Professional Documents
Culture Documents
Bab 1 Pendahuluan Copy 2
Bab 1 Pendahuluan Copy 2
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perguruan tinggi merupakan ujung tombak terdepan untuk memajukan
bangsa sehingga di harapakan dimasa yang akan datang data menghasilkan
lulusan yang bermutu dan mampu bersaing ditengah kemajuan teknologi yang
kian pesat. Mahasiswa adalah agen perusahaan dimana ditangan mereka kelak
arah jalan kereta bangsa ini menuju sehinggga mahasiswa dituntut untuk
memahami apa yang terjadi dan apa yang harus mereka kerjakan kelak apabila
lulus dari perguruan tinggi dan terjun kedalam masyarakat. Pada kenyataannya
masih banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan dalam menghadapi
kenyataan dilapangan karena kurangnya pengalaman dalam implementasi ilmu
yang mereka dapat selama kuliah dan kenyataan industri. Dari masalah
tersebut menyebabkan mahasiswa mau tidak mau harus mampu menyesuaikan
diri dengan industri dan perkembangan teknologi yang kian pesat.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Gambar. 1
B. TUJUAN
Adapun tujuan Kerja Praktik adalah :
1. Bagi mahasiswa pelaksana
a. Dapat membandingkan antara yang didapat selama kuliah dan di
lapangan.
b. Mendapatkan ilmu baru baik social maupun teknologi yang tidak
dadapat selama perkuliahan.
c. Mengetahui secara singkat proses produksi perkereta apian.
d. Menambah pengtahuan dealam proses permesinan khususnya
tentang Automatic Gas Cutting Machine.
2. Bagi perusahan
a. Sebagai media tanggung jawab social untuk masyarakat.
b. Sebagai sarana untuk member gambaran kondisi perusahaan untuk
minat mahasiswa kelak sebagai pegawai.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
C. RUMUSAN MASALAH
Dalam Kerja Praktek ini masalah yang akan dihadapi adalah:
1. Bagaimana proses pembuatan kereta mulai dari desain sampai kereta layak
oprasi.
2. Bagaimana proses pemotongan plat.
3. Bagaimana system kerja mesin Numerical Control Turret (NCT) . Dan
instruksi SOP Numerical Control Turret
E. BATASAN MASALAH
Pada pengerjaan laporan Kerja Praktik ini masalah dibatasi hanya
pada profil perusahaan, proses pengerjaan kereta khususnya pada bagian
Proses Pemotongan Plat (PPL) dan system kerja Numerical Control Turret
(NCT) Machine di bagian PPL.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
B. Riwayat Pendirian
1. Letak Lokasi
Letak lokasi PT. INKA di Madiun dipilih berdasarkan hasil studi
pada tahun 1997 yang dilakukan oleh Nippon Sharyo Seizo Kaisha, Ltd.
Jepang.
2. Proses Pendirian
Gagasan untuk mendirikan Industri Kereta Api di Indonesia
merupakan salah satu Policy pemerintah dalam rangka menaggulangi dan
memenuhi kebutuhan jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus
menarik. Untuk ini maka PJKA sejak tahun 1977 telah merintis dan
mengadakan penjajagan secara intensif akan kemungkinan – kemunkinan
untuk memproduksi sendiri gerbong dan kereta penumpang di Balai Yasa
PJKA Madiun, yang kemudian direalisasikan dengan pembuatan
prototype – prototype beberapa jenis gerbong dan kereta penumpang dan
pembuatan 20 buah gerbong GW.
Secara kronologis proses pendirian PT (persero) INKA dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Pada tanggal 28 Nopember 1979, Bapak Mentri Perhubungan dan
Bapak Mentri Ristek mengadakan peninjauan ke Balai Yasa PJKA
Madiun. Hasil dari peninjauan ini diputuskan untuk meng-
akselerasi proses pendirian Industri Kereta Api.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
d. Aspek Hukum
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1981,
tanggal 3 Pebruari 1981:
Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk
Pendirian Perusahaan Perseroan (persero) di Bidang Industri
Kereta Api.
