You are on page 1of 9

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE CERAMAH

KONVENSIONAL DENGAN CERAMAH BERBANTUAN MEDIA


ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI PERAKITAN DAN
PEMASANGAN SISTEM REM

Beni Harsono
Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri semarang
Soesanto
Email: Santo@unnes.ac.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang
Samsudi
Email: samsudi234@staff.unnes.ac.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan perbedaan hasil belajar antara
metode ceramah konvensional dengan ceramah berbantuan media animasi, dan untuk
mengetahui seberapa besar perbedaan hasil belajar tersebut pada pembelajaran
kompetensi perakitan dan pemasangan sistem rem. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa program keahlian teknik mekanik otomotif SMKN 1 Blora, sedangkan
sampelnya adalah siswa kelas II MO 1 dan MO 2. Kelas II MO 1 di pilih sebagai
kolompok kontrol dan kelas II MO 2 sebagai kelompok eksperimen. Variabel yang
diteliti adalah hasil belajar dari kedua jenis metode pembelajaran tersebut. Data yang
diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji t test yang dihitung secara manual. Hasil
analisis membuktikan ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang metode
ceramah konvensional dengan metode ceramah berbantuan animasi pada kompetensi
perakitan dan pemasangan sistem rem. Ini ditunjukkan dari thitung = 7.16 > ttabel = 1.99.
Pembelajaran kompetensi perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponennya
dengan menggunakan media animasi memberikan hasil belajar lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan media ceramah konvensional. Untuk itu bagi para guru agar
menggunakan media animasi sebagai alternatif untuk mengajarkan kompetensi perakitan
dan pemasangan sistem rem, sebab dari hasil penelitian menunjukkan media animasi
dapat meningkatkan hasil belajar.

Kata kunci : Metode ceramah, dan media animasi

PENDAHULUAN dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah


Upaya peningkatan kualitas proses penting dan memiliki nilai yang tinggi dalam
belajar mengajar dan hasil belajar bagi siswa dunia pendidikan, terutama untuk
di setiap jenjang pendidikaan perlu meningkatkan kualitas proses dan hasil
diwujudkan, agar diperoleh sumber daya belajar yang lebih baik di sekolah.
manusia Indonesia yang berkualitas dan Berdasarkan kenyataan itulah pengetahuan
dapat menunjang pembangunan nasional. tentang media pembelajaran menjadi bidang
Salah satu upaya untuk meningkatkan yang harus dimengerti dan dilaksanakan oleh
kualitas proses dan hasil belajar adalah guru yang profesional.
penggunaan media pengajaran dalam proses Metode yang sering digunakan guru
belajar mengajar. Upaya ini merupakan salah dalam mengajar yakni metode mengajar
satu sarana belajar yang diatur oleh guru ceramah, metode ini tergolong metode
dalam mencapai tujuan pembelajaran. konvensional karena persiapannya paling
Perkembangan ilmu pengetahuan dan sederhana dan mudah, fleksibel tanpa
teknologi serta perubahan sikap masyarakat memerlukan persiapan khusus. Menurut
sekarang ini, penggunaan media pengajaran Sriyono (1992:99) metode ceramah adalah

