You are on page 1of 20

Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

PENGARUH DIVIDEND PER SHARE, RETURN ON EQUITY


DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAAN
INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERCATAT
DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2006-2010

Rescyana Putri Hutami

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengaruh Dividend per Share terhadap Harga (1) Dividend per Share berpengaruh positif dan
Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang signifikanterhadap Harga Saham Perusahaan
tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006- Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa
2010. (2) Pengaruh Return on Equity terhadap Efek Indonesia Periode 2006-2010 dengan r =
Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur 0,914, r2 = 0,836, thitung = 27,882 > ttabel = 1,960.
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode (2) Return on Equity berpengaruh positif dan
2006-2010. (3) Pengaruh Net Profit Margin signifikanterhadap Harga Saham Perusahaan
terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa
Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indo- Efek Indonesia Periode 2006-2010 dengan r =
nesia Periode 2006-2010. (4) Pengaruh Divi- 0,451, r2 = 0,204, thitung = 6,256 > ttabel = 1,960.
dend per Share, Return on Equity dan Net Prof- (3) Net Profit Margin berpengaruh positif dan
it Margin terhadap Harga Saham Perusahaan signifikanterhadap Harga Saham Perusahaan
Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia Periode 2006-2010. Efek Indonesia Periode 2006-2010 dengan r =
Penelitian ini merupakan penelitian ex 0,543, r2 = 0,295, thitung = 8,006 > ttabel sebesar
post facto. Sampel diambil menggunakan 1,960. (4) Dividend per Share, Return on Equi-
teknik purposive sampling. Jumlah sampel ty dan Net Profit Margin berpengaruh positif
sebanyak 31 perusahaan dari 152 perusahaan dan signifikanterhadap Harga Saham Perus-
industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek ahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bur-
Indonesia periode 2006-2010. Dengan sa Efek Indonesia Periode 2006-2010 dengan R
demikian data yang dianalisis berjumlah 155. = 0,917, R2 = 0,840, Fhitung = 264,539 > Ftabel =
Sebelum melakukan teknik analisis data, ter- 2,67.
lebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pen-
gujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga Kata Kunci: Dividend per Share, Return on
menggunakan analisis regresi linier sederhana, Equity, Net Profit Margin dan
sedangkan untuk pengujian hipotesis keempat Harga Saham.
menggunakan analisis regresi linier berganda.

104
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

A. Pendahuluan perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham


1. Latar Belakang Masalah yang dibeli mengakibatkan harga saham perus-
Pasar modal merupakan pertemuan antara ahaan tersebut naik (Taranika Intan, 2009: 21).
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak Return on Equity (ROE) adalah rasio penting
yang membutuhkan dana dengan cara memperjual- bagi para pemilik dan pemegang saham karena ra-
belikan sekuritas. Pasar modal juga bisa diartikan sio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan
sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas dalam mengelola modal dari pemegang saham un-
yang umumnya memiliki umur lebih dari satu ta- tuk mendapatkan laba bersih (Lestari, Lutfi dan
hun, seperti saham dan obligasi (Tandelilin, Syahyunan, 2007: 5). Sedangkan menurut Chrisna
2008:13). Setiap perusahaan yang listing di Bursa (2011: 34) kenaikanReturn on Equity biasanya dii-
Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan kuti oleh kenaikan harga saham perusahaan terse-
saham yang dapat dimiliki oleh setiap investor. but. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik
Tetapi, harga saham sangatlah fluktuatif dan beru- kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya un-
bah-ubah, padahal pihak investor sendiri sangat tuk menghasilkan keutungan bagi pemegang sa-
ingin harga sahamnya selalu tinggi dan tidak ham.
pernah turun. Investor harus pandai-pandai dalam Net Profit Margin (NPM)merupakan rasio
menganalisis harga saham tersebut karena jika sa- yang menunjukkan seberapa besar persentase laba
lah dalam menganalisis harga saham, maka inves- bersih yang diperoleh dari setiap penjualan (Rinati,
tor akan mengalami kerugian yang jumlahnya tidak 2001: 75). Rasio ini menginterpretasikan tingkat
sedikit. Sebelum berinvestasi, investor hendaknya efisiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampu-
tidak hanya melihat laba bersih yang didapatkan an perusahaan menekan biaya-biaya operasional-
perusahaan, tetapi juga harus melakukan analisis nya pada periode tertentu. Semakin besar rasio ini
terhadap laporan keuangan emiten. Karena pada semakin baik karena kemampuan perusahaan da-
prakteknya, masih banyak investor yang mempred- lam mendapatkan laba melalui penjualan cukup
iksi harga saham hanya melihat labanya saja, tanpa tinggi serta kemampuan perusahaan dalam
menganalisis laporan keuangan emiten. Padahal menekan biaya-biayanya cukup baik. Sebaliknya,
ada banyak faktor yang mempengaruhi harga sa- jika rasio ini semakin turun maka kemampuan pe-
ham. Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001: rusahaan dalam mendapatkan laba melalui
101) beberapa faktor yang mempengaruhi harga penjualan dianggap cukup rendah. Selain itu, ke-
saham yaitu Dividend per Share,Return on Equity mampuan perusahaan dalam menekan biaya-
dan Net Profit Margin. biayanya dianggap kurang baik sehingga investor
Dividend per Share (DPS) adalah total dividen pun enggan untuk menanamkan dananya. Hal ter-
yang akan dibagikan pada investor untuk setiap sebut mengakibatkan harga saham perusahaan ikut
lembar saham. DPS yang tinggi mencerminkan pe- mengalami penurunan (Ardin Sianipar, 2005: 37).
rusahaan memiliki prospek yang baik karena dapat Industri manufaktur merupakan salah satu pri-
membayarkan DPS dalam jumlah yang tinggi. Hal mary sector di Bursa Efek Indonesia sehingga in-
ini akan menarik investor untuk membeli saham dustri ini lebih mencerminkan keadaan pasar mod-
105
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