2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
195/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :
Tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (persero) PT
Industry Kereta Api.
3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
196/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :
Tentang Pengangkatan Anggota – Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (persero) PT Industri Kereta Api.
4. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
197/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981 :
Tentang Pengangkata Anggota – Anggota Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan (persero) PT Industry Kereta Api.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
C. Kondisi Awal
Kondisi awal pada pendirian PT. INKA adalah penggunaan /
pengalihan segala fasilitas dan asset yang ada di Balai Yasa PJKA
Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan
lokomotif-uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas dasar untuk
kegiatan PT. INKA.
Fasilitas dasar ini meliputi :
- Luas Area : 22,5 Ha
- Luas Bangunan : 9,36 Ha
- Fasilitas Produksi : 660 Mesin termasuk jig dan fasilitas ;
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FRP
S
S
T5
Sand Blasting
O
P
Q
R
T4
GE
L
M
N
J
T3
Parkir Utara
H
PBTDD
PBTDD
G
U
F
C D E
E6
T1
K3
A
K2
K1
S1
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
E. STARTEGI PERUSAHAAN
1. Menutup semua ketertinggalan yang selama ini belum tertangani
dalam pengelolaan perusahaan.
2. Mengusahakan peningkatan pelayanan kepada pelanggan utama (PT.
KAI), terutama dalam hal waktu penyerahan.
3. Menyiapkan diri untuk mempunyai daya saing tinggi.
4. Mengusahakan selalu berada di depan dalam hal bidang usaha
transportasi darat terhadap pesaing dalam negeri dan regional.
F. OBYEKTIF
1. Menguasai sepenuhnya pasar domestic (PT.KAI) dalam hal kereta
baru dan kereta retrofit serta gerbong baru.
2. Menembus pasar regional dan pasar Negara sedang berkembang
(kalau perlu bersama mitra luar negeri) dalam hal kereta, gerbong,
KRL, KRD, LRV untuk manufacturing dan rancang bangun.
3. Menjadi badan terdepan terhadap calon pesaing di dalam negeri dan
regional. Untuk itu mengalokasikan dana R dan D sebesar 1% sampai
dengan 5% terhadap penjualan setiap tahun.
4. Menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembang (Viable Company).
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
H. KEGIATAN UTAMA
1. Pembuatan kereta api
2. Jasa perawatan besar (overhaul) kereta api
3. Perdagangan local, impor dan ekspor Barang dan jasa yang
berhubungan dengan perkereta apian.
4. Produk pengembang selain kereta api (diversifikasi).
I. KEGIATAN BISNIS
1. Pembuatan kereta api
2. Perniagaan kereta api
3. Jasa engineering
4. Produk diversifikasi
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
L. Penerapan 5R
5R adalah suatu penataan tempat kerja dalam upaya membangun nilai
Budaya, Displin, Kerja sama, Keterbukaan, dan Saling menghargai melalui
proses Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Sedangkan tujuan dari 5R adalah
untuk membangun budaya perusahaan dengan berfikir secara Sistemik dan
demi kenyamanan lingkungan kerja, sehingga apabila suasana kerja yang
nyaman secara berangsur-angsur dapat meningkatkan hasil produksi dalam
tiap-tiap divisi.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
A. Kegiatan Industri
Dalam kegiatan Industri ini mahasiswa diharapkan bisa memperoleh
pengalaman kerja di industri tersebut, mungkin saat melakukan praktik
industri diperusahaan mahasiswa dituntut bisa melakukan pekerjaan
halayak operator saat mengoperasikan mesin. Mahasiswa nantinya juga
akan di ajari cara kerja dari salah satu mesin yang diminati oleh mahasiwa
tersebut contohnya seperti mesin Automatic Gas Cutting, mahasiswa saat
minggu-minggu pertama mungkin akan diajarkan tentteang bagian-bagian
mesin tersebut sampai akhirnya bisa mengoperasikan mesin itu, tetapi
tetap didampingi oleh operator yang berwenang dimesin tersebut.
