Professional Documents
Culture Documents
Paper Dasgro Repsi
Paper Dasgro Repsi
PAPER
OLEH:
TRI REPSI KRISMA
170301086
AGROTEKNOLOGI-2A
PAPER
OLEH:
TRI REPSI KRISMA
170301086
AGROTEKNOLOGI-2A
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Dasar Agronomi Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Diketahui Oleh:
Dosen Penanggung Jawab
( Ir.Asil Barus,MS )
NIP: 195404241982031005
Asisten Koordinator
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktu yang sudah ditentukan.
(Coix lacryma-jobi L.)” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memenuhi
Ir. Rosita Sipayung, MP ; Ir. Arsil Barus, M.Si ; Ir. Mariati, M.Sc ;
Ir. Revandy I.M Damanik, M.Si, M.Sc, Ph.D ; Ferry Ezra Sitepu, SP, M.Si ; serta
kepada abang dan kakak asisten yang telah membantu penulis dalam
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarah yang membangun demi
mengucapkan terima kasih. Penulis berharap paper ini bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan.
Penulis
5
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................... 5
Tujuan Penulisan ....................................................................................... 6
Kegunaan Penulisan .................................................................................. 7
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Hanjeli ( Coix lacryma-jobi L. ) ................................... 8
Syarat Tumbuh Tanaman Hanjeli ( Coix lacryma-jobi L. )
Iklim ................................................................................................. 9
Tanah ................................................................................................ 10
KESIMPULAN .................................................................................................... 19
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jali (Coix lacryma-jobiL.; Poaceae) merupa-kan salah satu jenis tanaman
ini sudah dikenal lama oleh masyarakat lokal di Indonesia. Sekarang, jali
Ketersediaan hara bagi tanaman dalam dosis yang tepat dan pada saat yang
dan biji) dan tahap ke-4 pema-tangan biji sampai panen.Tahap pertumbuhan vege-
tatif dan generatif pada hanjeli juga dapat terjadi secara bersamaan, artinya pada
saat tanaman sedang mengalami fase generatif atau masa berbunga dan menarik
Kandungan nutrisi hanjeli yang cukup tinggi saat ini masih belum dapat
belum maksimal. Para petani masih setengah hati untuk menanam hanjeli karena
permintaan hanjeli belum setinggi sebagaimana produk serealia yang lain seperti
masih terken-dala dengan fasilitas yang diperlukan seperti mesin pemecah biji dan
berpengaruh antara lain populasi tanaman dan tersedianya unsur hara bagi
unsur hara yang biasanya didapatkan dari tanah, namun karena unsur hara yang
berada di dalam tanah ber-jumlah sangat minim, terutaman untuk unsur hara yang
sering diolah, maka diperlukan unsur hara tambahan yang dapat diberikan melalui
pemupukan. Pupuk adalah input yang tidak bisa dilepaskan pada pertanian
modern, khusus-nya dengan adanya teknik budidaya baru dan kultivar yang
lain pemilihan pupuk yang tepat dalam bentuk, jumlah dan sumber pupuk.
Pemberian pupuk harus diberi-kan secara berimbang dan sesuai dengan kebutuhan
salah satu factor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi tanaman, hal ini
dapat terpenuhi apabila dosis yang berikan tepat ( Suprapto dan Marzuki, 2005 ).
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Akar hanjeli adalah akar serabut disebut homoriz, yaitu akarnya sejenis
dan panjangnya relatif sama. Batangnya tegak beruas-ruas dan berisi (tidak
dengan srisip. Srisip muncul dari ketiak daun, mulai dari buku terendah Daun
hanjeli besar dan melebar panjangnya 8 cm sampai 100cm, lebar daun 1,5 –5,0 cm
besar, tinggi 1-3 m, akarnya kasar dan sulit dicabut.Letak daunnya berseling,
helaian daun berbentuk pita, ukuran daun 8-100×1,-5 cm, ujung daun runcing,
Daun tunggal, besar, lebar, berpelepah, tepi berbulu halus, helaian daun
memita sampai membundar telur-melanset, tepi daun kasar, permukaan atas halus
atau kasap.Daun memiliki panjang 30-45 cm/10-50 cm dan lebar 2-5 cm/3-5 cm,
ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, kasap, hijau ( Simanungkalit, 2001 ).