al. Banyak investor yang lebih senang menginves- manufaktur yang diikuti dengan penurunan harga
tasikan dananya pada perusahaan industri manufak- saham perusahaan industri manufaktur. Dengan
turkarena harga saham perusahaan industri man- diketahuinya DPS, ROE dan NPM maka dapat
ufaktur meningkat setiap tahun (www.idx.co.id). digunakan sebagai dasar investor dalam memilih
Tetapi harga saham industri manufaktur sangat waktu yang tepat untuk membeli maupun menjual
fluktuatif dan sulit diprediksi. Selain itu, harga sa- saham. Jika nilai DPS, ROE dan NPM perusahaan
ham industri manufaktur sangat rentan terhadap industri manufaktur tersebut turun maka investor
keadaan ekonomi Indonesia. Seperti tahun 2008 pun akan mengurungkan niatnya untuk membeli
yang lalu ketika terjadi krisis global yang membuat saham tersebut sehingga menyebabkan permintaan
harga saham perusahaan industri manufaktur men- saham pada perusahaan industri manufaktur men-
galami penurunan. Penurunan harga saham tersebut jadi turun dan harga sahamnya pun mengalami
diakibatkan karena meningkatnya inflasi dari penurunan, seperti kasus tahun 2008. Oleh karena
6,59% menjadi 11,06% serta tingkat suku bunga itu, investor pun diharapkan harus pandai-pandai
pun mengalami peningkatan. dalam menganalisis faktor-faktor yang diduga ber-
Kenaikan inflasi tersebut menyebabkan kenai- pengaruh terhadap harga saham perusahaan indus-
kan harga bahan baku serta kenaikan biaya tri manufaktur agar terhindar dari kerugian. Inves-
operasional. Selain itu, kenaikan inflasi ini me- tor hendaknya menganalisis rasio-rasio seperti
nyebabkan tingkat suku bunga juga mengalami DPS, ROE serta NPM untuk memprediksi harga
peningkatan sehingga investor lebih senang saham.
menginvestasikan dananya pada deposito daripada Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
berinvestasi di pasar modal. Daya beli masyarakat pengaruh DPS, ROE dan NPM terhadap Harga Sa-
pun semakin menurun ketika terjadi krisis global ham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat
dan menimbulkan penurunan penjualan pada perus- di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.
ahaan industri manufaktur. Penurunan penjualan-
yang diiring dengan meningkatnya harga bahan 2. Kajian Literatur
baku dan biaya operasional tersebut mengakibatkan a. Harga Saham
laba bersih sebagian besar perusahaan industri 1) Pengertian Harga Saham
manufaktur ikut mengalami penurunan (Suyoto, Menurut Sunariyah (2004: 128) harga saham
2010: 19). Dengan menurunnya laba ini, dividen adalah harga selembar saham yang berlaku da-
yang dibayarkan pada pemegang saham pun akan lam pasar saat ini di bursa efek. Menurut Jogi-
menurun bahkan ada perusahaan industri manufak- yanto (2008: 143) harga saham adalah harga
tur lebih memilih menahan labanya dan tidak mem- yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu
bayarkan dividennya, seperti PT Mandom Indone- yang ditentukan oleh pelaku pasar dan diten-
sia Tbk dan PT Gajah Tunggal Prakarsa Tbk tukan oleh permintaan dan penawaran saham
(www.idx.co.id). Penurunan laba tersebut turut me- yang bersangkutan di pasar modal.
nyebabkan penurunan pada rasio keuangan seperti Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti
DPS, ROE serta NPM pada perusahaan industri (2004: 151) harga saham merupakan nilai
106
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

sekarang (present value) dari penghasilan- tan sehingga investor harus mengerti cara
penghasilan yang akan diterima oleh pemodal menghitung nilai intrinsik suatu saham.Jika nilai
dimasa yang akan datang. Dapat disimpulkan pasar lebih besar dari nilai instrinsiknya, maka
harga saham adalah harga selembar saham yang saham tersebut lebih baik dijual, tetapi jika nilai
terjadi pada saat tertentu yang ditentukan oleh pasar lebih kecil dari nilai instrinsik, maka sa-
permintaan dan penawaran di pasar modal. ham tersebut lebih baik dibeli. Dalam menen-
tukan nilai intrinsik terdapat dua pendekatan.
2) Macam-Macam Harga Saham
Kedua pendekatan tersebut adalah pendekatan
Menurut Sawidji Widoatmojo (2005: 91) har-
nilai sekarang dan pendekatan rasio harga ter-
ga saham dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
hadap earning (Price Earning Ratio/PER).
a) Harga Nominal
(1) Pendekatan Nilai Sekarang
Harga nominal adalah harga yang tercantum
Perhitungan nilai saham dilakukan dengan
dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh
mendiskontokan semua aliran kas yang diharap-
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang
kan di masa depan dengan tingkat diskonto
dikeluarkan.
sebesar tingkat return yang diisyaratkan.
b) Harga Perdana
Aliran kas yang akan diterima investor ada-
Harga perdana adalah harga yang didapatkan
lah earning yang dibagikan dalam bentuk divi-
pada waktu harga saham tersebut dicatat di bur-
den. Penentuan nilai saham (pendekatan nilai
sa efek.
sekarang) dengan menggunakan komponen divi-
c) Harga pasar
den dapat dilakukan menggunakan model dis-
Harga pasar adalah harga jual dari investor
konto dividen. Model diskonto dividen merupa-
yang satu dengan investor yang lain.
kan model untuk menentukan estimasi harga
saham dengan mendiskontokan semua aliran
3) Penilaian Harga Saham
dividen yang akan diterima di masa depan.
a) Nilai Buku
Model tersebut dapat dirumuskan sebagai beri-
Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva
kut:
bersih yang dimiliki oleh pemegang saham
Keterangan:
dengan memiliki satu lembar saham
b) Nilai Pasar
Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang
ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar
= nilai intrinsik saham dengan
c) Nilai Intrinsik
model diskonto dividen
Nilai intrinsik atau dikenal dengan nilai teoritis
= dividen yang akan
merupakan nilai saham yang sebenarnya atau
diterima di masa depan
seharusnya terjadi. Dalam membeli atau menjual k = return yang diisyaratkan
saham investor harus membandingkan nilai in-
(Tandelilin, 2008: 184-186)
trinsik dengan nilai pasar saham yang bersangku-

107
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Persamaan tersebut menandakan bahwa ali-


= nilai intrinsik saham dengan model diskonto
ran dividen yang diterima investor merupakan ali-
dividen pertumbuhan konstan
ran dividen yang tidak terbatas dan konstan. Pa-
dahal kenyataannya, perusahaan membayar dividen = dividen yang diterima saat ini
dengan jumlah yang tidak konstan atau pem- k = return yang diisyaratkan
bayarannya mengalami pertumbuhan. Untuk itu g = tingkat pertumbuhan dividen
diperlukan beberapa model perhitungan dalam (Tandelilin, 2008: 187)
mengatasi hal tersebut, yaitu:
(a) Model Pertumbuhan Nol. (c) Model Pertumbuhan Tidak Konstan (Ganda)
Model ini berasumsi bahwa dividen yang Ada kalanya perusahaan tumbuh secara pesat
dibayarkan tidak akan mengalami pertumbuhan. dan sangat baik sehingga memungkinkan untuk
Jumlah dividen yang dibayarkan akan tetap dari membayarkan dividen pada tingkat pertum-
waktu ke waktu. Berikut ini cara menghitung buhan yang sangat bagus selama beberapa ta-
nilai saham dengan model pertumbuhan nol: hun. Tetapi, perusahaan tersebut juga dapat
mengalami penurunan yang cepat sehingga
memungkinkan untuk membayar dividen pada
Keterangan: tingkat penurunan tertentu. Model pertum-
buhan tidak konstan ini lah yang dapat mem-
= nilai intrinsik saham dengan model
bantu investor dalam menghitung nilai intrinsik
diskonto dividen pertumbuhan nol.
dengan pertumbuhan dividen yang tidak kon-
D= dividen yang akan diterima dalam stan.
jumlah konstanta selama periode pembayaran
dividen di masa depan.

k = tingkat return yang diisyaratkan inves-


tor Keterangan:
(Tandelilin, 2008: 187)