Di perusahaan mahasiswa tidak hanya memegang mesin Automatic Gas
Cutting saja tetapi juga berbagai macam mesin lainnya, mungkin sudah
dijadwalkan contohnya minggu pertama-kedua mesin Automatic Gas
Cutting, minggu ketiga Mesin Automatic Plasma Cutting, minggu keempat
mesin Bending dan minggu lainnya. Tetapi mahasiswa lebih sering bekerja
atau mengamati dibagian mesin Automatic Gas Cutting karena mahasiswa
tersebut membuat laporan di mesin tersebut sehingga lebih lama dari
mesin lainnya. Untuk lebih jelasnya apa saja Kegiatan Industri yang
dilakukan mahasiswa dapat di lihat di Lampiran (Catatan Kegiatan
Harian Industri)
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2. Proses Produksi
Dalam proses produksi pembuatan gerbong diperlukan urutan –
urutan terorganisir yang dapat menghasilkan gerbong yang memiliki
kualitas tinggi, yang mana secara garis besar proses tersebut dimulai dari
a. Desain kereta
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
b. Penyediaan bahan
c. Pengerjaan alat
d. Perakitan
e. Pengecetan
f. Pemasangan komponen, dan finishing
g. Penyimpanan dan pemasaran
3. Desain Kereta
Pada bagian ini bagian – bagian dari gerbong didesain dan
direkayasa dengan ukuran yang jelas dan tepat, sehingga dapat
digunakan untuk dasar pemotongan plat. Pada bagian ini juga
dilakukan pengembangan dalam hasil dari desain dan rekayasa agar
menjadi produksi yang baik dalam hasil produk. Desain kereta
dibawahi oleh Unit Kerja Teknologi Produksi (TP) dan Unit Kerja
desain dan rekayasa.
4. Penyedian Bahan
Pada bagian ini, bahan – bahan dalam pembuatan kereta
disedikan mulai bahan baku sampai bahan bakar dari mesin. Bahan
baku yang disediakan berupa plt – plat baja (Stenless Stell dan Mild
Stell), gas (O2, He, N2, Asetilen, dan lain – lain), kabel komunikasi,
kursi, suku cadang, dan lain – lain. Bagian ini akan menyidiakan
kebutuhan seluruh unit kerja sesuai dengan permintaan, hal ini agar
sifat dari penyediaan dapat ekonomis, tepat dan cepat. Penyedian
bahan dibawahi oleh unit kerja logistik.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
5. Pengerjaan Plat
Pada bagian ini, sketsa dari bagian TP akan diolah dalam bentuk
potongan – potongan plat terukur oleh berbagia mesin mulai dari
LASER Cutting, Plasma Cutting, dan Gas Cutting. Pada bagian ini
tidak hanya dilakukan pemotongan tetapi juga dilakukan proses
bending, welding, dan gerinda. Bagian ini dibawahi oleh Unit Kerja
Proses Pemotongan Plat (PPL).
6. Perakitan
Setelah dilakukan pemotongan pada plat – plat pada bagian
pemotongan plat maka hasil pemotongan plat ini dirakit sesuai dengan
rancang bangun yang telah dibuat. Perakitan ini hanya untuk body dari
gerbong tidak termasuk komponen didalamnya. Dalam proses
perakitan terkadang terjadi kekurangan dalam komponen yang terbuat
dari plat, maka bagian yang kurang ini dipesankan dari bagian PPL
yang kemudian dilakukan pemotongan sesuai dengan pesanan.
Pesanan ini menjadi preoritas sehingga akan dilakukan proses
pemotongannya. Bagian ini dibawahi oleh Unit Kerja Perakitan.
