You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

Masalah penyediaan air bersih menjadi salah satu prioritas dalam


perbaikan derajat kesehatan masyarakat.Seiring meningkatnya kepadatan
penduduk dan pesatnya pembangunan, maka kebutuhan air pun semakin
meningkat.Menurut Dian Aksara “Walaupun jumlah air sangat besar, akan tetapi
air yang dapat dimanfaatkan sangat sedikit, yaitu hanya 3% saja” (2008:8). Salah
satu jenis 2 sarana penyediaan air bersih pedesaan yang banyak diusahakan oleh
pemerintah sebagai sumber air bersih adalah sumur gali.

Standar kualitas air bersih dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan


berdasarkan Permenkes RI No. 416/Menkes/per/IX/1990 yang biasanya
dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan–
persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan
kesehatan, penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika.
Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan
mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan serta
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat.

Berdasarkan data statistik 1995 (SUPAS 1995), prosentasi banyaknya


rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan diberbagai daerah di
Indonesia sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara nasional
yakni untuk penggunaan air ledeng (PAM) 16,08%, air tanah dengan memakai
pompa 11.61%, air sumur gali 49,92%, mata air (sumber air) 13,92%.Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan air minum terbanyak adalah berasal dari
air sumur gali yaitu sebesar 49,92%.

Menurut Entjang (2000) sumur yang memeuhi syarat kesehatan minimal


harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut : Pertama, agar sumur
terhindar dari pencemaran maka harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan
jamban, lubang galian untuk air limbah dan sumber pengotoran lainnya; Kedua,
syarat konstruksi pada sumur gali tanpa pompa meliputi dinding sumur, bibir
sumur, serta lantai sumur; Ketiga, dinding sumur gali harus terbuat dari tembok
yang kedap air dengan jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah; Keempat,
bibir sumur gali harus terbuat dari tembok yang kedap air, setinggi minimal 70
cm, bibir ini merupakan satu kesatuan dengan dinding sunmur; Kelima, lantai
sumur gali harus dibuat dari tembok kedap air ± 1,5 m lebarnya dari dinding
sumur.
Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula
risiko kehadiran bakteri bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran
manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang kemungkinan
terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas
ialah bakteri Escherichia coli, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram
perut, dan muntah-muntah (Entjang, 2003).

Berdasarkan pemaparan diatas identifikasi bertujuan untuk menguji


Tingkat cemaran mikroba yang terdapat pada air sumur galian yang banyak
digunakan oleh masyarakat perkotaan tanpa mengetahui kualitas dan tingkat
cemaran dari jenis bakteri yang terdapat pada sampel air galian tersebut.

B. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui jenis bakteri coliform yang terdapat pada sampel.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Air merupakan bahan yang penting bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan
di alam ini tidak dapat berlangsung, baik manusia, hewan maupun tumbuhan
(Suryani, 2004). Seiring dengan naiknya jumlah penduduk serta laju
pertumbuhannya semakin naik pula laju pemanfaatan sumber-sumber air.
Meningkatnya kebutuhan air ini bukan hanya di sebabkan oleh jumlah penduduk
dunia yang makin bertambah juga sebagai akibat dan peningkatan taraf
hidupnya.yang di ikuti oleh peningkatan kebutuhan air untuk keperluan rumah
tangga, industry, rekreasi dan pertanian (Achmad, 2004).

Air tanah merupakan sumber air minum yang sangat vital bagi penduduk
di Indonesia, terutama di daerah pedesaan (Darmono, 2001). Topografi (relief)
adalah bentuk permukaan suatu satuan lahan yang dikelompokkan atau ditentukan
berdasarkan perbedaan ketinggian (amplitudo) dari permukaan bumi (bidang
datar) suatu bentuk bentang lahan (landform).
Bahwa air sudah saatnya di anggap sebagai benda ekonomi (Slamet,
2002). Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan
terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata
berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan
negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula
kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah,
sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996).
Penyebaran bakteri Escherichia coli di tanah sangat dipengaruhi oleh
porositas tanah. Pergerakan horizontal sukar dipastikan karena tergantung pada
faktor antara lain: jenis tanah, ketinggian permukaan air tanah, aliran air tanah,
konstruksi sumur gali, jumlah pemakai sumur gali dangkal dan jumlah orang yang
membuang feses.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan bahan