(b) Model Pertumbuhan Konstan = nilai intrinsik saham dengan model pertum-

Model ini dipakai untuk menentukan nilai sa- buhan tidak konstan (ganda)

ham jika dividen yang akan dibayarkan men- n = jumlah tahun selama periode pembayaran

galami pertumbuhan secara konstan selama dividen supernormal

waktu tak terbatas. Berikut ini cara untuk D0 = dividen saat ini (tahun pertama)

menghitung nilai saham menggunakan model gt = pertumbuhan dividen supernormal

pertumbuhan konstan: Dn = dividen pada akhir tahun pertumbuhan divi-


den supernormal
gc = pertumbuhan dividen yang konstan
k= tingkat return yang diisyaratkan investor
Keterangan: (Tandelilin, 2008: 189-190)

108
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

(2) Pendekatan PER ilihindustri yang memilikiprospek yang


Dalam pendekatan PER atau sering disebut menguntungkan.
dengan pendekatan multiplier, investor akan 3) Analisis Perusahaan
menghitung berapa kali (multiplier) nilai earn- Tahapan analisis perusahaan bertujuan untuk
ing yang tercermin dalam harga suatu saham. mengetahui perusahaan yang paling berprospek
PER menggambarkan rasio atau perbandingan dan paling menguntungkan.
antara harga saham terhadap earning perus-
ahaan. PER dapat dihitung dengan rumus: 5. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001:
101) faktor-faktor yang mempengaruhi harga sa-
ham yaitu:
(Tandelilin, 2008: 192)
a) Dividend per Share
Dividend per Share merupakan total semua
4. Analisis Saham
dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang
a) Analisis Teknikal
saham dibandingkan dengan jumlah saham
Analisis teknikal adalah metode untuk mem-
yang beredar (Weston dan Copeland,
prediksi pergerakan harga dan tren pasar di ma-
2001:325).
sa depan melalui studi grafik historis dengan
DPS =
pertimbangan harga dan volume perdagangan
(Sunariyah, 2004: 168). (Weston dan Copeland, 2001:326)
b) Analisis Fundamental
Menurut Gibson (2003: 116), salah satu
1) Analisis Ekonomi
alasan investor membeli saham adalah untuk
Analisis ekonomi adalah salah satu dari tiga
mendapatkan dividen. Investor mengharapkan
analisis yang perlu dilakukan investor dalam
dividen yang diterimanya dalam jumlah besar
penentuan keputusan investasinya. Analisis
dan mengalami peningkatan setiap periode.
ekonomi perlu dilakukan karena kecenderungan
DPS yang tinggi mencerminkan perusahaan
adanya hubungan yang kuat antara apa yang ter-
memiliki prospek yang baik dan akan menarik
jadi pada lingkungan ekonomi makro dan kiner-
minat investor yang memanfaatkan dividen un-
ja suatu pasar modal (Tandelilin, 2008: 210).
tuk keperluan konsumsi. Apabila DPS yang
2) Analisis Industri.
diterima naik tentu saja hal ini akan membuat
Analisis industri merupakan tahap penting
investor tertarik untuk membeli saham perus-
yang perlu dilakukan investor karena analisis
ahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang
tersebut dapat membantu investor dalam men-
dibeli maka harga saham perusahaan tersebut
gidentifikasikan peluang-peluang investasi da-
akan naik di pasar modal (Sutrisno, 2003: 305).
lam industri yang mempunyai karakteristik risi-
Hasil penelitian Cerpen Naibaho (2010) menun-
ko dan return yang menguntungkan investor.
jukkan bahwa Dividend per Share (DPS) ber-
Analisis industri diperlukan untuk mem-
pengaruh terhadap Harga Saham. Oleh karena

109
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

itu, hipotesis penelitian berikut dikemukakan: c) Net Profit Margin


Ha1: Dividend per Share (DPS) ber- Menurut Rinati (2001: 75) NPM menunjukkan
pengaruh positif terhadap Harga Saham Pe- berapa besar persentase laba bersih yang di-
rusahaan Industri Manufaktur yang tercatat peroleh dari setiap penjualan.
di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.
Net Profit Margin (NPM) =
b) Return on Equity
Menurut Nurmalasari (2002: 79) Return on Eq- (Tandelilin, 2008: 239)
uity (ROE) merupakan salah satu alat utama in- NPM yang tinggi dapat menunjukkan kinerja
vestor yang paling sering digunakan dalam perusahaan yang bagus karena dapat
menilai suatu saham. menghasilkan laba bersih yang besar melalui ak-
tivitas penjualannya sehingga saham perusahaan
ROE = tersebut banyak diminati investor dan akan
menaikkan harga saham perusahaan tersebut
(Tandelilin, 2008: 240) (Ardin Sianipar, 2005: 37). Hasil penelitian San-
ty Sitohang (2010) juga menunjukkan bahwa Net
Menurut Chrisna (2011: 34) kenaikan Return on Profit Margin berpengaruh terhadap harga sa-
Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga sa- ham. Oleh karena itu, hipotesis penelitian berikut
ham perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE dikemukakan:
berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam- Ha3: Net Profit Margin (NPM) berpengaruh
mengelola modalnya untuk menghasilkan keun- positif terhadap Harga Saham Perusahaan
tungan bagi pemegang saham. Dapat dikatakan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa
bahwa perusahaan tersebut dapat menggunakan Efek Indonesia Periode 2006-2010.
modal dari pemegang saham secara efektif dan
efisien untuk memperoleh laba. Dengan adanya B. Metode Penelitian
peningkatan laba bersih maka nilai ROE akan 1. Populasi dan Sampel
meningkat pula sehingga para investor tertarik Populasi yang digunakan dalam penelitian
untuk membeli saham tersebut yang akhirnya ini adalah seluruh perusahaan industri manufaktur
harga saham perusahaan tersebut mengalami ke- yang go public dan aktif di Bursa Efek Indonesia
naikan. Hasil penelitian Cerpen Naibaho (2010) selama tahun 2006-2010 sejumlah 152 perus-
menunjukkan bahwa Return on Equity (ROE) ahaan.Sedangkan teknik penarikan sampel yang
berpengaruh terhadap harga saham. Oleh karena digunakan adalah purposive sampling.Perusahaan
itu, hipotesis penelitian berikut dikemukakan: yang memenuhi kriteria sampel adalah 31 perus-
Ha2: Return on Equity (ROE) ber- ahaan dengan jumlah observasi sebanyak 155 buah.
pengaruh positif terhadap Harga Saham Pe- Penelitian ini menggunakan studi empiris yang dil-
rusahaan Industri Manufaktur yang tercatat akukan pada perusahaan-perusahaan yang listing di
di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.
110
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