71
72 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 2, DESEMBER 2009

penuturan dan penjelasan guru secara lisan. tidak sedikit. Dilihat dari cara penyajiannya,
Dimana dalam pelaksanaannya guru dapat materi yang disampaikan kepada siswa
menggunakan alat bantu mengajar untuk berupa animasi yang ditampilkan lewat layar
memperjelas uraian yang disampaikan komputer dapat mempermudah siswa untuk
kepada murid -muridnya. memahami apa yang disampaikan seorang
Metode pengajaran yang dilaksana- guru, karena dengan menggunakan animasi
kan dalam penelitian ini yaitu metode yang ditampilkan lewat komputer, siswa
ceramah konvensional dan ceramah ber- akan lebih tertarik memperhatikan materi
bantuan media animasi. Dalam penerapan yang diajarkan harapannya siswa akan lebih
pembelajaran sistem rem, metode ceramah mengerti dengan materi yang di ajarkan oleh
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai guru.
berikut: Penelitian dilakukan di SMKN 1
1. Berdoa Blora, karena di sekolah ini pembelajaran
2. Presensi siswa dengan menggunakan animasi belum banyak
3. Guru memberikan penjelasan digunakan. Para guru di SMK tersebut masih
pendahuluan menggunakan metode pembelajaran ceramah
4. Guru menggambar sistem rem di papan konvensional dengan bantuan papan tulis,
tulis. dan gambar sederhana.
5. Guru menerangkan berasal dari gambar Pengunaan metode mengajar yang
tersebut kurang tepat akan mengakibatkan dampak
6. Guru menerangkan cara kerja, nama yang kurang optimal terhadap hasil belajar
komponen, dan trouble shooting dari siswanya. Proses pembelajaran yang tidak
sistem rem . efektif merupakan faktor penyebab
7. Guru memberi latihan soal rendahnya hasil belajar sehingga peneliti
Dari langkah-langkah tersebut tertarik untuk menggunakan metode animasi
terdapat beberapa kelemahan, sebagai contoh untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
saat guru menyampaikan materi antara lain: Banyak pengertian belajar yang dapat
1. Penguasaan kelas kurang karena guru dipakai untuk menjelaskan definisi belajar.
sibuk menggambar di papan tulis Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan
2. Gambar yang jelek menyebabkan atau perubahan dalam diri seseorang yang
kurangnya ketertarikan siswa dalam dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang
memperhatikan pelajaran baru berkat pengalaman atau latihan(Oemar
3. Gambar yang dibuat mungkin tidak bisa Hamalik, 1994:21). Belajar adalah segenap
sepenuhnya sama dengan yang rangkaian atau aktifitas yang dilakukan
alat/komponen aslinya, hingga siswa secara sadar oleh seseorang dan
merasa bingung atau kurang jelas tentang mengakibatkan perubahan pada dirinya,
materi yang di sampaikan. berupa penambahan atau kemahiran yang
Berbeda dengan penerapan metode sifatnya sedikit banyak permanen (The Liang
pengajaran ceramah dengan media animasi, Gie). Belajar adalah mengalami, yang berarti
dimana guru sudah lengkap dengan bahan menghayati tentang sesuatu; pengahayatan
yang akan disampaikan. Guru tidak perlu lagi mana akan menimbulkan respon-respon
menggambar sisyem rem di papan tulis tertentu dari pihak murid (Surachmat W,
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi 1982: 67)
efektif Dari kedua pendapat di atas dapat
Metode pengajaran ceramah ber- disimpukan bahwa belajar adalah suatu ke-
bantuan animasi berbeda dengan metode giatan yang dapat menghasilkan perubahan
ceramah konvensional karena memerlukan tingkah laku baik potensial maupun aktual.
persiapan khusus, waktu dan biaya yang Perubahan tersebut berbentuk kemampuan

