You are on page 1of 45

LAPORAN HASIL STUDY LAPANGAN

SMP NEGERI 1 PRINGSEWU

OLEH

KELOMPOK XV

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 PRINGSEWU

KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2013-2014


PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

SMP NEGERI 1 PRINGSEWU


Jln. Jend.Sudirman No.1 Pringsewu Telp (0729)21078 Kode Pos 35373
Lampung

PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Kelas :

Pringsewu,

Ketua Study Lapangan Guru Pembimbing

Hi.Musthofa, M.Pd Nurlelawati Umaini, S.Pd.I

NIP. 19640917 198803 1 004 NIP.19760713 20110 1 2002

MENGETAHUI

Kepala SMPN 1 Pringsewu


PERSEMBAHAN

Hasil kerja study lapangan ini kami persembahkan untuk orang-orang yang telah

membantu serta mendukung kami demi terselesaikannya karya tulis ini.

1. Teruntuk kedua orang tua kami yang telah mendukung, memberi motivasi
dan tak henti-hentinya mendoakan kamu demi terselesaikannya laporan
kerja study lapangan ini.
2. Teruntuk kepala sekolah SMP NEGERI 1 PRINGSEWU bapak Drs.Dwi
Purwanto selaku penenggung jawab kegiatan study lapangan yang telah
mensukseskan kegiatan kokurikuler ini.
3. Teruntuk guru pembimbing kami ibu Nurlelawati Umaini,S.Pd.I dan ketua
pelaksana study lapangan ini Bapak Hi. Mustofa, SPd, M.Pd
4. Teruntuk teman-teman khususnya kelompok XV yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini.
5. Teruntuk adik-adik kelas laporan ini di harapkan dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan.
6. Karya tulis ini sebagai bahan bacaan serta menambah koleksi perpustakaan
sekolah.

iii
HALAMAN MOTTO

 You’ll never know till you have tried(Kamu tidak akan pernah tahu sebelum

mencoba)

 Pratice makes perfect (Latihan membuat sempurna)

 Experience is the best teacher(Pengalaman adalah guru yang terbaik)

 Keramahan mengalahkan segalanya

 Together we build, Together we can

 Pastikan beriman (SQ) , Pastikan berilmu (IQ), Pastikan beramal (EQ)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT ,karena berkat rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan waktu yang telah di
tentukan, karya tulis di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang sejarah
Indonesia.

Karya tulis ini di susun dengan berbagai rintangan, baik itu dating dari dalam kelompok
penyusun itu sendiri maupun yang dating dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan Allah SWT , akhirnya karya tulis ini dapat di terselesaikan.

Dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada:


Kedua orang tua yang slalu memberikan motivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Bapak Kepala SMP N 1 Pringsewu selaku penanggung jawab , serta Tim penyusun yang
selalu member dukungan.

Tim penyusun menyadari bahwa karya tulis ini masihlah jauh dari kesempurnaan namun
penyusuk berharap semoga hasil karya tulis ini dapat bermafaat dan dapat menambah
wawasan bagi pembaca yang budiman,dan penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak guna menyempurnakan karya tulis ini.

Tim Penyusun.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………... ii

PERSEMBAHAN……………………………………………………………………….iii

HALAMAN MOTTO…………………………………………………………………....iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………... v

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… vi

BAB I .PENDAHULUAN……………………………………………………………... 1

A.Latar belakang…………………………………………………… 1
B. Maksud dan tujuan……………………………………………… 3
C. Waktu kegiatan………………………………………………… 4
BAB II .LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN
STUDY LAPANGAN…………………………………………………. 5
A. Kegiatan di Monumen Pancasila Sakti(Lubang Buaya)……….. 5
B. Kegiatan di Museum Geologi Bandung……………………….. 13
C. Kegiatan di Museum Konferensi Asia Afrika Bandung………. 25

BAB III .KESIMPULAN , SARAN , PENUTUP……………………………………….32


A. Kesimpulan……………………………………………………….32
B. Saran………………………………………………………………33
C. Penutup……………………………………………………………34
Daftra Pustaka………………………………………………………………………………35
Lampiran……………………………………………………………………………………36
Lampiran foto hasil kegiatan……………………………………………………………….39

Vi
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Demi terselesaikannya hasil laporan kami yang membutuhkan waktu cukup lama.

