Professional Documents
Culture Documents
TAHAP DESIGN
K E L O M PO K 9
Desain merupakan
tahapan lanjut dari
sebuah Pra-Desain, dan
saling terkait.
TAHAP DESAIN
PERENCANAAN
menetapkan suatu strategi untuk mencapai tujuan dan mengembangkan suatu susunan rencana secara menyeluruh agar
kegiatan tersebut terkoordinasi dengan baik.
KONTRAK
Diatur dalam Hukum Perdata Pasal 13 KUH Perdata. Jenis Kontrak meliputi : Kontrak rancang bangun, kontrak turnkey,
kontrak guaranteed, kontrak engineering procument and construction.
PERJANJIAN PEMBANGUNAN
Perjanjian lingkungan , Perjanjian perencanaan dan bangunan (IMB), Perjanjian hak dan pertanahan (hak milik), dan
perjanjian kegiatan dan sector (ijin usaha).
PELELANGAN
Pelelangan menurut KepPres No. 16 tahun 1994 : pelelangan umum, Pelelangan Terbatas, Pemilihan langsung,
Pengadaan Langsung.
KESEPAKATAN
Antara Owner dan Arsitek INPUT OUTPUT
PRA-DESIGN
Site Architectural
DESAIN
Background Product
Problem
Menurut PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR:
Data, etc
06/PRT/M/2007 , Tentang Tata Bangunan dan Lingkungan. Yang
mana dalam pembangunan harus sesuai dengan kebutuhan, dan
selaras dengan lingkungannya. Sesuai dengan arahan RTBL
DESIGN DESIGN
yang berlaku.
DEVELOPMENT
Menurut PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Menurut PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR 06/PRT/M/2007 Tentang pedoman umum NOMOR: 24/PRT/M/2007 Tentang, Izin mendirikan Bangunan.
rencana tata bangunan dan lingkungan, intensitas Syarat:
lahan harus memperhatikan: 1. Hak atas Tanah
1. Koefisien Dasar Bangunan 2. Status Kepemilikan Bangunan
2. Koefisien Lantai Bangunan 3. Dokumen Surat Yang Terkait..
3. Koefisien Daerah Hijau
4. Koefisien Tapak Basement
DIATUR DALAM
UU RI No.28 Tahun 2002 pasal 7 ayat 3
Keseimbangan,keserasian,keselara
san bangunan gedung dengan
lingkungan
PROSES KEGIATAN MERANCANG
Standar Perancangan
Bangunan Aspek kesehatan
merupakan aspek
yang sangat
penting,hal ini harus
ketentuan mengenai diperhatikan dalam
persyaratan tata KESELAMATAN proses
bangunan dan merancang,baik
persyaratan kesehatan sikis dan
keandalan bangunan psikis bagi pengguna
gedung. pada suatu bangunan
KESEHATAN yang dirancang
KENYAMANAN
Diatur dalam UU bangunan
gedung Nomor 28 tahun
2002 Pasal 7 ayat 3
KEMUDAHAN
Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor
29/PRT/M/2006 Tanggal 1
Desember 2006
Persyaratan Instalasi
Gas Medik SNI 03-7011–2004 Keselamatan pada bangunan fasilitas pelayanan kesehatan
saluran pembuangan air kotor, tempat sampah, dan atau pengolahan sampah
Ventilasi
PERSYARATAN TEKNIS
(a) SNI 03-6390-2000 Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung;
(b) SNI 03-6572-2001Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara
pada bangunan gedung, atauedisi terbaru;
(c) Standar tentang tatacara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan sistem
ventilasi;
(d) Standar tentang tatacara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan sistem
ventilasi mekanis.
PERSYARATAN UMUM
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, No.: 29/PRT/M/2006 Tentang
Pedoman PersyaratanTeknis Bangunan Gedung
Setiap bangunan harus memiliki ventilasi baik alami maupun buatan, sesuai
fungsinya
merupakan kebutuhan pencahayaan yang harus disediakan pada bangunan gedung melalui pencahayaan
alami dan/atau pencahayaan buatan, termasuk pencahayaan darurat.
T U J U A N Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya. Serta untuk menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara
baik
secara umum diatur dalam :
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung
Setiap bangunan membutuhkan standar intensitas dan kriteria pencahayaan yang berbeda sesuai dengan fungsi
peruntukan bangunan tersebut. Karena itu, agar sesuai dengan fungsi bangunannya, syarat pencahayaan lebih
khusus diatur dalam :
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Dan Prasarana Rumah Sakit
• Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri
Pencahayaan pada bangunan harus mengikuti standar-standar yang telah ditetapkan. Diantaranya :
1. SNI 03-6197-2000 Konservasi energi sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung, atauedisi terbaru;
2. SNI 03-2396-2001 Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung, atau edisi
terbaru;
KELOMPOK 9
KONTRAK
UU No. 28 . Tahun 2002
(bangunan)
UU No. 6 , Tahun 2017
PERJANJIAN PEMBANGUNAN (arsitek)
KESEPAKATAN
UU No. 28 . Tahun 2002
Antara Owner dan Arsitek (bangunan)
UU No. 6 , Tahun 2017
PELELANGAN
(arsitek)
UU No. 54, Tahun 2010
(pengadaan jasa)
PERKIRAAN TERJADINYA:
1. Pengerjaan yang tidak berjalan sesuai teknis
2. Kecurangan Kontraktor
3. Tidak sesuai dengan standar pemasangan
4. Perilaku Alam
PEMBANGUNAN TEKNIK
TAHAPAN
HUKUM KARYA
INTERAKSI
ARSITEKTUR
AKTOR(PELAKU)
KONFLIK INTERNAL/EKSTERNAL
Owner, Konsultan,
Kontraktor dan unsur
pendukung lainnya.
PRANATA PEMBANGUNAN
PRANATA PEMBANGUNAN
MERUPAKAN SUATU SISTEM DAN ORGANISASI.
Owner
KONTRAKTUAL KONTRAKTUAL
Konsultan konraktor
KOORDINASI