ISSN:1412-1247
Beni Harsono, Soesanto, Samsudi; Perbedaan Hasil Belajar 73

baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif dipahami oleh siswa karena tahu secara jelas
lama dan terjadi karena usaha sadar yang bukan hanya gambar angan dari siswa.
dilakukan oleh individu yang sedang belajar. Metode ini dirasa efektif tetapi biayanya
Kegiatan belajar tidak dapat di mahal dan teknisnya agak rumit. Pada
pisahkan dengan kegiatan pembelajaran. dasarnya media animasi digunakan untuk
Belajar pada dasarnya merupakan aktifitas peningkatan hasil belajar
yang secara sadar dilakukan oleh siswa.
Pembelajaran merupakan aktifitas guru METODE PENELITIAN
dalam usaha membantu siswa melakukan Jenis penelitian yang digunakan
kegiatan belajar. dalam penelitian ini adalah Experimental
Menurut Effendi (2004), metode Design. Menurut Nazir (1983:74) eksperi-
adalah rencana menyeluruh penyajian men adalah observasi di bawah kondisi
(pengajaran/pembelajaran) secara sistematis buatan (artificial condition) dimana kondisi
berdasarkan pendekatan yang ditentukan. tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti.
Metode mengajar adalah ilmu yang Sementara itu menurut Singarimbun
mempelajari cara-cara untuk melakukan (1989:6), penelitian eksperimen dimaksud-
aktivitas yang tersistem dari sebuah kan untuk mengetahui hubungan sebab-
lingkungan yang terdiri dari pendidik dan akibat variabel penelitian.
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam Berdasarkan pendapat tadi, eksperi-
melakukan suatu kegiatan sehingga proses men adalah observasi di bawah kondisi
belajar berjalan dengan baik dalam arti buatan yang dibuat dan diatur oleh peneliti
tujuan pengajaran tercapai. untuk mengetahui hubungan sebab-akibat.
Media pengajaran adalah alat, metode Populasi dalam penelitian ini adalah
dan teknik yang digunakan dalam rangka seluruh siswa mekanik otomotif SMKN 1
lebih mengefektifkan komunikasi dan Blora. Sampel dalam penelitian ini adalah
interaksi antara guru dan siswa dalam proses siswa kelas II MO 1 dan kelas II MO 2
pendidikan dan pengajaran di sekolah SMKN 1 Blora. Variabel yang diteliti dalam
(Hamalik,1994:12). peneliti-an ini adalah hasil belajar siswa.
Metode ceramah merupakan sebuah Hasil belajar ini diungkap melalui tes yang
bentuk interaksi melalui penerangan dan hasil belajar pada materi kompetensi
penuturan secara lisan oleh seorang guru perbaikan dan perawatan sistem rem.
terhadap siswa di kelasnya (Mansyur, Pengumpulan data dalam penelitian
1991:138-139). Animasi, atau lebih akrab ini menggunakan tes dan dokumentasi. Tes di
disebut dengan film animasi, adalah film sini adalah serentetan pertanyaan yang
yang merupakan hasil dari pengolahan digunakan untuk mengukur prestasi
gambar tangan sehingga menjadi gambar kompetensi siswa pada materi kompetensi
yang bergerak. Media animasi merupakan perbaikan dan perawatan sistem rem. Metode
sebuah bentuk media sebagai interaksi antara dokumentasi digunakan untuk memperoleh
guru dan siswa melalui gambar-gambar yang keterangan yang berwujud data cacatan atau
bergerak yang mirip dengan keadaan dokumen penting berkaitan dengan masalah
sebenarnya, agar proses pembelajaran yang diteliti. Dokumentasi ini diperoleh dari
menjadi efektif. Media ini lebih mudah guru, kepala maupun staf sekolah.

Tabel 1. Desain Penelitian


No Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
1. Kontrol t 1A Metode Ceramah konvensional t 2A
Metode ceramah berbantuan Media Animasi
2. Eksperimen t1 B t2B
(macro media flash)

