You are on page 1of 18

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM

RANGKAIAN ELEKTRIK 2
&
PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

Oleh :

Nama : Agus Ihsan R


NIM : 2212161026
Program Studi : Teknik Elektro

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2017
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osiloskop sinar katoda (cathode ray oscilloscop, selanjutnya disebut CRO) adalah
instrumen laboratorium yang sangat bermanfaat dan terandalkan yang digunakan
untuk pengukuran dan analisa bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dalam
rangkaian-rangkaian elektronik. Selain itu osiloskop juga dapat digunakan untuk
CRO digunakan untuk menyelidiki bentuk gelombang, peristiwa transien dan
besaran lainnya yang berubah terhadap waktu dari frekuensi yang sangat rendah
ke frekuensi yang sangat tinggi. Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk
bermacam-macam pengukuran besaran fisika. Besaran listrik yang dapat diukur
dengan menggunakan alat itu antara lain tegangan searah, tegangan bolak-balik,
arus searah, arus bolak-balik, waktu, sudut fasa, frekuensi, dan untuk bermacam
kegiatan penilaian bentuk gelombang seperti waktu timbul dan waktu turun.
Banyak besaran nirlistrik seperti tekanan, gaya tarik, suhu, dan kecepatan dapat
diukur dengan menggunakan tranduser sebagai pengubah ke besaran tegangan.

Fungsi osiloskop tersebut banyak diterapkan dan di aplikasikan dalam kehidupan


sehari-hari, seperti dalam bidang kesehatan pendidikan, elektronika dan lain
sebagainya. Mengingat besarnya peranan osiloskop diatas, maka perlu
dilaksanakan praktikum mengenai osiloskop ini. Dengan adanya praktikum
osilioskop ini, diharapkan praktikan mampu mamahami pengoperasian osiloskop
secara baik dan benar, mengetahui elemen-elemen penting dalam osiloskop dan
kegunaannya serta penerapan osiloskop dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini,mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan bermacam-macam penggunaan osiloskop.

2. Menjelaskan cara mengkalibrasi osiloskop.

3. Menggunakan Osiloskop untuk mengukur tegangan dan bentuk


Gelombang.

4. Menggunakan Osiloskop dengan untuk mengukur amplitude dan frekuensi


gelombang bolak-balik.
BAB II TEORI PENUNJANG

2.1 Teori Dasar

Osiloskop merupakan suatu pengukur ,yang bentuk gelombang sinyal listrik


diukur,tergambar pada layer tabung sinyal katoda.

Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur tegangan DC (Direct Current)


Maupun AC (Alternating Current) dari suatu rangkaian (sinusoida,gigi gergaji dan
kotak).

Tegangan Sinusoida

Gambar 2.1 Sinyal Sinusoidal

Vpp : Tegangan puncak ke puncak

Vp : Tegangan Puncak/Vm

Vrms : Tegangan Efektif = 0,707 Vm

Vav : Tegangan rata-rata = 0,636 Vm

Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur frekuensi tegangan bolak-


balik.Untuk pengukuran frekuensi dengan osiloskop yang diperhatikan adalah :

