Professional Documents
Culture Documents
MBS Lanjutan
MBS Lanjutan
PEMBAHASAN
Dengan adanya Standar Nasional ini SMP Negeri 2 Tabanan harus dapat,
meningkatkan kualitas dan mutu sekolah sehingga adanya peningkatan
sekolah dalam hasil pendidikan setiap tahunnya.
a. Menyusun perencanaan
b. Mengorganisasikan kegiatan
c. Mengarahkan kegiatan
d. Mengkoordinasikan kegiatan
e. Melaksanakan pengawasan
f. Melakukan evaluasi
g. Menentukan kebijakan
h. Mengadakan rapat
i. Mengambil keputusan
j. Mengatur proses belajar mengajar
k. Mengatur administrasi : kantor, siswa,perlengkapan, keuangan atau RAPBS
l. Mengatur organisasi siswa intra sekolah
m. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha
Komunikasi yang terjalin antara kepala sekolah dan para guru serta karyawan di
SMP Negeri 2 Tabanan berjalan efektif, sehingga apa yang disampaikan kepala
sekolah kepaga guru dan karyawan bisa dimengerti oleh mereka dan tidak terjadi
adanya miscommunication yang bisa mengakibatkan hubungan pekerjaan
terganggu.
Dengan adanya komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja yang sehat
dan terbuka. Hal ini sangat penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi
para guru dan karyawan.
Akuntabel
SMP Negeri 2 Tabanan tidak hanya mutu outputnya yang harus optimal tetapi
juga mengenai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada
publik/masyarakat sudah melakukan transparansi yang dapat mendukung peran
serta stakeholder pada sekolah SMP Negeri 2 Tabanan.
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris
e. Matematika
f. Ilmu Pengetahuan alam (IPA)
g. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
i. Seni Budaya
j. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Muatan Lokal
a. Kepramukaan
b. Palang Merah Remaja (PMR)
c. Paskibra
d. Seni Musik
e. Karate
f. Tae Kwon Do
g. Basket
h. Voli
i. sepak takraw
j. Pencak Silat
Ketuntasan Belajar
Untuk rata-rata KKM SMP Negeri 2 Tabanan adalah 75 mulai dari kelas
VII,VIII,dan IX dengan nilai KKM setiap mata pelajaran dimulai dari 70 sampai
80.
Remedial dilaksanakan bagi siswa yang belum tuntas sampai siswa mencapai
KKM. Pelaksanaan remedial dilaksanakan sepenuhnya oleh guru mata pelajaran.
Pelaksanaan remedial dilakukan setelah guru melakukan analisis hasil ulangan
KD dan program remedial dibuat guru mata pelajaran. Bagi siswa yang sudah
mencapai dan melampaui nilai KKM dilakukan program pengayaan sebelum
dimulai materi baru
Data siswa SMP Negeri 2 Tabanan tahun 2016/2017 adalah sebanyak : 887,
dengan 23 rombongan belajar dan setiap kelas ada sekitar 38-40 siswa. Kelas VII
jumlah siswa 323 dengan 8 rombongan belajar. Kelas VIII jumlah siswa 303
dengan 8 rombongan belajar. Kelas XI jumlah siswa 260 dengan 7 rombongan
belajar
Matematika : 7,28
IPA : 7,85
1. S3/S2 5
2. S1 34
3. D3/Sarjana Muda 2
4. D2/D1 5
Jumlah 46
Dari jumlah guru sebanyak 46 guru terdapat guru tidak tetap/guru bantu
sebanyak 6 guru, sedangkan untuk guru PNS/guru tetap sebanyak 40 guru.
Untuk guru mata pelajaran yang di UN kan berasal dari guru-guru yang
tingkat pendidikannya sudah S2, misalnya untuk mata pelajaran : matematika,
bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan IPA. Untuk tenaga kependidikan
(tenaga pendukung) sekolah berjumlah 19 orang yang terdiri dari:
5. Keamanan 2 orang
6. Kebersihan 3 orang
Tenaga pendukung ini yang sudah menjadi PNS ada sebayak 11orang
dan sisanya sebanyak 8 orang adalah tenaga honorer. Setiap tenaga
kependidikan dan tenaga pendukung di SMP Negeri 2 Tabanan telah di
lakukan briefing dan pertemuan dengan kepala sekolah mengenai
Manajemen Berbasis Sekolah, sehingga dalam pelaksanaannya guru dan staf
di SMP Negeri 2 Tabanan sudah mengetahui dan menjalankan MBS dengan
sebaik-baiknya.