Kami memiliki latar belakang dengan di adakannya kegiatan study lapangan ini.

Perjalanan yang di tempuh tidaklah dekat. Kegiatan ini di adakan bukan hanya sebagai

hiburan, tetapi juga sebagai sarana ilmu pengetahuan.

Adanya kegiatan ini member kami pengalaman, kami jadi tahu apa yang belum kami

ketahui.

Dimulai dari kunjungan kami yang pertama,Monumen Pancasila Sakti yang

terletak di Lubang Buaya. Disana kami tahu betapa pahitnya hidup di zaman yang masih di

pimpin oleh para Kolonial yang sangat kejam. Mereka menyiksa,membunuh para pejuang

kami hidup-hidup! Betapa jahatnya mereka.

Selanjutnya kunjungan yang kami kunjungi kali ini adalah kunjungan yang

paling kami senangi, yaitu ke Museum Geologi. Kami melihat serta mengetahui gerak

lempeng bumi yang terjadi di dunia ini. Manusia –manusia yang hidup di zaman purba,serta

kerangka kerangka hewan purba.

1
Di KAA, kami melihat bendera yang di susun secara berjejer rapih.

Bendera-bendera itu di simpan serta di abadikan.

Di dalam gedungnya terdapat kursi-kursi yang di pergunakan untuk Konverensi Asia Afrik

pada tahun 1955.

Itu adalah latar belakang kami dalam kegiatan study lapangan ini.

2
Maksud dan tujuan

1. Menjadikan ini sebagai pengalaman yang takkan terlupakan, karena

pengalaman ini sebagai pengalaman kami yang telah berjalan di masa SMP.

2. Memperdalam ilmu pengetahuan kami di usia ami yang sekarang,supaya

kami bisa terus menimba ilmu serta terus berusaha menggali prestasi yang

dapat membanggakan guru-guru kami,serta orang tua kami.

3. Belajar untuk bekerja sama dengan teman-teman serta mempererat

pertemanan supaya dapat lebih kompak lagi.

4. Membangun jati diri yang ada pada diri murid-murid di SMP Negeri 1

Pringsewu

3
BAB II

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN

STUDY LAPANGAN
1). Monumen Pancasila Sakti (Lubang Buaya)

Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Dibangun

di atas tanah seluas 14,6 hektare. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan

para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia,

Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:

 Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,

 Mayjen TNI R. Suprapto

 Mayjen TNI M.T. Haryono

 Mayjen TNI Siswondo Parman

 Brigjen TNI DI Panjaitan

5
 Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo

Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari

upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH

Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.

Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan

bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan

Revolusi.

Sejarah Dibangunnya Monumen Pancasila Sakti

Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan

ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di

sebelah selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara

adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok

Gede, dan sebelah barat, Taman Mini Indonesia Indah.

Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang

dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S).

6
Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter yang

digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S. Sumur tua itu berdiameter 75 Cm.

Kompleks Monumen

Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari beberapa tempat yang

bersejarah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), Sumur Tua tempat membuang jenazah 7

Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua

peninggalan Pahlawan Revolusi dan Museum Paseban.

Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)

Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan-pemberontakan PKI yang

bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan

Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh

September atau G-30-S/PKI, diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi

foto Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi, dan beberapa diorama

yang menceritakan tentang Pemberontakan PKI di berbagai Daerah di Indonesia.

7
Sumur Maut

Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta Ahmad Yani -

Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan - Letjen. Anumerta M.T. Haryono - Kapten CZI

Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta Siswandono Parman - Letjen. Anumerta

Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang sekarang dinamai Lubang Buaya

, di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan

jenazah Brigjen Katamso Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa

Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma

Suryani Nasution, putri dari Jend. A.H: Nasution.

8
Rumah Penyiksaan

Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk menandatangani surat

pernyataan untuk mendukung komunisme di Indonesia, mereka disiksa seblum akhirnya

dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan Revolusi beserta kisah

dimulainya Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau

sekarang lebih dikenal SD dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai tempat penyiksaan kejam para

Pahlawan Revolusi.

Pos Komando
Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb. Tampat

ini dipakai oleh pimpinan G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam rangka perencanaan Penculikan

terhadap 7 Pahlawan Revolusi, di dalamnya masih ada barang-barang asli yang menjadi saksi

bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah Petromaks, Mesin Jahit, dan Lemari Kaca.

