Professional Documents
Culture Documents
OLEH
KELOMPOK XV
PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Kelas :
Pringsewu,
MENGETAHUI
Hasil kerja study lapangan ini kami persembahkan untuk orang-orang yang telah
1. Teruntuk kedua orang tua kami yang telah mendukung, memberi motivasi
dan tak henti-hentinya mendoakan kamu demi terselesaikannya laporan
kerja study lapangan ini.
2. Teruntuk kepala sekolah SMP NEGERI 1 PRINGSEWU bapak Drs.Dwi
Purwanto selaku penenggung jawab kegiatan study lapangan yang telah
mensukseskan kegiatan kokurikuler ini.
3. Teruntuk guru pembimbing kami ibu Nurlelawati Umaini,S.Pd.I dan ketua
pelaksana study lapangan ini Bapak Hi. Mustofa, SPd, M.Pd
4. Teruntuk teman-teman khususnya kelompok XV yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini.
5. Teruntuk adik-adik kelas laporan ini di harapkan dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan.
6. Karya tulis ini sebagai bahan bacaan serta menambah koleksi perpustakaan
sekolah.
iii
HALAMAN MOTTO
You’ll never know till you have tried(Kamu tidak akan pernah tahu sebelum
mencoba)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT ,karena berkat rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan, karya tulis di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang sejarah
Indonesia.
Karya tulis ini di susun dengan berbagai rintangan, baik itu dating dari dalam kelompok
penyusun itu sendiri maupun yang dating dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan Allah SWT , akhirnya karya tulis ini dapat di terselesaikan.
Tim penyusun menyadari bahwa karya tulis ini masihlah jauh dari kesempurnaan namun
penyusuk berharap semoga hasil karya tulis ini dapat bermafaat dan dapat menambah
wawasan bagi pembaca yang budiman,dan penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak guna menyempurnakan karya tulis ini.
Tim Penyusun.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………... ii
PERSEMBAHAN……………………………………………………………………….iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………………....iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………... v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… vi
BAB I .PENDAHULUAN……………………………………………………………... 1
A.Latar belakang…………………………………………………… 1
B. Maksud dan tujuan……………………………………………… 3
C. Waktu kegiatan………………………………………………… 4
BAB II .LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN
STUDY LAPANGAN…………………………………………………. 5
A. Kegiatan di Monumen Pancasila Sakti(Lubang Buaya)……….. 5
B. Kegiatan di Museum Geologi Bandung……………………….. 13
C. Kegiatan di Museum Konferensi Asia Afrika Bandung………. 25
Vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Demi terselesaikannya hasil laporan kami yang membutuhkan waktu cukup lama.
Kami memiliki latar belakang dengan di adakannya kegiatan study lapangan ini.
Perjalanan yang di tempuh tidaklah dekat. Kegiatan ini di adakan bukan hanya sebagai
Adanya kegiatan ini member kami pengalaman, kami jadi tahu apa yang belum kami
ketahui.
terletak di Lubang Buaya. Disana kami tahu betapa pahitnya hidup di zaman yang masih di
pimpin oleh para Kolonial yang sangat kejam. Mereka menyiksa,membunuh para pejuang
Selanjutnya kunjungan yang kami kunjungi kali ini adalah kunjungan yang
paling kami senangi, yaitu ke Museum Geologi. Kami melihat serta mengetahui gerak
lempeng bumi yang terjadi di dunia ini. Manusia –manusia yang hidup di zaman purba,serta
1
Di KAA, kami melihat bendera yang di susun secara berjejer rapih.
Di dalam gedungnya terdapat kursi-kursi yang di pergunakan untuk Konverensi Asia Afrik
Itu adalah latar belakang kami dalam kegiatan study lapangan ini.
2
Maksud dan tujuan
pengalaman ini sebagai pengalaman kami yang telah berjalan di masa SMP.
kami bisa terus menimba ilmu serta terus berusaha menggali prestasi yang
4. Membangun jati diri yang ada pada diri murid-murid di SMP Negeri 1
Pringsewu
3
BAB II
STUDY LAPANGAN
1). Monumen Pancasila Sakti (Lubang Buaya)
Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Dibangun
di atas tanah seluas 14,6 hektare. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan
para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia,
5
Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari
upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH
Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan
bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan
Revolusi.
Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan
Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di
sebelah selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara
adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok
Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang
dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S).
6
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang
digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S. Sumur tua itu berdiameter 75 Cm.
Kompleks Monumen
Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari beberapa tempat yang
bersejarah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), Sumur Tua tempat membuang jenazah 7
Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua
bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan
Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh
September atau G-30-S/PKI, diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi
foto Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi, dan beberapa diorama
7
Sumur Maut
Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta Ahmad Yani -
Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan - Letjen. Anumerta M.T. Haryono - Kapten CZI
Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta Siswandono Parman - Letjen. Anumerta
Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang sekarang dinamai Lubang Buaya
, di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan
jenazah Brigjen Katamso Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa
Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma
8
Rumah Penyiksaan
Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk menandatangani surat
dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan Revolusi beserta kisah
dimulainya Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau
sekarang lebih dikenal SD dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai tempat penyiksaan kejam para
Pahlawan Revolusi.
Pos Komando
Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb. Tampat
ini dipakai oleh pimpinan G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam rangka perencanaan Penculikan
terhadap 7 Pahlawan Revolusi, di dalamnya masih ada barang-barang asli yang menjadi saksi
bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah Petromaks, Mesin Jahit, dan Lemari Kaca.
9
Dapur Umum
Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur Umum,
rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat sarana konsumsi anggota
G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling
meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan oleh para anggota PKI
untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat kembali ternyata rumahnya
sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda di rumah tersebut menghilang.
10
Museum Paseban
Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi Wndu Hari Kesaktian
11
Usaha terhadap Pemerintah RI dan mengganti dasar negara Pancasila telah dua kali dijalankan,
yang pertama pada tahun 1948, dikenal sebagai pemberontakan PKI Muso di Madiun dan yang
kedua ialah pemberontakan G 30 S PKI dalam bulan September 1965. Selain itu tempat ini juga
terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang ukuran foto tersebut sudah diperbesar dari aslinya.
Dan adanya Ruang Relik yang merupakan tempat dipamerkannya barang-barang, terutama
pakaian yang mereka kenakan ketika mereka d culik, di siksa, sampai akhirnya di bunuh, berikut
dengan hasil visum dari dokter. Selain itu terdapat pula Aqualungsebuah alat bantu pernapasan
yang digunakan untuk mengangkat jenazah 7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua.
Selain itu terdapat pula Ruang Teater yang memutar rekaman bersejarah pengangkatan jenazah
Pahlawan Revolusi, Pemakaman ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, dan lain-lain, masa putar
Dan terdapat Ruang pameran Foto yang menyajikan foto-foto pengangkatan Jenazah Pahlawan
12
2).MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana
bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi,
Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati
Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum
berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum
ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral.
13
Pengantar
Masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah
penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad
ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad
ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah
Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Melalui hal ini,
diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Maka, pada tahun 1850,
dibentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst van den
Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya
mineral.
Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta
Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung
tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut
Geologisch Museum.
Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir.
Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja serta
14
Peresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan
Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di Bandung pada
Riwayat
Sebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II,
keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir. Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara
Sekutu di Hindia Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan
teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942.
Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia,
Selama masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia
untuk menjadi: PETA (Pembela Tanah Air) dan HEIHO (pasukan pembantu bala tentara Jepang
pada Perang Dunia II). Laporan hasil kegiatan pada masa itu tidak banyak yang ditemukan,
karena banyak dokumen (termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala
15
Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah
Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945,
pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës
Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para
pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG
dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal 12 Desember 1945.
Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama
Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara
Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil
dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan
Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama.
Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949,
yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu
16
Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal
Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian, pada tahun 1950 dokumen-
Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei 1949, Kepala Pusat
Jawatan Tambang dan Geologi, Arie Frederic Lasut, telah diculik dan dibunuh tentara Belanda.
Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI. Hal
ini terbukti pada tahun 1960, Museum Geologi dikunjungi oleh Presiden Pertama RI, Ir.
Soekarno.
Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT DJAWATAN TAMBANG
DAN GEOLOGI (PDTG), berganti nama menjadi: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia
Geologi (1978 - 2005), Pusat Survei Geologi (sejak akhir tahun 2005 hingga sekarang)
Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1999 Museum Geologi mendapat bantuan dari
Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta Yen untuk direnovasi. Setelah ditutup selama satu tahun,
17
Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarnoputri
yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi terbagi menjadi 3 ruangan yang
meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi dan Kehidupan Manusia.
Sedangkan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana penyimpan koleksi yang lebih memadai.
Diharapkan pengelolaan contoh koleksi di Museum Geologi akan dapat lebih mudah diakses
Sejak tahun 2002 Museum Geologi yang statusnya merupakan Seksi Museum Geologi, telah
dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,
dibentuklah 2 seksi dan 1 SubBag yaitu Seksi Peragaan, Seksi Dokumentasi, dan SubBag
Tatausaha. Guna lebih mengoptimalkan perananya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu
geologi, Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain penyuluhan, pameran, seminar
serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan dan dokumentasi koleksi.
Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan museum geologi
sebagai :
Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum
Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi
18
Pembagian Lantai dan Ruangan
Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati lantai I dan II. Berikut
ini merupakan ruangan-ruangan yang berada di kedua lantai Museum Geologi serta fungsi dan
Lantai I
Terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan
Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar
lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan
19
Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari
Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk
Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian Jaya
Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini
Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan
beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap
daerah. Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan
beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli.
Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk
jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir
kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan
segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi
Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan
Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan
20
Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.
Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai
ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan
informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk
hidup yang paling primitif pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, disaat bumi
sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-
tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran
besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu)
diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan
daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi
yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang.
Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7
juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui
(gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa
Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P. VIII)
21
Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-
purba dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa
Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan
Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di
ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung
serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di
pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah
dihuni oleh manusia prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa
lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan
diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain
keadaan lingkungan-purba.
22
Lantai II
Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal
Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan
Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar
ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan
beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan
23
Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun
1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan
menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata
dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas
Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang
aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi
Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik
Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi
Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif)
Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan
gejala kegunungapian.
24
3). MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA
Museum Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu museum yang berada di kota Bandung.
Terletak di Jl.Asia Afrika No.65. Museum ini merupakan memorabilia Konferensi Asia Afrika.
Museum ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gedung Merdeka. Secara keseluruhan
Gedung Merdeka memiliki dua bangunan utama, yang pertama disebut Gedung Merdeka sebagai
tempat sidang utama, sedangkan yang berada di samping Gedung Merdeka adalah Museum
25
Latar belakang dibangunnya museum ini adalah adanya keinginan dari para pemimpin bangsa-
bangsa di Asia dan Afrika untuk mengetahui tentang Gedung Merdeka dan sekitarnya tempat
Konferensi Asia Afrika berlangsung. Hal ini membuat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia,
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M memiliki ide untuk membangun sebuah
museum. Ide tersebut disampaikannya pada forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi
Asia Afrika (1980) yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio
sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian museum ini diresmikan
pada tanggal 24 April 1980 bertepatan dengan peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika.
Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24
April 1955 mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun
pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu
terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang
kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan
26
Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga terlihat pada masa
sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor
Semua itu merupakan prestasi besar yang dicapai oleh bangsa-bangsa Asia Afrika. Jiwa dan
semangat Konferensi Bandung telah berhasil memperbesar volume kerja sama antar bangsa-
bangsa Asia dan Afrika, sehingga peranan dan pengaruh mereka dalam hubungan percaturan
Dalam rangka membina dan melestarikan hal tersebut, adalah penting dan tepat jika Konferensi
Asia Afrika beserta peristiwa, masalah, dan pengaruh yang mengitarinya diabadikan dalam
sebuah museum di tempat konferensi itu berlangsung, yaitu di Gedung Merdeka di Kota
Bandung, kota yang dipandang sebagai ibu kota dan sumber inspirasi bagi bangsa-bangsa Asia
Afrika. Sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja,
S.H., LL.M., sering bertemu muka dan berdialog dengan para pemimpin negara dan bangsa Asia
Afrika. Dalam kesempatan-kesempatan tersebut beliau sering mendapat pertanyaan dari mereka
tentang Gedung Merdeka dan Kota Bandung tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.