7. Pengecetan
Pada bagian ini, gerbong yang telah selesai dirakit akan
diberikan warna dengan cara pengecetan. Proses ini dilakukan dengan
memberikan lapisan debu baja anti karat, sehingga mebantu mencegah
proses karat selain itu akan membantu dalam menambah kekuatan
dalam penempelan partikel cat. Setelah pelapisan pertama maka
dilakukan pengecetan tahap pertama sebagai lapisan dasar dari cat,
setelah pelapisan maka warna sebenarnya baru dikerjakan. Proses ini
menjadi penting karna warna luar akan menjadi daya tarik dari kereta
itu sendiri. Bagian ini dibawahi oleh unit kerja perakitan.
8. Pemasangan Komponen Dan Finishing
Proses terakhir dalam pembuatan gerbong adalah pemasangan
komponen. Komponen yang dipasang adalah berupa jok, kabel listrik,
pipa air, pipa pembuangan, dan lain – lain. Gerbong yang telah
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Pada proses ini, setelah dari pengerjaan maka plat – plat yang telah
diproses dikrim pada unit kerja perakitan untuk dirakit sesuai dengan
potongan – potongan yang didesain untuk menjadi sebuah gerbong.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
E. Pembahasan
1. Pengertian Numerical Control Turret (NCT)
Numerical Control Turret (NCT) Suatu tekanan pukulan menara kecil adalah
suatu alat yang menggunakan untuk pembikinan pelat logam industri. Sanggup
melaksanakan kandaran dasar menghantam lubang, Pukulan Modern Tekanan
adalah juga mampu memotong bentuk rumit dan menciptakan three-dimensional
terbatas membentuk pelat logam. Kebanyakan tekanan pukulan menara kecil
adalah mesin besar yang dikendalikan oleh komputer. Ketika komponen yang
utama suatu tekanan pukulan menara kecil. Menara kecil duduk di suatu C-Frame
atau Bangunan lengkung di atas area pekerjaan. berisi pukulan dan lain perkakas
yang digunakan untuk bentuk pelat logam. Pukulan individu bergantian dengan
ukuran dan bentuk berdasar pada pembikinan yang diinginkan. Ketika digunakan,
pukulan meluncur naik turun untuk memandu mekanisme mesin.
Selama kandaran dasar, menara kecil, atau kadang-kadang suatu komponen
menara kecil, bergerak ke membawa pukulan yang sesuai maju. Pukulan dihantam
ke arah area pekerjaan, di mana berhubungan dengan pelat logam . Setelah
pukulan memaksa sampai pelat logam, meluncur menubruk bersesuaian mati di
bawah meja. terdiri atas punch-die menetapkan itu mengendalikan bentuk
lubang atau kelainan bentuk. Secara singkat proses kerja Pelat logam dicekam
pada tempatnya di dalam tekanan pukulan menara kecil oleh satu set pengapit.
Sikat dan alat penggulung pindah untuk gerakkan pelat logam yang clamped di
bawah bekerja menara kecil di tengahnya masing-masing pukulan. Kebanyakan
tekanan pukulan menara kecil sedang self-stripping dan adalah mampu untuk
memindahkan potongan pelat logam yang dihantam ketika pekerjaan maju.
Kebanyakan tekanan pukulan menara kecil di seting melalui komputer yang
sesuai nomornya mengawasi ( CNC). Setelah suatu disain untuk pelat logam yang
selesai proyek telah terisi ke dalam komputer, pukulan tekan fungsi secara
otomatis. CNC kendali mempertimbangkan desain terus meningkat kompleks,
efisiensi yang ditingkatkan, ketelitian yang ditingkatkan dan fleksibilitas lebih
besar mengenai perubahan di (dalam) desain.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Gb. 1 Punch
Gb. 2 Die
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
f. G36 = G37
Kode ini digunakan untuk pengkopian program agar
melakukan pemakanan yang sama, tapi dengan jalur yang
berbeda
Contoh pemakanannya :
Untuk G36 – memakannya kekanan
h. G04 – Tinggal
Ketika “G04” dimasukkan dengan nilai “X” operasi memukul
berhenti selam waktu yang ditunjukkan nilai “X”. Peningkatan
diprogram minimum nilai berikut “X” adalah 0,01 detik.