9
Dapur Umum

Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur Umum,

rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat sarana konsumsi anggota

G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling

meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan oleh para anggota PKI

untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat kembali ternyata rumahnya

sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda di rumah tersebut menghilang.

10
Museum Paseban

Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini diresmikan oleh

Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi Wndu Hari Kesaktian

Pancasila, di dalam ruangan ini terdapat beberapa diorama sebagai berikut:

 Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)

 Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)

 Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)

 Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)

 Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)

 Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)

 Proses lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)

 Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)

 Tindak Lanjut Pelarangan PKI (26 Juni 1982)

11
Usaha terhadap Pemerintah RI dan mengganti dasar negara Pancasila telah dua kali dijalankan,

yang pertama pada tahun 1948, dikenal sebagai pemberontakan PKI Muso di Madiun dan yang

kedua ialah pemberontakan G 30 S PKI dalam bulan September 1965. Selain itu tempat ini juga

terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang ukuran foto tersebut sudah diperbesar dari aslinya.

Dan adanya Ruang Relik yang merupakan tempat dipamerkannya barang-barang, terutama

pakaian yang mereka kenakan ketika mereka d culik, di siksa, sampai akhirnya di bunuh, berikut

dengan hasil visum dari dokter. Selain itu terdapat pula Aqualungsebuah alat bantu pernapasan

yang digunakan untuk mengangkat jenazah 7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua.

Selain itu terdapat pula Ruang Teater yang memutar rekaman bersejarah pengangkatan jenazah

Pahlawan Revolusi, Pemakaman ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, dan lain-lain, masa putar

rekaman ini kurang lebih 30 menit.

Dan terdapat Ruang pameran Foto yang menyajikan foto-foto pengangkatan Jenazah Pahlawan

Revolusi dan pemakamannya di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

12
2).MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana

bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi,

Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati

Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum

berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum

ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral.

Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.

13
Pengantar
Masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah

penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad

ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad

ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah

Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Melalui hal ini,

diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Maka, pada tahun 1850,

dibentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst van den

Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya

mineral.

 Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta

memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan,sehingga pada tahun 1928

Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung

tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut

Geologisch Museum.

 Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir.

Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja serta

menghabiskan dana sebesar 400 Gulden. Pembangunannya dimulai pada pertengahan

tahun 1928 dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929.

14
 Peresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan

Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di Bandung pada

tanggal 18-24 Mei 1929.

Riwayat

Masa Penjajahan Jepang

Sebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II,

keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir. Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara

Sekutu di Hindia Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan

teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942.

Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia,

Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO

ZIMUSHO. Setahun kemudian, berganti nama menjadi CHISHITSU CHOSACHO.

Selama masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia

untuk menjadi: PETA (Pembela Tanah Air) dan HEIHO (pasukan pembantu bala tentara Jepang

pada Perang Dunia II). Laporan hasil kegiatan pada masa itu tidak banyak yang ditemukan,

karena banyak dokumen (termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala

pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.

15
Masa Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah

Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945,

pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës

Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di

Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para

pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG

dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal 12 Desember 1945.

Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama

Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara

Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil

dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan

Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama.

Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949,

yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu

tempat ke tempat lainnya.

16
Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal

ini menyebabkan dokumen-dokumen tersebut harus berpindah tempat dari Bandung, ke

Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian, pada tahun 1950 dokumen-

dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Bandung.

Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei 1949, Kepala Pusat

Jawatan Tambang dan Geologi, Arie Frederic Lasut, telah diculik dan dibunuh tentara Belanda.

Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem, Yogyakarta.

Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI. Hal

ini terbukti pada tahun 1960, Museum Geologi dikunjungi oleh Presiden Pertama RI, Ir.

Soekarno.

Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT DJAWATAN TAMBANG

DAN GEOLOGI (PDTG), berganti nama menjadi: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia

(1950-1952), Djawatan Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan

Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi (1978 - 2005), Pusat Survei Geologi (sejak akhir tahun 2005 hingga sekarang)

Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1999 Museum Geologi mendapat bantuan dari

Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta Yen untuk direnovasi. Setelah ditutup selama satu tahun,

Museum Geologi dibuka kembali pada tanggal 20 Agustus 2000.

17
Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarnoputri

yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi terbagi menjadi 3 ruangan yang

meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi dan Kehidupan Manusia.