pelindung.Perbungaan di ketiak daun paling atas, soliter atau terdiri dari 2-7
berkas, putih atau kebiruan, mengandung 2 tandan. Bunga jantan dalam kelompok
10
kecil memanjang (1,5-5 cm) yang muncul dari pembukaan yang sama. Setiap
bunga jantan memiliki panjang 6-10 mm, memiliki tiga benang sari berwarna
kuning. Bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopak bersegi tiga, hijau kekuningan,
benang sari cokelat, pangkal putik putih, ujung putih kecokelatan, hijau
±1 cm, biasanya berwarna abu-abu, kuning-merah tua, atau keunguan, pada saat
air mata, halus, mengilap, seperti manik (5-15 x 6-10 mm) biasanya menjadi keras
dan berubah hitam saat matang.Buah berwarna putih, abu-abu kebiruan, cokelat
berisi jali. Jali berwarna merah tua untuk yang berkulit keras, atau merah muda
6 cm dan berisi bagian jantan dan betina yang terpisah. Bunga betina berbentuk
bulat atau bulat telur, kehijauan, dengan lubang kecil di bagian atas, dengan dua
tandan jantan dengan sekitar 10 buliran yang menyirap dan muncul berpasangan
atau tiga-tiga, satu dari bulir mempunyai tangkai panjang; buliran melanset
Syarat Tumbuh
Iklim
Asal usul tanaman ini tidak diketahui secara pasti namun tanaman ini
tersebar luas di Asia Selatan dan Asia Timur. Jali merupakan tumbuhan berhari
11
pendek danmembutuhkan suhu tinggi, curah hujan yang melimpah, tanah yang
cukup subur, dan lebih menyukai sinar matahari harian yang pendek.Di daerah
tropis, jenis ini dapat tumbuh dari permukaan laut sampai pada ketinggian 2000 m
dpl.Jali dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah dan toleran
terhadap suhu dingin, tanah asam, ataupun basa ( Gardner dan Mitchell, 2001 ).
bertanah liat, pasir atau vulkanis dengan kandungan unsur hara tinggi. Ketinggian
lahan untuk mencapai pertumbuhan optimal antara 500 s/d 700 m dpl.Lahan untuk
( Goenadi, 2006 ).
Jali mampu beradaptasi di daerah tropis kering dengan suhu sekitar 25-
35oC. Jali juga mampu beradaptasi di daerah tropis kering dengan suhu sekitar 25-
35oC .Penyebaran jali di Jawa antara 1-1000 m dpl.Seringkali, jali juga ditemukan
basah, dan saluran air di pinggir jalan. Di Afrika, jali sering dijumpai di daerah
Tanah
Komoditas ini mempunyai wilayah adaptasi yang cukup luas mulai lahan
atau lahan sawah tadah hujan. Tanah yang cocok untuk tanaman hanjeli yaitu :
andosol (berasal dari gunung api), latosol (liat/lempung), grumusol, dan tanah
berpasir. Derajat keasaman pH tanah yang baik untuk hanjeli adalah 4,3 – 7,3
Tanah ideal bagi tanaman hanjeli adalah gembur, subur, dan berdrainase
baik, pH tanah 5,6-7.0 , jenis tanah yang dapat ditoleran ditanami jagung adalah
andosol, latosol dengan syarat pH harus memadai untuk ditanami, ketersediaan air
Media tanam dapat diartikan sebagai tempat tinggal aku rumah bagi
kekurangan, yaitu bekerja tidak bersih, penggunaan nutrient oleh tanaman kurang
( Isnaini, 2006 ).
13
Pupuk Hayati
ketersediaan hara primer dan atau stimulus pertumbuhan tanaman target, bila
yang aktivitasnya dapat menyuburkan tanah. Pupuk hayati terdapat mikroba yang
menambat N dari udara, mikroba yang melarutkan hara (terutama P dan K),
penting penyusun pupuk hayati diantaranya Bacillus sp., Pseudomonas sp., adalah
bakteri pelarut fosfat, Rhizobium sp., Azotobacter sp., Azospirillum sp., dan
tinggi di produksi gandum sebesar 12,6% (Kumar et al., 2001). Peran Azotobacter
14
menyediakan lingkungan rhizosfer yang lebih baik sehingga pada akhirnya akan
fungsi sistem perakaran dalam memperoleh nutrisi. Secara khusus, fungi mikoriza
rendah, seperti fosfat (PO43-) dan amonium (NH4+)dan unsur hara tanah yang
relatif immobil lain seperti belerang (S), tembaga (Cu), seng (Zn), dan juga Boron
pupuk dan penggunaan tenaga kerja. Teknologi yang dapat digunakan adalah
sebagai nama kolektif untuk semua kelompok fungsional mikroba tanah yang
dapat berfungsi sebagai penyedia hara dalam tanah, sehingga dapat tersedia bagi
tanaman ( Winarso,2005 ).
dapat merombak bahan organik atau pupuk organik yang tidak tersedia untuk
menyediakan unsur hara yang yang terjerap di dalam tanah dan meningkatkan
penyerapan unsur hara, selain itu juga dapat memperbaiki absorbsi nutrisi bagi
tanaman dan dapat mengurangi stres dari serangan patogen akar. Pemberian
dan kualitas dan membawa lebih banyak keuntungan kepada petani Memfasilitasi
mikroba pelarut fosfat, maupun perombakan oleh fungi, aktinomiset atau cacing
pati, translokasi gula, aktifitas enzym dan pergerakan stomata. Peningkatan bobot
dan kandungan gula pada tongkol dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan
bagian tongkol. Selain itu unsur kalium juga mempunyai peranan dalam mengatur
tata air di dalam sel dan transfer kation melewati membran (Simanungkalit, 2001).
