You are on page 1of 13

MAKALAH

TEKNIK PEMBENTUKAN LOGAM

“BENDING AND STRETCHING”

Di susun oleh :
Kelompok 5

Farhan Fahriansyah (171910101061)


Fachruzi Pradana (171910101065)
Muhammad Najib H (171910101068)
Frisaranda Dewa S (171910101069)

Program Studi S1 Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Jember
Tahun Akademik 2017/ 2018
Pembengkokan/bending (logam)
Pembengkokan (logam) atau penekukan atau bending adalah proses deformasi
secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak
mengalami perubahan luas permukaan dengan bantuan tekanan piston pembentuk dan
cetakan (die). Sepotong besi dapat menjadi bengkok akibat tekanan mesin sederhana dengan
menggunakan pres yang disebut bending. Biasanya pekerjaan bending menggunakan
sepotong besi panjang, lembaran logam ataupun piring. Bending biasanya memakai die
berbentuk V, U, W atau yang lainnya. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu
netral mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan.

Macam-macam proses bending plat

1. Angel bending
Angel bending merupakan pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian tertentu plat
untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan. Selain menekuk,dengan pengerjaan ini
juga dapat memotong plat yang disisipkan dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut
sampai kurang lebih pada lembaran logam. Contoh hasil pengerjaan seperti potongan
plat,plat bentuk L,V dan U.

2. Press brake bending


Press brake bending merupakan suatu pekerjaan bending yang menggunakan penekan dan
sebuah cetakan. Proses ini membentuk plat yang diletakan diata cetakan laluditekan ole
penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil tekukan yang serupa degan cetakan. Umumnya
cetakan berbentuk U,W dan ada juga yang mempunya bentuk tertentu

3. Draw bending
Draw bending yaitu pekerjaan mencetak plat dengan menggunakan roll penekan dan cetakan.
Roll yang berputar menekan plat dan terdorong ke arah cetakan. Pembentukan dengan draw
bending ini sangat cepat dan menghasilkan hasil banyak, tetapi kelemahannya adalah pada
benda yang terjadi springback yang terlalu besar sehingga hasil menjadi kurang maksimal.

4. Roll bending
Roll bebding yaitu bending yang biasanya digunakan untuk membentuk silinder, atau bentuk-
bentuk lengkung lingkaran dari plat logam yang disisipkan pada suatu roll yang berputar.roll
tersebut mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus hingga
terbentuklah silinder.

5. Roll forming
Dalam roll pembentukan, bahan memiliki panjang dan masing-masing dibengkokan secara
individualoleh roll. Untuk menekuk bahan yang panjang,menggunakan sepasang roll
berjalan. Dalam proses ini juga dikenal sebagai forming dengan membentuk kontur-kontur
melalui pekerjaan dingin dalam membentuk logam. Logam dibengkokan secara bertahap
dengan melewatkan melalui serangkaian roll. Bahan roll umumnya terbuat dari besi baja
kabon atau abu-abu dan dilapisi krom untuk ketahanan aus. Proses ini digunakan untuk
membuat bentuk-bentuk kompleks dengan bahan dasar lembaran logam. Tebal bahan
sebelum atau sesudah proses pembentukan tidak mengalami perubahan. Produk yang
dihasilkan yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah pipa,besi pipa dll.

6. Seaming
Seaming merupakan operasi bending yang digunakan untuk menyambung ujung lembaran
logam sehingga membentuk benda kerja, sambungan dibentuk menggunakan roll-roll kecil
yang disusun secara berurutan. Contoh hasil pengerjaan seaming adalah kaleng,drum,ember
dll.

7. Straightening
Straightening merupakan proses yang berlawanan dengan bending,digunakan untuk
meluruskan logam. Pada umumnya straightening dilaksanakan sebelum benda kerja
dibending. Proses ini menggunakan roll yang dipasang sejajar dengan ketinggian sumbu roll
yang berbeda.

8. Flanging
Poses flanging sama dengan proses seaming hanya seja ditunjukan untuk meolipat dan
membentuk suatu permukaan yang lebih besar. Contoh hasil pekerjaan flanging yaitu cover
cpu pada komputer,seng berpengait dll.

Bending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian tertentu
sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan. Sedangkan proses
bending merupakan proses penekukan atau pembengkokan menggunakan alat bending
manual maupun menggunakan mesin bending. Adapun macam-macam dari proses
pembendingan yaitu:

 Bending Ram

Biasanya digunakan untuk membuat lengkungan besar untuk logam yang mudah
bengkok. Dalam metode ini, plat atau pipa ditekan pada 2 poin eksternal dan ram
mendorong pada besi pada poros tengah untuk menekuknya. Cara ini cenderung
membentuk menjadi bentuk oval baik di bagian dalam dan luar lengkungan.

