You are on page 1of 11

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop

2.1.1 Sejarah Mikroskop

Pada tahun 1665, Robert Hook mengamati sayatan gabus dari batang Quercus

suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang di

batasi diding tebal dalam pengamatannya. Robert Hook menyebut ruang-ruang

kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Elyang ditemukan Robert Hook

merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan

semakin berlomba untuk menggetahui lebih banyak tentang sel,

(Dalimunthe A, 2010).

Seorang ahli mikroskop bernama Antonie Van Leuewenhoek (1632-1723)

merancang sebuah mikroskopo kecil berlensa tunggal, mengemukakan didalam

mikroskop terdapat daya uraiannya. Keterbatasan tersebut tidak disebabkan oleh

lensa mikroskop melainkan oleh panjang gelombang. Penamuan mikroskop dengan

menggunakan sifat optik suatu permukaan yang lengkung sudah dilakukan oleh

Euchlid (300 SM). Mikrioskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami.

Yang kemudian disebut bakteri. Antonie Van Leuwenhook merupakan orang pertama

yang menemukan sel hidup, (Dalimunthe A, 2010).

5
6

2.1.2 Bagian-bagian dan Fungsi Komponen Mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: bagian

optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler dan bagian non-

optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar

halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Adapun fungsi dari komponen-komponen mikroskop yaitu, lensa objektif

(objective lenses) adalah lensa kecil yang berfungsi untuk membesarkan obyek yang

diamati pertama kali. Pada umumnya terdapat 3 buah lensa obyektif yang masing-

masing mempunyai jarak focus 16,4 dan 1,8 mm, pembesarannya masing-masing

mempunyai adalah 10, 44 dan 95 kali garis tengah obyek yang diamati. Lensa 16 mm

dan 4 mm dapat digunakan secara kering, sedangkan lensa 1,8 mm penggunaannya

harus dicelupkan ke dalam minyak imersi yang sama dengan gelas, agar dapat

meneruskan sinar sebanyak mungkin. Kondensor (Condensor) adalah lensa yang

terletak dibawah meja obyek yangberguna untuk memfokuskan sinar ke obyek yang

akan diamati. Lensa okuler adalah lensa yang diletakkan dibagian atas body tube

yang berfungsi untuk memperbesar objek yang dilihat kedua kalinya (setelah

diperbesar oleh lensa objektif).

Pada umumnya terdapat 4 buah lensa okuler yang digunakan yaitu masing-

masing dapat memperbesar 5,7, 5,10, dan 12,5 kali. Kaki mikroskop berfungsi untuk

menegakkan mikroskop pada posisi yang stabil, Lengan mikroskop berfungsi sebagai

tempat pemegang mikroskop jika ingin dipindahkan. Diafragma Iris (iris

diaphragma) adalah alat yang diletakkan dibawah kondensor berfungsi untuk

mengatur jumlah sinar yang masuk ke kondensor (dalam beberapa mikroskop


7

terdapat juga alat seperti ini yang diletakkan tepat di bawah meja objek). Meja yaitu

tempat untuk meletakkan gelas objek. Alas berfungsi sebagai tempat berdirinya

mikroskop,jepitan (stage clips) adalah alat penjepit yang terletak diatas meja yang

berfungsi untuk menahan objek gelas. Jepitan dapat digerakan sehingga tetap dapat

menahan objek gelas.Illuminator (bebarapa mikroskop menggunakan reflektor atau

cermin), adalah sumber cahaya yang terpasang di bawah meja objek dan dapat

diubah posisinya.

Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar pada objek yang akan diamati

agar terlihat jelas. Bila menggunakan cermin, saloah satu permukaan cermin

berbentuk datar dan sebelahnya cekung. Bagian yang datar digunakan jika sumber

cahaya cukup terang dan bagian cekung digunakan jika cahaya kurang terang,

revolver adalah cakram (disk) yang terletak di bagaian bawah body tube. Revolver

berfungsi sebagai tempat memasang lensa obyektif dan dapat digerakkan sedemikian

rupa sehingga memilih lensa lensa obyektif mana yang akan digunakan,pengatur

kasar atau coarse adjustment (fokus) knob adalah alat mekanis yang berfungsi umtuk

menaik-turunkan body tebu beserta lensanya dengan cepat, agar sampel yang diamati

masuk ke dalam fokus lensa. Pengatur halus atau fine adjusment (fokus) knob adalah

alat mekanis (sekerup) yang berfungsi untuk menaik-turunkan body tube secara

lambat, agar sampel yang diamati betul-betul masuk ke dalam fokus lensa. Eyepiece

tube atau Body tube (tabung atau tubus mikroskop) adalah tabung berbentuk silinder

yang kosong dimana sinar dari lensa obyektif di bagian bawah akan menuju ke lensa

okuler (eyepiace) di bagian atas, sehingga terjadi perbesaran objekyang diamati.

