You are on page 1of 11

ARTIKEL

ANALISIS OPTIMALISASI
PROSES PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET DAERAH
DI PEMERINTAH KOTA SALATIGA
Oleh :
Endah Wahyuningrum, Endang Larasati.S, Titik Djumiarti

Jurusan Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jl. Profesor Haji Sudarto, Sarjana.Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT
Asset or property is one of the potential areas to increase revenue so it can reduce
dependence on subsidies from the central government. Therefore, local governments
demanded to managing local asset in a professional, transparent, accountable, efficient,
and effective. The planning process in asset management have more than the other
management functions. Good planning is needed in the management assets to avoid waste
in asset management related to a field that is wide enough, so need to think carefully about
alternatives for decisions about the limited resources ownership.
The reasearch used a descriptive qualitative method that lovated on the
Departement of Revenue, Finance and Regional Assets. and focus on Process Optimization
Analysis of Regional Asset Management Planning in the City of Salatiga. There were two
data sources such primary and secondary. Its instruments used as research instrument,
interview guide, and informant. The way how to determine its technique that applied
purpisive sampling while collecting data using interview, observation, and library
reasearch to get the whole data. Afterwards this analysis technicques using of qualitative
data, with stage writing memos, coding, categorizing, display, and archive analytical.
There were three phenomena which observed on this study, that is optimization of
the regional asset management, asset management planning process, and indicators of
asset management planning process optimization. From the research, that the optimization
of the regional asset management is nor optimal, views of not compliance aspects in the
implementation of regional wealth management. In the planning process has not running
well because the stage not in accordance with the time schedule specified in the Standard
Operating Procedure. Whereas, the indicator optimization of regional asset management
planning process has not been in accordance with principle of legal certainty, the principle
of accountability and principle of value.

Keyword : regional asset, management asset, and planning


PENDAHULUAN 3. Menjelaskan indikator-indikator untuk
A. LATAR BELAKANG mengukur optimalisasi proses
Pelaksanaan otonomi daerah perencanaan aset/barang milik daerah di
berdasarkan undang-undang Nomor 32 tahun Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
2004, menimbulkan konsekuensi bertambah- dan Aset Daerah (DPPKAD) kota
nya kewenangan pemerintah daerah sebagai Salatiga.
akibat dari pelimpahan urusan (wewenang) C. KERANGKA TEORITIS
yang semula banyak dilakukan oleh Teori yang digunakan adalah :
pemerintah pusat yang kemudian dialihkan 1. Administrasi Publik
kepada daerah. Salah satunya adalah Chandler dan Plano mendefinisi-kan
terjadinya perubahan kewenangan dalam hal administrasi adalah suatu proses dimana
pengelolaan aset negara (pemerintah) yang sumber daya dan personil publik
semula banyak ditangani oleh pemerintah diorganisir dan dikoordinasikan untuk
pusat, maka dengan otonomi daerah, memformulasikan, meng-
pemerintah daerah akan mendapat implementasikan, dan mengelola
pelimpahan kewenang yang lebih besar untuk keputusan-keputusan dalam kebijakan
melakukan pengelolaan aset negara publik. Administrasi publik bertujuan
(pemerintah). untuk memecahkan masalah-masalah
Pemerintah kota Salatiga sebagai salah publik melalui perbaikan atau
satu daerah otonom mempunyai kewenangan penyempurnaan terutama di bidang
untuk mengelola sumber-sumber pendapatan organisasi, sumber daya manusia dan
daerahnya tidak terkecuali aset-aset yang keuangan (Yerimias T. Keban 2008:3).
dimiliki oleh kota Salatiga dengan tujuan Di dalam perkembangannya, terjadi
untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah- perubahan paradigma administrasi publik
nya (PAD) semaksimal mungkin. Namun yang menciptakan good governance.
pada kenyataannya pengelolaan aset/barang Perkembangan paradigma administrasi
milik daerah di kota Salatiga belum berjalan publik yang menciptakan prinsip-prinsip
dengan baik. Hal ini terlihat dari proses good governance tersebut diperlukan
perencanaan yang tidak matang sehingga dalam penyelanggaraan otonomi daerah
mengakibatkan aset/barang milik daerah dan juga mendukung penyelenggaraan
tersebut tidak dapat dioptimalkan secara manajemen pemerintahan di setiap daerah.
maksimal. Begitu pula dengan permasalahan 2. Otonomi Daerah
prosedur yang terjadi di Pemerintah Kota Otonomi daerah merupakan
Salatiga mengenai keterlambatan pelaksanaan perwujudan dari pelaksanaan urusan
beberapa proyek karena molornya proses pemerintah berdasarkan asas
lelang. desentralisasi yaitu penyerahan urusan
B. TUJUAN pemerintah kepada daerah untuk
Tujuan yang ingin dicapai dalam mengurus rumah tangganya. Menurut
penelitian ini adalah : Ahmad Yani (2002:2) salah satu urusan
1. Menjelaskan optimalisasi pengelolaan yang diserahkan kepada daerah adalah
aset/barang milik daerah di pemerintah mengenai urusan yang memberikan
kota Salatiga. penghasilan kepada Pemerintah Daerah
2. Menganalisis proses perencanaan dan potensial untuk dikembangkan dalam
pengelolaan aset/barang milik daerah di penggalian sumber-sumber pendapatan
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan baru bagi daerah bersangkutan karena
dan Aset Daerah (DPPKAD) kota PAD ini sangat diharapkan dapat
Salatiga. membiayai pengeluaran rutin daerah.