Dengan adanya fungsi dan tugas dari guru akan membantu guru dalam
pengembangan dan kemajuan serta, membantu guru dalam kertelibatannya
dalam manajemen berbasis sekolah.
1 Perpustakaan 7x9m
2 Lab IPA 8 x 15 m
3 Keterampilan 3x8m
4 Multimedia 7x9m
3 Guru 7 x 15 m
1. Lapangan Olahraga
a. Basket 1 26 x 14 m
b. Volley Ball 2 16 x 9 m
d. Futsal 1 20 x 40 m
e. Tenis Meja 3
2. Lapangan Upacara 1 60 m
Semua sarana gedung dan fasilitas di SMP Negeri 2 Tabanan beserta
dengan perlengkapannya sudah dikelola dengan baik oleh sekolah. Dalam
mengelola dan memelihara gedung harus dilakukan dengan melaksanakan
manajemen sarana dan prasarana pendidika diawali dengan kegiatan analisi
kebutuhan atau perencanaan. Kegaiatan ini dilakukan dalam rangka
mengidentifikasikan segala kebutuhan yang diperlukan oleh sekolah. Tahap
berikutnya adalah kegiatan pengadaaan, yaitu segala macam upaya yang
dilakukan oleh sekolah dalam rangka memenuhi kebutuhan yang telah
diidentifikasikan. Setelah sarana prasarana diadakan, maka segera dilakukan
kegiatan inventarisasi sehingga keberadaan barang-barang diketahuai dengan
spesifik.Setelah itu barang-barang didistribusikan untuk dimanfaatkan sesuai
dengan kebutuhan. Selama barang tersebut dimanfaatkan, maka segala barang
harus dipelihara oleh semua warga sekolah dan disimpan pada tempat
semestinya.
PERAN
FUNGSI MANAJEMEN
KOMITE INDIKATOR KINERJA
PENDIDIKAN
SEKOLAH
Badan 1. Perencanaan a. Identifikasi sumber
Pertimbanga sekolah daya pendidikan
n (Advisory dalam masyarakat
Agency) b. Memberikan masukan
untuk penyusunan
RAPBS
c. Menyelenggarakan
rapat RAPBS
(sekolah, orang tua
siswa, masyarakat)
d. Memberikan
pertimbangan
perubahan RAPBS
e. Ikut mengesahkan
mengesahkan RAPBS
bersama kepala
sekolah.
a. Memantau organisasi
2. Memantau sekolah
pelaksanaan b. Memantau
program sekolah penjadwalan program
sekolah
c. Memantau alokasi
anggaran untuk
pelaksanaan program
sekolah
d. Memantau sumber
daya pelaksaan
program sekolah
e. Memantau partisipasi
stake-holder
pendidikan dalam
pelaksaan program
sekolah.
3. Memantau Out-put
Pendidikan a. Memantau hasil ujian
akhir
b. Memantau angka
partisipasi sekolah
c. Memantau angka
mengulang sekolah
d. Memantau angka
bertahan disekolah.
1. Perencanaan a. Menjadi penghubung
antara Komite
Sekolah dengan
masyarakat, Komite
Sekolah dengan
Badan
Sekolah dan Komite
Penghubung
Sekolah dengan
(Mediator
Dewan Pendidikan.
Agency)
b. Mengidentifikasi
aspirasi masyarakat
untuk perencanaan
pendidikan.
c. Membuat usulan
kebijakan dan
program pendidikan
kepada sekolah.