Berulang kali pembicaraan tersebut diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat
27
Terilhami oleh hal tersebut serta kehendak untuk mengabadikan Konferensi Asia Afrika, maka
lahirlah gagasan beliau untuk mendirikan Museum Konperensi Asia Afrika di Gedung Merdeka
ini. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia
Afrika (1980) yang dihadiri antara lain Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio
sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata gagasan itu mendapat
sambutan baik, termasuk dari Presiden RI Soeharto. Gagasan pendirian Museum Konperensi
Asia Afrika diwujudkan oleh Joop Ave sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun
Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri,
Pemerintah daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran. Perencanaan dan
Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal
mengenang peristiwa Konferensi Asia Afrika yang menjadi Sumber inspirasi dan motivasi bagi
bangsa Asia-Afrika.
Museum ini dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia dan berada di bawah wewenang
28
Sementara pengelolaannya di bawah koordinasi Departemen Luar Negeri dan Pemerintah Daerah
Pada 18 Juni 1986, kedudukan Museum Konferensi Asia-Afrika dialihkan dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan ke Departemen Luar Negeri di bawah pengawasan Badan Penelitian
dan Pengembangan Masalah Luar Negeri. Pada Tahun 2003 dilakukan restrukturisasi di Tubuh
Departemen Luar Negeri dan Museum Konferensi Asia Afrika dialihkan ke Ditjen Informasi,
Diplomasi Publik dan Perjanjian Internasional (Sekarang Ditjen Informasi dan Diplomasi
Publik). Saat ini UPT Museum Konferensi Asia Afrika berada dalam koordinasi Direktorat
Diplomasi Publik. Museum ini menjadi museum sejarah bagi perjuangan politik luar negeri
Indonesia.
Asia Afrika 1955, pada 22-24 April 2005, tata pameran Museum Konferensi Asia Afrika
direnovasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. N. Hassan Wirajuda.
Penataan kembali museum tersebut dilaksanakan atas kerja sama Departemen Luar NEgeri
dengan sekretariat Negara dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Perencanaan dan pelaksanaan
29
Ruang Konferensi
Koleksi Museum
april 1995
berlangsung
30
Terbitan prangko-prangko yang berhubungan dengan konferensi Asia-
Afrika
31
BAB III
KESIMPULAN,SARAN,PENUTUP
A.Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan study lapangan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pringsewu di
Jakarta-Bandung dengan bentuk kunjungan wisata yang begitu bermanfaat dan berkesan.
2) Museum Geologi didirikan pada tangga 16 mei 1928. Museum ini telah
Agency)
32
B.Saran
Untuk Panitia:
2) Sebaiknya objek wisata yang sudah tidak tepat ikunjungi diganti dengan
3) Waktu disetiap objek wisata sebaiknya ditambah agar semua dapat menikati
4) Diusahakan untuk mengunjungi tempat yang beragam dan jangan sama dari
tahun ke tahun.
1) Agar tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai sejarah yang ada, bahkan bisa
33
C.Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, kamu minta maaf apabila masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Atas segala perhatiannya serta segenap rekan-rekan
yang telah berpartisipasi hingga tersusunnya karya tulis ini ,kam ucapkan terimakasih.
34
Daftar Pusaka
www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pancasila_Sakti.gif
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lubang_Buaya
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Museum_Geologi
http://alampriangan.files.wordpress.com/2011/03/museum_konferensi_asia_afrika
35
LAMPIRAN
Alamat :Pajarisuk
Alamat :Bulusari
6. Nama :Fernando
Alamat :Klaten
36
7. Nama :Ghinna Alya Arizki
Alamat :Pagelaran
37
14. Nama :Valina Vinka Devi
38
LAMPIRAN FOTO HASIL KEGIATAN
39
40