ISSN:1412-1247
74 JURNAL PTM
P VOLUM
ME 9, NO. 2, DESEMBER
R 2009

Uji Instrumen KRR-20 = Reliaabilitas instrrumen


Settelah peranngkat tes disusun,
d soaal k = Banyakknya butir ppertanyaan atau
tersebut diiuji cobakaan dan hasiilnya dicataat banyakknya soal
dengan ceermat. Dallam hal inni uji cobba St2 = Varianns total
dilakukan pada siswaa SMKN 1 Blora kelaas
III MO 2. 2 Setelah itu soal-soal dianalisiis Daya
D pembeeda soal adaalah kemam
mpuan
untuk meengetahui soal-soal yang validd, sesuatuu untuk membedakan
m n antara siswa
reliabel memenuhi
m indeks kessukaran daan yang berkemamp
b puan tinggii dengan siswa
memenuhi daya beda soal. yang berkemam mpuan renndah (Sud djana,
2002:2
241). Rumuus yang diigunakan dalam d
Validditas instrum
men dilihat dari korelasi penelittian ini adallah:
antara skorr item denggan total, menggunaka
m an
rumus koreelasi point biserial,
b yaittu:
Keterangan:
d = Indekss diskriminaasi item (buttir)
nA = Banyakknya menjaawab item
Keteranngan: dengann benar darii kelompok atas
rpbis = Koefisien korelasi
k poiint biserial NA = Banyakknya subyeek kelompok k atas
Mp = Mean skorr dari subyek-subyek nB = Banyakknya menjaawab item
yang menjawab betul item yang dengann benar darii kelompok
dicari koreelasinya denngan tes bawah
Mt = Mean skorr total (skor rata-rata NB = Banyakknya subyeek kelompok k
dari seluruuh pengikut tes) bawah
St = Standar deeviasi skor total
t d = < 0,20 = Soal jelek dan harus
h
p = Proporsi ittem yang menjawab
m dibuanng
benar item
m tersebut. d = 0,20-0,29 = Soal belum
memuaaskan, perluu diperbaikii
Unttuk meneentukan besarnya
b p d = 0,30-0,39 = Soal lumayan, cukup
c
menggunakkan rumus sebagai
s beriikut: baik
d = > 0,40 = Soal bagus sekaali
Soaal dianggapp baik jika d ≥ 0,30
Keteranngan:
n = Subyek yaang menjawab benar
item
Teknik k Analisis Data
D
N = Jumlah selluruh siswa (seluruh
Uji
U normaalitas adallah uji untuku
subyek yanng menjawaab item)
mengetahui apakkah data yang dipeeroleh
Tarraf kesukaraan soal dappat diketahuui terdistrribusi normal atau tidakk. Uji norm
malitas
dengan bessarnya p, yaaitu: dalam penelitian ini adalah
p = 0,00
0 – 0,30 = Soal sukaar
p = 0,31
0 – 0,70 = Soal sedang
p = 0,71
0 – 1,00 = Soal mudah

Reliaabilitas yaang digunaakan dalamm n:


Dengan
penelitian ini adalaah reliabiliitas dengaan = Jumlahh banyaknya kelas interrval
rumus KR--20, yaitu: χ 2
= Parameter uji normmalitas chi--
kuadraat
Oi = Frekueensi yang diiharapkan
Keteranngan: Ei = Frekueensi observaasi

ISSN:1412-11247
Beni Harsono,
H Soessanto, Samsuddi; Perbedaan Hasil Belajarr 75

Jika χ2 dengan
d dk = (k-1) lebiih kecil
dari χ2 tabel, maaka data yanng diperolehh sudah
terseebar dallam disstribusi normal Keteranggan:
(Sudj
djana,1996: 273). s2 = Simpangann baku/ varians
Uji hom mogenitas digunakan untuk gaabungan
mengguji apakahh kedua keloompok mem mpunyai n = Jumlah respponden
kemaampuan daasar yang sama. Tekknik uji s1 2 = Varians darri sebuah saampel
kesam maan 2 vaarians dataa hasil tes dalam Suumber: Sudj
djana (2002::239)
penelitian ini meenggunakann rumus:
Anallisa t-test menggunak
kan rumuss
analisa
a t-testt:
Suumber: Sudj
djana (2002:: 250)