2. Definisi Operasional ka investasikan. ROE di dalam penelitian ini


a. Variabel dependen (Y), yaitu variabel yang dinyatakan dengan simbol X2. Nilai ROE
menjadi akibat adanya variabel independen. dapat diperoleh dengan menggunakan ru-
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah mus:
harga saham. Harga saham adalah harga
selembar saham yang terjadi pada saat tertentu ROE =
serta harganya ditentukan oleh permintaan dan
penawaran di pasar modal. Harga saham yang (c) Net Profit Margin (NPM)
digunakan peneliti yaitu harga saham pada Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang
harga penutupan (closing price) tiap akhir ta- digunakan untuk mengukur laba bersih
hun 2006-2010 karena merupakan harga sa- yang dihasilkan oleh setiap penjulaan. NPM
ham yang tertera di laporan keuangan perus- di dalam penelitian ini dinyatakan dengan
ahaan pada tiap akhir tahun. simbol X3. Nilai NPM dapat diperoleh
b. Variabel Independen (X), yaitu variabel yang dengan menggunakan rumus:
mempengaruhi variabel dependen. Variabel
independen dalam penelitian adalah: NPM =
(1) Dividend per Share (DPS)
DPS adalah total semua dividen tunai 3. Metode Pengumpulan Data
yang dibagikan dibandingkan dengan Metode pengumpulan data yang dilakukan un-
jumlah saham yang beredar. Nilai DPS da- tuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada-
lam penelitian ini diambil dari laporan keu- lah metode dokumentasi. Metode dokumentasi
angan akhir tahun (pada tanggal 31 Desem- menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik
ber) yang menunjukkan perusahaan industri secara langsung maupun tidak langsung terhadap
manufaktur melakukan pembagian dividen objek yang diteliti dengan menggunakan instrumen
atau tidak selama satu tahun dalam waktu berupa pedoman penelitian dalam bentuk lembar
periode penelitian. DPS di dalam penelitian pengamatan atau lainnya. Metode ini dilakukan
ini dinyatakan dengan simbol X1. DPS dihi- dengan mengumpulkan data dari Bursa Efek Indo-
tung dengan menggunakan rumus: nesia dan Indonesian Capital Market Directory
(ICMD), jurnal-jurnal, artikel-artikel, tulisan-
DPS = tulisan ilmiah dan catatan dari media cetak maupun
elektronik. Data yang dikumpulkan adalah data
harga saham (closing price) perusahaan industri
(2) Return on Equity (ROE)
manufaktur tahun 2006-2010 serta data Dividend
ROE merupakan suatu alat analisis untuk
per Share, Return on Equitydan Net Profit Margin.
mengukur sejauh mana kemampuan perus-
ahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi
4. Teknik Analisis Data
pemilik saham atas modal yang telah mere-
Teknik analisis data dalam penelitian ini
111
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

menggunakan teknik analisis regresi linier seder- c) Uji Normalitas


hana dan analisis regresi linier berganda (multiple Uji normalitas data dalam penelitian ini
linier regression). Secara teoritis model regresi ter- menggunakan uji grafik normal plot. Titik-
sebut akan menghasilkan nilai parameter model titik yang terbentuk harus menyebar diseki-
praduga yang sahih dan BLUE (Best Linier Unbi- tar garis diagonal serta arah penyebarannya
ased Estimation) bila dipenuhi uji asumsi klasik mengikuti arah garis diagonal, bila tidak
(Imam Ghozali, 2009: 25). maka data yang tersedia tidak terdistribusi-
1) Uji Asumsi Klasik normal (Imam Ghozali, 2006: 149).
a) Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui multikolinearitas d) Uji Heteroskedastisitas
dapat dilihat dari nilai tolerance dan Vari- Pada penelitian ini untuk menguji ada
ance Inflation Factor (VIF). Nilai yang atau tidaknya heteroskedastisitas dengan
umum dipakai adalah nilai tolerance sebe- melihat grafik plot antara prediksi variabel
sar 0,1 atau sama dengan nilai VIF sebesar dependen (ZPRED) dengan residualnya
10. (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroske-
dastisitasdilakukan dengan melihat ada tid-
aknya pola tertentu pada grafik scatterplot
(Imam Ghozali, 2006: 96) antara SRESID dan ZPRED. Jika penyeba-
Jika VIF > 10 atau jika tolerance < 0,1 rannya tidak berbentuk pola tertentu maka
maka ada multikolinieritas dalam model re- tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam
gresi. Ghozali, 2006: 125).
Menurut Imam Ghozali (2006: 126) da-
b) Uji Autokorelasi sar pengambilan keputusan uji tersebut yaitu
Gejala autokorelasi dapat dideteksi
sebagai berikut:
dengan menggunakan uji Durbin-Watson
I. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik
(DW). Uji ini menghasilkan DW hitung (d)
yang ada membentuk pola tertentu
dan nilai DW tabel (dL dan du). Pengambilan
yang teratur (bergelombang, melebar
keputusan ada tidaknya autokorelasi melalui
kemudian menyempit) maka
kriteria DW tabel dengan tingkat signifikansi
mengindikasikan telah terjadi het-
5% yaitu sebagai berikut:
eroskedasitas.
0 < d < dL = Ada autokorelasi
II. Jika tidak ada pola yang jelas serta
dL≤ d ≤ du = Tanpa Kesimpulan
titik-titik menyebar di atas dan di
4 – dL< d < 4 = Ada autokorelasi
angka 0 pada sumbu Y maka tidak
4 – du≤ d ≤ 4 – dL = Tanpa Kesimpulan
terjadi heteroskedasitas.
du< d < 4 – du = Tidak ada autokorelasi
(Imam Ghozali, 2006: 100) e) Uji Linearitas
Uji linieritas dapat menggunakan

112
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

tabel Anova dengan mencari nilai Devia- K = bilangan konstanta


tion From Linearity dari uji F linier. Jika (Sutrisno Hadi, 2004: 5)
angka pada Deviation From Linearity
b) Analisis Regresi Linier Berganda
lebih besar dari 0,05 (P > 0,05), berarti
Analisis regresi linear berganda
hubungan antara variabel dependen
digunakan untuk menguji pengaruh
dengan variabel independen adalah linier
variabel independen secara bersama-
(Joko Sulistyo, 2010: 54-56).
sama (simultan) terhadap variabel de-
penden. Model persamaan regresi linier
2) Pengujian Hipotesis
berganda sebagai berikut:
a) Analisis Regresi Linier Sederhana
Y = a1X1 + a2X2 + a3X3 + K
Analisis ini digunakan untuk
Keterangan:
mengetahui pengaruh DPS terhadap
Y = kriterium
harga saham, pengaruh ROE terhadap
X1 = prediktor 1
harga saham dan pengaruh NPM ter-
X2 = prediktor 2
hadap harga saham dengan model per-
X3 = prediktor 3
samaan regresi sebagai berikut:
a1 = koefisien prediktor 1
Y = aX + K
a2 = koefisien prediktor 2
Keterangan:
a3 = koefisien prediktor 3
Y = kriterium
K = bilangan konstanta
a = bilangan koefisien
(Sutrisno Hadi, 2004: 18)
X = prediktor