Sedangkan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana penyimpan koleksi yang lebih memadai.

Diharapkan pengelolaan contoh koleksi di Museum Geologi akan dapat lebih mudah diakses

oleh pengguna baik peneliti maupun grup industri.

Sejak tahun 2002 Museum Geologi yang statusnya merupakan Seksi Museum Geologi, telah

dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,

dibentuklah 2 seksi dan 1 SubBag yaitu Seksi Peragaan, Seksi Dokumentasi, dan SubBag

Tatausaha. Guna lebih mengoptimalkan perananya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu

geologi, Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain penyuluhan, pameran, seminar

serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan dan dokumentasi koleksi.

Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan museum geologi

sebagai :

 Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.

 Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum

Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi

bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.

 Objek geowisata yang menarik

18
Pembagian Lantai dan Ruangan

Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati lantai I dan II. Berikut

ini merupakan ruangan-ruangan yang berada di kedua lantai Museum Geologi serta fungsi dan

isi dari ruangan tersebut.

Lantai I

Terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan

Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar

lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan

informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.

19
Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari

beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :

 Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.

 Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk

maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif

 Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian Jaya

 Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini

Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan

beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap

daerah. Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan

beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli.

Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk

jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir

kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan

segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi

Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan

keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti : Tangkuban Perahu, Krakatau,

Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan

maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru.

20
Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.

Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan

makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai

ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan

informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk

hidup yang paling primitif pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, disaat bumi

sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-

tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran

besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu)

diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan

daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi

yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang.

Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7

juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui

(gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa

tempat khususnya di Pulau Jawa.

Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P. VIII)

dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya.

21
Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-

purba dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa

Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan

evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.

Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di

ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung

serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di

pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah

dihuni oleh manusia prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa

lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan

diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain

keadaan lingkungan-purba.

22
Lantai II

Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur

Ruang barat (dipakai oleh staf museum)

Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal

sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.

Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan

Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar

ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan

beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan

bijih sebanyak 2,5 miliar ton.

23
Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun

1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan

menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata

dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas

bumi juga diperagakan di sini.

Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang

aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.

 Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi

manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.

 Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral

 Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik

secara tradisional maupun modern.

 Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi

 Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif)

seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.

 Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan

gejala kegunungapian.

 Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh

lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.

24
3). MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA

Museum Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu museum yang berada di kota Bandung.

Terletak di Jl.Asia Afrika No.65. Museum ini merupakan memorabilia Konferensi Asia Afrika.

Museum ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gedung Merdeka. Secara keseluruhan

Gedung Merdeka memiliki dua bangunan utama, yang pertama disebut Gedung Merdeka sebagai

tempat sidang utama, sedangkan yang berada di samping Gedung Merdeka adalah Museum

Konferensi Asia Afrika sebagai tempat memorabilia Konferensi Asia Afrika.

25
Latar belakang dibangunnya museum ini adalah adanya keinginan dari para pemimpin bangsa-

bangsa di Asia dan Afrika untuk mengetahui tentang Gedung Merdeka dan sekitarnya tempat

Konferensi Asia Afrika berlangsung. Hal ini membuat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia,

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M memiliki ide untuk membangun sebuah

museum. Ide tersebut disampaikannya pada forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi

Asia Afrika (1980) yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio

sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian museum ini diresmikan

pada tanggal 24 April 1980 bertepatan dengan peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika.

Sejarah Museum Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18 sampai dengan 24

April 1955 mencapai kesuksesan besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun

pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu

terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang

kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh

kemerdekaannya dan yang kemudian menjadi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan

perdamaian dan kerja sama dunia.

26
Kesuksesan konferensi ini tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga terlihat pada masa

sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Konferensi Asia Afrika menjadi salah satu faktor

penting yang menentukan jalannya sejarah dunia.

Semua itu merupakan prestasi besar yang dicapai oleh bangsa-bangsa Asia Afrika. Jiwa dan

semangat Konferensi Bandung telah berhasil memperbesar volume kerja sama antar bangsa-

bangsa Asia dan Afrika, sehingga peranan dan pengaruh mereka dalam hubungan percaturan

internasional meningkat dan disegani.

