Professional Documents
Culture Documents
Lap Res Eks 1
Lap Res Eks 1
EKSPERIMEN 1
HUKUM OHM
I. Tujuan
1 . Mendefinisikan hubungan antara tegangan, arus dan resistansi dalam
suatu rangkaian.
2 . Mempelajari hubungan melalui percobaan.
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
P = E2 / R = I2 R = E x I……..........…..…. (1.1.4)
V. Data Hasil Percobaan
1.5.1 Kondisi Saklar 1 ON dan Saklar 2 OFF dengan Resistor 10 Ω
Tabel 1.1.1 Pengukuran Arus Saklar 1 ON dengan R= 10 Ω
10 Ω 10 V 1A
S1 ON 10 Ω 5V 0.5 A
S2 OFF 10 Ω 3V 0.3 A
10 Ω 2V 0.2 A
20 Ω 10 V 0.5 A
S1 OFF 20 Ω 5V 0.25 A
S2 ON 20 Ω 3V 0.15 A
20 Ω 2V 0.1 A
VI. Analisa Data Hasil Percobaan
Pada percobaan ini, digunakan Hukum Ohm untuk menghitung arus dan
tegangan, dimana dirumuskan dengan :
𝑉
𝐼 = atau 𝑉 = 𝐼 ∙ 𝑅...………………….... (1.1.5)
𝑅
10 Ω 10 V 1A
10 Ω 5V 0.5 A
S1 On
S2 OFF 10 Ω 3V 0.3 A
10 Ω 2V 0.2 A
a. Tegangan = 10 V
𝑉
𝐼=
𝑅
10
𝐼= = 1𝐴
10
b. Tegangan = 5 V
𝑉
𝐼=
𝑅
5
𝐼= = 0.5 𝐴
10
c. Tegangan = 3 V
𝑉
𝐼=
𝑅
3
𝐼= = 0.3 𝐴
10
d. Tegangan = 2 V
𝑉
𝐼=
𝑅
2
𝐼= = 0.2 𝐴
10
2. Tabel Perhitungan
Hasil perhitungan pengukuran arus listrik Saklar 1 ON dan Saklar 2 OFF
dengan Resistor 10 Ω dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
S1 ON dan 10 Ω 5V 0.5 A
S2 OFF 10 Ω 3V 0.3 A
10 Ω 2V 0.2 A
Arus Terukur
Switch Resistansi Tegangan
Percobaan Teori
10 Ω 10 V 1A 1A
a. Tegangan = 10 V
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Kesalahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1−1
= x 100%
1−1
=0%
b. Tegangan = 5 V
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Kesalahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0.5 − 0.5
= 𝑥 100 %
0.5
=0%
c. Tegangan = 3 V
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Kesalahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0.3 − 0.3
= 𝑥 100 %
0.3
=0%
d. Tegangan = 2 V
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Kesalahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0.2 − 0.2
= 𝑥 100 %
0.2
=0%
5. Tabel Persentase Kesalahan
Besarnya persentase kesalahan nilai arus pada hasil pengukuran dan teori
untuk pengukuran arus S1 ON dengan resistansi 10 Ω dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 1.1.6 Pengukuran Arus Saklar 1 ON dengan R= 10 Ω
10 Ω 10 V 1A 1A 0%
S1 ON 10 Ω 5V 0.5 A 0.5 A 0%
dan
S2 OFF 10 Ω 3V 0.3 A 0.3 A 0%
10 Ω 2V 0.2 A 0.2 A 0%
6. Analisa Grafik
Gambar 1.1.1 Grafik Perbandingan Nilai Percobaan dengan Teori Saklar 1 ON Resistor 10 Ω
Dalam gambar 1.1.1 dapat dilihat hubungan Hukum Ohm, dimana arus
berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan.
Dengan nilai resistor yang tetap, seiring dengan bertambah besarnya nilai
tegangan maka nilai arus pun semakin besar sehingga di dapat grafik meningkat.
7. Kesimpulan
Pada data yang diperoleh diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai arus teori
dengan nilai arus percobaan pada Saklar 1 ON dan Saklar 2 OFF dengan Resistor
10 Ω adalah sama dan maka dari itu persentase kesalahan pada percobaan ini
sebesar 0 % dikarenakan pengukuran yang sudah benar.
a. Tegangan = 10 V
𝑉
𝐼=
𝑅
10
𝐼= = 0.5 𝐴
20
b. Tegangan = 5 V
𝑉
𝐼=
𝑅
5
𝐼= = 0.25 𝐴
20
c. Tegangan = 3 V
𝑉
𝐼=
𝑅
3
𝐼= = 0.15 𝐴
20
d. Tegangan = 2 V
𝑉
𝐼=
𝑅
2
𝐼= = 0.1 𝐴
20
2. Tabel Perhitungan
Hasil perhitungan pengukuran arus listrik Saklar 1 OFF dan Saklar 2 ON
dengan Resistor 20 Ω dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
a. Tegangan = 10 V
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Kesalahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0.5 − 0.5
= 𝑥 100 %
0.5
=0%
b. Tegangan = 5 V
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Kesalahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0.25 − 0.25
= 𝑥 100 %
0.25
=0%
c. Tegangan = 3 V
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Kesalahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0.15 − 0.15
= 𝑥 100 %
0.15
=0%
d. Tegangan = 2 V
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Kesalahan = 𝑥 100 %
𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0.1 − 0.1
= 𝑥 100 %
0.1
=0%
6. Analisa Grafik
Gambar 1.1.2 Grafik Perbandingan Nilai Percobaan dengan Teori Saklar 2 ON Resistor 20 Ω
Pada Gambar 1.1.2 dapat dilihat hubungan Hukum Ohm, dimana arus
berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan.
Dengan nilai resistor yang tetap, seiring dengan bertambah besarnya nilai
tegangan maka nilai arus pun semakin besar sehingga di dapat grafik meningkat.
7. Kesimpulan
Pada data yang diperoleh diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai arus teori
dengan nilai arus percobaan pada Saklar 1 OFF dan Saklar 2 ON dengan Resistor
20 Ω adalah sama dan maka dari itu persentase kesalahan pada percobaan ini
sebesar 0 % dikarenakan pengukuran yang sudah benar.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil percobaan serta analisis data tersebut, dapat
disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Data yang diperoleh melalui pengukuran sama dengan hasil perhitungan
secara teori. Dimana terlihat bahwa tidak adanya persentase kesalahan.
2. Data yang di peroleh melalui hasil penggukuran sudah sesuai dengan
penerapan hukum Ohm. Dimana pada hukum Ohm, besarnya arus
listrik yang mengalir pada suatu rangkaian berbanding lurus dengan
tegangan atau beda potensial pada rangkain tersebut. Hal tersebut
dilihat pada grafik, saat besarnya tegangan meningkat maka besarnya
arus juga ikut meningkat.