Untuk menjamin terselenggaranya kebutuhan dan penganggaran;
otonomi daerah yang semakin mantap, 2)Pengadaan;3)Penerimaan,
maka diperlukan kemampuan untuk penyimpanan,penyaluran; 4)Penggunaan;
meningkatkan kemampuan keuangan 5)Penatausahaan; 6)Pemanfaatan;
daerah. Salah satu aspek penting 7)Pengamanan, pemeliharaan; 8)Penilaian;
penunjang keberhasilan manajemen 9)Penghapusan; 10)Pindahtanganan;
keuangan daerah adalah dimilikinya 11)Pembinaan, pengawasan, dan
sistem manajemen aset daerah yang pengendalian; 12) Pembiayaan;
efektif dan efisien. Aset daerah sebagai 13)Tuntutan ganti rugi.
salah satu unsur penting dalam rangka Agar pengelolaan aset/barang milik
penyelenggaraan pemerintah dan daerah dapat berjalan dengan tertib dan
pelayanan publik harus dikelola dengan optimal, maka tahap perencanaan perlu
baik, efisien, transparan, dan akuntabel. dilakukan dengan baik. Dimana
3. Manajemen Aset Daerah perencanaan memegang peranan yang
Pengelolaan barang milik daerah penting sebagai penentu dari pelaksanaan
yaitu suatu proses dalam mengelola proses pengelolaan aset yang lainnya.
kekayaan yang telah ada sebelumnya atau 4. Perencanaan
yang diperoleh dari beban APBD atau Hani Handoko (2011:77)
perolehan lainnya yang sah yang dapat perencanaan adalah proses dasar dimana
dimanfaatkan dalam kegiatan pemerintah manajemen memutuskan tujuan dan cara
maupun masyarakat. Menurut mencapainya. George Terry (Siswanto
Mardiasmo(2002:240) bahwa dalam 2006:42) berpendapat bahwa Batasan lain
melaksanakan pengelolaan kekayaan tentang perencanaan adalah memilih dan
daerah harus memenuhi beberapa aspek menghubungkan fakta serta membuat dan
sebagai berikut : a) Akuntabilitas hukum; menggunakan dugaan mengenai masa
b) Akuntabilitas proses; c) Sumber Daya yang akan datang, menggambarkan dan
Manusia (SDM) yang profesional; d) merumuskan aktivitas yang diusulkan dan
Anggaran; e) Pegawasan. dianggap perlu untuk mencapai hasil yang
Agar pelaksanaan pengelolaan diinginkan.
barang milik daerah dapat dilakukan Menurut Louis A. Allen (Siswanto
dengan baik dan benar maka pengelolaan 2006:45) aktivitas dalam perencanaan
barang milik daerah tersebut harus adalah sebagai berikut : 1)
memegang teguh asas-asas sebagai berikut Prakiraan(forescating); 2)Penetapan
(Chabib Soleh dan Heru tujuan(establising
Rochmansjah,2010:158,Nurlan Darise, objective);3)Pemrograman(programming);
2009:234-235) : a) Asas fungsional; b) 4)Penjadwalan(scheduling);
Asas kepastian hukum; c) Asas 5)Penganggaran (budgeting);
transparansi; d)Asas efisiensi; e) Asas 6)Pengembangan prosedur (developing
akuntabilitas; d) Asas kepastian nilai. procedure); 7)Penetapan dan interpretasi
Manajemen aset daerah memiliki kebijakan (establishing and interpreting
landasan undang-undang pengelolaan policies).
barang milik daerah yang perpedoman D. METODE PENELITIAN
pada Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 Penelitian ini menggunakan
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif.
