You are on page 1of 7

DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD )

DI SUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah. Kami semua senantiasa memuji-Nya, memohon pertolongan dan

memohon ampunan kepada-Nya. Kami semua pun berlindung kepada –Nya. Dari kejelekan diri

kami dan dari keburukan perbuatan kami.

Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Yang dengan rahmat dan

inayah-Nya tugas makalah yang berjudul “ BAHAYA DEMAM BERDARAH ” dapat kami

selesaikan.

Dengan membaca tugas Makalah ini semoga kita dapat menjaga lingkungan dengan baik

dari penyakit DBD dengan sebaik -baiknya dan penulis minta maaf apabila ada salah kata

yang tidak kami sengajai.

Di dalam tugas Makalah ini masih memiliki kekurangan. Apabila ada kekurangan penulis

meminta maaf yang sebesar-besar-Nya.


DAFTAR ISI

Kata pengntar :……………………………………………………............i

Dafrar isi:…………………………………………………..............……..ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang………………………………….......

1.2 Rumusan masalah………………………................

1.3 Tujuan penulisan…………………………………..

1.4 Manfaat penulisan……………………………….

BAB II : PEMBAHASAN

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………

3. 2 Saran…………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit tropis merupakan penyakit yang ditemukan didaerah tropis, hal ini karena
Serangga seperti nyamuk dan lalat yang pembawa penyakit yang paling umum, atau vector aktif
pada daerah beriklim tropis. Serangga ini dapat membawa parasit, bakteri atau virus yang
menular kepada manusia dan hewan. Salah satu yang menyerang manusia adalah penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit
ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali
daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut.
Hampir setiap tahunnya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal
ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang sadar terhadap kebersihan
lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap
merebaknya kasus DBD ini.
Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan penyakit lain
seperti flu atau typhus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD
bersifat asistomatik atau tidak jelas gejalanya. Pasien DBD biasanya atau seringkali
menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual maupun diare.
Masalah bisa bertambah karena virus DBD dapat masuk bersamaan dengan infeksi
penyakit lain seperti flu atau typhus. Oleh karena itu, permasalahan DBD masih belum mencapai
titik terang hingga sekarang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit DBD ?
2. Apa penyebab penyakit DBD ?
3. Apa gejala-gejala yang akan ditimbulkan penyakit DBD ?
4. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan yang tepat bagi penderita penyakit DBD ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penyakit Demam Berdarah Dengue dan gejala-gejala yang ditimbulkan.
2. Mengetahui penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue tersebut serta cara pencegahan
terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue.
3. Agar masyarakat lebih mewaspadai bahaya dari penyakit Demam Berdarah Dengue.
4. Agar tidak ada lagi kesalahpahaman dalam mendiagnosis penyakit Demam Berdarah Dengue
dalam lingkungan masyarakat awam, sehingga mampu melakukan langkah-langkah pengobatan
terhadap penyakit DBD dengan benar.
BAB II
ISI

A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis,
dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.

B. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue


Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat macam virus dengue
dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus tersebut dalam group B Arthropod
Borne Viruses (Arboviruses). Dan keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai
daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta.
Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue
dengan tipe Den 1 dan Den 3.
Keempat tipe virus tersebut merupakan genus dari flaviverus famili flaviviridae. Setiap
serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan
beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Penyakit Demam Berdarah Dengue atau
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ini disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti
dan Aedes Albopictus.

C. Gejala-Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Demam Berdarah Dengue


Pada awal serangan penderita Demam Berdarah Dengue memiliki hal-hal sebagai berikut
:
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 0C – 40 0C)
2. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva,
epitaksis, melena, dsb.
3. Hepatomegali (pembesaran hati)
4. Syok, tekan nadi turun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau
lebih rendah.
5. Trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 / mm3.
6. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai hematokrit.
7. Pendarahan hidung dan gusi.
8. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya
pembuluh darah.

D. Cara-cara Pencegahan dan Pengobatan

1. Cara Pencegahan
Penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik
nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti) dengan cara PSN (pemberantasan sarang nyamuk).
Upaya ini merupakan cara yang paling mudah, murah, ampuh, terbaik dan dapat dilakukan oleh
masyarakat dengan cara sebagai berikut :
a. Membersihkan atau menguras tempat penyimpanan air seperti : bak mandi, drum, vas bunga,
tempat minum burung, perangkat semut, dan lain-lain sekurang-kurangnya satu minggu sekali.
b. Tutuplah tempat penampungan air dengan rapat, agar supaya nyamuk tidak dapat masuk dan
berkembang biak di tempat itu.
c. Kuburlah atau buang pada tempatnya barang-barang bekas seperti : kaleng bekas, ban bekas,
botol-botol pecah dan barang yang lainnya yang dapat menampung air hujan agar tidak menjadi
tempat berkembang biak nyamuk.
d. Tutuplah lubang-lubang pada pagar yang terbuat dari bambu dengan tanah atau adukan semen.
e. Lipatlah kain atau pakaian yang bergelantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap di situ.
f. Untuk tempat-tempat yang tidak mungkin atau sulit untuk dibersihkan dan dikuras, taburkanlah
bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut yang fungsinya untuk membunuh jentik-jentik
nyamuk.

Selain 6 cara di atas, cara memberantas nyamuk Aedes Aegypti dapat juga dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Penyemprotan menggunakan zat kimia
b. Pengasapan dengan insektisida
c. Memutus daur hidup nyamuk dengan menggunakan ovitrap dan memelihara ikan cupang atau
ikan pemakan jentik

Untuk memberantas jentik-jentik nyamuk dapat menggunakan serbuk ABATE, dengan


komposisi takaran 1 gram serbuk ABATE untuk 10 liter air.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue adalah
dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan “3 M PLUS” yaitu menutup,
menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus lainnya yang sesuai dengan
kondisi setempat.

2. Cara-cara Pengobatan
Pengobatan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Untuk mengantisipasi demam dapat diberikan Paracetamol.
b. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter – 2 liter dalam 24 jam seperti : air teh, gula sirup, jus
buah-buahan atau susu.
c. Sebagai pertolongan pertama dapat diberi Oralit (garam elektrolit) kalau perlu 1 sendok makan
tiap 3-5 menit.
d. Apabila kadar hemotokrit turun sampai 40% muka harus diinfus Nacl atau ringer.
e. Antibiotik boleh diberikan apabila terjadi infeksi sekunder.
f. Pada saat penderita syok atau pingsan maka boleh diberikan oksigen.
g. Transfusi darah boleh diberikan apabila penderita mengalami pendarahan yang signifikan.
h. Penggantian cairan tubuh.

Hal yang perlu diperhatikan saat pemberian cairan pengganti tubuh atau infus, harus
diawasi selama 24 jam sampai dengan ditandai jumlah urine cukup, denyut nadi yang kuat dan
tekanan darah membaik. Apabila pemberian cairan intravena diteruskan setelah ada tanda-tanda
tersebut maka akan terjadi over hidrasi yaitu dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah cairan
dalam pembuluh darah, edema paru-paru dan gagal jantung.

Kemenkes RI (2016). Menkes: Dibanding Fogging, PSN 3M Plus Lebih Utama Cegah DBD.
Kemenkes RI (2016). Kendalikan DBD Dengan PSN 3M Plus.

You might also like