Tubus berfungsi sebagai tempat penyangga lensa okuler, (Fiedor J, 2010).


8

2.2 Morfologi Tumbuhan

2.2.1 Morfologi Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil atau tumbuhan berkeping biji tunggal adalah salah satu

dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan.

Batangnya tidak memiliki cambium, pola tulangnya melengkung atau sejajar, berakar

serabut, memiliki tudung akar atau kaliptra dan umumnya memiliki kelopak bunga

kelipatan tiga.

2.2.2 Morfologi Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil atau tumbuhan berkeping biji dua yang disebut juga

dengan dikotyledonae. Berakar tunggang, tidak terdapat adanya tudung akar, pola

tulang daun menyirip, biasanya memiliki kelopak bunga kelipatan empat atau lima

dan batangnya berkambium, (Lang, 2012).

2.2.3 Macam Macam Daun Majemuk

Daun majemuk adalah dimana suatu daun yang pada tangkainya bercabang

cabang, dan pada tangkai baru terdapat helaian daun, sehingga pada setiap tangkai

terdapat lebih dari satu helaian daun. Pada daun majemuk dapat debedakan menjadi

tangkia daun (Petioles cummunis), tangkai anak daun (Petiololus), dan anak daun

(Foliolum).
9

Ada beberapa macam daun majemuk yang diamati dalam praktikum ini yaitu

daun majemuk menyirip genap dimana semua helaian anak daunnya yang saling

berpasang pasangan, daun majemuk menyirip gasal dimana ada salah satu anak daun

yang tidak memiliki pasangan, daun majemuk menjari yaitu dimana anak daunnya

terletak pada ujung tangkai daun dengan bentuk seperti menjari, daun majemuk

beranak satu yaitu daun majemuk yang dimana anak daunnya tidak tersambung

langsung dengan tangkai daunnya, daun tunggal sempurna, dikatakan seperti itu

karena pada daun ini memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun, dan daun

tunggal tidak sempurna, adalah dimana daun ini hanya memiliki satu atau dua bagian

dari daun tunggal sempurna saja.

2.3 Anatomi Tumbuhan

2.3.1 Anatomi Tumbuhan Monokotil

Struktur anatomi tumbuhan monokotil atau tumbuhan berkeping satu yaitu

dimana pada bagian akarnya batas antara ujung akar dengan kaliptranya jelas,

perisikel terdiri dari beberapa lapis sel berdinding tebal, letak berkas pengangkut

anatara xylem dan floem pada akar tua tetap berselang seling, mempunyai empulur

yang luas pada pusat akar perisikel hanay membentuk cabang akar, tidak mempunyai

cambium dan lengan protoxilem banyak (lebih dai 12). Sedang pada bagian batang

anatomi tumbuhan monokotil yaitu hypodermis berupa sklerenkim, pembulu angkut

yang tersebar, tidak mempunyai cambium vascular, empelur tidak dapat dibedakan

dengan daerah korteks, dan tidak terdapat kambium diantara xylem dan floem. Serta

anatomi daun pada tumbuhan monokotil yaitu parenkima mesofil umumnya tidak

terdiferensiasi mennjadi jaringan tiang dan bunga karang.


10

2.3.2 Anatomi Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil atau tumbuhan berkeping dua memiliki struktur anatomi

akar yang batas antara ujung akar dengan kaliptra tidak jelas, persikel terdiri dari

satu lapis sel berdinding tebal, letak berkas pengangkut pada akar sekunder bersifat

kolateral, xylem didalam dan floem diluar, mempunyai empelur sempit atau tidak

sama sekali mempunyai empelur pada akarnya, persikel membbentuk cabang akar

dan dapat membentuk meristem sekunder seperti cambium dan kamium gabus,

cambium tampak sebagi meristem sekunder, dan jumlah lengan xylem anatar dua

sampai enam. Antomi batang tumbuhan dikotil yaitu hypodermis berupa sklerenkim,

pembulu angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berselang radial, jari jari

empelur beripa deretan parenkima diantara berkas pengangkut, mempunyai cambium

vascular, dapat debedakan daerah kkorteks dan empelur, serta terdapat cambium

diantara xilemd dan floem. Anatomi daun pada tumbuhan dikotil yaitu parenkima

mesofil terdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang.