Barang Milik Daerah. Siklus pengelolaan Fokus pada penelitian ini adalah Analisis
aset menurut Permendagri Nomor 17 Optimalisasi Proses Perencanaan
Tahun 2007 adalah: 1)Perencanaan Pengelolaan Aset Daerah di Pemerintah Kota
Salatiga. Sehingga Lokusnya adalah di Namun, di Kota Salatiga dalam
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan pengelolaan aset daerah belum berjalan
dan Aset Daerah Kota Salatiga. dengan baik. Dapat dilihat dari berbagai
Sumber data yang dipergunakan ada permasalahan yang dihadapi. Setelah
dua yaitu sumber data primer dan sumber dilakukan identifikasi terdapat faktor-
data sekunder. Sedangkan Instrumen pada faktor yang menyebabkan pengelolaan
penelitian ini menggunakan interview guide aset di pemerintah kota salatiga belum
dan informan. Dalam penentuan informan, optimal antara lain dilihat dari
menggunakan purposive sampling. Teknik akuntabilitas, akuntabilitas proses, sumber
pengumpul data dilakukan dengan daya manusia dan anggaran. Sedangkan
wawancara mendalam, observasi, pada pengawasan, Dinas Pendapatan,
dokumentasi dan studi pustaka. Dan teknis Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
analisis data yang dipergunakan untuk Kota Salatida tidak melakukan prosedur
menganalisis data pada penelitian ini adalah pengawasan. Pengawasan terhadap
dengan menggunakan teknik analisis data pengelolaan aset dilakukan oleh Badan
kualitatif yang dilakukan secara induktif Pengawas Daerah yaitu pengawasan
yaitu membuat kesimpulan berdasarkan dalam penggunaan anggaran. Pengawasan
informasi dari narasumber. juga dilakukan oleh DPRD maupun
masyarakat dalam pengawasan
PEMBAHASAN
penggunaan barang milik daerah.
A. HASIL PENELITIAN 2. Proses Perencanaan Pengelolaan Aset
Setelah dilakukan penelitian terhadap Daerah di Pemerintah Kota Salatiga
pengelolaan aset di pemerintah kota Salatiga Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
bahwa terdapat permasalahan dalam Keuangan dan Aset Daerah sebelum
pelaksanaannya, dapat dilihat dari belum menyusun suatu rencana terlebih dulu
optimalnya pengelolaan aset di pemerintah melakukan penyusunan rencana strategik.
kota Salatiga, proses perencanaan Rencana Strategik ini nantinya akan di
pengelolaan aset/barang milik daerah yang jadikan pedoman dalam penyusunan
belum berjalan dengan baik, dan belum rencana kerja (Renja) di Dinas Pendapatan
dipatuhinya asas umum pelaksanaan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
pengelolaan kekayaan daerah. Hasil Kota Salatiga.
penelitian terhadap pengelolaan aset/barang Setelah dilakukan penyusunan
milik daerah di pemerintah kota Salatiga rencana strategik maka dapat diketahui
adalah sebagai berikut : permasalahan yang menyangkut
1. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah pengelolaan aset. berdasarkan
di Pemerintah Kota Salatiga permasalahan yang telah diketahui maka
Sebagaimana dijelaskan oleh bidang aset menetapan tujuan berdasarkan
Mardiasmo (2002:240) bahwa dalam permasalahan tersebut. Penetapan tujuan
melaksanakan pengelolaan kekayaan merupakan aktivitas untuk menetapkan
daerah harus memenuhi beberapa aspek sesuatu yang ingin dicapai melalui
antara lain, akuntabilitas hukum, pelaksanaan pekerjaan. Setelah tujuan
akuntabilitas proses, Sumber daya ditetapkan maka bidang aset menyusun
manusia (SDM) yang profesional, program diikuti dengan penjadwalan.
anggaran dan juga pengawasan. Aspek- Dimana program dan penjadwalan disusun
aspek tersebut merupakan faktor-faktor dalam Standar Operasional Prosedur di
yang berpengaruh terhadap optimalisasi bidang aset. Program pada bagian aset
aset daerah.
berfokus pada pembinaan dan sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung
penataudahaan. jawab masing-masing.
Program maupun jadwal yang telah Pada Dinas Pendapatan
disusun kemudian diajukan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Perencana Daerah untuk mendapatkan Daerah kota Salatiga yang berwenang
persetujuan. Apabila program-program dalam pengambilan keputusan adalah
tersebut di setujui maka anggaran akan Kepala Dinas. Sedangkan dalam
diturunkan. Anggaran yang di terima oleh pemecahan masalah yang terjadi dalam
DPPKAD kemudian di distribusikan ke pengelolaan aset dilakukan secara
masing-masing bagian untuk menjalankan bersama-sama namun keputusan akhir
program yang teah disusun sebelumnya. tetap harus mendapatkan persetujuan
Termasuk program yang telah dibuat oleh dari Kepala Dinas.
bidang aset. b. Asas kepastian hukum,
Prosedur yang dijalankan pada Asas kepestian yaitu pengelolaan
bidang aset dalam melakukan serangkaian barang milik daerah harus dilaksanakan
tahap kegiatan dari perencanaan dan berdasarkan hukum dan peraturan
pengadaan, pemberdayaan, serta perundang-undangan. Perencanaan
pengamanan dan perubahan dengan pengelolaan yang dibuat oleh Dinas
berpedoman pada Permendagri Nomor 17 Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Tahun 2007. Sedngkan Pada tahap Aset daerah sudah sesuai dengan
penetapan dan intepretasi kebijakan Dinas peraturan perundang-undangan. Pada
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan bagian perencanaan kebutuhan
Aset Daerah kota Salatiga dilakukan dilaksankan sesuai dengan
secara bersama-sama berdasarkan Permendagri Nomor 27 Tahun 2007.