2. Pelaksanaan
Program a. Mensosialisasikan
kebijakan dan
program sekolah
kepada masyarakat
b. Memfasilitasi
berbagai masukan
kebijakan program
terhadap sekolah
c. Menampung
pengaduan dan
keluhan terhadap
kebijakan dan
program sekolah
d. Mengkomunikasikan
pengaduan dan
keluhan masyarakat
terhadap sekolah
3. Pengelolaan
Sumber Daya a. Mengidentifikasi
Pendidikan kondisi sumber daya
di sekolah
b. Mengidentifikasi
sumber-sumber daya
masyarakat
c. Memobilisasi bantuan
masyarakat untuk
pendidikan di sekolah
d. Mengkoordinasikan
bantuan masyarakat.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan
MBS disekolah terdapat 9 strategi menurut nurkolis yaitu sekolah harus
memiliki otonomi, adanya peran serta masyarakat secara aktif dalam hal
pembiayaan, proses pengambilan keputusan terhadap kurikulum dan
pembelajaran dan non- pembelajaran, adanya kepemimpinan yang kuat,
adanya proses pengambilan keputusan yang demokratis dalam kehidupan
dewan sekolah yang efektif, adanya panduan (guidelines) dari Departeman
Pendidikan terkait sehingga mampu mendorong proses pendidikan, semua
pihak harus memahami peran dan tanggung jawabnya secara sungguh-
sungguh, sekolah harus transparan dan akuntabel, penerapan MBS harus
diarahkan untuk pencapaian kinerja sekolah, sosialisasi konsep MBS,
identifikasi peran masing-masing, pembangunan kelembagaan (capacity
building), pengadaan pelatihan-pelatihan terhadap peran barunya,
implementasi pada proses pembelajaran, monitoring dan evaluasi, serta
melakukan perbaikan-perbaikan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kesuksesan implementasi MBS dalam upaya reformasi pendidikan yaitu
terdapat beberapa isu yang menyangkut implementasi MBS yaitu
menyangkut sumber daya manusia, waktu, pendanaan, strategi dan
monitoring serta evaluasi. Peran-peran yang terlibat dalam keberhasilan
implementasi MBS di sekolah yaitu (1) Peran Kantor Pendidikan Pusat dan
Daerah; (2) Peran Dewan Sekolah dan Pengawas Sekolah; (3) Peran Kepala
Sekolah; (4) Peran Para Guru; (5) Peran Para Administrator; (6) Peran Orang
Tua dan Masyarakat. Selain peran pihak-pihak tersebut, dilihat dari sudah
diterapkanya MBS di Sekolah terdapat beberapa ukuran atau indicator yang
digunakan sagabai ukuran dalam berhasil atau tidaknya MBS tersebut
diterapkan. Indikator-indikator tersebut dapat dilihat dari 3 pilar kebijakan
pendidikan nasional yaitu pemerataan dan peningkatan akses, peningkatan
mutu dan daya saing, serta tata layana pendidikan yang lebih baik.
Berdasarkan ketiga pilar tersebut, indikator-indikator keberhasilan
implementasi MBS dapat dilihat dari semakin meningkat dan membaiknya:
(1) jumlah siswa yang mendapat layanan pendidikan, (2) kualitas layanan
pendidikan (seperti pembelajaran), yang berdampak pada peningkatan
prestasi akademik dan non akademik siswa (3) jumlah siswa yang tingkat
tinggal kelas menurun, produktivitas sekolah, (4) relevansi pendidikan
semakin baik, (5) terjadinya keadilan dalam penyelenggaraan pendidikan
karena penentuan biaya pendidikan tidak dilakukan secara pukul rata, (6)
meningkatnya keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pengambilan
keputusan di sekolah, (7) iklim dan budaya kerja sekolah, (8) kesejahteraan
guru dan staf sekolah membaik, serta (9) demokratisasi dalam
penyelenggaraan pendidikan.
3.2.Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat menyarankan kepada
pembaca bahwa dalam menjalankan atau mebangun suatu instansi pendidikan
atau bergabung dalam instansi pendidikan di Sekolah jika menggunakan
MBS sebagai acuan dalam mengelola pendidikan jadi harus
mempertimbangakan hal-hal diatas yang teleh disebutkan yaitu dilihat dari
factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan MBS, peran dari pehak-pihak
yang berkontribusi agar MBS dapat berjalan dengan baik dan sukses, serta
ukuran dari keberhasilan MBS dalam menjalankan atau mengelola
pendidikan. Selain itu perlu adanya pemahaman yang lebih mengenai MBS
sehingga penulis menyarakan juga agar pembaca lebih banyak membaca
sumber-sumber yang lain yang memiliki kaitan dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nurkolis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta. PT Grasindo