2.3.3 Stomata

Stomata terdapat pada permukaan daun yang memiliki struktur terdiri dari sel

epidermis berbentuk sepertii ginjal dengan lubang ditengahnya yang dikenal

sebagai pori. Dinding bagian dalam sel penjaga menghadap kepori dan memiliki

permukaan lebih tebal dibandingkan lapisan luar. Sel penjaga juga memiliki

vakuola. Sel sel yang mengelilingi penjaga dikenal sebagai sel aksesori.
11

Stomata berperan dalam proses fotosintesis dan transpirasi, yaitu pada proses

fotosintesis tanaman memperoleh karbon dioksida dari atmosfer yang diambil

melalui stomata yang kemudian dipecah menjadi hydrogen dan oksigen lalu oksigen

dilepaskan melalui stomata, sehingga stomata dapat dikatakan berperan sebagai

media pertukaran gas. Dalam proses transpirasi atau proses penguapan air dari

permukaan tanaman pengguapan dilakukan melelui bukaan stomata.

2.4 Fotosintesis Tumbuhan

2.4.1 Deskripsi Tanaman Ubi Kayu (Manihot utilissima)

Tanaman ubi kayu (Manihot utilissima) adalah perdu tahunan tropika dan

subtropika dari suku Euphorbiiacea. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok

penghasil karbohidrat dan daunnya sebagi sayuuran. Tanaman perdu ini bisa tumbuh

tinggi mencapai 7 meter dengan cabang yang agak jarang. Akar tunggang dengan

sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbi. Bagian dalam

umbinya berwarna putih atau kekuning kuningan.

2.4.2 Amilum

Amilum atau pati adalah karbohidrat kompleks yang ttidak larut dalam air,

berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang

dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk

fotosintesis0 dalam jangka panjang. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat yaitu

amilosa dann amilopektin. Dalam komposisi yang berbeda beda amilosa memberikan

sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa

memberiikan warna ungu pada tes iodin sedangkan amilokpektiin tidak bereaksi.
12

2.4.3 Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses sintesis senyawa senyawa organic dari bahan

anorganik dengan menggunakan bantuan energy cahaya matahari. Fotosintesis

berasal dari bahasa yunani yang terdiri atas dau kata yaitu foto (cahaya) dan

synthesis (menggabungkan) yang merupakan proses biokimia pembentukan zat

makanan seperti karbohidrat yang dilakuakan oleh tumbuhan yang memilki zatt

hijau daun (klorofil). Selain tumbuhan fotosintesis juga sering dilakukan mahluk

hidup non-klorofil seperti alga dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat

hara, karbon diokisda, dan air dengan bantuan cahaya matahari.

2.4.4 Faktor Faktor Fotosintesis

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis yaitu intensitas

cahaya, dimana laju fotosinsis maksimum ketika mendapatkan banyak cahaya.

Konsentrasi karbon dioksida, jika semakin banyak karbon dioksida diudara maka

makin banyak jumlah bahan yang dapat diguunakan tumbuhan untuk melangsungkan

fotosintesis. Suhu, umumnya laju fotosintesis meningkat seiring dengan

meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim karena enzim enzim yang bekerja

pada proses fotosintesis hanya dapat aktif pada suhu yang optimal. Kadar air,

kekurangan air bisa menyebabkan stomata menutup sehingga menghambat

penyerapan karbon dioksida akibatnya laju fotosintesis menjadi menurun. Kadar

fotosintat ( hasil fotosintesis), jika kadar fotosintat berkurang seperti karbohidrat

berkurang maka laju fotosintesis akan naik dan sebaliknya. Tahap pertumbuhan,

penelitiann menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan

yang sedang berkecambah dari pada tumbuahan dewasa.