Satu hektar lahan dibutuhkan 3 liter pupuk hayati Biomax Grow dan air
hingga 150 liter . Kalium merupakan salah satu unsur hara pupuk anorganik yang
16
ton/ha dan NPK sebanyak 200kg/ha .Hasil penelitian sebe-lumnya yang dilakukan
perlakuan bakteri pelarut fosfat menunjukkan hasil jumlah biji per tanaman dan
bobot biji per plot yang tinggi pada beberapa genotif jali yang diuji
vegetatif.Oleh sebab itu pemberian pupuk urea sebanyak 2 kali yakni pada umur 5
MST dan 9 MST adalah tepat.Hanjeli yang ditanam di area pertanaman jati (umur
jati 2 tahun) masih dalam fase vegetatif sampai umur 11 MST sedangkan
perbungaannya pertama kali muncul pada bagian pucuk batang utama pada umur
2-3.5 bulan setelah tanam (BST) disusul kemudian dari tunas samping
pemupukan ulang yang harus diperhatikan, maka pemberian pupuk yang berlebih-
an juga perlu dihindari. Pemupukan berlebihan selain boros dari sisi ekonomi juga
tanaman, padi dengan hasil 4,7 t/ha menyerap 122,4 kg K/ha, jagung 2,7 t/ha
17
mengambil 49,7 kg K/ha, dan kedelai 1,2 t/ha mengangkut 25,6 kg K/ha
( Goenadi, 2006 ).
Aplikasi pupuk hayati dilaksanakan dua kali dalam budidaya jagung manis
yaitu pada saat tanam dan 4 MST. Satu hektar lahan dibutuhkan 3 liter Biomax
Grow dan air hingga 150 liter . Kalium merupakan salah satu unsur hara pupuk
anorganik yang diperlukan tanaman, selain nitrogen, fosfor, dan unsur lainnya
percobaan. Kebutuhan air untuk satu petak adalah 4 liter sehingga dosis pupuk
penyerapan air maupun penyerapan unsur hara, selain itu juga dapat memperbaiki
absorbsi nutrisi bagi tanaman dan dapat mengurangi stres dari serangan patogen
vegetatif.Oleh sebab itu pemberian pupuk urea sebanyak 2 kali yakni pada umur 5
MST dan 9 MST adalah tepat.Hanjeli yang ditanam di area pertanaman jati (umur
jati 2 tahun) masih dalam fase vegetatif sampai umur 11 MST sedangkan
perbungaannya pertama kali muncul pada bagian pucuk batang utama pada umur
2-3.5 bulan setelah tanam (BST) disusul kemudian dari tunas samping
sesuai kebutuhan, bergantung pada jenis dan status K tanah, jenis tanaman, dan
merupakan unsur hara yang mobil dan sangat peka terhadap pencucian, terutama
di daerah tropik dengan curah hujan yang tinggi. Kalium diserap tanaman dalam
jumlah yang cukup besar atau bahkan kadang-kadang melebihi jumlah nitrogen
menjadi lebih tinggi, jumlah daun semakin banyak, tingkat kehijauan daun
menjadi lebih hijau, indeks luas daun semakin luas produksi perpetak semakin
besar, dan populasi mikroba baik jamur dan bakteri semakin banyak
( Bashyal, 2011 ).
tanaman hanjeli terhadap lingkungan, baik dalam bentuk penyerapan air maupun
penyerapan unsur hara, selain itu juga dapat memperbaiki absorbsi nutrisi bagi
fungsi sistem perakaran dalam memperoleh nutrisi. Secara khusus, fungi mikoriza
rendah, seperti fosfat (PO43-) dan amonium (NH4+)dan unsur hara tanah yang
relatif immobil lain seperti belerang (S), tembaga (Cu), seng (Zn), dan juga Boron
tinggi di produksi sebesar 12,6% (Kumar et al., 2001). Peran Azotobacter antara
menyediakan lingkungan rhizosfer yang lebih baik sehingga pada akhirnya akan
( Prihartini, 2016 ).
unsur hara yang cukup, sehingga tanaman hanjeli dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Kalium merupakan salah satu unsur hara pupuk anorganik yang
diperlukan tanaman, selain nitrogen, fosfor, dan unsur lainnya ( Winarso, 2005 ).
20
KESIMPULAN
meningkat.
4. Peran Azotobacter dalam pupuk hayati antara lain untuk membantu penyediaan
unsur hara yang cukup, sehingga tanaman hanjeli dapat tumbuh dan
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell. 2001. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Penerbit Universitas Indonesia Jakarta.
Goenadi, D.H. 2006. Pupuk dan Teknologi Pemupukan berbasis Hayati dari
Cawan Petri ke Lahan Petani Edisi Pertama. Yayasan John Hi-Tech
Idetama. Jakarta..
Indrayati, L dan S, Umar. 2011. Pengaruh Pemupukan N,P, K, dan Bahan Organik
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai di Lahan Sulfat Masam
Bergambut. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru. Jurnal
Agrista. 15 (3) : 94—101.
on yield and nitrogen uptake by wheat. OnLine J.Bio. Sci. 2 (4) : 259 -261.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Edisi
Pertama. Gava Media. Yogyakarta.