Hipotesis uji kesaamaan 2 varians


adalaah sebagai berikut:
b
Ho : σ12 = σ22
Ho : σ12 ≠ σ22 Keteranggan:
U
Untuk α = 5% dengan dk d pembilanng = n- t = Harga
H t-testt yang dicarii
1 dk penyebbut = n-1 Ho diterima apabila
1, a = Mean
M dari sampel 1
Fhitung < Ftabeel yang berarrti ada kesaamaan
v
varians dianntara kedua kelompok
k = Mean
M dari sampel 2
e
eksperimen. s = Simpangan
S baku gabun ngan
n1 = Jumlah
J respponden samp pel 1
Mencari mean sampel yang n2 = Jumlah
J respponden samp pel 2
mengggunakan ceeramah dann animasi Sumber:: Sudjana (22002:239)
Pernnyataan ujii analisis uji t-testt
menurut
m suddjana (20022:239) adalaah hipotesiss
akhir
a (Ha) diterima
d jikka thitung ≥ ttabel
t dengann
K
Keterangan:
derajat
d kebeebasan (dk) = (n1+n2-2 2) dan taraff
= Mean sampel yaang dicari nyata
n (1-1/2α).
α Harga t llainnya hipotesis akhirr
∑ i = Jumllah frekuenssi tiap intervval
∑x (H
( a) ditolak.
n = Jumllah respondden
S
Sumber: Suddjana (20022: 67) HASIL
H DAAN PEMBA AHASAN
Hasil
H Penellitian
Mencari simpangaan baku sampel Untuuk menddapatkan instrumenn
yangg menggunaakan ceramaah dan anim
masi penelitian
p y
yang valid dan reliabel, terlebihh
dahulu
d diadaakan uji valliditas dan reliabilitas.
r
Penggumpulan ddata dalam m penelitiann
Keterangan:
K in
ni mengguunakan uji coba soal penelitian..
s2 = Variians yang dicari
d dari suuatu Sebelum
S instrumen digunakaan untukk
samppel pengambilan
p n data, terleebih dahuluu dilakukann
ujicoba
u di lapangann untuk mengetahui
m i
∑ 1-x)2 = Juumlah kuaddrat selisih dari
∑(x d
apakah
a soall tersebut llayak digun nakan yaituu
, valid
v dan reliabel dan mem miliki dayaa
n = Jummlah responnden pembeda
p yaang baik atauu tidak.
S
Sumber: Suddjana (20022: 93) Padaa awalnya uuji coba soaal penelitiann
terdiri dari 35
3 item perttanyaan, lalu u setelah dii
Mencari simpangann baku gabunngan: konsultasika
k an dengan guru yang g mengajarr

ISS
SN:1412-12477
76 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 2, DESEMBER 2009