permasalahan yang ada. Seperti dalam Sementara perencanaan dalam
penyusuanan kebijakan mengenai pemanfaatan aset sesuai dengan
pengelolaan aset. Dalam pemyusunan-nya Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
dilakukan secara bersama-sama dengan 2007 tentang tata cara kerja sama.
pihak-pihak yang terkait. Namun dalam pelaksanaan
3. Indikator Dalam Optimalisasi Proses perencanaan pemanfatan yag dilakukan
Perencanaan Pengelolaan Aset di SKPD tidak sesuai dengan peraturan
Pemerintah Kota Salatiga yang ada yaitu peraturan tentang tata
Dalam rangka menjamin kerja sama dimana kerja sama harus
terlaksananya tertib administrasi dan tertib mendapatkan ijin dari Dewan.
pengelolaan barang milik, untuk itu c. Asas transparansi.
pengelolaan barang milik daerah harus Asas transparansi yaitu
dilaksanakan sesuai dengan asas umum penyelenggaraan barang milik daerah
pelaksanaan pengelolaan barang milik harus transparan terhadap hak
daerah. masyarakat dalam memperoleh
a. Asas fungsional informasi yang benar. Dalam hal
Asas fungsional dalah transparansi Dinas Pendapatan
pengambilan keputusan dan pemecahan Pengelolaan Keuangan dan Aset
masalah di bidang pengelolaan barang Daerah Kota Salatiga membuka kran
daerah yang dilaksanakan oleh kuasa seluas-luasnya kapada masyarakat yang
pengguna barang, pengguna barang, ingin mengetahui tentang kebijakan
pengelola barang dan kepala daerah pengelolaan keuangan dan aset daerah.
d. Asas efisiensi dan nilai barang dalam rangka
Asas afisiensi yaitu pengelolaan optimalisasi pemanfaatan dan
barang milik daerah diarahkan agar pemindah-tanganan barang milik
barang milik daerah digunakan sesuai daerah serta penyusunan neraca.
dengan batasan-batasan standar Pada Dinas Pendapatan
kebutuhan yang diperlukan dalam Pengelolaan Keuangan dan Aset
rangka menunjang penyelenggaraan Daerah di bagian perencanaan
tugas pokok dan fungsi pemerintah penilaian barang dilakukan antara
secara optimal. kesesuaian jumlah barang dengan
Perencanaan pengadaan di Dinas anggaran yang digunakan. Sedangkan
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan dibidang pengamanan penilaian barang
Aset Daerah Kota Salatiga, disesuaikan daerah dilakukan dengan penelusuran
dengan kebutuhan dimasing-masing langsung ke lapangan dengan
SKPD. Perencanaan pengadaan mencocokkan jumlah barang yang
dilakukan apabila masih diperlukan dilaporkan SKPD dengan keadaan yang
kebutuhan barang dalam sebenarnya.
penyelenggaraan kegiatan. Tetapi B. ANALISIS
apabila kebutuhan barang sudah Didalam Modul Prinsip-Prinsi
mencukupi maka pengadaan barang Manajemen Aset (2007:7) yang diterbitkan
tidak dilaksanakan. oleh Lembaga Administrasi Negara yang
e. Asas kuntabilitas dimaksud dengan Optimalisasi pengelolaan
Akuntabilitas dapat berarti sebagai aset merupakan proses kerja dalam
perwujudan pertanggung jawaban manajemen aset yang bertujuan untuk
seseorang atau unit organisasi, dalam mengoptimalkan potensi, lokasi, nilai, jumlah
mengelola sumber daya yang telah atau volume, legal dan ekonomi yang
diberikan dan dikuasai, dalam rangka dimiliki aset tersebut. Secara umum tujuan
pencapaian tujuan, melalui media optimalisasi pengelolaan aset dimaksudkan
berupa laporan akuntabilitas kinerja untuk mengidentifikasi dan inventarisasi
secara periodik. semua aset yang meliputi bentuk, ukuran,
Pada Dinas Pendapatan fisik, legal atas masing-masing aset tersebut.