C. Hasil dan Pembahasan

Tabel Statistik Deskriptif

Statistics

HargaSaham DPS ROE NPM

Mean 14871.69 898.5074 .247192 .091482

Median 2200.00 70.0000 .188000 .075600

Mode 900a 30.00 - -

Std. Deviation 39586.183 2797.04912 .3031027 .0687846

Variance 1.567E9 7823483.767 .092 .005

Range 383942 21278.00 3.2399 .3120

Minimum 58 1.00 .0001 .0007

Maximum 384000 21279.00 3.2400 .3127

Sum 2305112 139268.65 38.3148 14.1797

113
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Dari hasil tabel desktiptif di atas menunjuk- Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui
kan bahwa untuk variabel Harga Saham (Y) di- bahwa semua variabel independen pada model re-
peroleh nilai tertinggi sebesar Rp. 384.000 dan gresi tidak mengalami multikolinieritas. Hal terse-
nilai terendah sebesar Rp. 58. Selain itu juga but ditunjukkan dengan nilai VIF < 10 serta nilai
didapatkan nilai mean (M) sebesar 14.871,69, me- tolerance > 0,1. Dapat dikatakan bahwa model re-
dian (Me) sebesar 2.200, mode (Mo) sebesar 900 gresi tersebut layak digunakan karena tidak ditemui
serta standar deviasi (SD) sebesar 39.586,183. variabel independen yang mengalami multikolini-
eritas.
Dari hasil tabel desktiptif di atas menunjuk-
kan bahwa untuk variabel Dividend per Share (X1)
diperoleh nilai tertinggi sebesar 21.279 dan nilai B) Uji Autokorelasi

terendah sebesar 1. Selain itu juga didapatkan nilai


Model Summaryb
mean (M) sebesar 889,5074, median (Me) sebesar
R Adjust- Std. Error
70, mode (Mo) sebesar 30 serta standar deviasi Mo Squa ed R of the Esti- Durbin-
(SD) sebesar 2.797,04912. del R re Square mate Watson
1 .894a .800 .796 17879.156 1.971
Dari hasil tabel desktiptif di atas menunjuk-
Jika dilihat dari hasil perbandingan pada ting-
kan bahwa untuk variabel Return on Equity (X2)
kat signifikansi 5% diketahui nilai DW untuk dL
diperoleh nilai tertinggi sebesar 3,2400 dan nilai
terendah sebesar 0,0001. Selain itu juga didapatkan (α; k; n) = (0,05; 3; 155) = 1,6982 dan nilai tabel

nilai mean (M) sebesar 0,247192, median (Me) untuk du (α; k; n) = (0,05; 3; 155) = 1,7770.
sebesar 0,188, tidak terdapat mode (Mo) serta Dengan nilai DW yang sebesar 1,971 yang berada
standar deviasi (SD) sebesar 0,3031027. di antara du< d <4 – du = 1,7770 < 1,971< 4 –
Dari hasil tabel desktiptif di atas menunjuk- 1,7770 maka dapat disimpulkan tidak terdapat au-
kan bahwa untuk variabel Net Profit Margin (X3) tokorelasi sehingga model regresi layak untuk
diperoleh nilai tertinggi sebesar 0,3127 dan nilai digunakan.
terendah sebesar 0,0007. Selain itu juga didapatkan C) Uji Normalitas
nilai mean (M) sebesar 0,091482, median (Me) Pada penelitian ini didapat garis normal prob-
sebesar 0,075600 tidak terdapat mode (Mo) serta ability plot sebagai berikut:
standar deviasi (SD) sebesar 0,0687846.

A) Uji Multikolinieritas
Var- VIF Toler- Kesimpulan
iabel ance
DPS 1,683 0,594 Tidak terjadi multiko-
linieritas
ROE 1,697 0,589 Tidak terjadi multiko-
linieritas
NPM 1,381 0,724 Tidak terjadi multiko-
linieritas

114
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Dari garis normal probability plot, dapat


disimpulkan bahwa variabel tidak terdistribusi
secara normal. Hal ini dikarenakan titik-titik
penyebaran data menyebar jauh dari garis diagonal
serta tidak mengikuti arah garis diagonal. Se-
dangkan hasil pengujian menggunakan Uji Kolmo-
gorov-Smirnov yaitu sebagai berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 155
Normal Pa- Mean .0000000 penden akan ditranformasi menjadi bentuk logarit-
rametersa,,b Std. Deviation 1.77041518E4 ma natural (Ln) yang diharapkan data residu dapat
Most Ex- Absolute .272 terpenuhi sehingga uji normalitas pun juga dapat
treme Dif- Positive .259
ferences terpenuhi. Caranya yaitu mentransformasi persa-
Negative -.272
maan regresi menjadi double log atau variabel de-
Kolmogorov-Smirnov Z 3.392
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 penden dan idenpenden diubah dalam bentuk loga-
ritma natural (Ln). Setelah melakukan tranformasi
Dari tabel di atas sudah jelas bahwa varia- variabel dependen dan independen tersebut maka
bel-variabel dalam penelitian ini tidak terdistribusi didapatkan grafik normal plot sebagai berikut:
secara normal. Hal tersebut dapat dinilai melalui
nilai siginifikansi sebesar 0,000 yang diperoleh Dari hasil grafik di atas dapat diketahui
jauh lebih rendah dari nilai signifikansi yang di- bahwa variabel-variabel telah terdistribusi secara
harapkan yaitu 0,05. Tetapi menurut Imam Ghozali normal karena titik-titik penyebaran data menyebar
(2009: 132) model regresi masih tetap dapat di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
digunakan jika uji normalitas diobati dengan cara diagonal. Untuk menguatkan hasil grafik normal
tertentu. Caranya yaitu variabel dependen dan inde- plot tersebut dilakukan uji Kolmogorov – Smirnov
115
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

D) Uji Heteroskedastisitas F) Uji Hipotesis Penelitian

Berikut ini ringkasan hasil pengujian hipotesis


yang dilakukan dengan menggunakan analisis re-
gresi linier sederhana untuk pengujian hipotesis
pertama, kedua dan ketiga serta menggunakan an-
alisis regresi linier berganda untuk pengujian
hipotesis keempat.

Tabel berada dihalaman berikutnya :

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa


tidak ada pola yang jelas dapat dikatakan gambar
tersebut tidak membentuk suatu pola tertentu sep-
erti pola bergelombang atau membentuk angka U.
Titik-titik yang ada menyebar di atas dan di bawah
angka 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi yang digunakan tidak mengalami heteroske-
dastisitas.

E) Uji Linieritas

Variabel Varia- Sig. Devia- Kes-


Dependen belIndepe tion From impul
nden Liniearity an
Harga Sa- Dividend 0,724 Linier
ham per Share
Return on 0,171 Linier
Equity
Net Profit 0,154 Linier
Margin

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa


semua variable independen terhadap variable de-
penden memiliki hubungan yang bersifat linier.
Dapat disimpulkan bahwa model analisis regresi
linier dapat digunakan dalam penelitian ini.

116
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Koefisien Harga Harga t Harga F


Variabel Konstanta Kesimpulan
Regresi r r2 t hitung t tabel F hitung F tabel
X1 – Y 0,813 4,261 0,91 0,83 27,882 1,976 Positifdan-
4 6 signifikan
X2 – Y 0,642 9,167 0,45 0,20 6,256 1,976 Positifdan-
1 4 signifikan
X3 – Y 1,014 10,739 0,54 0,29 8,006 1,976 Positifdan-
3 5 signifikan
X 1 ,X 2 ,X 3 - 0 , 8 3 0 X 1 , 3,943 0,91 0,84 264,53 2,66 Positifdan-
Y 0,105X2, 7 0 9 signifikan
-0,160X3

Hasil persamaan regresi sebagai berikut:


LnHargaSaham = 0,813LnDPS + 4,261
LnHargaSaham = 0,642LnROE + 9,167
LnHargaSaham = 1,014LnNPM + 10,739.
LnHargaSaham = 0,830LnDPS + 0,105LnROE – 0,160LnNPM + 3,943.