 Bending Rotary Draw

Digunakan untuk membengkokan besi sebagai pegangan tangan, yang lebih keras.
Bending rotary draw imbang menggunakan 2 cetakan: cetakan bending stasioner
dan cetakan bending dengan diameter tetap untuk membentuk lengkungan. Cara ini
digunakan apabila plat atau pipa yang akan dibending perlu memiliki hasil akhir
yang baik dengan diameter konstan di seluruh panjang.
 Bending Mandrel

Selain cetakan yang digunakan dalam rotary bending, yakni dengan cara
menggunakan support fleksibel yang ikut bengkok dengan logam untuk
memastikan interior logam tidak cacat.

 Bending Induksi Panas

Proses ini mengunakan panas dari kumparan listrik untuk memanaskan area yang
akan dibengkokan, dan kemudian logam dibengkokan dengan cetakan mirip
dengan yang digunakan rotary draw. Logam segera didinginkan dengan air setelah
pembengkokan. Cara ini menghasilkan lengkungan yang lebih kuat daripada rotary
draw.

 Bending Roll

Digunakan ketika diperlukan lengkungan yang besar pada logam. Banyak


digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Bending roll menggunakan 3 roller yang
disusun membentuk segi tiga pada satu poros untuk mendorong dan
membengkokan logam.

 Bending Panas

Sistem ini banyak digunakan dalam proses perbaikan, yaitu dengan cara logam
dipanaskan didaerah penekukan sehingga menjadi lebih lunak
Gaya pembentukan pada Bending

Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni tarik dan tekan.
Pada gambar memperlihatkan pelat yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi
peregangan, netral, dan pengkerutan.
Berdasarkan teori bending, regangan akan meningkat dengan mengecilnya radius dari
lengkungan, jika perubahan ketebalan diabaikan, neutral axis akan tersisa dibagian tengah fiber
ea=eb. maka regangan convensional di dalam dan diluar fiber:
dimana:

Gaya yang dibutuhkan untuk membengkokan dari suatu sheet yang memiliki panjang L dan
radius R, adalah:

Dimana:
σo= tegangan luluh h= tebal pelat
L= panjang plat bending (bend length)
R= radius
α= sudut bending (bend angle)

Cacat dan cara mengatasinya


1. Crack(retak) dibagian luar lekukan
Penyebab: radius yang digunakan terlalu kecil, Proses bending yang dilakukan tidak
searah dengan arah pengerolan
Solusi: radius diperbesar dengan menghitung radius bending yang disesuaikan dengan jenis
material, Proses bending yang dilakukan seharusnya searah dengan arah pengerolan.

2. Inklusi yang terelongasi


Penyebab : Proses bending yang searah dengan arah rolling menyebabkan inklusi ikut
terelongasi
Solusi: Inklusi harus dihilangkan Dieter

3. Fenomena spring back


Penyebab: Perubahan dimensi yangterjadi akibat dari perubahan regangan yang
dihasilkan oleh pemulihan elastik (elastic recovery).
Solusi: besarnya sudut tekan pada sepatu pembengkok harus diperkecil dari sudut yang
ditentukan, membengkokan part sampai radius terkecil dari bengkokan yang diinginkan,
Menekan punch into the dies, Mereduksi yield strength dengan menggunakan T tinggi
Spring back ini banyak ditemukan pada semua operasi pembentukan, tetapi lebih mudah
dikenali dan dipelajari pada proses bending. Radius dari bengkokan sebelum beban
dilepaskan Ro adalah lebih kecil dibandingkan radius dari bengkokan sesudah beban
dilepaskan Rf.

4. Patah benda
Salah satu kegagalan dalam proses pembendingan yaitu patah. Penyebab patah antara lain
terlalu kerasnya benda yang dibentuk. Benda yang didorong atau ditekan dalam cetakan tidak
memiliki elastisitas yang cukup, sehingga tekanan yang dilakukan bukan membentuk tapi
mematahkan. Sebab lain yaitu berulang kalinya penekukan yang dilakukan pada benda di titik
tekukan yang sama.
2.1 Pengertian Stretch Forming

Stretch Forming adalah suatu proses pembentukan logam yang berbentuk lembaran (sheet
blank) dengan menggunakan hanya 1 buah tool pembentuk, dimana lembaran tersebut dijepit
secara kaku (rigid) pada kedua sisi ujungnya pada rahang-rahang pencengkram (gripping jaws).

Proses pembentukan regang digunakan untuk membentuk lembaran yang utuh maupun yang
sudah berprofil dengan menggunakan gaya pembentukan kombinasi antara gaya tekan dan tekuk
(bending). Rahang pencekram yang digunakan dapat berfungsi hanya sebagai pencekram/tidak
bergerak/kaku pada simple stretch forming, dan dapat pula bergerak memberikan gaya tarik pada
tangential stretch forming.