Pengelolaan Keuangan dan Aset Agar pengelolaan aset/barang milik
Daerah bentuk pertanggung daerah dapat berjalan dengan tertib dan
jawabannya berupa laporan yang optimal, maka tahap perencanaan perlu
menyajikan pengeluaran maupun dilakukan dengan baik. Oleh karena itu,
pemasukan khususnya bagian aset. pemerintah daerah harus membuat
Sedangkan tanggung jawab dari perencanaan yang tepat terhadap kekayaan
seluruh SKPD yang terlibat dalam daerah yang dimilikinya.
penggunaannya adalah dalam Setelah dipaparkan hasil penelitian
penyusunan laporan terhadap barang yang telah dilaksanakan maka dapat
milik daerah yang mereka gunakan. dianalisis dari tiga fenomena yang diteliti.
Sehingga dalam akuntabilitas Analisis terhadap ketiga fenomena dalam
memperjelas proses dan tanggung penelitian ini adalah sebagai berikut :
jawab pengelola barang. 1. Optimalisasi pengelolaan aset daerah
f. Asas kepastian nilai di Pemerintah Kota Salatiga.
Asas kepastian nilai yaitu Identifikasi yang telah dilakukan
pengelolaan barang milik daerah harus terhadap optimalisasi pengelolaan aset
didukung oleh adanya ketepatan jumlah daerah dipemerintah kota Salatiga terdapat
faktor yang menyebab belum optimalnya dengan pelaporan atas barang milik
pengelolaan aset/barang milik daerah di daerah di Dinas Pendapatan Keuangan
pemerintah kota Salatiga antara lain : dan Aset Daerah belum optimal. Hal
a. Akuntabilitas hukum tersebut ditunjukkan dengan kurang
Akuntabilitas terkait dengan validnya laporan dan juga tidak tepat
status hukum yang jelas terhadap waktu dalam menyampaikan laporan
kekayaan milik daerah agar pihak yang dilakukan oleh Satuan Kerja
tertentu tidak dapat menyalah-gunakan Perangkat Daerah (SKPD), hal tersebut
atau mengklaim kekayaan daerah dapat mempengaruhi pencatatan dalam
tersebut. Laporan Keuangan Derah Pemerintah
Namun dalam pelaksanaannya Kota Salatiga khususnya nilai aset.
terdapat kendala yaitu masih lemahnya c. Sumber Daya Manusia (SDM)
inventarisasi aset daerah di pemerintah Sumber daya manusia di Dinas
kota Salatiga karena untuk Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
melaksanakan inventarisasi bidang aset Aset Daerah dapat dilihat dari kuantitas
mengalami kendala, yaitu keterbatasan maupun kualitasnya. Apabila dilihat
jumlah pegawai, mengingat dari kuantitas bahwa pegawai di bidang
inventarisasi yang dilakukan aset DPPKAD kota Salatiga masih
jangkauannya adalah seluruh aset yang kurang. Sedangkan dilihat dari segi
di miliki Pemerintah Kota Salatiga kualitas pegawai bagian aset di
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk DPPKAD Kota Salatiga, bahwa
menyelesaikan inventarisasi tersebut pendidikan pegawai belum sesuai
menjadi lama. dengan bidang pekerjaan karena
Akibatnya, proses sertifikasi hampir semua pegawai di bagian aset
menjadi terhambat. Sehingga berakibat merupakan lulusan dari bidang ilmu di
pada ketidak jelasan status hukum luar ilmu pengelolaan aset.
terhadap beberapa aset tanah yang Dengan permasalahan baik
dimilik pemerintah kota Salatiga. kuantitas maupun kualitas maka bidang
b. Akuntabilitas proses aset perlu melakukan pengembangan
Akuntabilitas proses terkait pegawai dengan mengikut sertakan
dengan dipatuhinya prosedur yang pegawai dalam pelatihan maupun
digunakan dalam melaksanakan Diklat yang berkaitan dengan
pengelolaan kekayaan daerah. pengelolaan aset. Tujuannya adalah
Pelaksanaan pengelolaan aset agar pegawai mengerti dan paham
pada Akuntabilitas proses di Dinas terhadap tugas yang terkait dengan
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan pengelolaan barang milik daerah.
Aset Daerah kota Salatiga sudah Dengan pengembangan pegawai maka
dilakukan sesuai dengan prosedur yang diharapkan akan meningkatkan
ada, yaitu sesuai dengan proses yang pegawai baik dalam profesiona-
tertuang didalam Peraturan Dalam lismenya, meningkatkan keteram-
Negeri Nomor 17 Tahun 2007. pilannya dan meningkatkan
Namun pelaksanaan dilapangan wawasannya dalam pengelolaan barang
belum sesuai dengan yang diharapkan. milik daerah sehingga pada akhirnya
Permasalahan dalam akuntabilitas akan meningkatkan kinerja pegawai
proses tentang penerapan prosedur d. Anggaran
administrasi yaitu mengenai masalah Anggaran yang diguanakan oleh
penatausahaannya yang berkaitan bidang aset dalam pengelolaan aset
sudah memadai. Namun permasalahan DPRD dan masyarakat mengawasi
anggaran terlihat pada keterbatasan dalam penggunaan barang milik
anggaran untuk pemeliharaan aset. daerah.