13

2.5 Transpirasi Tumbuhan

2.5.1 Deskripsi Tanaman Jagung, Tanaman Cabai, dan Tanaman Tomat

Tanaman jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat

yang terpenting didunia. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman yang

termasuk kedalam family Graminae, termsuk dalam tumbuhan yang menghasilkan

biji (Spermatopyta). Sedangkan bijinya tertutup oleh bakal buah sehingga termasuk

dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Dimasukkan kedalam

kelas monokotil, ordo Graminaceae dan digolongkan kedalam genus Zea dengan

nama ilmiah Zea mays. Tanaman jagung termasuk dalam tanaman semusi 80-150

hari dengan tinggi tanaman pada umumnya mencapai 1-3 meter namun pada varietas

tertentu tingginya bisa mencapai 6 meter. System perakaran terdiri atas akar akar

semina, koronal, dan akar udara. Batang tanaman jagung tidak berlubang seperti

batang padi tetapi padat dan berisi berkas berkas pembulu sehingga memperkokoh

berdirinya tanaman jagung. Batangg jagung beruas ruas dengan jumlah ruas sekitar

8-21 ruas. Daun jagung memanjang dan keluar darii buku buku batang. Jumlah daun

terdiri dari 8-48 helaian daun.

Tanaman cabai merupakan tanaman semusim (annual) yang berbentuk perdu,

tumbuh tegak dengan batang berkayu dan bercabang banyak. Tinggi tanaman cabai

deawasa anatara 65-170 cm dan lebar tajuk 50-100 cm. system perakaran tanaman

cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar lateral

(sekunder). Batang utama tanaman tegak lurus dan kokoh. Daun berwarna hijau

mudah sampai hijau gelap. Daun ditopang oleh tangkai daun.


14

Tanaman tomat merupakan tanaman perdu dengan tinggi berkisar 1-3 meter

yang berasal dari amerika tengah, selatan, peruh, dan meksiko. batang dan daun

tanaman tomat melekat pada buku atau internodus. Daun termasuk daun majemuk

menyirip gasal tidak sempurna. Bungah tumbuh diketiak, kuncup aksilar yang

merupakan bunga sempurnna karena terdapat putik dan benang sari sehingga dapat

berlangsung pembuahan. Bisa juga pada ujung batang terdapat kuncup terminal.

System akar tunggang.

2.5.2 Pengertian Transpirasi

Transpirasi ialah suatu proses yang mengakibatkan pembuangan energi dan

dikatakan transpirasi mengakibatkan kehilangan air serta pembuangan tenaga yang

diterima tumbuhan dari matahari. Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan

yang berhubungan dengan udara luar, yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun,

batang, cabang, ranting, bunga, buah, dan bahkan akar, (Retno, 2012).

2.5.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Transpirasi

Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi ada dua yaitu, Faktor dari dalam

tumbuhan(jumlah daun, luas daun,dan jumlah stomata) dan faktor dari luar

tumbuhan(suhu,cahaya,kelembaban,angin). Kelembaban adalah gerakan uap air dari

udara kedalam daun akan menurunkan laju neto dari uap air yang hilang, dengan

demikian seandainya factor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan

meningkatnya kelembaban.

Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui 2 cara, Sehelai daun yang

terkena sinar matahari langsung akan mengabsorbsi energy radiasi dan cahaya tidak
15

usah selalu berbentuk cahaya langsung, dapat pula mempengaruhi transpirasi melalui

pengaruhnya terhadap tutp stomata dengan mekanisme tertentu, angin cenderung

untuk meningkatkan laju transoirasi, baik didalam naungan atau cahaya, melalui

penyapuan uap air. Akan tetapi dibawah sinar matahari, pengaruh angina terhadap

penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi,

cenderung menjadi lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap

air. Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan

air melalui tanah kedalam akar menjadi lebih lambat. Hal ini cenderung untuk

meningkatkan deficit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut,

Faktor dalam tanaman meliputi : Penutupan stomata adalah sebagian besar

transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula secara relative tidak tembus air,

dan hanya sedikit transpirasi yang terjadi apabila stomata tertutup. Jika stomata

terbuka lebih besar, lebih banyak pula kehilangan air tetapi peningkatan kehilangan

air ini lebih sedikit untuk masing-masing satuan penambahan lebar stomata. Faktor

utama yang mempengaruhi pembukaan dan penutupan stomata dalam kondisi

lapangan adalah tingkat cahaya dan kelembaban (Roe S, 2011).

You might also like