Dalam rangka membina dan melestarikan hal tersebut, adalah penting dan tepat jika Konferensi

Asia Afrika beserta peristiwa, masalah, dan pengaruh yang mengitarinya diabadikan dalam

sebuah museum di tempat konferensi itu berlangsung, yaitu di Gedung Merdeka di Kota

Bandung, kota yang dipandang sebagai ibu kota dan sumber inspirasi bagi bangsa-bangsa Asia

Afrika. Sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja,

S.H., LL.M., sering bertemu muka dan berdialog dengan para pemimpin negara dan bangsa Asia

Afrika. Dalam kesempatan-kesempatan tersebut beliau sering mendapat pertanyaan dari mereka

tentang Gedung Merdeka dan Kota Bandung tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.

Berulang kali pembicaraan tersebut diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat

mengunjungi Kota Bandung dan Gedung Merdeka.

27
Terilhami oleh hal tersebut serta kehendak untuk mengabadikan Konferensi Asia Afrika, maka

lahirlah gagasan beliau untuk mendirikan Museum Konperensi Asia Afrika di Gedung Merdeka

ini. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia

Afrika (1980) yang dihadiri antara lain Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio

sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata gagasan itu mendapat

sambutan baik, termasuk dari Presiden RI Soeharto. Gagasan pendirian Museum Konperensi

Asia Afrika diwujudkan oleh Joop Ave sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun

Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri,

bekerja sama dengan Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Pemerintah daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, dan Universitas Padjadjaran. Perencanaan dan

pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh PT. Decenta, Bandung.

Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden RI Soeharto pada tanggal

24 April 1980 sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika.

Nama, Status dan Sifat


Museum ini bernama Museum Konferensi Asia Afrika. Nama tersebut digunakan untuk

mengenang peristiwa Konferensi Asia Afrika yang menjadi Sumber inspirasi dan motivasi bagi

bangsa Asia-Afrika.

Museum ini dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia dan berada di bawah wewenang

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

28
Sementara pengelolaannya di bawah koordinasi Departemen Luar Negeri dan Pemerintah Daerah

Tingkat I Provinsi Jawa Barat.

Pada 18 Juni 1986, kedudukan Museum Konferensi Asia-Afrika dialihkan dari Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan ke Departemen Luar Negeri di bawah pengawasan Badan Penelitian

dan Pengembangan Masalah Luar Negeri. Pada Tahun 2003 dilakukan restrukturisasi di Tubuh

Departemen Luar Negeri dan Museum Konferensi Asia Afrika dialihkan ke Ditjen Informasi,

Diplomasi Publik dan Perjanjian Internasional (Sekarang Ditjen Informasi dan Diplomasi

Publik). Saat ini UPT Museum Konferensi Asia Afrika berada dalam koordinasi Direktorat

Diplomasi Publik. Museum ini menjadi museum sejarah bagi perjuangan politik luar negeri

Indonesia.

Penataan Kembali Museum Konferensi Asia Afrika


Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika 2005 dan peringatan 50 tahun Konferensi

Asia Afrika 1955, pada 22-24 April 2005, tata pameran Museum Konferensi Asia Afrika

direnovasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. N. Hassan Wirajuda.

Penataan kembali museum tersebut dilaksanakan atas kerja sama Departemen Luar NEgeri

dengan sekretariat Negara dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Perencanaan dan pelaksanaan

teknisnya dikerjakan oleh Vasco Design dan Wika Realty.

29
Ruang Konferensi

Koleksi Museum

Koleksi Museum Asia Afrika berjumlah 4.000 buah.

a. Koleksi benda-benda tiga dimensi:

 Suasana siding pembukaan konferensi asia-afrika di gedung merdeka 18

april 1995

 Kursi rotan yang diduduki para delegasi ketika melakukan pertemuan

untuk melobi dan mempererat persahabatan

 Kamera,mesin tik,dan mesin teleks yang dipakai selama konferensi

berlangsung

30
 Terbitan prangko-prangko yang berhubungan dengan konferensi Asia-

Afrika

 Gallery foto yang mengenai : Gedung merdeka dari masa ke masa

31
BAB III

KESIMPULAN,SARAN,PENUTUP

A.Kesimpulan

Dengan adanya kegiatan study lapangan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pringsewu di

Jakarta-Bandung dengan bentuk kunjungan wisata yang begitu bermanfaat dan berkesan.