Pemanfatan aset yang belum optimal, 2. Proses Perencanaan Pengelolaan Aset
dapat berpengaruh terhadap anggaran Daerah di Pemerintah Kota Salatiga
pemeliharaan karena belum ada Proses perencanaan pengelolaan aset
pendapatan yang diterima dari di Dinas Pendapatan, Pengelolaan
pemanfaatan itu tetapi pemeliharaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Salatiga
harus tetap dianggarkan. Hal inilah dilakukan dengan perencanaan premis
yang menyebabkan biaya untuk yaitu dengan menganalisis data tentang
pemeliharaan menjadi mem-bengkak. opini Badan Pengawas Daerah terhadap
Mengingat adanya keterbatasan laporan keuangan daerah yang masih
anggaran dalam pengelolaan aset maka berpredikat Wajar Dengan Pengecualian
DPPKAD kota Salatiga harus dapat (WDP). Berdasarkan analisis yang telah
mengoptimalkan pendayagunaan dan dilakukan, dapat di identifikasi berbagai
pemanfaatan aset daerah yang berasal permasalahan yang ada pada bidang aset,
dari luar APBD atau pemanfaatan yaitu : 1) Kurang disiplinya pengguna aset
potensi yang dimiliki. Sehingga sesuai dengan peraturan yang berlaku; 2)
mempunyai sumber keuangan yang Kurangnya pengelola barang milik daerah
memadai dan dapat digunakan untuk yang memahami pengadministrasian
pembiayaan dalam pengelolaan aset barang milik daerah; 3) Belum tertibnya
daerah. administrasi pengelolaan barang milik
e. Pengawasan daerah.
Pengawasan yang dilakukan oleh Informasi tentang berbagai
DPPKAD hanya sebatas pengawasan permasalahan yang telah di ketahui,
terhadap laporan barang milik daerah kemudian disatukan untuk dijadikan
yang diserahkan oleh Satuan Kerja prioritas tujuan pada bidang aset yaitu
Perangkat Daerah (SKPD). Karena tertib administrasi menuju pengelolaan
DPPKAD Kota Salatiga hanya aset daerah yang transparan dan
melaksanakan tugas dalam pembinaan akuntabel. Setelah di lakukan penetapan
maupun koordinasi sedangkan untuk tujuan maka langkah selanjutnya asalah
pengawasan sepenuhnya dilakukan penyusunan program. Program yang di
oleh Inspektorat atau Badan Pengawas fokuskan pada bidang aset adalah program
Daerah. Dalam pengawsan juga pembinaan dan penatausahaan barang
melibatkan DPRD dan masyarakat. milik daerah. Dalam penyusunan program
Dengan demikian bahwa adanya diikuti dengan penyusunan penjadwalan.
pembagian tugas antara DPPKAD Program maupun penjadwalan disusun ke
dengan Inspektorat, DPRD dan dalam Standar Operasional Prosedur
masyarakat. DPPKAD memiliki (SOP) bidang aset.
tanggung jawab untuk melaksanakan Setelah program maupun
pembinaan dan koordinasi kepada penjadwalan telah disusun dalam Standar
pengurus barang di masing-masing Operasional Prosedur, kemudian diajukan
SKPD, sedangkan Inspektorat memiliki ke Badan Perencanaan Daerah untuk
kewenangan untuk melakukan mendapatkan anggaran. Apabila program
pengendalian dan pengawasan dalam telah disetujui maka anggaran dapat
penggunaan anggaran terkait didistribusikan ke masing-masing bagian
pengelolaan barang milik daerah.
untuk menjalankan program yang telah Pada asas transparansi, Dalam
dibuat termasuk program di bagian aset. melaksanakan pengelolaan aset daerah
Namun dalam pelaksanaannya, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
bahwa program pembinaan dan dan Aset Daerah membuka seluas-luasnya
penatausahaan belum berjalan dengan informasi yang dibutuhkan oleh
baik. Karena dalam pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mulai dari penganggaran,
pembinaan dan penatausahaan meskipun perencanaan sampai pemanfaatan. Karena
telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dalam pengelolaan barang milik daerah di
tetapi tetap saja masih ada SKPD yang tujukan untuk kepentingan publik. Dengan
tidak mematuhinya. keterbukaan dalam pengelolaan barang
Untuk mensukseskan program milik daerah dapat mengikut sertakan
pembinaan dan penatausahaan diperlukan masyarakat untuk mengawasi penggunaan
kesadaran dari Satuan Kerja Perangkat maupun pemanfatan terhadap barang
Daerah (SKPD). Mengingat bahwa milik daerah.
permasalahan yang sering terjadi Pada asas efisiensi, Pada Dinas
disebabkan karena lemahnya kasadaran Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
SKPD untuk melakukan penatausahaan Aset Daerah dalam melaksanakan
barang milik daerah, khususnya dalam perencanaan pengadaan barang
penyusunan pelaporan barang milik disesuaikan dengan kondisi yang ada.