kompetensi perakitan dan pemasangan sistem χ2 tabel = 7,81. Karena χ2hitung < χ 2tabel atau 4.54
rem dan komponennya menjadi 30 item < 7,81 maka disimpulkan data pre test
pertanyaan dan setelah diuji cobakan pada 32 kelompok kontrol berdistribusi normal.
siswa dan dianalisis menggunakan uji Analisis homogenitas menggunakan
validitas biserial dari 30 soal tersebut, uji F untuk mengetahui apakah kelompok
ternyata soal valid sebanyak 25 soal, eksperimen dan kelompok kontrol memiliki
sedangkan yang tidak valid ada 5 nomor varians yang sama atau tidak.
yaitu soal nomor 20, 21, 22, 29 dan 30. Dari Hasil perhitungan uji analisis dua
ke lima soal yang tidak valid tersebut varians ternyata diperoleh Fhitung = 1.71 dan
langkah selanjutnya adalah tidak diikutkan Ftabel, ini menunjukkan kedua data
dalam pengambilan data atau dibuang, mempunyai varians yang sama (homogen).
karena butir soal tersebut sudah terwakili
oleh butir soal yang lain Tabel 2. Uji F
Berdasarkan hasil uji reliabilitas F hitung F tabel Keterangan
menggunakan rumus KR-20, diperoleh 1,71 1,94 Homogen
koefisien reliabilitas sebesar 0,801 dan pada
taraf kesalahan 5% dengan n = 32 diperoleh Sebelum responden diberikan
nilai r tabel sebesar 0.349. Karena koefisien perlakuan dengan metode ceramah
relibilitas lebih besar dari nilai kritik maka konvensional untuk kelompok kontrol dan
soal ujicoba tersebut reliabel. Koefisien ini metode media animasi untuk kelompok
termasuk dalam kategori tinggi, sehingga ekperimen maka dilakukan pre test untuk
instrumen dapat digunakan untuk penelitian mengetahui hasil sebelum dilakukan
Data dari hasil pre test kelompok pembelajaran dengan dua cara tersebut.
eksperimen dan kelompok kontrol terlebih Berdasarkan hasil perhitungan dapat
dahulu diadakan uji prasyarat data sebelum diperoleh suatu kesimpulan bahwa antara
data dianalisis. Hal ini dimaksudkan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
mengetahui apakah data yang terkumpul memiliki kemampuan awal yang sama atau
memenuhi syarat untuk dianalisis atau tidak. kelompok eksperimen tidak berbeda dengan
Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah kelompok kontrol. Dengan kondisi seperti itu
uji normalitas chi-kuadrat (Tabel 1). maka penelitian dapat dilakukan
Hasil perhitungan menunjukkan Setelah responden diberikan perlaku-
χ2hitung = 6.48. Hasil ini dikonsultasikan an dengan metode ceramah untuk kelompok
dengan tabel chi-kuadrat dengan dk = 6 – 3 = kontrol dan metode media animasi untuk
3 dari taraf signifikansi 5% diperoleh nilai kelompok ekperimen maka dilakukan post
chi– kuadrat χ2tabel = 7,81. Karena χ2hitung < test untuk mengetahui hasil setelah dilakukan
χ2tabel atau 6.48 < 7,81 maka dapat pembelajaran dengan dua media tersebut.
disimpulkan bahwa data pre test kelompok Berdasarkan hasil tes akhir (post test)
eksperimen berdistribusi normal. tersebut diperoleh hasil bahwa rata-rata
Hasil perhitungan χ2 hitung = 4.54. kelompok eksperimen lebih baik/tinggi
Hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel dibandingkan dengan rata-rata kelompok
chi-kuadrat dengan dk = 6 – 3 = 3 dari taraf kontrol (76.72 > 62.56).
signifikansi 5% diperoleh nilai chi- kuadrat
Setelah proses pembelajaran dengan
dua media yang berbeda selesai dilakukan.
Tabel 1. Uji Normalitas Pre test Kelompok Kelompok kontrol dengan metode ceramah
Eksperimen dan Kontrol sedangkan kelompok eskperimen diberikan
χ2 hitung χ2 tabel Keterangan metode menggunakan media animasi. Pada
6.48 7,81 Normal akhir pembelajaran dilakukan test
4.54 7,81 Normal kemampuan siswa. Tes kemampuan siswa ini

ISSN:1412-1247
Beni Harsono, Soesanto, Samsudi; Perbedaan Hasil Belajar 77

Tabel 3. Pre test


Kelp. Rata-rata Standar deviasi T hit T tabel Ket
kontrol 44.44 5.39
1.59 1.99 Tidak ada perbedaan
eksperimen 46.72 7.06

Tabel 4. Post test


Kelompok Minimum Maksimum Rata-rata Standar deviasi
Kontrol 44.00 84.00 62.56 10.13
Eksperimen 60.00 88.00 76.72 6.80