1. Posisi Time/Div (T/div)

2. Bila saat T/div =1ms,satu gelombang (T)= 1 kotak ,maka


𝟏
𝒇= … … . . (𝟏)
𝑻

𝟏
𝒇=
𝟏. 𝟏𝟎−𝟑

𝒇 = 𝟏𝐊𝐇𝐳

Saat T/div = 0,5ms,satu gelombang 5 kotak

𝟏
𝒇= … … . . (𝟏)
𝑻

𝟏
𝒇= = 𝟒𝟎𝟎 𝑯𝒛
𝟐. 𝟓

𝟏𝟎𝟑
𝒇=
𝟐, 𝟓

2.1 Teori Tambahan

Osiloskop adalah suatu alat elektronik yang dapat menggambarkan bentuk sinyal
listrik dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu
seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan
berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm grid membuat kita dapat
melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen). Pada
dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik atau gambar (plotter) X-Y yang sangat
cepat yang memperagakan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau
terhadap waktu. Pena (stylus) plotter adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak
melalui permukaan layar dalam memberi tanggapan terhadap tegangan-tegangan
masukan. Kecepatan tanggap osiloskop sangat tinggidan interval frekuensi yang
panjang, dari frekuensi yang rendah ke frekuensi yang tinggi dangan periodik
bergerak dari kiri ke kanan pada layar.
Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat
periodic. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda , prinsip kerja
tabung sinar katoda adalah sebagai berikut :
 Electron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang bersifat
florocent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda.
 Arah gerak electron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan
magnetic. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik
untuk mempengaruhi gerak electron kearah anoda. Medan listrik yang dipasang
oleh lempeng secara vertikal akan terbentuk garis lurus vertikal di layar , namun
lempeng tersebut harus merupakan lempeng kapasitor , namun jika pada lempeng
horizontal dipasang tegangan periodic kini gerak electron akan melaju kearah
horizontal dengan gerak tetap sambil tetap bergerak kearah vertikal , sehingga
terbentuklah garis sinusoidal ( bentuk gelombang naik turun ).
 Hal ini dipengaruhi juga dan ditetapkan oleh teori gelombang yang menyebabkan
benda bergetar sekaligus gerak harmonic.getaran harmonic yang berfrekuensi dan
mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonic baru
berfrekuensi sama dengan amplitude dan fase tergantung pada amplitude dan
frekuensi setiap bagian getaran harmonic tersebut.
Osiloskop memproduksi grafik dua dimensi dengan tegangan mengaju kepada
masukan sambungan yang diwakili pada sumbu vertikal dan waktu yang diwakili
sumbu horizontal. Biasanya grafik tampak sebagai sebuah bekas yang diterangi
pada layar dari sebuah sinar tabung katoda dan digunakan untuk membentuk
sebuah model yang berguna atau menggambarkan bagaimana jarak dari beberapa
kuantitas yang seketika itu bervariasi dengan interval tertentu. Kuantitas sering
mengukur perubahan tegangan dalam sebuah lintasan elektronik. Bagaimanapun,
hal itu bisa mengukur yang lain, seperti arus listrik, percepatan, intensitas cahaya,
atau sebagainya yang memungkinkan diubah ke dalam tegangan dengan
transducer yang sesuai.
Perhitungan kuantitas dapat diulang secara keseluruhan atau diulang lagi dari
dasarnya. Osiloskop sangat berguna karena memiliki banyak saluran masukan
yang berfungsi untuk pengamatan bersama dari banyaknya fenomena yang
mungkin terjadi dan menyediakan pengukuran antar hubungan waktu dari
peristiwa yang terkait. Dengan bantuan osiloskop, secara cepat waktu dari
kuantitas yang bervariasi ditangkap sebagai gambar statis dan dapat dipelajari
langkah yang sesuai untuk seorang pengamat. Gambar dapat disimpan sebagai
foto atau disalin pada kertas dengan sebuah penggambaran atau printer. Rekaman
gambar tersebut dapat dipindahkan ke sebuah memori pada komputer digital
untuk disimpan atau dianalisis.
Osiloskop telah lama digunakan untuk pengukuran luas atau lebar yang bervariasi
oleh insinyur, ilmuwan, dan teknisi. Banyak yang menyatakan bahwa osiloskop
sangatlah serbaguna dan fungsi utamanya adalah bertujuan untuk mengukur
peralatan elektronik. Sebuah osiloskop biasanya digunakan untuk
mengkarakterisasikan sebuah tegangan dengan jarak lintasan waktu. Oleh karena
itu, kapanpun kuantitas yang bervariasi dapat diubah ke dalam sebuah tegangan
yang juga dapat diukur. Alat yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk
yang lainnya disebut “transducer” dan digunakan untuk banyak tujuan. Sebagai
contoh, sebuah pengeras suara (loudspeaker) mengubah energy listrik menjadi
gelombang suara dan sebuah microphone dengan konversi yang berlawanan.