daerah. Apabila masih dibutuhkan pengadaan
3. Indikator Dalam Optimalisasi Proses barang maka akan dilaksanakan kegiatan
Perencanaan Pengelolaan Aset Daerah pengadaan, tetapi apabila kebutuhan
di Pemerintah Kota Salatiga barang sudah mencukup maka pengadaan
Dalam pelaksanaan pengelolaan barang tidak dilaksanakan.
aset/barang milik daerah harus memegang Pelaksanaan optimalisasi proses
tegus asas fungsional, asas kepatian perencanaan pengelolaan aset di
hukum, asas transparansi, asas efisiensi, pemerintah kota Salatiga meskipun asas
asas akuntabilitas dan asas kepastian nilai. fungsional, asas transparansi, asas
Sehingga dalam proses perencanaan efisiensi sudah sesuai dengan asas umum
pengelolaan aset pun harus berpedoman pelaksanaan pengelolaan barang milik
pada asas umum pelaksanaan pengelolaan daerah. Namun terdapat permasalahan
kekayaan daerah tersebut. Agar dalam asas kepastian hukum, asas
pengelolaan aset/barang milik daerah yang akuntabilitas dan asas kepastian nilai.
pengelolaannya dimulai dari proses Permasalahan dalam asas kepastian
perencanaan dapat berjalan dengan baik. hukum adalah masih kurangnya
Pada asas fungsional, dalam pemahaman SKPD dalam melakukan
pengambilan keputusan maupun dalam pengelolaan barang milik daerah, hal ini
pemecahan masalah pengelolaan aset terlihat dari pengelolaan barang milik
daerah sudah sesuai dengan wewenang daerah yang terkait dengan pemanfaatan
dan tanggung jawab masing-masing. kerja sama. Bahwa pemanfaatan
Yaitu yang berwenang dalam kerjasama yang dilakukan Satuan
pengambilan keputusan dalah Kepala Perangkat Daerah tidak sesuai dengan
dinas dan pemecahan masalah dapat Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
dilakukan secara bersama-sama namun 2007 yang menyebutkan bahwa kerjasama
keputusan akhir tetap harus mendapatkan harus mendapatkan persetujuan dari
persetujuan Kepala Dinas. DPRD.
Permasalahan dalam asas penjadwalan dalam pelaksanaan program
akuntabilitas terkait dengan pengelolaan pembinaan dan penatausahaan. Bahwa
barang milik daerah yang belum dapat antara praktek dilapangan dengan jadwal
dipertanggungjawabkan. Hal ini yang telah ditetapkan dalam Standar
disebabkan laporan atas barang yang Operasional Prosedur (SOP) tiidak sesuai.
diserahkan oleh SKPD tidak sesuai 3. Indikator dalam optimalisasi proses
dengan keadaan yang sebenarnya, perencanaan pengelolaan aset daerah
sehingga dalam pencatatan mempengaruhi belum memenuhi asas umum pengelolaan
nilai aset didalam neraca. Pengelolaan aset barang milik daerah. permasalahan
belum di pemerintah kota Salatiga belum terdapat pada asas kepastian hukum, asas
sesuai dengan Standar kuntansi akuntabilitas dan asas kepastian nilai.
Pemerintah (SAP) yaitu salah satunya B. REKOMENDASI
harus andal, dimana informasi dalam Atas permasalahan yang ada,
laporan keuangan harus menyajikan fakta rekomendasi yang diberikan untuk
secara jujur serta dapat diverifikasi. mengupayakan optimalisasi pengelolaan
Sedangkan ada asas kepastian nilai Pada aset/barang milik daerah di pemerintah kota
Dinas Pendapatan Pengelolaan Salatiga adalah :
Keuangan dan Aset Daerah kota Salatiga 1. Optimalisasi pengelolaan aset daerah di
dalam hal kepastian nilai masih terdapat pemerintah kota Salatiga
permasalahan. Bahwa tidak sesuainya a. Aset tanah milik pemerintah kota yang
antara laporan barang dari SKPD terhadap belum didukung bukti kepemilikan
jumlah barang yang mereka miliki. Hal ini harus segera disertifikasikan atas nama
juga dapat mempengaruhi terhadap pemerintah daerah.
pencatatan nilai aset di neraca. b. Dalam permasalahan akuntabilitas
PENUTUP proses hendaknya bidang aset
A. KESIMPULAN melakukan monitoring dan evaluasi
1. Pengelolaan aset/barang milik daerah di terhadap penyusunan laporan barang
pemerintah kota Salatiga belum optimal. yang dilakukan oleh Satuan Kerja
Yang mempengaruhi belum optimalnya (SKPD) agar pada saat penyusunan
pengelolaan aset di kota Salatiga dapat laporan barang tidak terjadi kesalahan
dilihat dari permasalahan legal yaitu pada maupun keterlambatan dalam
akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses penyampaian laporan tersebut.