Tabel 5. Uji T
Perlakuan Rata-rata t hitung t tabel Keterangan
Kelompok Kontrol 62.56
7.16 1.99 Ada Perbedaan
Kelompok Eksperimen 76.72

digunakan untuk mencari keefektifan antara kemungkinan kecil pula materi pelajaran
media ceramah dengan media animasi. Dari yang diingat, yang akibatnya siswa sulit
hasil test kemampuan akhir kelompok mentransfer hasil belajarnya ke situasi yang
kontrol dengan media ceramah dan kelompok baru dan hasil belajarnya juga rendah
eksperimen dengan media animasi dilakukan Metode ceramah adalah metode
uji t test. pengajaran yang konvensional, guru hanya
Hasil perhitungan uji t (Tabel 5) bercerita saja sesuai dengan yang ada di
menunjukkan tampak bahwa hipotesis yang dalam buku. Bisa juga menggunakan alat
menyatakan terdapat perbedaan hasil belajar bantu seperti papan tulis/black board, kapur
siswa yang menggunakan media ceramah dan tulis dan lain-lain.
media animasi pada mata diklat mata Metode ceramah adalah penuturan
pelajaran kompetensi kejuruan mekanik atau penjelasan guru secara lisan. Dimana
otomotif kompetensi perakitan dan dalam pelaksanaannya guru dapat meng-
pemasangan sistem rem dan komponen gunakan alat bantu mengajar untuk mem-
komponennya SMKN 1 Blora dapat diterima. perjelas uraian yang disampaikan kepada
murid-muridnya (Sriyono dkk,1992: 99)
Pembahasan Animasi, atau lebih akrab disebut
Hasil belajar merupakan indikator dengan film animasi, adalah film yang
keberhasilan suatu proses pemelajaran, merupakan hasil dari pengolahan gambar
banyak faktor yang mempengaruhi hasil tangan sehingga menjadi gambar yang
belajar, diantaranya faktor intern dan faktor bergerak (Anonim, 2007). Media animasi
ekstern. Salah satu faktor pendukung merupakan media dengan gambar gerak
keberhasilan belajar yaitu dengan dalam pembelajarannya. Media ini lebih
memanfaatkan atau menggunakan metode mudah dipahami oleh siswa karena tahu
belajar dalam proses pemelajaran. secara jelas bukan hanya gambar angan dari
Materi yang berisikan konsep dasar siswa. Pada dasarnya media animasi diguna
tentang mekanik otomotif sebenarnya bisa kan untuk peningkatan hasil belajar siswa.
menggunakan metode pengajaran ceramah. Langkah-langkah pengajaran menggunakan
Pengaruh pembelajaran menggunakan media animasi meliputi: 1) Menyusun desain
metode ceramah terhadap hasil belajar siswa instruksional materi secara sistema-
sulit untuk dibayangkan, jika tidak ada tis.2)Menyiapkan peralatan penunjang
pengalaman yang dimiliki sebelumnya dan pengajaran antara lain komputer, LCD,
pelajaran mudah terlupakan. Sehingga televisi dan perangkat elektronik lainnya. 3).

ISSN:1412-1247
78 JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 2, DESEMBER 2009

Tabel 6. Kenaikan nilai rata-rata


Kelompok Rata-rata pre test Rata-rata post test Kenaikan
Kontrol 44.44 62.56 18.12
Eksperimen 46.47 76.72 30.25