Gambar 2.1 Skema Stretch Forming

Secara umum, proses pembentukan regang digunakan untuk membentuk benda kerja
berbentuk cembung dengan radius kelengkungan yang besar. Sebagai contoh, body luar pada
pesawat, ujung sayang pesawat, panel pintu pada mobil, dan bagian pada gerbong kereta api
dengan limitasi kontur lengkungan hanya pada satu arah. Logam -logam yang dapat dilakukan
stretch

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Stretch Forming


1. Keunggulan Stretch Forming

 Menghasilkan tegangan sisa yang rendah dan terdistribusi merata pada benda kerja
 Efek springback yang sangat kecil
 Meningkatkan kekuatan mekanik hingga 2%

2. Kelemahan Stretch Forming

 Regangan yang tidak merata pada bagian tengah tidak cukup terbentuk.
 Tidak dapat membentuk dengan bentuk rumit.

2.3 Analisa Gaya Stretch Forming

Berikut merupakan analisa gaya pada pembentukan logam stretch forming

Gambar 2.2 Analisa Gaya Stretch Forming

Gaya yang dibutuhkan pada stretch forming F  LtYf


Dimana :

F = stretching force
L = length of sheet in direction perpendicular to stretching

t = instantaneous stock thickness

Yf = flow stress of work metal

2.4 Jenis – Jenis Stretch Forming

1. Simple Stretch Forming

Gambar 2.3 Simple Stretch Forming

Untuk proses simple stretch forming, benda kerja berbentuk lembaran logam (sheet blank)
yang akan dibentuk dijepit pada kedua sisi ujungnya oleh 2 buah rahang pencengkram (gripping
jaws). Perkakas untuk membentuk berupa blok (form block) dipasang pada sebuah meja
perkakas yang dapat bergerak secara hidrolik pada arah vertikal. Gaya pembentukan ditransfer
langsung dari form block tersebut ke benda kerja lembaran logam. Proses pembentukan kontur
pada lembaran terjadi akibat pergerakan vertikal dari form block sedangkan gripping jaws tidak
bergerak (stasioner) hanya berfungsi sebagai pencengkram.

Kerugian dari simple stretch forming adalah distribusi regangan yang tidak merata pada
bagian penampang dari lembaran benda kerja sehingga terjadi efek springback dan dimensi yang
tidak stabil. Hal ini disebabkan karena luasnya bidang kontak antara form block dan lembaran
benda kerja menghasilkan gaya gesek yang besar dimana gaya gesek tersebut menghambat
terjadinya proses deformasi plastis pada daerah tersebut sehingga lembaran benda kerja
meregang hanya pada daerah yang tidak kontak dengan form block menghasilkan distribusi
regangan yang tidak merata pada benda kerja

2. Tangential Stretch Forming

Gambar 2.4 Tangential Stretch Forming

Dalam tangential stretch forming, kedua sis ujung dari lembaran benda kerja juga dijepit
oleh gripping jaws. Perbedaan utama antara simple stretch forming dan tangential stretch
forming terletak pada gripping jaws yang dapat bergerak dalam arah horizontal untuk tangential
stretch forming. Dalam proses ini, memungkinkan untuk melakukan regangan awal plastis yang
terdistribusi merata pada seluruh penampang benda kerja lembaran sebelum dilakukan proses
pembentukan utamanya yaitu proses pembentukan oleh form block yang bergerak vertikal dan
gripping jaws tetap menarik dengan laju konstan selama proses tersebut berlangsung.

Keunggulan dari proses ini adalah berkurangnya tegangan sisa sebagai akibat dari
pemberian gaya tarik ketika proses pembentukan berlangsung. Berkurangnya tegangan sisa
mengakibatkan penurunan efek springback sehingga bila dibandingkan dengan simple stretch
forming, produk hasil tangential stretch forming lebih stabil secara dimensional serta lebih kuat
secara mekanik.

2.5 Proses Stretch Forming

Gambar 2.5 Proses Stretch Forming

Proses stretch forming yang prinsip kerjanya seperti terlihat pada gambar di atas. Lembaran
logam di jepit oleh rahang penjepit (grippen jaw) dua atau lebih lalu diregangkan (stretching).
Kemudian blok pembentuk (forming block) didorongkan pada lembaran logam yang telah
teregang tersebut sehingga lembaran logam ‘membungkus’ blok (tool) pembentuk tersebut.
2.6 Cacat pada Stretch Forming

Cacatnya adalah terjadinya tidak seragamnya ketebalan pada lembar plat atau benda kerja
yang dilakukan proses stretch forming.

2.7 Aplikasi Stretch Forming

Proses ini dapat diaplikasikan


pada jenis material aluminium,
titanium, baja tahan karat,
tembaga , dll. Biasanya digunakan
untuk membentuk lembaran benda
kerja logam-logam tersebut di atas
untuk menghasilkan lengkungan
radius sederhana hingga berkontur kompleks pada permukaan benda kerja lembaran tersebut.
Contoh produk yang dapat dihasilkan melalui proses stretch forming adalah body luar pada
pesawat, ujung sayang pesawat, panel pintu pada mobil, dan bagian pada gerbong kereta api.

You might also like