Maka penulis dapat mengetahui:

1) Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2

Indonesia,Soeharto. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat

perjuangan para Pahlawan Revolusi yang beruang mempertahankan ideology

Negara Republik Indonesia,Pancasila dari ancaman ideologis komunis.

2) Museum Geologi didirikan pada tangga 16 mei 1928. Museum ini telah

direnovasi dengan dana bantuan dari JICA(Japan International Cooperation

Agency)

3) Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) atau Gedung Merdeka merupakan

Museum Sejarah Politik Luar Negri Republik Indonesia yang berlokasi di

Gedung Merdeka Bandung.

32
B.Saran

Untuk Panitia:

1) Jadwal seharusnya lebih tepat,tetap, dan teratur.

2) Sebaiknya objek wisata yang sudah tidak tepat ikunjungi diganti dengan

objek yang lebih menarik dan mengandung lebih banyak pengetahuan.

3) Waktu disetiap objek wisata sebaiknya ditambah agar semua dapat menikati

dan mengetahui seluruh objek tersebut.

4) Diusahakan untuk mengunjungi tempat yang beragam dan jangan sama dari

tahun ke tahun.

Untuk Tempat Observasi

1) Agar tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai sejarah yang ada, bahkan bisa

menambah koleksi untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

33
C.Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam

makalah ini, kamu minta maaf apabila masih banyak kekurangan dan kelemahannya,

karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada

hubungannya dengan judul makalah ini. Atas segala perhatiannya serta segenap rekan-rekan

yang telah berpartisipasi hingga tersusunnya karya tulis ini ,kam ucapkan terimakasih.

34
Daftar Pusaka

 www.google.com

 http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pancasila_Sakti.gif

 http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lubang_Buaya

 http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Museum_Geologi

 http://alampriangan.files.wordpress.com/2011/03/museum_konferensi_asia_afrika

 Panduan Study Lapangan Pringsewu-Lampung SMP Negeri 1 Pruingsewu

35
LAMPIRAN

A.Daftar Nama Anggota Kelompok XV

1. Nama :Abbiyi Iqbal Ananda

Tempat Tanggal Lahir :Pringsewu,18 Juni 2001

Alamat :Pringsewu Selatan

2. Nama :Ahmad Ilyas Perdana

Tempat Tanggal Lahir :Pringsewu,29 Oktober 2000

Alamat :Pringsewu Utara

3. Nama :Ardy Pratama

Tempat Tanggal Lahir :Kota Agung,10 Maret 2001

Alamat :Pajarisuk

4. Nama :Bianca Alen Tasya

Tempat Tanggal Lahir :Pringsewu,7 Februari 2002

Alamat :Pringsewu barat

5. Nama :Eva Kurniasih

Tempat Tanggal Lahir :Bulusari,27 Mei 2000

Alamat :Bulusari

6. Nama :Fernando

Tempat Tanggal Lahir :Pringsewu,24 Februari 2001

Alamat :Klaten

36
7. Nama :Ghinna Alya Arizki

Tempat Tanggal Lahir :Solo,13 Desember 2001

Alamat :Pagelaran

8. Nama :Imam Firdaus

Tempat Tanggal Lahir :Pringsewu,14 Juli 2001

Alamat :Pringsewu Selatan

9. Nama :M.Habib Rizki

Tempat Tanggal Lahir :Pringsewu,5 September 2000

Alamat :Pringsewu Selatan

10. Nama :Mazalia Fiqrotil Aimah

Tempat Tanggal Lahir :Padang Suryo,26 September 2001

Alamat :Fajar Agung

11. Nama :Rizky Amalia Nofrellin

Tempat Tanggal Lahir :Pringsewu,20 November 2000

Alamat :Gunung Kancil,Pringsewu Selatan

12. Nama :Rizqy Fadhilah Putri.R

Tempat Tanggal Lahir :Pringsewu,30 Juli 2001

Alamat :Prumnas Podomoro Indah,Podosari

13. Nama :Suci Antika Pratiwi

Tempat Tanggal Lahir :Suka Agung,31 Juli 2002

Alamat :Suka Agung

37
14. Nama :Valina Vinka Devi

Tempat Tanggal Lahir :Pajarisuk,28 Mei 2001

Alamat :Fajar Agung Barat

38
LAMPIRAN FOTO HASIL KEGIATAN

39
40

You might also like