1. Alat
a. Autoclave
b. Bunsen
c. Ose bulat
d. Ose lurus
e. Rak tabung
f. Plate
g. Tabung reaksi
h. Gelas ukur
i. Batang pengaduk
j. Pipet tetes
k. Objek Glass
l. Gegep
m. Mikroskop
2. Bahan
a. Sampel Air depot
b. Kapas
c. Alumunium foil
d. Alkohol
e. Reagen kovas
f. Medium MR-VP (Methyl Red-Vogest Proskauer)
g. Reagen α naftol 50%
h. Reagen Metil Red
i. Medium indol
j. Medium endo agar (EA)
k. Medium erschercia coli broth (EC Broth)
l. Medium KIA
m. medium LB
n. medium BGLBB
o. KOH 40%
p. Medium SCA(Simon Citrate Agar)
q. Aquadest
r. Label
s. Gentian violet
t. Alkohol 96%
u. Lugol
v. Air fuchsin

B. Cara kerja

Persiapan sampel :

1. Difiksasi mulut botol sampel dan mulut mesin depot air


2. Dimasukkan sampel air kedalam botol steril
3. Hari pertama (ISOLASI)
4. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
5. Disterilkan alat didalam autoclave
6. Diambil sampel 10ml kemudian dimasukkan kedalam tabung seri I yang
berisi media LB dengan konsentrasi 1,5 %.
7. Dimasukkan sampel 1ml lalu dimasukkan kedalam tabung seri II yang
berisi media LB dengan konsentrasi 0,5 %, kemudian
8. Di masukkan sampel 0,1ml kedalam tabung seri III yang berisi media LB
dengan konsentrasi 0,5 %
9. Di inkubasi di inkubator selama 1x24 jam pada suhu 37˚c
Hari kedua(INOKULASI)

1. Diambil sampel sebanyak 1-2 ose, kemudian di inokulasi dari media LB


ke media BGLBB
2. Diinkubasi di inkubator selama 1x24 jam
3. Hari ketiga (INOKULASI)
4. Di ambil sampel 1-2 ose dari tabung seri I kemudian diinokulasi ke dalam
media EC BROTH dan ENDO AGAR (EA).
5. Diinkubasi di inkubatoor selama 1x24 jam
6. Hari keempat (INOKULASI DAN PEWARNAAN GRAM)
7. Pewarnaan gram
8. Diambil koloni 1-2 ose koloni dan diletakkan diatas objek glass kemudian
difiksasi dengan melewatkan 1-2 kali diatas api bunsen
9. Teteskan 1-2 tetes gentian violet(didiamkan 3 menit)kemudian di cuci di
air mengalir
10. Diteteskan 2-3 tetes lugol (didiamkan selama 1 menit)kemudian dicuci
diair mengalir
11. Dikeringkan preparst dengan kertas tissue lalu dibiarkan mengering
diudara
12. Diamati dibawah mikroskop pembesaran 40x dan 100x dengan
mengunakan oil emersi
13. Inokulasi
14. Diambil 1-2 ose kemudian diinokulasi dari media ENDO AGAR (EA) ke
media TSIA atau KIA
15. Diinkubasi di inkubatoor selama 1x24 jam

Hari kelima

Inokulasi dari media KIA ke media SCA


1. Diamati warna pada media KIA
2. Diambil 1-3 ose sampel dari media KIA ke media SCA
3. Diinkubasi di inkubator selama 1x24 jam.
4. Inokulasi dari media MRVP
5. Uji MR
6. Diamati warna pada media KIA
7. Diambil 1-3 ose sampel dari media KIA ke media MRVP
8. Diinkubasi di inkubator selama 1x24 jam.
9. Uji VP
10. Diamati warna pada media KIA
11. Diambil 1-3 ose sampel dari media KIA ke media MRVP
12. Diinkubasi di inkubator selama 1x24 jam.
13. Inokulasi dari media KIA ke media INDOL
14. Diamati warna pada media KIA
15. Diambil 1-3 ose sampel dari media KIA ke media INDOL
16. Diinkubasi di inkubator selama 1x24 jam.

Hari keenam (PENGAMATAN UJI IMVIC)

1. Ditambahkan 5 tetes reagen metal red (MR) pada media MRVP(uji MR)
kemudian diamati
2. Ditambahakn 0,6 ml alfamhetanol(napthol)5% dan 0,2%ml KOH 40%
pada media MRVP(uji VP) kemudian diamati
3. Media SCA,UREA,dan LIA diamati perubahan warna yang terjadi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Gambar
Tabel

Uji Penduga
Sampel MPN/100ml
Seri I Seri II Seri III
Air Sumur Galian 5 1 1 >240

Gas Belerang Slank Butt


+ - Alkali Acid

SCA Indol VP MR
+ + + +

Pembahasan

You might also like