Sekarang microphone digunakan sebagai sambungan ke osiloskop untuk
menyelidiki durasi secara rinci dan intensitas dari gelombang suara, walaupun
dirancang sedemikianrupa untuk mengijinkan transmisi suara oleh telepon dan
radio. Sebuah probe arus listrik, walau memiliki bentuk yang spesial dari sebuah
trafo, adalah sebuah contoh dari transducer yang dirancang secara spesifik selama
menggunakan osiloskop. Arus dapat diartikan sebagai penghubung ke inti magnet,
dan sebuah tegangan yang sebanding ke arus masukan diperkuat dengan
banyaknya lilitan sekunder dan mentransmisikan masukan osiloskop ke display.
Osiloskop mungkin paling sering digunakan untuk pengukuran langsung dari
sinyal tegangan transien terjadi pada peralatan yang secara langsung
mempertahankan listik selama pengoperasiannya, seperti komputer, pengontrol
otomatis, telepon, radio, televisi, power supply, dan banyak lagi. Osiloskop
berguna untuk mengukur parameter yang mungkin penting dalam menentukan
pengoperasian yang sebenarnya. Osiloskop diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
osiloskop analog dan osiloskop digital. Masing –masing dari jenis tersebut
memiliki aplikasi yang spesial. Osiloskop klasik adalah yang berbentuk analog.
Osiloskop ini menggunakan sebuah CRT (Cathode Ray Tube) sebagai alat display
langsung. Seberkas elektron dibentuk, mengalami percepatan, dan berfokus di
meriam elektron dan menubrukkannya ke layar fosfor yang menyebabkan adanya
cahaya tampak dikeluarkan dari titik tubrukan. Tegangan trasien ditunjukkan dan
diterapkan secara langsung ke bidang defleksi vertikal dalam tabung sinar katoda,
menghasilkan sudut defleksi dari seberkas elektron dalam arah yang vertikal.
Tegangan trasien yang lain dihasilkan dalam osiloskop dan meningkatkan
kecepatan yang sama diterapkan secara langsung ke pelat defleksi horizontal pada
CRT, diakibatkan pergerakan horizontal dari kiri ke kanan pada titik yang
seberkas elektronnya menubruk layar fluoresen (layar pijar).
Osiloskop digital dibuat sepraktis mungkin dan digunakan oleh alat yang baru-
baru ini dikembangkan dengan seni perangkat digital yang dikenal sebagai
pengubah analog ke digital atau ADC (Analog to Digital Converters). Sebuah
ADC adalah sebuah perangkat yang sesuai untuk mengukur interval yang
beraturan bersamaan dengan nilai tegangan pada osiloskop masukan dan
mengubah itu ke dalam suatu nilai digital (suatu angka) mewakili nilai
tegangannya. Fungsi osiloskop merekam sebuah tegangan trasien yang diterima
akan disimpan di dalam sebuah memori digital dari sebuah contoh seri yang
diambil oleh ADC. Pada beberapa waktu kemudian, nomor seri dapat
dikembalikan dari memori dan grafik tegangan vs waktu yang diinginkan dapat
dibuat. Penggrafikan atau proses tampilan, sejak itu menjadi jelas dari proses
perekaman dapat ditunjukkan dengan banyak cara yang berbeda. Perangkat
display dapat menggunakan metode defleksi berkas cahaya langsung dari CRT
(dampak penggunaan sebuah osiloskop analog sebagai perangkat display dalam
sebuah osiloskop digital). Osiloskop digital biasanya disusun menyerupai
penyusunan instrumen analog tradisional dan menamakan setiap komponen alat
pengontrolnya. Ciri-ciri utama termasuk di dalam pengeras vertikalnya, dan
menamai dan penyajiannya dari display. Dalam tambahannya, sistem yang
mengontrol kecepatan dan waktu pendataan disusun untuk berusaha menyamai
atau melebihi fungsi dari waktu awal di instrumen analog. Pemeliharaan model
pengukuran ini berkembang tak jauh dari osiloskop analog yang membolehkan
adanya pengenalan dengan mengetahui penggunaannya dalam suatu keadaan
untuk menjadi pandai secara cepat dengan versi digital.
Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display
osiloskop umumnya dibagi oleh sebuah jaringan horizontal dan garis vertikal yang
disebut sebuah “graticule” utuk membantu operator melakukan pengukuran
tegangan atau waktu di signal display pada layar. Ada 10 divisi utama secara
horizontal yang dikenal sebagai sumbu X atau sumbu waktu. Sedangkan pada
garis vertikal ada 4 dan 10 divisi yang merupakan sumbu Y atau sumbu tegangan.
Graticule terkadang dituliskan di atas selembaran kerja yang berbahan transparan
yang ditempatkan pada layar pijar, dan operator menayangkan lintasan sinyal
yang melewati jaringan. Cara ini memiliki kerugian yang memperkenalkan
parallax error, karena bidang yang mengandung graticule tidak serupa dengan
bidang yang mengandung lintasan sinyal dan posisi dari mata si pengguna yang
melakukan pengukuran menjadi faktor yang sangatlah penting.
BAB III PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Osiloskop 1 Buah

