You are on page 1of 1

Untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutu dari sate tersebut perlu

dilakukan pengemasan yang baik sehingga dapat di jadikan oleh-oleh untuk wisatawan dari luar
daerah. Salah satu cara pengemasan yaitu dengan menggunakan kemasan vakum. Menurut
Syarief dan Hilid (1993), pengemasan vakum pada prinsipnya adalah pengeluaran gas dan uap
air dari produk yang di kemas. Pengemasan vakum cenderung menekan bakteri,perubahan bau,
rasa serta kenampakan selama penyimpanan, karna pada kondisi vakum mikroba yang tumbuh
jumlahnya relative lebih kecil di bandingkan dengan pengemasan tanpa vakum. Nur (2009),
menyatakan bahwa sate bandeng yang dikemas vakum mempunyai total mikroba yang lebih
rendah di bandingkan dengan non vakum. Hasil penelitian Rhmadana (2013) menunjukkan
bahwa rendang ikan tuna dapat bertahan selama 18 hari dengan pengemasan vakum yang
disimpan pada suhu dingin. Oleh karna itu penyimpanan dengan kemasan vakum dapat menekan
pertumbuhan mikroba pada bahan pangan.
Pengawetan daging dengan jalan pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan energi panas alam dan dengan menggunakan energi panas buatan melalui alat pengering.
Pengeringan sate Rembiga instan ini hamper sama dengan cara pengeringan daging dalam
pembuatan dendeng secara tradisional, masih dilakukan dengan jalan menjemur daging tersebut
di sinar matahari atau panas buatan. Menurut Winarno (1992) pembuatan dendeng dilakukan
dengan cara irisan daging yang diberi bumbu, kemudian diperan pada suhu kamar selama 24
jam, dikeringkan dengan menggunakan panas matahari atau panas buatan sampai kadar air
mencapai 20-25%.

You might also like