yang terkait dengan belum dipatuhinya c. Peningkatan kualitas terhadap Sumber
prosedur dalam penatausahaan laporan Daya Manusia yang melaksanakan
atas barang milik daerah, sumber daya tugas pengelolaan barang milik daerah
manusia (SDM) terlihat dari kualitas perlu diupayakan dalam bentuk
pegawai yang tidak sesuai dengan bidang pendidikan, pelatihan, atau bimbingan
pekerjaan dan juga kuantitas pegawai teknis.
bidang aset yang tidak sebanding dengan d. Permasalahan dalam keterbatasan
jangkauan pengelolaan aset daerah yaitu anggaran hendaknya dengan
seluruh aset yang dimiliki pemerintah kota melakukan penyusunan skala prioritas
Salatiga. sedangkan pada Permasalahan kegiatan dimana pemerintah daerah
anggaran terlihat pada anggaran yang harus dapat mendayagunakan aset-aset
digunakan untuk pemeliharaan aset milik pemerintah daerah sehingga
daerah. dapat menjadi sumber keuangan baru
2. Dalam pelaksanaan proses perencanaan yaitu dengan cara pemanfaatan aset-
terdapat permasalahan di tahap
aset milik pemerintah kota Salatiga belakang akuntansi, memiliki peralatan
yang masih memiliki potensi ekonomi. komputer yang memadai. Dengan
2. Proses perencanaan pengelolaan aset demikian pelaksanaan inventarisasi
daerah di pemerintah kota Salatiga dapat dilakukan dengan baik sehingga
a. Bidang aset perlu meningkatkan aset/barang milik daerah dapat
sosialisasi terhadap pengelolaan aset diketahui dengan tepat baik nilainya
daerah kepada Satuan Kerja Perangkat maupun jumlahnya.
Daerah terkait dengan program
pembinaan dan penatausahaan. DAFTAR PUSTAKA
b. Dinas Pendapatan Pengelolaan Buku-buku :
Keuangan dan Aset Daerah perlu Darise, Nurlan. 2009. Pengelolaan
mengoptimalkan kewenangannya untuk Keuangan Daerah. Jakarta: PT.
berkoordinasi dengan Satuan Kerja Indeks.
Perangkat Daerah didalam kegiatan Handoko, T.Hani. 2011. Manajemen.
pembinaan melalui pendampingan Yogyakarta: BPFE
pelaksanaan dan evaliasi pengelolaan Keban, Yeremias. 2008. Enam Dimensi
aset/barang milik daerah secara rutin. Strategis Administrasi Publik.
3. Indikator Dalam Optimalisasi Proses Yogyakarta: Gava Media
Perencanaan Pengelolaan Aset/Barang Mardiasmo. 2002. Otonomi dan
Milik Daerah di Pemerintah Kota Manajemen Keuangan Daerah.
Salatiga Yogyakarta: Andi
a. Pemerintah kota Salatiga hendaknya Siswanto. 2006. Pengantar Manajemen.
mensosialisasikan peraturan tentang Jakarta. PT Bumi Aksara
pengelolaan barang milik daerah pada Sholeh, Chabib dan Heru
semua unsur yang terlibat dalam Rochmansjah.2010. Pengelolaan
pengelolaan barang milik daerah mulai Keuangan dan Aset Daerah.
dari lingkup sekretariat daerah, unit Jakarta: PT Fokus Media
kerja atau SKPD, UPTD, kecamatan, Yani, Ahmad. 2002. Hubungan
puskesmas kelurahan hingga sekolah Keuangan antara Pemerintah
negeri agar lebih mengetahui Pusat dan Daerah di Indonesia.
bagaimana prosedur yang harus ditaati Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
dalam melaksanakan pengelolaan Lembaga Administrasi Negara 2007,
aset/barang milik daerah. Modul Dasar-dasar Manajemen
b. Pemerintah kota Salatiga perlu Aset/Barang Milik Daerah.
menerapkan Sistem Informasi
Manajemen Aset untuk mempercepat Peraturan Perundang-undangan :
perolehan informasi mengenai barang Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
milik daerah. Sehingga data dapat tentang pemerintahan daerah.
diperoleh yang tepat dan akurat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
sehingga dapat dipertanggung 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
jawabkan dalam laporan keuangan Teknis Pengelolaan Barang Milik
pemerintah daerah. Daerah.
c. Pemerintah kota Salatiga perlu Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
melakukan kerjasama dengan Badan 2007 tentang Tata Cara
Pengawas Keuangan terutama dalam Pelaksanaan Kerja Sama Daerah
hal inventasisasi aset/barang milik
daerah, mengingat BPK berlatar

You might also like