, P.K., Donnan, S.P.B. 1990,
Mosquito Population at The Chinese
University Campus dan Proposed Strat-
egies for Their Control: a preliminary
studi. Mosq. Dis. Bul. 7:95 – 106.
13. Kompas. 2008. Kasus DBD kembali
Meningkat. Hal. 25, Kol. 3. Sabtu, 26
Jan 2008.
14. Kumar, C.J., Baboo, C.A., Krishnan,
B.U., Kumar, A., Joy, S., Jose, T., Phil-
ip, A., Sambasivaiah, K. and Hedge,
B.M. 2007. The Socioeconomic Impact
of the Chikungunya Viral Epidemic in
India. Open Medicine, Vol. 1, No. 3.

15. Dian, T.P, dan Prasetya, J. 2007. Alpha-


virus penyebab Chikungunya http://
www.info-sehat.com/content.php.

106

You might also like