Pembahasan yang tinggi mencerminkan perusahaan mem-


1) Hasil penelitian ini diperkuat oleh kajian teori iliki prospek yang baik dan akan menarik inves-
dan hasil penelitian yang relevan. Berdasarkan tor yang memanfaatkan dividen untuk keperlu-
teori yang dikemukakan Purwanta dan an konsumsi. Apabila DPS yang diterima naik
Fakhrudin (2006: 101) faktor-faktor yang tentu saja hal ini akan menarik investor untuk
mempengaruhi harga saham yaitu terdiri dari membeli saham perusahaan tersebut. Dengan
Debt Equity Ratio, Dividend per Share, Return banyaknya saham yang dibeli maka harga sa-
on Investment, Net Profit Margin, Return on ham perusahaan tersebut akan naik di pasar
Equity dan Earning per Share. Menurut Weston modal. Serta menurut Teori Signaling Hy-
dan Copeland (2001: 325) Dividend per Share photesis yaitu teori yang diungkapkan oleh
merupakan total semua dividen tunai yang Rozeff (1982) yang beranggapan bahwa divi-
dibagikan kepada pemegang saham dibanding- den tampaknya memiliki informasi atau sebagai
kan dengan jumlah saham yang beredar. Divi- isyarat akan prospek perusahaan. Apabila pe-
dend perShare digunakan untuk mengukur be- rusahaan meningkatkan pembayaran dividen,
rapa rupiah yang diberikan kepada pemegang mungkin diartikan oleh pemodal sebagaisinyal
saham dari laba bersih perusahaan untuk setiap harapan manajemen tentang akan membaiknya-
lembar saham. Salah satu alasan investor mem- kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
beli saham adalah untuk mendapatkan dividen Bhatta charya (1979) mengembangkan suatu
(Gibson, 2003: 816). Selain itu, menurut Su- model sinyal (signal model), bahwa tingginya
trisno (2003: 305) investor mengharapkan divi- dividen yang dibagikan menunjukkan tingginya
den yang diterimanya dalam jumlah besar dan performance perusahaan yang nantinya akan
mengalami peningkatan setiap periode. DPS meningkatkan nilai perusahaan dan harga sa-

117
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

ham perusahaan tersebut. Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga


Selain itu, hasil penelitian ini sejalan saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi
dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan
oleh Cerpen Naibaho (2010) yang hasilnya dalam mengelola modalnya untuk menghasil-
Dividend per Share berpengaruh positifdan kan keuntungan bagi pemegang saham. Dapat
signifikan terhadap harga saham. Dengan dikatakan bahwa perusahaan tersebut dapat
demikian dapat dikatakan bahwa semakin ting- menggunakan modal dari pemegang saham
gi Dividend per Share akan semakin tinggi pu- secara efektif dan efisien untuk memperoleh
la harga saham dan sebaliknya jika Dividend laba. Dengan adanya peningkatan laba bersih
per Share yang dibagikan kepada pemegang maka nilai ROE akan meningkat pula sehing-
saham semakin rendah maka harga saham juga gapara investor tertarik untuk membeli saham
semakin rendah. tersebut maka harga saham perusahaan terse-
but akan mengalami kenaikan. Teori tersebut
2) Hasil penelitian ini diperkuat oleh kajian teori semakin memperkuat hasil penelitian ini, yaitu
dan hasil penelitian yang relevan. Berdasarkan Return on Equity berpengaruh positif dan sig-
teori yang dikemukakan Purwanta dan nifikan terhadap Harga Saham Perusahaan In-
Fakhrudin (2006: 101) faktor-faktor yang dustri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek
mempengaruhi harga saham yaitu terdiri dari Indonesia Periode 2006-2010.
Debt Equity Ratio, Dividend per Share, Return Selain itu, hasil penelitian ini juga sejalan
on Investment, Net Profit Margin, Return on dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
Equity dan Earning per Share. Menurut Suad oleh Cerpen Naibaho (2010) yang hasilnya
Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004: 74) Re- secara parsial variabel Return on Equity (ROE)
turn on Equity merupakan rasio untuk men- berpengaruh positif dan signifikan terhadap
gukur seberapa banyak laba yang menjadi hak variabel Harga Saham. Serta penelitian yang
pemilik modal sendiri. Menurut Lestari, Lutfi dilakukan oleh Donny Siahaan (2011) yang
dan Syahyunan (2007: 5), ROE merupakan hasilnya ROE mempunyai pengaruh positif
rasio penting bagi para pemilik dan pemegang dan signifikan terhadap harga saham. Dengan
saham karena rasio tersebut menunjukkan ke- demikian dapat semakin tinggi nilai Return on
mampuan perusahaan dalam mengelola modal Equity maka akan semakin tinggi pula harga
dari pemegang saham untuk mendapatkan laba saham dan sebaliknya semakin rendah nilai
bersih. Perusahaan yang memiliki Return on Return on Equity maka harga saham akan se-
Equity yang rendah atau bahkan negatif akan makin rendah pula.
terklasifikasikan sebagai perusahaan yang ku-
rang baik dalam menghasilkan laba yang men- 3) Hasil penelitian ini diperkuat oleh kajian teori
jadi hak pemegang saham. Hal ini dit- dan hasil penelitian yang relevan. Berdasarkan
ambahkan dengan teori yang diungkapkan oleh teori yang dikemukakan Purwanta dan
Chrisna (2011: 34)bahwa kenaikan Return on Fakhrudin (2006: 101) faktor-faktor yang
118
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