2. Generator Fungsi 1 Buah

3.Kabel Probe Osiloskop

Gambar Rangkaian

Gambar 3.1 Kalibrasi Osiloskop

Gambar 3.2 Pengukuran Tegangan AC & Frekuensi


3.2 Langkah Kerja

Kalibrasi

1. Hubungkan osiloskop dengan tegangan jala-jala.


2. Nyalakan Osiloskop,tunggu beberapa saat sampai muncul berkas electron
pada layar.
3. Atur posisi gambar pada layer sehingga terletak di Tengah-tengah.
4. Hubungkan Terminal Masukan A dengan Terminal kalibrasi yang ada
pada panel depan seperti gambar 3.1
5. Amplitude sinyal kalibrasi harus sesuai dengan yang tertera pada kalibrasi
osiloskop yaitu sebesar 0,1 Vpp.
6. Ukur tegangan serta periodenya untuk beberapa harga volt/div dan
time/div sesuai dengan data pada tabel 4.1.
7. Ulangi langkah diatas untuk masukan B.

Pengukuran AC(bolak-balik)

1. Susunlah rangkaian 3.2.


2. Aturlah frekuensi Generator sinyal pada 1KHz,kemudian setelah selesai
ubahlah pada posisi 500 Hz dan juga untuk 2KHz.
3. Dengan tegnagan sesuai tabel 4.2.
4. Ukur tegangan ini dengan Osiloskop,atur penguatannya
5. Gambar juga hasilnya dalam tabel 4.1.

Pengukuran Frekuensi

1. Hubungkan keluaran dari generator fungsi dengan masukan kanal


A,Saklar fungsi generator dipasang pada posisi sinus seperti 3.2.
2. Amati Bentuk Gelombang yang tertera pada layer , ukurlah
frekuensinya.Kemudian, catatlah penunjukan frekuensi dari generator
fungsi . Gambar hasil percobaan pada tabel 4.3.
3. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan Osiloskop dengan
frekuensi yang ditunjukan oleh generator fungsi,apakah ada perbedaan ?
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk gelombang segi empat.
BAB IV ANALIS

4.1.1 Hasil Praktikum

Variasi V/div Gambar Penampakan


1 V/div
0,2 V/div
0,5 V/div
Tabel 4.2 Pengukuran AC

\
Tabel 4.3 Frekuensi Frekuensi
BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari percobaan mengenai osiloskop dapat disimpulkan bahwa osiloskop
merupakan alat atau media dimana kita dapat menghitung tegangan, perioda,
frekuensi, dan beda sudut fasa dengan memperhatikan gambar yang terlihat pada
layar osiloskop.
Dengan memperhatikan tegangan puncak ke puncak dalam pembacaan osiloskop
untuk mencari tegangan masukan dari berbagai tegangan input diperoleh
kesimpulan bahwa nilai tegangan masukkan sama dengan tegangan masukkan
atau tidak jauh berbeda. Sedangkan dari nilai periode yang diperoleh dari
pengamatan kita dapat menghitung frekuensinya.
Perubahan secakala vertical akan mempengaruhi nilai tegangan efektif uotputnya,
namun perubahan secala horizontal pada osiloscop tidak akan mempengaruhi
perubahan periode maupun frekuensinya. Sehingga osiloskop dapat di gunakan
untuk mengukur frekuensi dan periode sumber tegangan AC.
 Untuk prosedur menghitung tegangan dan frekuensi yang digunakan adalah
osiloskop dan function generator.
 Function generator digunakan sebagai inputan pada osiloskopnya,
dengan mengatur time/div dan volt/div dan mengamati nilai div pada
sumbu x dan sumbu y.
 Sumbu x dan time/div untuk menentukan periode nya.
 Sumbu y dan volt/div untuk menghitung nilai tegangan nya .
5.2. Saran

 Untuk waktu praktikum agar lebih diperhatikan lagi agar praktikum


dapat berjalan dengan baik dan materi bisa disampaikan semaksimal
mungkin agar penerima materi dapat menguasainya.
 Alat yang digunakan harus sesuai dengan standar pengoperasian, agar
mahasiswa dapat menggunakannya dengan baik, jika ada alat yang
kurang baik seharusnya bisa ditangani agar tidak ada kendala dalam
pemakaian.
DAFTAR PUSTAKA

1) Anonim. Praktikum Osiloskop.

https://www.academia.edu/18484524/Praktikum_Osciloskop. Pukul 21.00

WIB. Rabu, 6 Desember 2017.

2) Anonim. Laporan Osiloskop.

https://www.scribd.com/doc/56588048/LAPORAN-OSILOSKOP. Pukul

22.10 WIB. Rabu, 6 Desember 2017.

You might also like