Guru memulai dengan uraian ringkas secara mempermudah siswa memahami materi
lisan. 4). Pokok bahasan dengan rinciannya tersebut.
disajikan dengan tampilan gambar-gambar
gerak diiringi dengan uraian lisan jika SIMPULAN DAN SARAN
diperlukan. 5). Kesempatan bertanya bagi Simpulan
siswa, bila perlu jawabannya juga dari Berdasarkan hasil analisis data dan
tampilan animasi. 6). Materi selesai atau pembahasan penelitian maka dapat ditarik
diakhiri dengan penilaian. kesimpulan:
Berdasarkan hasil penelitian pada 1. Pembelajaran kompetensi perakitan dan
kelompok kontrol yang dalam pembelajaran pemasangan sistem rem dengan
mata pelajaran kompetensi kejuruan mekenik menggunakan media animasi
otomotif kompetensi perakitan dan menghasilkan rata-rata lebih baik
pemasangan sistem rem dan komponen dibandingkan dengan menggunakan
komponennya digunakan metode ceramah media ceramah konvensional. Hasil rata-
dengan kelompok eksperimen menggunakan rata post test dengan metode ceramah
media animasi. Hasil uji t menyatakan thitung berbantuan animasi sebesar 76,72
> ttabel (thitung = 7.16; ttabel = 1.99) sedangkan dengan metode ceramah
menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil konvensional sebesar 62,56. Ini karena
belajar siswa. Penggunaan media animasi dengan menggunakan media animasi
ternyata menghasilkan hasil belajar yang macromedia flash siswa lebih
lebih baik dibandingkan pendekatan Metode termotivasi, lebih bisa konsentrasi untuk
ceramah yang selama ini digunakan oleh belajar dan mudah memahami materi
sebagian besar guru teknik, artinya siswa yang disampaikan oleh guru.
yang mengikuti pelajaran dengan penyajian 2. Ada perbedaan antara hasil belajar pada
media animasi memiliki kemampuan lebih kompetensi perakitan dan pemasangan
tinggi dibandingkan dengan pendekatan sistem rem antara siswa yang diberi
metode ceramah (Tabel 6). metode ceramah berbantuan animasi
Media pengajaran mempunyai peran dibandingkan dengan siswa yang diberi
sangat penting dalam proses pembelajaran metode ceramah konvensional pada siswa
dengan metode pengajaran ceramah, karena SMKN 1 Blora.
penggunaan media pendidikan yang tepat
akan dapat membantu siswa mempermudah Saran
menyerap materi pelajaran. Penggunaan Berdasarkan pembahasan dan
berbagai media dengan kombinasi yang kesimpulan dalam penelitian ini. Peneliti
cocok dan memadai dapat memperbaiki hasil mengemukakan saran sebagai berikut:
belajar siswa, menimbulkan semangat belajar 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa
dan tidak membosankan. Banyak media dengan metode ceramah berbantuan
pendidikan yang digunakan dalam proses animasi dapat menghasilkan hasil belajar
pembelajaran dan pemilihan media yang siswa yang lebih baik dibandingkan
disesuaikan dengan materi pelajaran dan dengan metode ceramah konvensional.
pokok bahasan yang akan disampaikan. Maka kepada guru sebaiknya mulai
Untuk menyampaikan materi dasar pekerjaan menggunakan media animasi untuk
logam, media animasi dapat diterapkan untuk kompetensi perakitan dan pemasangan

ISSN:1412-1247
Beni Harsono, Soesanto, Samsudi; Perbedaan Hasil Belajar 79

sistem rem agar hasil belajar siswa Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito
meningkat. Poerwodarminto, W. J. 1993. Kamus Umum
2. Kepada para peneliti yang akan Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
melakukan penelitian yang sejenis Pustaka
disarankan untuk meneliti pendekatan Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi
yang lain untuk memperoleh hasil Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
pengajaran yang lebih baik lagi. Rosdakarya
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.
DAFTAR PUSTAKA 1989. Metode Penelitian Survei.
Ahmadi, Abu. 1989. Psikologi Belajar. Jakarta: LP3ES
Jakarta: Rineka Cipta Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta
Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung:
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik II. Tarsito
Yogyakarta: Andi Ofset Suhito. 1986. Strategi Belajar Mengajar.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Semarang : FMIPA IKIP Semarang
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Press
http://www.depdiknas.go.id Surachmat Winarno. 1982. Interaksi Belajar
Moh. Nazir. 1983. Metode Penelitian. Mengajar. Bandung: Tarsito
Jakarta: Ghalia Indonesia Tim MKDK. 1989. Psikologi Belajar.
Passaribu dan Simanjuntak. 1983. Strategi Semarang: IKIP Semarang Press

ISSN:1412-1247

You might also like