mempengaruhi harga saham yaitu terdiri dari Donny Siahaan (2011) yang hasilnya secara
Debt Equity Ratio, Dividend per Share, Return parsial variabel NPM berpengaruh positif dan
on Investment, Net Profit Margin, Return on signifikan terhadap harga saham. Dengan
Equity dan Earning per Share. Menurut Na- demikian dapat dikatakan semakin tinggi nilai
thaniel (2008: 23) Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin maka akan semakin tinggi
melaporkan kemampuan perusahaan mengha- pula harga saham dan sebaliknya semakin ren-
silkan laba dari tingkat penjualan tertentu. Ra- dah nilai Net Profit Margin maka harga saham
sio ini menginterpretasikan tingkat efisiensi jugan semakin rendah.
perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan
perusahaan menekan biaya-biaya yang ada di 4) Hasil penelitian ini diperkuat oleh kajian teori.
perusahaan pada periode tertentu. Selain itu, Berdasarkan teori yang dikemukakan Purwan-
menurut Indra Bastian dan Suhardjono (2006: ta dan Fakhrudin (2006: 101) faktor-faktor
299) Net Profit Margin adalah perbandingan yang mempengaruhi harga saham yaitu terdiri
antara laba bersih dengan penjualan bersih. dari Debt Equity Ratio, Dividend per Share,
Semakin besar NPM menunjukkan kinerja pe- Return on Investment, Net Profit Margin, Re-
rusahaan yang produktif untuk memperoleh turn on Equity dan Earning per Share. Teori
laba yang tinggi melalui tingkat penjualan ter- semakin memperkuat hasil penelitian ini, yaitu
tentu serta kemampuan perusahaan yang baik Dividend per Share, Return on EquitydanNet
dalam menekan biaya-biaya operasionalnya. Profit Margin berpengaruhpositifdan signif-
Hal ini meningkatkan kepercayaan investor ikan secara bersama-sama (simultan) terhadap
untuk menanamkan modalnya pada perus- HargaSaham Perusahaan Industri Manufaktur
ahaan tersebut sehingga permintaan akan sa- yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode
ham perusahaan tersebut meningkat yang 2006-2010.
otomatis diikuti dengan naiknya harga saham Terbuktinya hipotesis keempat yang
tersebut. Teori tersebut semakin memperkuat menyatakan Dividend per Share, Return on
hasil penelitian ini yaitu terdapat Net Profit Equity dan Net Profit Margin berpengaruh
Margin berpengaruh positif dan signifikan ter- positif secara bersama-sama (simultan) ter-
hadap Harga Saham Perusahaan Industri Manu hadap Harga Saham Perusahaan Industri Manu
-faktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia -faktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia
Periode 2006-2010. Periode 2006-2010, berarti dengan demikian
Selain itu, hasil penelitian ini juga se- dapat dikatakan bahwa semakin tinggi Divi-
jalan dengan penelitian yang dilakukan Santy dend per Share, Return on Equity dan Net
Sitohang (2010) yang berjudul yang hasilnya Profit Margin maka akan semakin tinggi pula
secara parsial variabel Net Profit Margin ber- Harga Saham dan sebaliknya apabila nilai Div-
pengaruh positif dan signifikan terhadap harga idend per Share, Return on Equity dan Net
saham perusahaan manufaktur yang terdaftar Profit Margin semakin rendah maka Harga
di BEI. Serta penelitian yang dilakukan oleh Saham akan semakin rendah pula.
119
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

eksternal yang mempengaruhi harga saham.


D. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Terbatasnya sampel penelitian dikarenakan
Kesimpulan masih sedikit perusahaan yang membagikan
dividen selama tahun 2006-2010.
Berdasarkan sampel penelitian yang diperoleh dari
hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik 3. Karena keterbatasan waktu dan dana, peneliti
kesimpulan sebagai berikut: hanya melakukan penelitian selama lima tahun
terakhir yaitu periode 2006-2010 sehingga ku-
1. Dividend per Shareberpengaruh positif dan
rang mencerminkan keadaan pasar modal yang
signifikan terhadap Harga SahamPerusahaan
sebenarnya.
Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia Periode 2006-2010.

2. Return on Equity pengaruh positif dan signif- Saran


ikan terhadap Harga SahamPerusahaan Indus-
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di
tri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek In-
atas, maka dapat diberikan saran-saran berikut:
donesia Periode 2006-2010.
1. Bagi Investor
3. Net Profit Marginpengaruh positif dan signifi-
Sebelum memutuskan untuk menanamkan
kanterhadap Harga SahamPerusahaan Industri
dananya pada suatu perusahaan, hendaknya
Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indo-
mempertimbangkan berbagai macam faktor
nesia Periode 2006-2010.
yang mempengaruhi harga saham. Investor
4. Dividend per Share, Return on Equity dan Net
hendaknya tidak hanya mempertimbangkan
Profit Marginpengaruh positif dan signifikan
laba perusahaan tersebut, tetapi juga faktor-
secara bersama-sama (simultan) terhadap
faktor yang lain, seperti Dividend per Share,
Harga SahamPerusahaan Industri Manufaktur
Return on Equity dan Net Profit Margin.
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode
2. Bagi Emiten
2006-2010.
Pihak perusahaan sebaiknya meningkatkan
kinerja keuangan maupun kinerja manajemen
Keterbatasan Penelitian
perusahaan setiap tahunnya sehingga persepsi
Peneliti dalam melaksanakan penelitian mempu- investor terhadap prospek kinerja perusahaan
nyai keterbatasan yang mungkin dapat men- di masa depan dapat dijaga dengan baik.
imbulkan bias, antara lain sebagai berikut: Kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat
ditunjukkan dengan meningkatkan Dividend
1. Karena keterbatasan waktu dan dana, peneliti
per Share. Dalam meningkatkan Dividend per
hanya menguji faktor internal yang
Share tersebut caranya dengan meningkatkan
mempengaruhi harga saham yaitu Dividend per
laba bersihnya, karena Dividend per Share
Share, Return on Equity dan Net Profit Margin
sendiri berasal dari laba bersih perusahaan.
sehingga peneliti tidak sempat menguji faktor
120
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Selain itu perusahaan perlu memiliki kebijakan faktor-faktor eksternal yang kemungkinan
dividen yang tepat dalam membayarkan Divi- mempengaruhi harga saham seperti
dend per Share. Sehingga proporsi antara divi- inflasi, tingkat suku bunga, pertumbuhan
den yang akan dibayarkan dan laba yang dita- ekonomi Indonesia atau kurs valuta asing.
han harus seimbang. Selain itu, perusahaan c. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan
perlu menaikkan nilai ROE yaitu dengan cara periode penelitian selama 10 tahun tera-
perusahaan mengelola modal dari pemegang khir, misalnya dari tahun 2000-2010 se-
saham lebih efektif dan efisien. Perusahaan hingga dapat mencerminkan keadaan
dapat meniadakan atau pun menghilangkan pasar modal yang sebenarnya.
aktivitas yang tidak diperlukan untuk menge-
fektifkan modal dari pemegang saham sehing-
ga laba yang akan didapatkan juga semakin E. DAFTAR PUSTAKA
tinggi. Selain itu, untuk menaikkan nilai NPM,
perusahaan sebaiknya lebih efisien dan efektif Annio Indah Lestari N, Muslich Lutfi dan
Syahyunan. (2007). Pengaruh Faktor
dalam menekan biaya operasional maupun
Fundamental dan Teknikal Terhadap
biaya produksinya, contohnya perusahaan Harga Saham Properti yang Terdaftar di
dapat lebih hemat serta selektif dalam memilih Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi,
bahan baku untuk produksi. Selanjutnya, pe- Bisnis dan Akuntansi. Vol. 2 No. 2: Hal.
87-109.
rusahaan juga dapat meningkatkan penjualan
Ardin Sianipar. (2005). Pengaruh Faktor Funda-
nya dengan cara menambah volume produk
mental Terhadap Harga Saham Industri
penjualannya atau meningkatkan harga produk Perbankan di Inonesia. Tesis. Magister
penjualannya. Hal tersebut dapat meningkat- Akuntansi Sekolah Pascasarjana Univer-
kan ketertarikan dan kepercayaan investor un- sitas Sumatera Utara.
tuk menanamkan dananya pada perusahaan Brigham, Eugene F. & Joel F. Houston.(2006).
pun dapat dipertahankan karena investor dapat Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlang-
ga.
menilai bahwa perusahaan tersebut cukup
Cerpen Naibaho. (2010). Pengaruh Dividend Per
profitable.
Share (DPS) dan Return On Equity
3. Bagi Peneliti Selanjutnya (ROE) Terhadap Harga Saham Perus-
ahaan Makanan dan Minuman yang ter-
a. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan catat di Bursa Efek Indonesia. Tesis.
faktor-faktor internal lainnya yang Magister Akuntansi Sekolah Pascasarja-
kemungkinan mempengaruhi harga sa- na Universitas Sumatera Utara.