G04 X100.00 ... ... ... operasi berhenti selam 10 detik
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
G93 – Y -600
G90 X800.00 Y5420.00 T323
Saat berjalal dengan jarak sumbu X800 dan Y5420 maka
akan membuat lubang dengan diameter ϕ 5.
Berikut ini ada beberapa ukuran penggunakan Tool :
Pengunaan Tool
Φ3 = T 313 Φ 70 = T 241
Φ5 = T 317 5x5 = T 346
Φ8 = T 222 8x8 = T 304
Φ 10 = T 323 10x10 = T 320
Φ 16 = T 306 20x20 = T 320
Φ18 = T 306 30x30 = T 233
Φ 20 = T 329 5x40 = T 233
Φ 30 = T 128 50x50 = T 230
Φ 40 = T 214 80x80 = T 224
Φ 58 = T 207 45ͦ = T 320
Tabel 1 Ukuran Punch
Keterangan:
Φ = Diameter Tool
= Diagonal Segi Empat
= Oval
= Sudut
p. U1 – Pengkopian
Untuk “U1” digunakan untuk mengkopy data yang sama
sebelumnya sehingga tidak perlu untuk ditulis kembali. Untuk
huruf “U” ini tidak harus menggunakan huruf “U” bisa
menggunakan huruf lainnya.
Contoh :
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Q. I, J, P, K
I, J, P, K pada rumus tersebut untuk membantu proses
pemotongsn yang berkala dan mempunyai arti sendiri-sendiri.
I = Jarak Tembak
J = Jarak Lubang untuk X
P = Jarak Pukulan
K = Jarak Lubang untuk Y
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
4. Sistem Kerja
Mesin ini bekerja melalui sebuah system komputarisasi CNC dimana
didalam system ini terdapat perangkat gambar desain yang sudah jadi ataupun
dapat untuk menggambar secara manual.
Gambar yang terdapat di dalam system ini adalah acuan mesin puch
untuk melubangi plat dengan cara memukul suatu plat dengan die tertentu.
Cara kerjanya dengan memasukkan program dengan menghitung seperti CNC
kemudian mengatur posisi puch pada tempatnya kemudian punch tersebut
bekerja sesuai program yang dimasukkan. Setelah mengatur posisi kemudian
melakukan penecekan terakhir dan menekan tombol start.
Mesin ini dihubungkan dengan sebuah kepala penjiplak yang berjalan
sepanjang pada ujung hitam putih dari program yang telah dihitung sesuai
dengan ukuran dari WI yang telah ditetapkan oleh desain.
Pada kepala, pembangkit sinus dan kosinus mengirim hasil respektif
ke contoh X dan contoh Y untuk berjalan pada saat melakukan pemukulan
diantara punch dan die.. Contoh signal pulsa yang dikirim dari putaran logic
ke contoh X dan Y dan menahannya pada putaran. Saat berjalan, perintah
kecepatan drive dianalisa dan dikirim ke dua motor drive melalui X dan Y ke
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
6. Analisis perhitungan
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAB V PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. PT. INKA (persero) Madiun merupakan BUMN yang dimiliki
Indonesia yang bergerak dibidang manufaktur dan berdiri sejak
tahun 1984 hingga sekarang. BUMN ini bergerak dalam bidang
pembuatan kereta api dan berbagai bentukalat transportasi lain
seperti bus (Trans Jakarta) dan mobil berpenumpang dengan
konsep city car.
2. Proses produksi gerbong melalui banyak tahap, salah satu tahap
yang penting adalah pengerjaan plat. Tahap ini merupakan tahap
dimana plat yang masih utuh akan dipotong sesuai dengan
pesanan, kemudian juga akan dilakukan proses gerinda, bending,
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
1.2 Saran
Bila terjadi kelambatan panas dalam pengerjaan pemotongan
pertama pada material maka gunakanlah nozel yang berada dalam
keaadan baik, dan pengaturan pengeluaran gas Oksigen dan LPG
diatur sisuai kebutuhan.
D3 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
DAFTAR PUSTAKA