You are on page 1of 2

Pada proses pencapan duat tahap menggunakan zat warna reaktif ini yang harus diperhatikan adalah penggunaan

jenis alkali, konsentrasi alkali yang dipakai, proses fiksasi dan washing off kain. Semua harus diperhatikan dengan
baik untuk mendapatkan hasil praktikum yang sesuai.
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil pencapan yang berbeda beda dari setiap metode, tapi secara keselurahan
hasil yang didapatkan pada warna pencapan adalah warna muda.
1. Metode Wet Development
Pada metode ini warna pencapan yang dihasilkan sangat muda dan terjadi kecacatan praktikum yang
menyebabkan staning dan kecacatan pad motif pencapan. Hal ini terjadi karena kesalahan:
a. Zat warna yang dikeringkan hanya menempel pada bahan belum mengikat karena tanpa
alkali, yang setelah dimasukkan ke larutan alkali yang memiliki kandungan air menyebabkan
zat warna luntur keluar dari motif. Zat warna ini kemudian sebagian terikat dengan bahan
karena bahan seluruhnya mengandung alkali yang menyebabkan terjadinya staning dan
penodaan kain.
b. Pembilasan dengan air dingin yang tidak bersih, menyebabkan zat warna yang tidak terikat
ke dalam motif dan luntur ke kain melakukan reaksi pengikatan saat pencucian dengan suhu
panas yang menyebabkan staning pada bahan.
c. Sifat kekentalan kanji yang terlalu tinggi yang menyebabkan susahnya penyerapan zat warna
kedalam serat. Hal ini memungkinkan terjadi bleeding dan stanning karena zat warna tidak
kering dengan sempurna kedalam serat sebelum dimasukkan ke larutan alkali.
d. Motif pada screen tidak sempurna dari saat pembuatan yang menyebabkan motif yang
seharusnya terwarnai jadi tertutup dan kain yang seharusnya tertutup menjadi terwarnai.
e. Bisa disebabkan karena screen mampet oleh pengental. Pengental yang digunakan
mongering pada bagian screen yang bermotif akibat perakelan yang kurang sempurna atau
terlalu lambat menyebabkan motif kuran tajam dan sisi motif kurang tegas.

2. Metode Pre Pad


Pada metode pre pad didapatkan warna hasil pencapan yang baik, tetapi masih terjadi staning dan juga
terdapat hallowing/shadow pada bahan. Hal ini terjadi karena:
a. Pembilasan dengan air dingin yang tidak bersih, menyebabkan zat warna yang tidak terikat
ke dalam motif dan luntur ke kain melakukan reaksi pengikatan saat pencucian dengan suhu
panas yang menyebabkan staning.
b. Saat proses penguapan bahan terkena uap air yang menyebabkan zat warna yang berada
dalam motif pencapan keluar dari motif karena tergeser oleh air dari uap. Hal ini
menyebabkan terjadinya hallowing/shadow.
c. Perakelan yang tidak sempurna atau terlalu lama serta pengental yang terlalu kental
menyebabkan pencapan motif tidak sempurna yang menyebabkan sisi motif tidak tegas.

3. Metode Alkali Blotch


Pada metode ini didaptkan warna hasil pencapan yang muda dan terjadi kesalahan kesalahan praktikum
yang menyebabkan terjadinya staning dan bleeding.
a. Pembilasan dengan air dingin yang tidak bersih, menyebabkan zat warna yang tidak terikat
ke dalam motif dan luntur ke kain melakukan reaksi pengikatan saat pencucian dengan suhu
panas yang menyebabkan staning.
b. Pasta alkali blotch yang terlalu kental menyebabkan alkali susah masuk kedalam bahan yang
sudah tertutup zat warna. Hal ini menyebabkan terjadinya bleeding karena zat warna tidak
terikat dengan baik karena alkali tidak masuk kedalam bahan dengan sempurna.
c. TIdak presisinya pencpan antara zat warna dan alkali blotch menyebabkan zat warna tidak
seluruhnya terkena alkali yang menyebabkan ikatan kovalen antara bahan danzat warna
tidak semepurna yang menyebakan kemampuan menahan migrasi zat warna kurang.
Secara keseluruhan pencapan dua tahap dengan metode Wet Development, Pre-Pad dan Pad Alkali Blotch
didapatkan hasil pencapan yang lebih baik pada pencapan dengan metode Pre-Pad karena alkali yang
lebih dulu berada pada bahan dapat membantu ikatan kovalen antara zat warna dengan serat lebih baik
dibandingkan menggunakan metode 2 langkah lainnya. Alkali yang dapat masuk dengan sempurna
kedalam serat membuat ikatan kovalen terjadi dengan baik dan mampu meminimalisir kesalahan
kesalahan praktikum. Tidak seperti metode lainnya dimana dilakukan pencapan zat warna terlebih dahulu
yang dapat menyebabkan tidak sempurnanya alkali masuk kedalam serat karena tertahan zat warna yang
sudah kering di permukaan serat.

You might also like