ham selain Return on Equity dan Net Donny Siahaan. (2011). Analisis Pengaruh Return
on Equity dan Net Profit Margin ter-
Profit Margin, misalnya Return on Invest-
hadap Harga Saham Perusahaan Industri
ment, Debt Equity ratio, Total Asset, Turn Kimia dan Dasar yang Terdaftar di Bursa
Over Ratio atau Growth Potential. Efek Indonesia. Tesis. Magister
Akuntansi Sekolah Pascasarjana Univer-
b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan
sitas Sumatera Utara.
121
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Eduardus Tandelilin. (2001). Analisis Investasi dan Joko Sulistyo. (2010). 6 Hari Jago SPSS17. Yog-
Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. yakarta: Cakrawala.
Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis
Endang Dwi Wahyuni. (2011). Kebijakan Dividen. Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
BPFE
(http://www.endang.staff.umm.ac.id/
files/BAB-III-KEBIJAKAN- Khalway, T. (2008). Inflasi dan
DIVIDEN1.pdf, diakses 10 April 2012). Solusinya. Jakarta: Gramedia.
Felicia Elvira Sitohang. (2008). Pengaruh Econom- Lincolin Arsyad. (2004). Ekonomi Pembangunan.
ic Value Added, Market Value Added, Yogyakarta: STIE YKPN.
Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Sa- Lukas Setia Atmaja. (2008). Manajemen Keu-
ham. Tesis. Magister Manajemen
angan. Yogyakarta: Andi Offset.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Univer-
sitas Gadjah Mada. Lumban Gaol Maskarni. (2010). Pengaruh Return
On Assets, Return Equity, Price Earning
Firmansyah Fakhruddin dan Hadianto. (2001). Ma- Ratio Terhadap Harga Saham Perus-
najemen Investasi Portofolio. Jakarta: ahaan Manufaktur di BEI. Tesis. Magis-
Salemba Empat. ter Manajemen Sekolah Pascasarjana
Gibson, James,L. (2003). Organisasi, Perilaku, Universitas Sumatera Utara.
Struktur dan Proses. Edisi ke-5. Cetakan Nicky Nathaniel. (2008). Analisis Faktor-Faktor
ke-3. Jakarta: Erlangga. yang Mempengaruhi terurn Saham (Studi
Heriyati Chrisna. (2011). Pengaruh Return On Eq- Pada Saham Real estate dan properti di
uity, Net Interest Margin dan Dividend Bursa Efek Indonesia Periode 2003-
Payout Terhadap Harga Saham Perbankan 2006). Tesis. Magister Manajemen Pro-
di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Magister gram Pascasarjana Universitas Dipone-
Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universi- goro.
tas Sumatera Utara. Raja Lambas J. Panggabean. (2005). Analisis Per-
Imam Ghozali. (2007). Aplikasi Analisis Multivari- bandingan Korelasi EVA dan ROE Ter-
ate dengan Program SPSS. Semarang: hadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jakarta. Jurnal Manajemen San Bisnis.
Vol. 3 No. 5: Hal. 01-19.
Ina Rinati. (2001). Pengaruh Net Profit Margin
(NPM, Return On Assets (ROA), Dan Rowland Bismark Fernando Pasaribu. (2008).
Return On Equity (ROE) Terhadap Har- Pengaruh Variabel Fundamental Ter-
ga Saham Perusahaan yang Tercantum hadap Harga Saham Perusahaan Go Pub-
dalam Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan lic di Bursa Efek Indonesia Periode 2003
Manajemen. Vol. 1, No. 2: Hal. 119-131. -2006. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.
2 No. 2: Hal. 101-113.
Indah Nurmalasari. (2002). Analisis Pengaruh
Faktor Profitabilitas Terhadap Harga Sa- Sahata Pardomuan Sidabutar. (2007). Analisis
ham Emiten LQ45 yang Tercatat di Bur- Pengaruh Kepemilikan Institusi, Net
sa Efek Jakarta Periode 2005-2008. Profit Margin, Debt To Equity Ratio dan
Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol. 7 Rsio-Rasio Bank terhadap Return On
No.3: Hal. 67-98. Equity. Tesis. Magister Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Su-
Indra Bastian dan Suhardjono. (2006). Akuntansi
matera Utara.
Perbankan. Edisi 1. Jakarta: Salemba
Empat.
122
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Santy Sitohang. (2010). Pengaruh Economic Value Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakar-
Added, Return On Assets, Return On ta: Andi Offset.
Equity dan Earning Per Share Terhadap Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan (Teori,
Harga Saham Perusahaan Manufaktur Konsep, dan Aplikasi).Edisi Pertama.
yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Cetakan Kedua. Yogyakarta: EKONISIA
Tesis. Magister Akuntansi Sekolah Pas-
casarjana Universitas Sumatera Utara. Suyoto. (2010). Ramai-Ramai Investasi di Man-
ufaktur. Kompas. 7 Juli 2010.
Sawidji Widoatmodjo. (2005). Cara Sehat Inves-
tasi di Pasar Modal. Jakarta: PT. Taranika Intan. (2009). Pengaruh Dividend Per
Jurnalindo Aksara Grafika. Share, Risiko Sistematis dan Inflsi Ter-
hadap Harga Saham Industri Tekstil di
Suad Husnan dan Enny Pudjiatuti. (2004). Dasar- Bursa Efek Indonesia. Tesis. Magister
Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakar- Akuntansi Sekolah Pascasarjana Univer-
ta: UPP AMP YKPN sitas Sumatera Utara.
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Warren, Carl S., James M. Reeve dan Philip E.
Bandung: Alfabeta. Fees. (2009). Intermediate Accounting.
Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Edisi 20. Jilid III. Alih Bahasa Alfonsus
Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta: Sirait dan Helda Gunawan. Jakarta: Er-
AMP YKPN. langga.
Susan Grace Veranita Nainggolan. (2008). Weston, J. Fred & Brigham. (2003). Dasar-Dasar
Pengaruh Variabel Fundamnetal Ter- Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlang-
hadap Harga Saham Perusahaan Man- ga.
ufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek In- Weston, J. Fred & Copeland. (2001). Manajemen
donesia. Tesis. Akuntansi Sekolah Pas- Keuangan. Jakarta : Erlangga.
casarjana Universitas Sumatera Utara.
Van Horne, James C. (2005). Accounting Econom-
Susan Irawaty. (2006). Manajemen Keuangan. ics. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Uta-
Bandung: Alfabeta. ma.

123

You might also like